MENEMUKAN KEBAHAGIAAN
Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Yakobus 1:25
Kebahagiaan sejati dapat ditemukan dengan mengikuti jalan ketaatan.
Dunia tidak memandangnya seperti ini. Dalam budaya Barat abad ke-21, Kebahagiaan pribadi dan ketaatan kepada otoritas dianggap tidak dapat saling melengkapi. Namun, Alkitab menjelaskan dengan jelas: dengan menaati perintah-perintah-Nya, kita akan “berbahagia.”
Jadi, bagaimana cara kita menempuh jalan ini?
Langkah pertama sederhana: teliti firman Allah dengan saksama. Kata yang Yakobus digunakan untuk "meneliti", parakupsas, adalah kata yang sama yang digunakan di tempat lain untuk menggambarkan pandangan yang bukan sekadar pandangan sekilas, melainkan fokus yang cermat dan penuh pertimbangan (misalnya, 1 Petrus 1:12; Yohanes 20:5, 11). Untuk memperoleh manfaat dari Alkitab, kita perlu memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk tidak melewatkan satu pun kebenarannya dan kemauan yang sungguh-sungguh untuk merenungkan dengan saksama apa yang kita baca.
Kedua, jadikan pelajaran Alkitab Anda sebagai pelajaran yang tekun dan bukan sekadar antusiasme yang diikuti oleh kelesuan. Kita dipanggil untuk merenungkan hukum Taurat siang dan malam (Mazmur 1:2) dan terus kembali kepada firman Allah sebagai sumber wawasan dan pengertian kita (Amsal 2:1-5). Saat kita melakukan ini, kita akan melihat, seiring berjalannya waktu, bahwa kita semakin hidup sejalan dengan firman Allah dan semakin mampu memahami bagaimana firman Allah berlaku dalam situasi yang kita hadapi. Ketiga, lakukan apa yang Anda baca. Jika firman Allah memanggil kita untuk bertindak tetapi kita tidak melakukannya, maka tidak mengherankan jika kita merasa kecewa dan patah semangat. Kebahagiaan tidak hanya ditemukan dalam membaca firman Allah tetapi juga dalam melakukannya. Pada akhirnya, kita harus menanggapinya dengan taat. Dengan melakukan apa yang telah kita dengar dari Allah.
Formula yang diberikan Yakobus sangat jelas: Mendengar dan melakukan sama dengan kebahagiaan. Kita melihat prinsip ini di seluruh Alkitab, termasuk dalam perkataan Kristus sendiri. Setelah Dia membasuh kaki para pengikut-Nya, Yesus berpaling kepada mereka dan berkata, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya" (Yohanes 13:17). Dengan kata lain, pengetahuan harus menuntun pada tindakan, dan berkat berhubungan langsung dengan tindakan yang diberdayakan oleh Roh.
Untuk membantu Anda meneliti dengan saksama apa yang dikatakan Alkitab, ajukan pertanyaan sederhana: Apa yang diajarkan bagian ini kepada saya tentang Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus? Apa yang diajarkan bagian ini kepada saya tentang diri saya sendiri dan dosa apa yang harus dihindari, janji apa yang harus diterima, atau perintah apa yang harus dipatuhi? Saat Anda terus menapaki jalan ketaatan melalui kasih karunia Allah yang memampukan, kebenaran firman-Nya akan menemukan tempat di hati dan pikiran Anda, dan Anda akan menemukan kebebasan dan berkat dari kehidupan yang dijalani dengan cara Allah di dunia-Nya.
Refleksi
Bacalah Yohanes 13:1-17 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Setahun: