MENCICIPI SURGA
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” – Roma 8:1
Salah satu ajaran sesat yang berbahaya di zaman kita adalah “injil kemakmuran.” Para penganut ajaran sesat ini berusaha meyakinkan orang-orang bahwa berkat-berkat material seperti kesehatan, kekayaan, dan kemakmuran akan datang bagi mereka yang punya iman cukup besar atau yang memberi uang lebih banyak kepada mereka. Namun, Allah tidak pernah membuat janji seperti itu. Janji akan kemakmuran sejati bukan untuk sekarang, tetapi untuk kekekalan nanti. Terlalu banyak kehidupan orang percaya yang hancur karena guru-guru palsu menjanjikan hal-hal yang hanya Allah janjikan untuk kekekalan.
Namun, dalam kewaspadaan kita terhadap injil kemakmuran, kita jangan sampai melewatkan kebenaran yang mulia ini, bahwa di dalam Kristus, ada sebagian berkat surga yang akan kita alami di dunia ini. Bahkan, salah satu curahan kasih karunia Allah yang paling melimpah adalah milik kita sekarang: “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Bukankah tidak ada tawaran yang lebih menarik daripada dibenarkan di hadapan Sang Pencipta alam semesta—sekarang dan untuk selamanya.
Status “tidak ada penghukuman” ini bukan hanya sesuatu yang kita cita-citakan dan capai pada akhirnya. Paulus mengatakan bahwa keadaan penuh berkat ini sudah menjadi milik kita saat ini juga. Kalau kita ada “di dalam Kristus Yesus,” dipersatukan dengan-Nya melalui iman, maka kita telah melangkah masuk dalam damai dengan Allah. Kita sudah berdiri dalam kasih karunia, bukan dalam penghukuman.
Tidak ada jalan tengah. Kita berdiri dalam kasih karunia atau berada dalam penghukuman. Jika kita tidak dibenarkan—tidak dinyatakan benar atas kuasa Kristus—maka kita masih berada dalam penghukuman. Yesus menyatakannya dengan jelas: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah" (Yoh. 3:18). Tidak ada posisi tengah.
Tetapi tidak perlu mencari jalan tengah. Bagi seorang berdosa yang bertobat dan percaya kepada Yesus, realitas mereka saat ini diubah menjadi harapan yang hidup; Allah memindahkan mereka dari maut kepada hidup. Ia menanam mereka di tanah kasih karunia-Nya, tempat Dia memelihara mereka dengan harapan yang teguh. Mereka berakar kuat di bawah senyum belas kasihan-Nya yang tak berkesudahan. Kemakmuran apa yang bisa lebih besar dari itu?
Bagi kebanyakan dari kita, lebih mudah untuk melihat apa yang tidak kita miliki. Mungkin hari ini Anda berharap Allah memberi kesehatan lebih baik, kekayaan lebih banyak, waktu yang lebih panjang, atau hubungan yang berbeda. Tetapi, berhentilah sejenak dan lihatlah apa yang sudah Anda miliki dan yang tidak mungkin hilang. Anda menikmati senyum Allah. Anda tidak akan pernah menghadapi penghukuman-Nya. Itulah janji-Nya, dan itu jauh lebih berharga daripada semua yang dunia ini bisa tawarkan. Dan apa yang Allah janjikan, pasti Ia genapi.
Refleksi
Bacalah Yohanes 3:10-21 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 140–142; 2 Korintus 12