TIDAK ADA KEMENANGAN YANG LEBIH BESAR
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” – Roma 8:1
Salah satu kesalahpahaman besar yang sering muncul tentang kekristenan adalah bahwa Allah melihat hidup kita seperti papan skor: di satu sisi ada catatan dosa dan kegagalan kita, di sisi lain ada catatan perbuatan baik dan keberhasilan kita. Lalu selama yang baik lebih banyak dari yang buruk, hasil akhirnya akan cukup baik bagi Allah—benar?
Namun faktanya, kalau kita benar-benar menghitung dosa-dosa kita dan membandingkannya dengan ketaatan kita, kita pasti akan selalu kalah. Bahkan ini bukan pertandingan yang seimbang. Ini seperti tim profesional melawan tim junior, mereka pasti menang telak. Tapi masih banyak dari kita yang membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa kita masih punya waktu untuk “balikkan keadaan”—bahwa kita bisa memperbaiki diri cukup baik sebelum peluit akhir berbunyi, atau berusaha cukup keras supaya bisa keluar sebagai pemenang. Pemikiran seperti ini sama sekali bukanlah Injil. Itu justru melewatkan inti dari kasih karunia.
Bukan skor kita yang menentukan posisi kita di hadapan Allah. Tidak. Kita bisa berdiri di hadapan Allah, karena skor yang diberikan Kristus. Seperti kata Paulus dalam surat kepada jemaat di Efesus, keselamatan Anda “bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Ef. 2:8). Keselamatan itu adalah “skor sempurna” Kristus yang diberikan kepada kita. Hanya kebenaran-Nya yang sempurna yang bisa melakukannya.
Ketika Anda sungguh-sungguh mulai memahami Injil, sepertinya Injil memang terlalu indah untuk jadi kenyataan. Orang macam apa yang layak mendapatkan kasih karunia yang begitu luar biasa? Tetapi justru di situlah intinya: keselamatan kita sepenuhnya adalah pemberian, dan sama sekali tidak layak kita terima. Kita tidak layak menerimanya sekarang, dan tidak akan pernah layak. Tapi Allah memberikan belas kasihan kepada kita terlepas dari apapun. Ia menyatakan kita menang—tidak ada penghukuman!—karena Yesus Kristus, dan hanya karena Dia.
Menjadi seorang Kristen tidak otomatis membuat kita kebal dari cara pandang “papan skor” terhadap kehidupan. Paulus menulis seluruh suratnya kepada gereja di Galatia untuk mengingatkan mereka agar tidak menyerah pada kasih karunia. Kita juga terus-menerus berjuang untuk mengingat bahwa hanya di dalam Kristus—bukan karena kinerja kita—kita menikmati status “tidak ada penghukuman.” Apakah Anda kehilangan sukacita keselamatan Anda? Mungkin karena Anda terlalu banyak melihat kepada diri Anda sendiri dan terlalu sedikit melihat kepada Yesus.
Dalam kehidupan Kristen, tidak ada ruang untuk putus asa dan tidak ada tempat untuk kesombongan, karena semuanya bukan tentang kita; semuanya tentang Dia. Di dalam Kristus Yesus, Allah memberikan Anda kemenangan. Tidak ada hadiah yang lebih besar, tidak ada kemenangan yang lebih besar, dan tidak ada sukacita yang lebih besar daripada ini.
Refleksi
Bacalah Galatia 4:21-5:1 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 143-145; 2 Korintus 13