Daud Menunjukkan Belas Kasihan

Session 1 (Unit 11)

SUMMARY 13 JULI 2025
UNIT 11, SESI 2
JUDUL                : DAUD MENUNJUKKAN BELAS KASIHAN
PEMBICARA   : KAK MAVERICK & KAK NANA

Hubungan Daud dengan Raja Saul cukup rumit. Awalnya, Daud melayani raja Saul dengan memainkan kecapi setiap kali Saul  merasa tidak bahagia. Setelah Daud membunuh Goliat, dia berteman baik dengan Yonatan, anak Raja Saul. Namun kesuksesan Daud membuat Saul iri. Saul dapat melihat bahwa Daud semakin populer. Dia memenangkan kemenangan demi kemenangan. Saul mencoba beberapa kali membunuh Daud, dan Daud melarikan diri ke tanah Moab.

Daud tidak sendiri. Keluarganya dan orang-orang yang “dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati” (1 Sam. 22:2),  bergabung dengan Daud, dan dia menjadi pemimpin mereka. Sekitar 400 orang bersama Daud. Sesampai di Moab, nabi Gad memerintahkan Daud untuk kembali ke tanah Yehuda. Ketika Saul mengetahui lokasi Daud, dia mengejar Daud, berniat untuk membunuhnya. Namun Allah melindungi Daud dari Saul.

Saul sedang mengejar Daud ketika dia berhenti untuk buang hajat. Bayangkan betapa terkejutnya Daud ketika Saul memasuki gua tempat Daud dan anak buahnya bersembunyi. Ini adalah kesempatan Daud! Saul sedang sendirian dan bisa dengan mudah dikalahkan. Daud bangkit dan diam-diam memotong ujung jubah Saul, tapi dia tidak membiarkan anak buahnya menyakiti Saul.

Ketika Saul meninggalkan gua, Daud mengikutinya. Dia mengakui otoritas Saul – “Tuanku raja!” (1 Sam. 24: 8) – dan menunjukkan Saul ujung jubahnya, bukti dari kesempatan yang dilewatkan Daud. Saul menangis saat menyadari belas kasihan Daud kepadanya. Allah telah menyerahkan Saul ke tangan Daud, dan Daud membiarkan dia pergi tanpa cedera. Saul menyadari bahwa Allah dengan jelas telah memilih Daud untuk menjadi raja Israel.       

Daud menunjukkan belas kasihan kepada Saul, musuhnya, karena Daud mempercayai rencana Allah. Yesus juga mempercayai rencana Bapa-Nya. Dia mati di kayu salib agar musuh-musuh-Nya bisa mengalami belas kasihan Allah dan hidup selamanya sebagai bagian dari keluarga Allah.

POIN DISKUSI  BAGI KELUARGA:

  1. Mengapa Yesus disebut Raja yang Sempurna? Karena Yesus memerintah atas segala sesuatu dengan sempurna sebagai Raja segala raja.
  2. Daud menunjukkan belas kasihan kepada Saul, musuhnya, karena Daud memercayai rencana Allah. Bagaimana kisah ini mengarahkan kita kepada Yesus ?  Yesus juga memercayai rencana Bapa-Nya. Kita adalah musuh-musuh Allah, tetapi Yesus mati di kayu salib, supaya kita, musuh-musuh-Nya menerima belas kasihan Allah dan  diangkat jadi anak-anak-Nya.
  3. Mengapa Tuhan tidak mau kita membalas orang yang berbuat jahat kepada kita? Bukankah itu tidak adil?   Memang sangat menyakitkan bila seseorang melakukan sesuatu yang sangat buruk kepada kita dan orang itu tidak mendapatkan hukuman. Tapi seperti cerita Alkitab hari ini, Tuhan mau agar   kita menunjukkan belas kasihan kepada mereka  yang sudah berbuat jahat kepada kita, bukan karena meniru Daud berbelas kasih kepada Saul, tapi karena Tuhan sudah menunjukkan belas kasihan kepada kita. Inilah yang perlu selalu kita ingat: bahwa kita adalah musuh-musuh Allah. Kita sudah melakukan banyak dosa,  menyakiti hati-Nya, memberontak kepada Allah. Sebenarnya Allah punya hak untuk menghukum kita. Tapi itu tidak Dia lakukan, sebaliknya, Allah menunjukkan belas kasihan kepada kita. Dia bahkan tetap mengasihi dan berbuat baik kepada kita. Hukuman yang seharusnya kita terima, Ia berikan kepada Yesus, yang mati bagi dosa-dosa kita. Maka, sama seperti Allah mengampuni kita, kita juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita.

AYAT HAFALAN:

  • Anak-anak TK:

Mazmur 145:13 (AYT) - Kerajaan-Mu adalah kerajaan kekal.

  • Anak-anak SD:

Mazmur 145:13 (AYT) -  Kerajaan-Mu adalah kerajaan kekal, dan pemerintahan-Mu di segala generasi. TUHAN itu setia dalam segala firman-Nya dan baik dalam segala pekerjaan-Nya.