MAKNA SALIB

Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Roma 3:26

 

Tanpa kematian Kristus di kayu salib, tidak ada Injil. Melalui pengorbanan Yesus, Allah Bapa memungkinkan manusia berdosa untuk bersekutu dengan-Nya. Jika kita ingin mengenal Allah, kita harus bertemu dengan-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus. 

 

Hanya melalui salib, Allah menunjukkan keadilan dalam menghukum dosa dan belas kasihan dalam mengampuni dosa, membuka jalan bagi orang-orang seperti Anda dan saya untuk masuk surga tanpa merusak kekudusan-Nya. Salib adalah jawaban Allah terhadap dosa maupun murka-Nya terhadap dosa. Bagi mereka yang tidak percaya, jawaban Allah terdengar sangat bodoh, tetapi bagi mereka yang percaya, mereka memahami salib sebagai kekuatan Allah (1 Korintus 1:18).

 

Jika Allah sekadar mengabaikan dosa atau berhenti marah terhadap dosa, maka Dia tidak lagi menjadi Allah; karena keadilan Allah melekat dalam karakter-Nya, dan keadilan menuntut hukuman atas dosa. Dia tidak bisa menutup mata terhadap kejahatan. Ini merupakan kabar baik bagi kita ketika kita menderita di tangan orang lain; ini juga merupakan berita yang menyedihkan bagi kita karena kita sendiri adalah orang berdosa.

 

Salib Kristus adalah cara Allah berlaku adil dan menyatakan orang-orang berdosa yang percaya kepada Juruselamat yang disalib sebagai orang benar. Untuk mengatasi dosa, Allah dalam anugerah-Nya mengutus Putra-Nya sendiri untuk menanggung hukuman yang pantas diterima pendosa. Keselamatan kita adalah melalui substitusi. Berhentilah sejenak untuk merenungkan hal ini. Sungguh mengejutkan, pertama bahwa Allah yang membuat rencana ini, dan kedua bahwa Dia melaksanakannya. Mengingat salib seharusnya selalu menggerakkan kita untuk memuji dan mengagumi Dia.

 

Penggantian inilah yang menjadi alasan mengapa semua pengorbanan di Perjanjian Lama menunjuk pada Yesus. Dalam kematian Kristus, murka Allah, yang merupakan watak-Nya yang benar terhadap dosa, terpuaskan, dan kasih-Nya kepada kita semakin besar. Orang yang percaya kepada Yesus tidak perlu lagi menghadapi murka-Nya; kita malah diundang untuk bersukacita atas kasih yang ditunjukkan di kayu salib. Memang benar, semua berkat dan manfaat Injil menjadi milik kita sebagai hasil dari apa yang telah Yesus capai dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya.

 

Yesus datang untuk menanggung semua hukuman Allah atas dosa. Ketika Kristus menggantikan kita, Dia membawa penghakiman yang pantas dan harus kita hadapi pada hari terakhir ke kayu salib, sehingga kita dapat berdiri di hadapan takhta Allah dan berkata, “Aku bersama Dia. Dia menjalani kehidupan yang tidak bisa aku jalani. Dia mati menggantikanku.”

 

Dalam suratnya yang pertama, Yohanes menulis tentang bagaimana kadang-kadang “kita dituduh olehnya [hati nurani]” (1 Yohanes 3:20). Ini adalah pengalaman yang umum bagi seluruh umat manusia. Namun orang Kristen tidak perlu membakar hati nurani mereka untuk membungkam suara-suara yang mengutuk, dan mereka juga tidak boleh dihancurkan oleh suara tersebut. Kita bisa jujur mengenai dalamnya keberdosaan kita karena kasih Allah lebih dalam lagi. “… sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). Yesus datang menemui kita di kayu salib. Orang berdosa yang telah diampuni, maukah Anda bertemu dengan-Nya dan mengagumi Dia di sana?

 

Refleksi

Bacalah Lukas 15:11-32 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun :2 Raja-raja 19 – 21; Matius 15: 21-39

Truth For Life – Alistair Beg