AKU AKAN MENGUATKAN ENGKAU
“Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” — Yesaya 41:10
Orang yang terlalu percaya diri pada kemampuannya sendiri dan bangga dengan apa yang sudah dicapainya sering kali tidak benar-benar mengenal Allah. Sebab, sebelum kita bisa mengalami kuasa dan kekuatan Allah sepenuhnya, kita harus terlebih dahulu menyadari betapa lemahnya kita dan betapa terbatasnya kemampuan kita sendiri.
Setiap orang akan melewati masa-masa sulit dalam hidup ini—masa yang sebenarnya ingin kita hindari. Seperti rasul Paulus, kita mungkin memohon kepada Tuhan agar kesulitan itu dijauhkan dari hidup kita. Namun, kadang Tuhan menjawab dengan cara yang tidak kita harapkan: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2 Kor. 12:9).
Kita sering mencoba menjadi kuat bagi diri sendiri dan orang lain. Tapi pada akhirnya, kita akan sadar bahwa kita punya batas—ada hal-hal yang tidak bisa kita atasi dengan kekuatan kita sendiri. Bahkan di hari-hari terbaik sekalipun, kita tetap menemukan batas yang tidak bisa kita lewati dengan kekuatan kita sendiri. Namun, ketika kita mengakui betapa lemahnya kita, di situlah kita bisa melihat kuasa Allah bekerja luar biasa dalam hidup kita. Rahasia untuk menjadi kuat adalah dengan bersandar pada kekuatan Tuhan, bukan pada diri sendiri.
Mungkin saat ini Anda sedang merasa lelah—secara fisik, emosional, atau rohani. Atau mungkin belum, tetapi waktu itu pasti akan datang. Di saat lemah, Anda akan dihadapkan pada dua pilihan: memohon kekuatan dari Allah, atau berpaling kepada berhala-berhala kita—uang, kemampuan, kepintaran, dan pencapaianmu? Secara alami, kita lebih mudah mencari kekuatan dari hal-hal duniawi, seperti harta kita, kepintaran kita, usaha kita, atau keberhasilan masa lalu kita. Tapi nabi Yeremia mengingatkan kita:
“Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan” (Yer. 9:23–24).
Jadi, daripada terus berjuang dengan kekuatan Anda sendiri hari ini, biarkan Roh Kudus mengingatkan kebenaran ini: Allah menyediakan kekuatan-Nya bagi kelemahan Anda. Dia berkata, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yes. 41:10).
Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang jauh, tetapi Allah yang turun mendekat melalui Yesus Kristus. Di dalam Kristus, Allah menunjukkan kasih karunia-Nya kepada kita yang lemah dan berdosa. Ia memegang kita dengan tangan-Nya yang penuh kuasa, supaya kita tidak jatuh.
Karena itu, ketika Anda merasa lemah, jangan lari dari Tuhan. Datanglah kepada-Nya dengan rendah hati. Akui kelemahanmu, dan biarkan kasih karunia Kristus meneguhkan hatimu. Di sanalah Anda akan menemukan kekuatan sejati—bukan dari dirimu sendiri, tetapi dari Tuhan yang menebus dan menopangmu setiap hari.
Refleksi
Bacalah Yesaya 40:27-31 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 42-44; Yohanes 19:1-22