KETIKA KERAGUAN DAN KETAKUTAN MENYERANG
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 8:38-39
Hampir semua orang Kristen pernah mengalami perasaan ini. Kita merasa putus asa dan berpikir apakah kita akan masuk surga atau tidak. Kita merasa ragu apakah kita bisa mengandalkan Yesus untuk menjalani hari-hari kita. Kita ragu apakah kita dapat terus beriman di tengah-tengah kesesatan dan dosa kita. Ketika saat itu tiba, peganglah janji ini: Allah yang setia, Allah yang memelihara kita, dan Allah yang menjaga umat-Nya.
Ketika kita berbicara tentang doktrin Reformasi tentang "ketekunan orang-orang kudus", kita, sedang berbicara tentang ketekunan Allah sendiri. Dalam Roma 8:31-36, Paulus mengajukan serangkaian pertanyaan retoris yang dimaksudkan untuk menggarisbawahi kenyataan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan anak-anak Allah dari kasih Kristus dan untuk menegaskan kebenaran bahwa begitu kita dipegang oleh Gembala yang Baik, yang "memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yohanes 10:11), kita tetap berada di dalam kandang-Nya selamanya. Dan Paulus mengakhiri dengan kata-kata yang mulia ini: tidak ada apa pun — bayangkan apa pun — yang "dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Jika Anda ada di dalam Kristus, Anda tidak akan pernah terhilang.
Jadi, apa yang harus kita lakukan terhadap keraguan dan ketakutan yang menyerang kita? Kita harus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. Ketika kita melihat diri kita sendiri, kita memiliki alasan untuk merasa putus asa dan gentar. Dengan memandang Yesus, kita dimampukan untuk berlari dalam perlombaan yang ditetapkan bagi kita. Dia menanggung salib, mengabaikan kehinaan, dan duduk di sebelah kanan takhta Allah (Ibrani 12:2), agar kita dapat diampuni dan menjalani hidup kita setiap hari.
Iman kita tidak akan gagal, karena Allah menopangnya. Kita memandang mereka yang telah berlari dalam perlombaan, menghadapi rintangan, dan masuk ke dalam sukacita Allah sebagai orang yang berbahagia karena tidak perlu mengalami kesusahan duniawi. Namun, kita yang masih tersandung, berjuang, percaya, bertumbuh, dan bertekun juga orang-orang yang berbahagia karena Allah menopang kita dan kita aman di dalam Dia. Tidak ada kuasa atau rencana apa pun yang dapat memisahkan mereka yang percaya kepada Kristus dari kasih Allah. Tidak ada pengalaman kasih yang lebih besar daripada yang Anda alami saat ini. Tidak ada pengalaman rasa aman yang lebih besar daripada yang Anda alami sekarang.
Karya yang dimulai oleh kebaikan-Nya,
Kan dituntaskan oleh kuasa-Nya
Janji-Nya ya dan amin,
Tak pernah gagal.
Masa depan, masa kini,
Segala di bumi dan surga,
Tak ‘kan goyahkan rencana-Nya,
Atau pisahkan jiwaku dari kasih-Nya.
A Debtor to Mercy Alone, Augustus M. Toplady
Refleksi
Bacalah Filipi 1:1-6 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 19-21; Kisah Para Rasul 5:1-21a