KATAKAN KEBENARAN

Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. Keluaran 20:16

 

Setiap perintah dalam Alkitab bukan hanya petunjuk untuk hidup kita, tetapi juga mencerminkan sifat Allah. Misalnya, larangan berzina mencerminkan kesetiaan-Nya, larangan membunuh menunjukkan bahwa Dia adalah sumber kehidupan. Begitu juga dengan perintah untuk tidak bersaksi dusta—ini berasal dari Allah yang selalu benar dan tidak pernah berdusta (Bilangan 23:19).

Apa maksud Tuhan dengan perintah ini? Sederhananya, kita dipanggil untuk selalu jujur dalam perkataan. Ada banyak cara kita bisa melanggar perintah ini, misalnya dengan berbohong, menyembunyikan kebenaran, menyebarkan gosip, memfitnah, atau bahkan melebih-lebihkan sesuatu sehingga menyesatkan orang lain. Semua ini bertentangan dengan standar Allah.

Mengapa kita tergoda untuk berbohong? Alkitab menyatakan bahwa Setan adalah "bapa segala dusta" (Yohanes 8:44). Ia telah menggunakan tipu daya sejak Taman Eden, menipu Hawa dengan kebohongannya. Sering kali, kita berbohong karena alasan yang sama:

  • Kesombongan – ingin terlihat hebat di mata orang lain.
  • Kebencian – ingin menjatuhkan seseorang.
  • Ketakutan – takut pada konsekuensi jika kebenaran terungkap.

Pada intinya, setiap kebohongan muncul karena kita lebih mencintai diri sendiri daripada mencintai Allah dan sesama.

Allah sangat membenci penipuan (Amsal 6:16-19). Untuk hidup dalam kebenaran, kita harus menyingkirkan kesombongan dan lebih peduli dengan apa yang Allah pikirkan daripada apa yang orang lain pikirkan. Kita juga harus menghindari kebencian dan belajar mengasihi sesama, tidak menyebarkan fitnah atau gosip. Selain itu, kita perlu menggantikan rasa takut kepada manusia dengan rasa takut akan Tuhan—Dia yang adalah “jalan, kebenaran, dan hidup” (Yohanes 14:6).

Tuhan Yesus telah memberikan Roh Kebenaran kepada kita (Yohanes 15:26), yang menolong kita hidup dalam kejujuran dan menjauhkan diri dari kebohongan. Dengan kuasa-Nya, kita bisa semakin menyerupai Kristus dan mencerminkan karakter Allah.

Coba renungkan: dalam situasi apa Anda paling sering tergoda untuk tidak jujur? Bagaimana kebenaran tentang Yesus dan Injil-Nya bisa mendorong Anda untuk berbicara dengan lebih jujur mulai sekarang?

 

Refleksi

Bacalah Amsal  6:16-19 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 3 – 4 ; 1 Korintus 2

Truth For Life – Alistair Beg