Baca: Amsal 30:7-14
Jangan berikan kepadaku
kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi
bagianku. (Amsal 30:8)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 17-18
Mungkin tidak ada orang yang mau miskin, tetapi pasti banyak yang mau hidup
menjadi kaya. Ada banyak penyebab seseorang menjadi miskin atau kaya, entahkah
kemalasan dan kerajinan, kebebalan dan kepandaian, atau kejujuran dan
kecurangan, tetapi semuanya tidak pernah lepas dari izin Tuhan.
Agur bin Yake dalam amsalnya menuliskan hal yang penting dalam permohonannya
kepada Tuhan, yaitu jangan memberikan kepadanya kemiskinan atau kekayaan.
Meminta jangan diberi kemiskinan adalah hal biasa, tetapi mengejutkan bahwa ia
juga meminta jangan diberi kekayaan. Mengapa tidak miskin, tetapi juga tidak
kaya? Baginya, ternyata baik kemiskinan maupun kekayaan bisa membawa masalah
dan risiko yang berbahaya. Adalah luar biasa ketika ia menyatakan bahwa biarkan
ia bisa menikmati makanan yang Tuhan berikan. Tanpa rasa syukur, kekayaan bisa
membuat seseorang menyangkal Tuhan. Kekayaan seolah-olah hasil kerja semata sehingga
seseorang tidak lagi memerlukan Tuhan dan ia bebas melakukan banyak hal dengan
kekayaannya. Sebaliknya, tanpa rasa syukur, kemiskinan bisa membuat seseorang
mencuri dan mencemarkan nama Tuhan.
Di sekitar kita, tentu kita bisa melihat orang-orang baik yang begitu miskin
maupun yang begitu kaya. Tidak jarang hal itu menjadi masalah. Tuhan
mengizinkan baik anak-anak-Nya miskin atau kaya. Marilah kita belajar bersyukur
dan menikmati apa yang Tuhan berikan, entah kemiskinan entah kekayaan. Itulah
yang menjauhkan kita dari penyangkalan dan pencemaran nama Tuhan.
KEMISKINAN ATAU KEKAYAAN BUKAN
MASALAHNYA,
TETAPI KESANGGUPAN UNTUK BERSYUKUR ITULAH MASALAHNYA