Ayat Bacaan: Mazmur 118:22-24

22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. 

23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita. 

24 Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!

 

Perenungan:

Dalam perumpamaan tentang penggarap kebun anggur, pemilik kebun anggur menyewakan kebunnya kepada orang lain lalu pergi ke negeri lain. Sementara pergi, ia menyuruh hamba-hambanya untuk mengumpulkan hasil yang menjadi bagiannya, tetapi para penggarap yang menyewa kebun itu memukul para hamba itu dan kemudian membunuh mereka. Akhirnya, ia menyuruh anaknya kepada mereka dengan berpikir bahwa “anakku akan mereka segani” (Markus 12:6). Tetapi, mereka kemudian membunuh anaknya juga. 

 

Yesus menjelaskan maksud dari perumpamaan ini dengan mengutip Mazmur 118: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita?” (Markus 12:10-11; Matius 21:42). Dengan kata lain, Tuhanlah pemilik dari kebun anggur tersebut. Para penggarap adalah umat-Nya. Mereka seharusnya memberi-Nya hasil dari hidup mereka melalui ibadah dan ketaatan. Tetapi mereka menolak para nabi dan rasul yang diutus. Akhirnya, Dia mengutus Anak-Nya. Namun, mereka menolak-Nya juga. Dalam pemberontakan, mereka tidak menghormati Dia sebagai Anak Allah. Sebaliknya, mereka justru membunuh-Nya. 

 

Tetapi, Yesus tidak terhanyut oleh badai kemarahan orang banyak yang tidak terkendali tersebut. Penolakan terhadap Dia sesuai dengan rencana Allah – “Hal itu terjadi dari pihak Tuhan”. Ini adalah suatu perbuatan ajaib di mata kita karena kematian Kristus telah mengalahkan kematian itu sendiri. Kita dapat bersukacita karena Allah telah membangkitkan Yesus dari kubur dan menjadikan-Nya sebagai batu penjuru keselamatan bagi semua orang yang percaya. Oleh karena itu, di dalam Dia, kita akan hidup dan tidak akan mengalami kematian kekal (Yohanes 11:25-27).

 

Pertanyaan Reflektif: 

  • Bagaimana harapan kehidupan kekal melalui Kristus memengaruhi cara saya menghadapi tantangan dan ketidakpastian dalam hidup? 
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya melalui perenungan hari ini? 

 

Doa:

Bapa, Engkau mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Mu yang sempurna. Sekalipun kematian Kristus terlihat sebagai kekalahan, namun Engkau menyatakan kebenaran dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati. Oleh karena itu di dalam Dia, saya dapat berkata: “Aku tidak akan mati, tetapi hidup” (Mazmur 118:17). Dalam nama Kristus, Amin.