REAKSI KEDUA

Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN. 1 Samuel 8:6

 

Bagaimana Anda bereaksi ketika sesuatu tidak menyenangkan Anda?

 

Dapat dimengerti bahwa ketika orang-orang Israel meminta seorang raja, nabi Samuel tidak senang. Bagaimanapun, ada penghinaan pribadi dalam permintaan itu. Samuel telah menjadi hakim yang baik, menunjukkan kepemimpinan yang terbaik. Dia telah menyerukan pertobatan, dan orang-orang pun bertobat. Dia telah berdoa bagi mereka, dan pasukan Filistin telah dikalahkan tanpa ada senjata yang diangkat untuk bertahan atau menyerang (1 Samuel 7:5-10). Akhirnya, sebuah batu peringatan telah didirikan untuk menandakan kebaikan Allah kepada Israel sejak dahulu kala (ayat 12-13). Samuel telah melakukan yang terbaik—dan yang terbaik yang pernah dilakukannya itu sesuatu yang baik.

 

Namun, waktu terus berlalu. Kemenangan-kemenangan itu menjadi kenangan. Samuel menjadi tua, dan para pemimpin Israel telah memutuskan bahwa sudah waktunya untuk berubah. Mereka siap untuk menyingkirkan Samuel dan melanjutkan hidup.

 

Reaksi Samuel yang langsung dan dapat dimengerti adalah merasa tidak senang dan marah. Namun, dia tidak berhenti di sana. Sebaliknya, reaksi keduanya adalah berdoa. Ketidaksetujuan Samuel membuatnya berbicara kepada Allah tentang semua yang terjadi dan mencari nasihat serta campur tangan-Nya. Kita melihat reaksi pertama dan kedua yang serupa dalam kitab Nehemia. Ketika Nehemia mendengar berita yang datang dari Yerusalem mengenai kehancuran dan kekacauan yang terjadi di sana, dia duduk dan menangis. Namun kemudian, selama berhari-hari, dia berdoa kepada Allah dan berpuasa (Nehemia 1:1-4). Reaksi pertamanya adalah menangis; reaksi keduanya adalah berdoa.

 

Tindakan Samuel dan Nehemia memberi kita contoh yang menantang. Ketika sesuatu tidak menyenangkan Anda dan reaksi pertama Anda terhadap suatu situasi adalah kemarahan, kesedihan, atau kekecewaan, apa reaksi kedua Anda? Mungkin Anda cenderung memberi tahu semua orang betapa kecewanya Anda, atau Anda mengasihani diri sendiri atau melampiaskannya. Namun, inilah tantangannya: meskipun wajar untuk menangis atau merasa tidak senang, kita tidak boleh terus seperti itu, dan kita harus memastikan bahwa reaksi kedua kita adalah berdoa. Seperti Samuel, ketika sesuatu membuat Anda tidak senang, biarkan reaksi kedua Anda adalah berbicara kepada Allah tentang semua yang terjadi, mencari sudut pandang-Nya dan pertolongan-Nya dalam situasi yang ada di hadapan Anda.

 

 

Refleksi

Bacalah Nehemia 1:1-11 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 5 – 6; Wahyu 16

Truth For Life – Alistair Beg