Baca: 1 Samuel 16:1-13
“… manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 23-30
Ketika kecil saya suka menonton Robin Hood. Kisah pencuri baik hati ini cukup lama memenuhi pikiran saya. Saya sempat berpikir bahwa tidak masalah tindakan yang dilakukan, yang penting motivasinya. Bukankah Robin Hood mencuri dari orang kaya untuk diberikan kepada orang miskin? Tindakannya itu bisa dibenarkan, karena ia melakukannya demi kebaikan. Begitulah pikiran saya dulu.
Namun, apa kata Alkitab? Kitab Suci mengajarkan bahwa hanya Tuhan yang bisa menilai hati. Manusia hanya mampu mengerti apa yang bisa dilihatnya (ay. 16:7b). Walaupun kita mengatakan punya niat hati yang baik, orang tidak akan percaya karena mereka tidak mampu melihat sampai ke kedalaman hati kita. Mereka hanya mengetahui tindakan kita.
Jadi, bagaimana? Alangkah baiknya jika tindakan dan niat hati kita selaras. Niat hati yang baik sepatutnya dilakukan dengan cara yang baik sehingga kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Banyak orang Kristen yang berpegang pada prinsip "yang penting hatinya" menjadi batu sandungan bagi sesama saudara seiman dan juga orang tidak percaya. Walaupun mereka beralasan, "Saya melakukannya dengan hati yang tulus kok," siapa yang akan percaya? Sebaliknya, bukan berarti kita melakukan tindakan kebaikan dengan pura-pura. Bersikap baik, padahal hatinya tidak. Ingatlah akan ada dua hakim yang menilai kita: Tuhan menilai hati kita, sedangkan manusia menilai perbuatan kita.
KIRANYA HATI DAN TINDAKAN KITA BERJALAN DENGAN SELARAS