SEBELUM RANTAI PERAK DIPUTUSKAN

Ingatlah akan Penciptamu … sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur.

Pengkhotbah 12:1, 6

 

Hidup ini sangat rapuh—dan puisi yang ditulis oleh penulis Pengkhotbah ini dimaksudkan untuk menunjukkan betapa rapuhnya hidup. Itu seperti lampu gantung yang pecah karena putusnya seutas tali kecil. Hidup kita di dunia ditopang oleh seutas benang yang sangat, sangat tipis. 

 

Dalam dunia puisi sang Pengkhotbah, hanya diperlukan sedikit gerakan saja agar tali putus, mangkuk pecah, tempayan jatuh ke mata air, atau roda yang digunakan untuk mengangkat ember dari sumur tidak dapat berfungsi lagi. Daftar ini mengingatkan kita bahwa suatu hari, dan sangat mungkin tanpa peringatan, waktu kita juga akan habis.

 

Mungkin Anda bekerja di dunia investasi, teknik, teknologi, atau penelitian ilmiah, atau Anda mengenal seseorang yang bekerja di bidang tersebut. Dalam bidang pekerjaan ini, segala macam perhitungan diperlukan—sering kali perhitungan yang sangat penting. Namun, setiap kita dipanggil untuk menghitung sesuatu yang bahkan lebih penting: kehidupan kita. Dan jika kita ingin menghitung hari-hari kita dengan benar atau memahami makna dan tujuan hidup, itu hanya akan terjadi melalui kasih karunia ilahi.

 

Kitab Pengkhotbah sering mengingatkan kita bahwa akhir hidup kita akan segera tiba. Kita diberi tahu bahwa "debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya" (Pengkhotbah 12:7). Namun, kita belum sampai pada akhir hidup kita—belum. Jadi, hari ini adalah hari kesempatan.

 

Kesempatan apakah yang harus kita ambil? Allah, melalui firman-Nya, tidak meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang sangat sulit. Dia tidak meminta Anda untuk memulai organisasi amal, mendaki puncak Kilimanjaro, atau berlari mengelilingi blok sebanyak 47 kali sambil mengucapkan berbagai doa. Dia hanya meminta Anda untuk mengingat-Nya dan menyerahkan seluruh hidup Anda kepada-Nya, tanpa menahan apa pun, selagi Anda masih bisa, sehingga, setelah hari ketika rantai perak itu putus, Anda akan memasuki kota kekal yang jalan-jalannya dilapisi emas (Wahyu 21:21). Sudahkah Anda melakukannya? Maukah Anda melakukannya? Maukah Anda melakukannya sekarang?

 

Refleksi

Bacalah Pengkhotbah 12 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

  • Pola pikir apa yang harus saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 25-27; Kisah Para Rasul 6