Gideon

Session 3 (Unit 9)

SUMMARY 18 MEI 2025
UNIT 9, SESI 3
JUDUL              : GIDEON
PEMBICARA    : KAK PAOLINE & KAK OLIVE

Minggu lalu, anak-anak Anda belajar tentang Debora dan Barak. Minggu ini, Hakim-Hakim 6 dimulai dengan sesuatu yang familiar: “Orang Israel melakukan yang jahat di mata TUHAN.” Masa para hakim bukanlah masa yang baik bagi orang Israel. Siklus dosa, keterikatan, kelepasan, dan kedamaian jelas menunjukkan bahwa hukum Taurat saja tidak bisa menyelamatkan mereka dari dosa.


Orang Israel ditekan oleh orang Midian, dan mereka berseru kepada Allah meminta pertolongan. Allah memilih satu orang untuk menolong mereka dan namanya adalah Gideon. Gideon tidak mirip seorang pemimpin dan dia tahu ini. Gideon berkata, “Ah, Tuhanku, bagaimanakah aku menyelamatkan orang Israel? Lihatlah, kaumku adalah yang terkecil dari suku Manasye, dan aku pun yang paling muda dalam keluargaku” (Hak. 6:15).
Allah tidak membutuhkan yang terbesar dan terbaik untuk menggenapi rencana-Nya. Bahkan, Dia sering menggunakan orang paling lemah dan paling kecil untuk menggenapi rencana-Nya karena itulah yang memuliakan Dia.
Allah punya rencana untuk menguatkan Gideon dalam kelemahannya: “Sesungguhnya, Aku akan menyertaimu” (Hak. 6:16).
Gideon dan tentara Israel berkumpul. Allah berkata kepada Gideon bahwa jumlah tentaranya terlalu banyak. Allah tidak ingin mereka berpikir bahwa mereka bisa mengalahkan orang Midian dengan kekuatan mereka sendiri. Tuhan mengurangi tentara Gideon hingga hanya tersisa 300 orang.  (Lihat Hak. 7:1-7).

Malam itu, tentara Gideon siap untuk berperang; dengan memecahkan kendi, dan meniup terompet mereka. Allah membuat orang Midian saling membunuh satu sama lain. Mereka lari, tetapi Gideon dan tentaranya mengejar mereka dan membunuh mereka.
Allah menyertai orang Israel ketika mereka berperang. Orang Israel tidak memenangkan peperangan dengan kekuatan sendiri, Allah berperang bagi mereka. 
Saat Anda merenungkan kisah ini bersama anak-anak minggu ini, tunjukkan bahwa orang Israel berseru kepada Allah karena mereka tahu mereka tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Bahkan Gideon tidak cukup kuat untuk menyelamatkan mereka; Allah memakai Gideon untuk menolong umat-Nya, tetapi Allah yang berperang bagi mereka. Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan kita dari dosa karena kita tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Hanya Allah, lewat Kristus yang bisa menyelamatkan kita.

POIN DISKUSI  BAGI KELUARGA :

  1. Apakah bertobat itu? Bertobat adalah meninggalkan dosa dan  kembali kepada Yesus.
  2. Allah tidak memilih orang terkuat dari keluarga terhebat. Dia memilih Gideon, orang terkecil dari keluarga yang lemah.  Lalu Allah mengurangi jumlah pasukannya sampai dua kali. Mengapa? Karena Allah hendak mengajar Gideon dan semua Israel bahwa Dia cukup kuat untuk melindungi mereka dan memberi mereka kemenangan. Allah tidak ingin mereka menyombongkan diri karena kemenangan mereka tapi supaya mereka mengasihi dan menyembah-Nya.
  3. Diskusikan dengan anak : ada kalanya ketika kita melihat teman kita lebih mahir dibandingkan kita dalam  satu bidang pelajaran misalnya matematika, sedangkan kita kurang bisa matematika,  maka biasanya mudah bagi kita merasa minder, tidak percaya diri dan bertanya mengapa Tuhan tidak memberi kita kepandaian seperti teman kita itu. Kita sudah belajar lebih keras, ikut les atau kursus, tapi tetap tidak bisa mendapat nilai sebaik teman atau saudara kita. 
  1. Bimbing anak menyadari bahwa Tuhan memberi kepada setiap kita kemampuan dan kepintaran yang berbeda-beda dan kita perlu menggunakannya untuk memuliakan Tuhan. Temanmu mungkin lebih mahir di matematika, tapi Tuhan memberi kepada kamu keahlian yang berbeda, mungkin kamu lebih mahir dalam bahasa, sport, atau melukis. Jadi Tuhan mengizinkan kita mempunyai kelemahan, supaya kita selalu bergantung kepada Tuhan!

AYAT HAFALAN

  • Anak-anak TK :

1 Yohanes 1:9 - Jika kita mengaku dosa kita, … Ia akan mengampuni segala dosa kita.

  • Anak-anak SD :

1 Yoh 1:9 (TB) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

MINGGU DEPAN 

“Simson” (Hakim-Hakim 13–16)