Baca: Kisah Pr. Rasul 16:4-12
Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: Ada seorang Makedonia berdiri di situ dan memohon kepadanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” (Kisah Pr. Rasul 16:9)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 18-22


Seorang wisatawan asal Yogyakarta, bernasib kurang beruntung. Bersama rombongan, ia tersesat saat mengikuti petunjuk dari aplikasi peta di ponselnya. Mereka diarahkan ke jalanan desa yang sempit dan penuh lumpur. Maksud hati ingin melihat keindahan matahari terbit di Bukit Sikunir, Wonosobo, mobil yang mereka tumpangi malah terjebak lumpur dan macet. Peta online yang seharusnya dapat diandalkan justru menyesatkan. 

Dalam perjalanannya memberitakan Injil bersama Silas, Paulus dapat saja tersesat. Ia dapat membelot pergi memberitakan Injil ke Asia dan mengabaikan tuntunan Roh Kudus (ay. 6). Namun, Paulus tidak demikian. Hubungan yang intim dengan Tuhan membuatnya peka untuk menetapkan langkah mulai dari tanah Frigia, tanah Galatia, bahkan hampir masuk ke daerah Bitinia. Di sini tampak bahwa Roh Kudus aktif mengambil bagian dalam pergerakan misi Allah (ay. 6-8). Melalui penglihatan pun, Paulus diarahkan ke Makedonia dan menarik kesimpulan bahwa Allah mau mereka memberitakan Injil di sana (ay. 9-10). 

Dalam hidup ini, kita cenderung mencoba mencari arah hidup berdasarkan peta, relasi, dan pengalaman sendiri, tanpa melibatkan Roh Kudus. Kita merasa jalan Tuhan itu abstrak dan susah untuk dilewati. Seberapa pun kita berusaha, kita sering tersesat dari rencana-Nya dan tidak tepat sasaran. Kita perlu belajar taat pada tuntunan-Nya dan tidak mengeraskan hati! Siapa tahu dengan kita bersikap taat, kita jadi teladan dalam memenangkan banyak orang bagi Tuhan.


HENDAKLAH HIDUP KITA SELALU BERBICARA
SOAL RENCANA-NYA, BUKAN RENCANA KITA