PERSELISIHAN DAN PERPECAHAN

Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka." Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus. 

Yudas 17-19

 

Orang-orang yang berusaha menimbulkan perpecahan bukanlah sesuatu yang asing di gereja abad pertama; dan sepanjang sejarah gereja. Oleh karena itu, instruksi Yudas di sini masih relevan seperti ketika dia menulis surat ini bagi gereja di abad pertama.

 

Mereka yang menyebabkan perpecahan dalam gereja mula-mula juga mengalami kombinasi kesalahan moral dan doktrin yang berbahaya. Mereka tidak memiliki Roh Kudus, mengutamakan sensualitas dan “menuruti hawa nafsunya” (Yudas 16), tetapi entah bagaimana mereka berhasil menyusup ke tengah-tengah umat Allah. Yudas menggambarkannya sebagai “terumbu karang yang tersembunyi” (ayat 12 ESV), yang letaknya cukup jauh di bawah permukaan air sehingga tidak terdeteksi tetapi mampu menenggelamkan kapal yang menabraknya.

 

Menanggapi para penipu ini, Yudas mendesak saudara-saudara seimannya untuk tidak melupakan apa yang “dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul,” yang telah memperingatkan bahwa di “akhir zaman”—waktu antara kenaikan dan kedatangan Tuhan kembali—akan muncul mereka yang mencemooh ajaran Kristus dan para rasul pilihan-Nya dan yang menoleransi atau bahkan mendukung perilaku yang didorong oleh keinginan kita. Dalam providensia Allah, gereja mula-mula telah diperingatkan agar tidak lengah terhadap mereka yang dengan cara ini akan menyebabkan perpecahan—dan kita pun demikian.

 

Namun firman Allah tidak hanya meminta kita untuk mewaspadai orang-orang yang menciptakan perselisihan dan perpecahan; firman Allah juga mengarahkan kita untuk memperlakukan mereka yang bergumul dengan keraguan dengan tulus dan memperlakukan mereka yang ragu dengan penuh belas kasihan. Kita harus “[menunjukkan] belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu” dan “[menyelamatkan] mereka dengan jalan merampas mereka dari api” kesalahan dan dosa (Yudas 22-23), sambil tetap menolak ajaran dan tujuan guru-guru palsu. Mempertahankan keseimbangan seperti itu merupakan suatu tantangan! Namun Yudas tidak menghindar dari nasihat itu. Orang-orang percaya yang merasa aman dalam iman dan doktrin mereka dipanggil untuk memulihkan orang-orang yang terjatuh dalam roh yang lemah lembut (lihat Galatia 6:1) dan untuk campur tangan dalam kehidupan mereka yang sedang bermain api.

Karena Allah telah menyelamatkan dan menjaga Anda, Anda dipanggil untuk waspada terhadap bahaya dan menarik orang lain keluar dari api, dengan berani tetapi lembut. Dan Anda dipanggil untuk tetap mengasihi Allah dan berdoa dengan tekun (Yudas 20), agar Anda mampu menemukan kesalahan dan melawan mereka yang memecah-belah gereja Allah. Kemudian Anda akan dapat berdiri bersama saudara-saudari seiman dan berkata bersama Yudas, “Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin” (ayat 25).

 

Refleksi

Bacalah Yudas 1 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : 2 Raja-raja 17 -18; Matius 15: 1 - 20

Truth For Life – Alistair Beg