Pembacaan : Amsal 8
Bacaan Alkitab Setahun : Keluaran 35-37
"Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku. Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.” (Amsal 8:4–5)
UNTUK SEMUA ORANG. Amsal 8 menjelaskan betapa pentingnya memiliki hikmat Allah. Hikmat Sejati berseru kepada semua orang (ayat 4), termasuk orang sederhana—mereka yang sangat mudah tertipu dan tidak tahu apa-apa (ayat 5). Tidak boleh ada yang tetap bodoh.
Mungkin dorongan terbesar dalam perikop ini mudah terlewatkan. Hikmat secara harfiah mencari kita. Amsal 8 menggambarkan hikmat sebagai pribadi yang nyata, “sehingga pencarian kita sendiri, sungguh-sungguh sebagaimana mestinya … adalah respons, bukan pencarian yang tidak pasti.” Siapa orang itu? Perjanjian Baru mengungkapkannya sebagai Yesus sendiri, “kekuatan Allah dan hikmat Allah” (1 Korintus 1:24). Para filsuf Yunani percaya bahwa di balik alam semesta ada prinsip kosmik, Logos, yang hanya dapat ditemukan oleh mereka yang terpelajar dan berbudaya. Namun, Injil Yohanes mengungkapkan bahwa Logos di balik alam semesta adalah Yesus—pribadi kosmik—yang dapat dikenal dan dikasihi. Pada akhirnya, cara utama untuk menjadi bijaksana adalah menjalin hubungan pribadi dengan-Nya, mengarahkan hati kita pada-Nya. Dan siapa pun dapat melakukannya, tanpa memandang status atau pendidikan.
Bagaimana Anda dapat membuat hubungan Anda dengan Yesus Kristus tidak terlalu formal dan lebih pribadi?
Doa: Tuhan, terima kasih telah menjadi Allah bagi semua orang. hikmat-Mu bukan hanya untuk para mistikus dan filsuf. Hikmat-Mu untuk siapa saja yang percaya kepada Yesus Kristus. "Aku bersyukur kepada-Mu … karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Matius 11:25). Amin.