JALAN MENUJU DAMAI

Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Dia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Lukas 19:41-42

 

Di momen ini, kita bisa melihat dalam istilah beberapa teolog zaman dulu “wajah manusiawi Allah.” Ketika Yesus masuk ke kota Yerusalem, Dia menangis. Mengapa? Karena Dia berbelas kasih kepada orang-orang di sana. Yesus tahu bahwa mereka akan menghadapi hukuman karena mereka menolak-Nya dan tidak memahami damai sejahtera yang Dia bawa.

Orang-orang saat itu sebenarnya menginginkan damai, tetapi mereka berpikir bahwa damai itu hanya bisa didapatkan melalui kemenangan politik atau militer. Mereka berharap Yesus datang untuk membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Mereka mencari damai secara duniawi, tetapi justru menolak damai yang sejati dari Tuhan. Karena kebutaan rohani mereka, Yesus menangis.

Kita juga sering seperti mereka. Dosa membuat kita buta terhadap kebutuhan utama kita: damai dengan Allah. Kita sering berpikir bahwa dosa hanyalah perbuatan buruk yang kita lakukan atau hal baik yang gagal kita lakukan. Tapi sebenarnya, dosa adalah kondisi hati—yaitu ketika kita hidup jauh dari Tuhan. Dosa membuat kita tidak sadar bahwa kita bermusuhan dengan Allah. Kita tidak menyadari bahwa semua ketidakdamaian dalam hidup kita, baik dalam hubungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat, berakar dari ketidakdamaian kita dengan Tuhan.

Satu-satunya cara untuk mengalami damai yang sejati adalah melalui Yesus Kristus. Damai dengan Allah hanya bisa diperoleh melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Ketika kita berdamai dengan Allah, barulah kita bisa mengalami damai di dalam hati dan dalam hubungan dengan sesama.

Karena itu, renungkanlah damai yang Anda miliki sekarang sebagai anugerah dari Tuhan. Bersyukurlah karena Roh Kudus telah membuka mata Anda untuk melihat apa yang dulu tersembunyi oleh dosa. Dan berdoalah agar hati Anda semakin penuh belas kasih, seperti hati Yesus, sehingga Anda juga bisa peduli dan berdoa bagi orang-orang yang masih mencari damai di tempat yang salah—dan membawa mereka kepada damai sejati dalam Kristus.

 

Refleksi

Bacalah Kolose 1:15-23 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 8 – 10 ; 1 Korintus 4

Truth For Life – Alistair Beg