MAKANAN UNTUK JIWA
“tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” – Mazmur 1:2
Kebenaran Allah akan selalu lebih kuat dan lebih lama bertahan daripada semua penentangnya. Nabi Yesaya berkata, “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yes. 40:8). Di awal Kitab Mazmur, kita melihat bahwa orang yang berbahagia, yang benar-benar hidup dalam sukacita adalah mereka yang menemukan kesenangan dalam kebenaran Allah yang kekal. Firman Tuhan begitu berharga bagi mereka, setiap firman lebih manis daripada madu (Mzm. 19:10). Namun, orang seperti itu tidak hanya senang dengan hukum Allah, mereka juga merenungkannya.
Merenungkan firman bisa diibaratkan seperti proses pencernaan. Secara fisik, kita bisa saja memasukkan makanan ke mulut lalu membiarkannya begitu saja, itu tidak akan menambah nilai gizi apa pun bagi tubuh kita. Hal yang sama bisa terjadi pada firman Tuhan kalau kita hanya membacanya setiap Minggu bahkan setiap hari, tetapi tidak dengan sengaja merenungkannya.
Seringkali kita merasa seolah-olah hidup kita melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Saat itu, membaca firman Tuhan bisa terasa sekadar tugas yang harus diselesaikan. Padahal, kita dipanggil bukan hanya membaca, tapi menyimpan firman dalam hati (Mazmur 119:11). Kita perlu meluangkan waktu untuk merenungkannya, dan bertanya sepanjang hari,
Kita tidak dipanggil untuk sekedar “ngemil” firman Tuhan, tapi untuk benar-benar “berpesta” dengan firman itu. Karena tidak ada habisnya keindahan Allah, maka tidak pernah berakhir pula kekayaan firman-Nya.
Lalu, apa artinya bagi kita untuk merenungkan firman? Melalui doa, mintalah pertolongan Roh Kudus agar hati dan pikiran kita sungguh terarah kepada firman. Bacalah dengan saksama. Renungkanlah. Selidiki. “Kunyahlah” sepanjang hari untuk mendapatkan nutrisi yang menyehatkan jiwa.
Dan saat kita merenungkan firman Tuhan, mintalah Dia bukan hanya tambahan pengetahuan Anda saja tentang Dia, tapi juga mengubah Anda dari dalam keluar —supaya kita makin serupa dengan Kristus. Semakin kita melihat firman itu bekerja di hati, pikiran, dan hidup kita, semakin kita akan menemukan sukacita dalam membacanya dan menghidupinya.
Refleksi
Bacalah Yesaya 40:6-9 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?
2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?
3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?
Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 4-6; Yohanes 3:1-15