Raja Pertama Israel

Session 3 (Unit 10)

SUMMARY 29 JUNI 2025
UNIT 10 SESI 3
JUDUL             : RAJA PERTAMA ISRAEL
PEMBICARA    : KAK ERICH & KAK RISKA

Kisah Alkitab hari ini terjadi 20 tahun lebih setelah orang Filistin mengembalikan tabut perjanjian kepada orang Israel. Selama waktu itu, orang Israel mulai mencari Allah lagi, dan Samuel memimpin mereka untuk menyingkirkan dewa asing dan menyembah Allah saja.

Samuel telah menjadi hakim di Israel sepanjang hidupnya, dan sekarang  dia sudah tua. Jadi, Samuel mengangkat putranya, Yoel dan Abia, menjadi hakim atas Israel. Tapi sayang, Yoel dan Abia tidak mengikuti teladan ayah mereka. Mereka tidak menaati Allah dan menyebabkan masalah bagi Israel. Para tua-tua Israel berbicara kepada Samuel tentang putra-putranya dan meminta seorang raja. Semua negara lain di sekitar mereka memiliki raja, kata mereka. Samuel tahu keinginan mereka untuk meniru bangsa di sekitar mereka adalah dosa, dan dia berdoa kepada Allah.

“Berikan mereka apa yang mereka inginkan,” kata Allah. “Mereka tidak menolakmu; mereka menolak Aku sebagai Raja mereka. “ Samuel menjelaskan kepada orang Israel apa hak seorang raja yang akan ia terapkan atas mereka. Samuel memperingatkan mereka bahwa ketika mereka menyesal meminta seorang raja (dan mereka pasti akan menyesalinya),  Allah tidak akan membantu mereka. Orang Israel bersikeras untuk memiliki seorang raja, jadi Allah memilih seorang pria bernama Saul untuk menjadi raja.

Dari segi penampilan, Saul adalah raja yang baik. Dia tampan, lebih tinggi dari kebanyakan orang, dan Allah telah memberkatinya. Tapi Saul gagal menaati Allah. Pertama, Saul berdosa karena mempersembahkan korban saat Samuel tidak ada. Belakangan, ketika orang Israel mengalahkan orang Amalek, Saul tidak mengikuti perintah Allah untuk membinasakan  semuanya. Allah menyesal menjadikan Saul raja.

Saul bukanlah raja yang dibutuhkan orang Israel.  Allah bermaksud agar seorang Raja Surgawi yang memerintah atas Israel, tetapi orang Israel tidak memercayai rencana Allah dan menginginkan seorang raja seperti bangsa-bangsa di sekitar mereka. Maka Allah memberi mereka seorang raja, tapi Saul tidak menaati Allah. Allah punya rencana untuk mengutus Anak-Nya, Yesus. Raja Yesus percaya dan menaati Allah dengan sempurna dan mati agar orang berdosa bisa diampuni dan diterima.

POIN DISKUSI  BAGI KELUARGA :

  1. Apakah ada sesuatu atau seseorang yang lebih besar dari Allah ? Tidak ada! Allah lebih besar dari segalanya dan semua orang.
  2. Umat Allah berdosa karena menginginkan seorang raja seperti bangsa-bangsa di sekitar mereka. Allah seharusnya jadi raja mereka, tapi mereka tidak mau. Apakah kamu juga tergoda untuk berbuat dosa karena meniru perbuatan teman-teman yang salah? Apabila kita tergoda, kita bisa berdoa, minta Yesus, Raja yang sempurna untuk selalu menuntun kita agar bisa mengingini dan melakukan apa yang benar dan baik. Raja Yesus selalu menuntun kita untuk taat kepada-Nya demi kemuliaan Allah dan kebaikan kita.

          3. Yesus adalah Raja yang lebih besar dari semuanya. Apakah kita masih perlu menaati pemimpin di dunia, seperti presiden, polisi, guru, dan pemimpin-pemimpin lain?  Para pemimpin mendapatkan posisi mereka karena Allah yang memberi mereka kedudukan. Allah mau agar kita menghormati dan menaati mereka, karena dengan demikian, kita menunjukkan bahwa kita menghormati dan mempercayai rencana Allah. Satu hal yang perlu kita ingat adalah : kita menaati pemimpin di dunia ini selama mereka menaati Allah. Mungkin ada suatu keadaan di mana pemimpin dunia minta agar kita tidak taat kepada Allah Ini jarang terjadi; namun  bila hal itu terjadi, pertama-tama yang perlu kita lakukan adalah berdoa, minta agar Tuhan memberi kita hikmat. Lalu pada akhirnya kita harus memilih untuk menaati Allah! 

AYAT HAFALAN 

  • Anak-anak TK :

Yeremia 10:6a (TB)  - Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar....

  • Anak-anak SD :

Yeremia 10:6 (TB) -  Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar dan  nama-Mu besar oleh keperkasaan.