Yohanes 14: 1 - 6
1”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 4Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."5Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" 6Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Perikop ini sebenarnya membicarakan salam perpisahan Yesus kepada murid-muridNya. Kalau kita membaca di Yohanes 13 maka diceritakan bahwa Yesus membasuh kaki murid-muridNya dan setelah itu Yesus memberikan perintah baru “… Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yoh 13: 34-35).
Yesus juga menubuatkan tentang pengkhianatan Yudas dan memprediksi penyangkalan Petrus terhadap dirinya dimana waktu itu Yesus berkata "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang." Tetapi Petrus dengan berani berkata “ ..Tuhan ke mana engkau akan pergi, aku akan pergi. Bahkan aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu." Tetapi Yesus berkata kepada Petrus “ Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
Mengapa Yesus berkata demikian yaitu supaya jangan sampai ada manusia yang bisa bermegah atas komitmen dan keberaniannya, sebab pasti mengalami kegagalan.
PERBEDAAN ANTARA HOUSE AND HOME
Yohanes 14 : 1 – 4
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Home berbeda dengan house. Sebuah bangunan yang kelihatannya mirip dengan sebuah rumah tetapi belum tentu itu adalah home. House itu bangunannya tetapi home itu ada unsur ketenangan, unsur damai dan unsur keamanan. Jadi home itu adalah rumah yang ada kekeluargaannya, dimana kita bisa tinggal dengan nyaman dan aman. Dan sebenarnya itulah kerinduan manusia yaitu menemukan ketenangan dan mencari kebahagian. Mengapa orang mengejar cinta yaitu untuk menemukan kebahagiaan. Mengapa orang mengejar kekayaan? yaitu untuk menemukan keamanan. Mengapa orang mengejar kekuasaan? yaitu karena dengan kekuasaan maka mereka dapat menemukan kepuasan. Mengapa orang membangun rumah yang mewah dan nyaman dengan design minimalis dan furniture yang mahal dan nyaman? yaitu untuk menemukan kedamaian dan ketenangan (home).
CS Lewis di bukunya Mere Christianity membahas hal ini dan menulis sebuah quote yang sangat terkenal yaitu : “ Jika uang dan kekuasaan dan kesuksesan dan seks dan semua itu tidak memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hati kita seperti yang kita harapkan dan kita cari, maka penjelasan yang paling masuk adalah ada kemungkinan kita dirancang untuk sesuatu yang lebih besar daripada hal-hal yang dunia tawarkan.”
Yesus membahas kerinduan dan keinginan seperti ini untuk HOME (place of rest) yaitu di Yohanes 14.
Yohanes 14 : 1 – 4
1”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 4Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Tempat di mana kita menemukan kebahagiaan sejati dan ketenangan bukan hanya berbicara mengenai surga, sebab hidup kekal bukan saja pada waktu kita nanti mati masuk surga, tetapi hidup kekal itu mulainya sekarang, yaitu waktu kita percaya Kristus, didamaikan dengan Bapa serta hidup bersatu dan bersekutu dengan Tuhan.
Tetapi manusia punya kecenderungan yang sama dengan Tomas yaitu menanyakan cara atau metode untuk mendapatkan sesuatu. Percakapan Yesus dengan murid-muridNya sebenarnya tidak masuk akal, karena seharusnya jawab Yesus ketika ditanya murid-muridNya, Yesus harus memberikan langkah-langkah atau cara-cara.
KEKRISTENAN BUKAN TENTANG BAGAIMANA TETAPI MENGENAI SIAPA
Yohanes 14 : 5 – 6a
5Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?”
6aKata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.”
Kita sudah terbiasa kalau mau mencari atau menanyakan tempat tertentu maka kita akan membuka Waze atau Google Map untuk mendapatkan cara atau info tersebut. Demikian juga seringkali banyak orang ke gereja itu untuk mencari metode atau langkah-langkah yaitu bagaimana supaya bisa menjadi seorang yang baik, berhasil dalam bisnis, membangun pernikahan dengan baik, mendapat berkat, menjadi sukses dan sebagainya. Dan kemungkinan besar kalau kita lihat Alkitab maka kita tidak akan mendapatkan jawaban yang konsisten sebab kekristenan tidak pernah menjanjikan langkah atau metode yang baik bagi hidup kita, tetapi kekristenan menjanjikan hidup yang jauh lebih tinggi dari apa yang dunia tawarkan. Ada tujuan yang lebih tinggi daripada itu semua. Memang kita diciptakan untuk menikmati berkat, untuk berbuah, untuk memiliki hidup yang berarti dan berprestasi. Tetapi manusia suka sekali dengan lima point atau lima langkah. Memang tidak ada salahnya dengan hal itu tetapi kalau kita datang hanya untuk mencari itu saja maka kita kehilangan inti dari kekristenan. Sebab itu Yesus berkata “Akulah …” karena kekristenan itu bukan berbicara tentang cara, metode atau langkah-langkah tetapi mengenai siapa.
YESUSLAH JALAN YANG MENJEMBATANI JURANG DOSA DAN KEMATIAN
Efesus 2 : 1-3 (AMD)
1Dahulu kamu, walaupun masih bernafas, sudah mati secara rohani. Itu karena dosa-dosamu dan karena terus melanggar perintah Allah. 2Karena pada waktu itu kamu terus saja mengikuti cara pikir duniawi. Dan kamu mengikuti kemauan Si Jahat, yaitu Iblis yang sedang memerintah di dunia sekarang, dan berkuasa dalam kehidupan semua yang tidak mau taat kepada Allah. 3Dahulu kita semua hidup seperti itu, dengan selalu berusaha memuaskan keinginan-keinginan yang berasal dari tubuh kita. Kita terbawa ke sana ke mari oleh keinginan kita sendiri. Seperti semua orang, KITA LAYAK MENANGGUNG KEMARAHAN ALLAH.
Efesus 2 : 4 - 7 (TB)
4Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 5telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- 6dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, 7supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
YESUSLAH KEBENARAN ALLAH SATU-SATUNYA UKURAN YANG BENAR
Inilah cara kebanyakan dari kita merasa benar (kebenaran palsu) yaitu dengan cara Kita merasa Benar di hadapan Allah dengan membandingkan diri kita dengan ketidak benaran orang lain. Kebenaran yang dibuat manusia dalam bentuk apa pun bukanlah kebenaran sama sekali. Itu sebabnya Tuhan berkata bahwa kebenaran kita itu seperti kain kotor (Yesaya 64:6). Kalau ada orang yang melakukan yang baik itu biasanya ada maksudnya, untuk menutupi sesuatu, untuk mendapatkan sesuatu atau takut sesuatu.
Roma 3 : 21-24 (AMD)
21Tetapi Allah telah membuka jalan baru supaya manusia dapat dibenarkan dalam pandangan-Nya. Jalan ini untuk dibenarkan bukan berdasarkan melakukan Hukum Taurat, tetapi masih sesuai dengan Hukum Taurat dan perkataan para nabi. 22Allah sekarang membenarkan manusia yang percaya kepada Yesus Kristus. Allah melakukan itu untuk semua orang yang percaya kepada Kristus, karena semua manusia mempunyai kebutuhan yang sama. 23Semua telah berdosa dan tidak layak untuk menikmati kemuliaan Allah. 24Manusia dibenarkan di hadapan Allah hanya karena kebaikan hati-Nya. Dan itu diberikan secara cuma-cuma melalui Yesus Kristus, yang membebaskan kita dari dosa.
Jadi kalau kita ada dalam Kristus maka ketika Allah melihat kita maka Dia tidak melihat kegagalan kita, ketidakmampuan kita atau manipulasi kita, namun yang Dia lihat adalah Kristus karena kebenaran kita ada di dalam Kristus.
YESUSLAH SUMBER KEHIDUPAN
Roma 14 : 8-9 (TSI)
7Di antara kita tidak ada yang hidup atau mati untuk dirinya sendiri. 8Kalau kita hidup, kita hidup untuk memuliakan Tuhan. Dan kalau kita mati, kita juga mati untuk memuliakan Tuhan. Jadi, baik hidup maupun mati, kita melakukan segala sesuatu untuk memuliakan Tuhan, karena kita adalah milik Tuhan.
Hidup kita itu milik Tuhan yaitu dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan. Kalau kita mengerti bahwa Yesus adalah hidup kita maka hidup kita tidak perlu pura-pura atau tampak kuat. Tetapi ditengah-tengah kelemahan dan kegagalan kita maka Tuhan itu tidak pernah gagal. Dia adalah Tuhan yang sempurna dan yang akan menyempurnakan setiap ketidaksempurnaan kita. Sehingga kita tidak perlu takut atau menutupi apa yang sedang kita hadapi sebab justru dalam kelemahan maka kasih karunia Tuhan menjadi sempurna.
TIDAK ADA JALAN LAIN
Yohanes 14 : 6b
6b Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Mungkin kita merasa bahwa perkataan ini begitu kaku atau eksklusif. Ini bukan perkataan yang kaku atau kesombongan tetapi ini adalah perkataan kasih karunia sebab ketika banyak orang sedang mencari kebenaran tetapi tidak menemukannya dan Yesus menunjukkan kebenaran itu.
Tidak ada yang mampu hidup dalam kesempurnaan moral tetapi Dia yang tidak mengenal dosa rela menjadi dosa supaya kita yang berdosa namun di dalam Kristus kita menjadi kebenaran Allah.
Berbicara tidak ada jalan lain maka sebenarnya banyak jalan yang ditawarkan oleh dunia. Tetapi semua jalan yang ditawarkan tersebut fokusnya pada manusia dan bukan pada Tuhan. Tetapi dalam kekristenan maka bukan manusia yang berusaha tetapi Tuhan yang berinisiatif dan yang menyelesaikan. Tidak ada seorangpun yang dapat hidup dalam kesempurnaan moral tetapi waktu kesempurnaan Kristus diberikan kepada kita, waktu Tuhan melihat kita dalam Kristus maka Dia melihat ketaatan Kristus yang sempurna di dalam kita, dan itulah yang memampukan kita untuk bisa taat.