Pentakosta

 EKKLESIA WEEK 1  "PENTAKOSTA " Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

 

Pentakosta adalah peristiwa yang sangat penting yang perlu kita peringati. Melalui Pentakosta maka kita melihat bagaimana Roh Kudus bekerja secara luarbiasa dimana pekerjaan Roh Kuduslah yang melahirkan banyak pertobatan dan menumbuhkan gereja mula-mula. Sebelum kita membahas lebih lanjut kaitan antara Pentakosta dengan gereja maka kita perlu bertanya terlebih dahulu mengenai apakah gereja itu. Ada beberapa jawaban mengenai apakah gereja itu yaitu ada yang berpikir bahwa gereja adalah sebuah bangunan, ada yang berpikir bahwa gereja adalah suatu perkumpulan atau organisasi, bahkan ada yang mengatakan bahwa gereja adalah sumber masalah. Apa yang kita pikirkan tentang diri kita itu berbeda dengan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita. Dan orang lain yang pikirkan tentang diri kita  serta apa yang kita pikirkan tentang diri kita juga seringkali berbeda dengan apa yang seharusnya kita pikirkan tentang diri kita. Jadi kita harus memikirkan tentang gereja dengan benar namun seringkali kita memiliki konsep yang tidak benar tentang gereja dan orang lain juga memandang semacam itu. 

APAKAH GEREJA ITU ?

Apakah gereja itu orang atau bangunan? Kalau misal ada bangunan yang berbentuk gereja dan ada tanda salibnya namun tidak ada orangnya maka apakah itu gereja? Atau sebaliknya semua orang berkumpul dan beribadah namun tempatnya adalah gedung bioskup maka apakah itu juga gereja. Banyak orang yang bingung dengan hal ini sehingga memilih untuk berada di gereja sendirian daripada berada di gedung bioskup bersama dengan orang percaya dan beribadah di gedung itu. Jadi ada kebingungan antara orang dan bangunan. Demikian juga antara organisme dan organisasi. Organisme berarti kita adalah sekumpulan orang yang mengisi antara satu dengan yang lain dan kita bertumbuh bersama-sama.Tetapi kalau organisasi maka fokusnya bukan pada orang tetapi pada institusi. Jadi mana yang harus kita tekankan apakah orang atau bangunan, organisme atau organisasi? Ini adalah pertanyaan yang harus kita jawab dan masih banyak lagi pertanyaan yang lain tentang gereja dan kaitannya dengan Pentakosta. 

1 Korintus 1:2

“Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita”

Apa yang ditulis dalam pendahuluan surat ini bukanlah sesuatu yang klise atau asal sebut saja tetapi ada kaitannya dengan tubuh atau isi suratnya. Dalam surat ini kita melihat bahwa setiap kata itu mengandung makna yang penting yaitu berkaitan dengan isi surat dan persoalan yang sedang dialami oleh Jemaat di Korintus. Ada banyak sekali persoalan yang dialami oleh Jemaat di Korintus diantaranya adalah kesombongan dan perpecahan sehingga untuk situasi gereja semacam ini maka Paulus menekankan kesatuan. Misalkan ketika dia mengatakan kepada jemaat Allah di Korintus maka kata jemaat di sana bentuknya adalah tunggal. Dan Paulus memang tidak konsisten kadang menggunakan bentuk jamak dan kadang tunggal. Namun Paulus lebih banyak menggunakan bentuk jamak tetapi dalam bagian ini dia menggunakan bentuk tunggal. Ada juga bentuk tunggal di surat lain namun para penafsir menganggap bahwa bentuk tunggal yang ada di surat lain karena di kota itu baru ada satu gereja rumah. Namun di Korintus maka para penafsir meyakini bahwa jumlah gereja rumah sangat banyak namun Paulus sengaja memakai bentuk tunggal untuk memberi tahu mereka bahwa gereja tidak peduli berlokasi dimanapun juga maka mereka adalah jemaat milik Allah. 

Untuk Menjaga Integritas, Gereja Perlu Mengingat Identitas. Siapa Menentukan Bagaimana.

Dalam 1 Kornitus 1:2 maka sebenarnya Paulus sedang menjelaskan tentang siapa gereja itu. Dan Paulus mau memberi tahu yaitu kalau mereka tahu identitas mereka maka mereka seharusnya tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Sebab kalau mereka tahu siapakah mereka dalam Kristus maka  mereka tahu apa yang seharusnya mereka lakukan di dalam dunia. Dan Jemaat Korintus terlibat dengan berbagai macam dosa dan kesalahan yang berujung pada satu hal yaitu mereka lupa akan identitasnya dalam Kristus. 

 

          1. GEREJA ADALAH ORANG

Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita (ayat 2)

Kata “ Jemaat “ dalam ayat 2 adalah terjemahan yang lebih baik daripada memakai kata gereja sebab itu bisa dimaknai sebagai bangunan dan bisa diasosiakan sebagai organisasi, Namun ketika diterjemahkan dengan “ Jemaat” maka asosiasi sebagai bangunan atau organisasi menjadi sedikit berkurang. Kata Yunani yang dipakai adalah “ Ekklesia “ yang artinya kumpulan orang tergantung itu kumpulan jenis apa. Dan Alkitab memakai kata ini paling banyak untuk menunjuk pada kumpulan orang Kristen dan diterjemahkannya jemaat. Jadi kata “ekklesia” bukan hanya eksklusif milik orang Kristen sebab kata ini sudah ada sebelum kekristenan muncul dan juga ada pada tulisan-tulisan sekular yang artinya kumpulan orang. 

          2. GEREJA ADALAH MILIK ALLAH

Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita (ayat 2)

Selanjutnya kata “Jemaat “ bukan hanya kumpulan orang tetapi ada tambahan yaitu Jemaat Allah yang dalam konteks ini artinya jemaat milik Allah. Mengapa Paulus perlu menekankan hal ini yaitu karena kata “Ekklesia “ itu tidak otomatis tentang kekristenan sebab itu perlu ditambahi dengan Allah yang artinya jemaat milik Allah. Dan ini adalah sesuai dengan persoalan yang terjadi dalam Jemaat Korintus yaitu ada perpecahan dimana yang satu merasa lebih hebat daripada yang lain

21 Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: 22 baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya. 23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah (1Kor. 3:21-23 ITB)

Persoalan di Korintus ini berkaitan dengan jemaat yang merasa bangga ada yang menjadi milik Paulus, Apolos atau Kefas. Dan ditengah-tengah perpecahan gereja yang terjadi dimana mereka merasa menjadi golongan a,b atau c maka Paulus menegaskan supaya mereka tidak bingung dengan golongan siapa mereka itu sebab semua adalah milik mereka dan mereka adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah. Penting bagi kita untuk mengingat bahwa gereja adalah milik Allah sebab banyak perpecahan yang terjadi dalam gereja disebabkan karena kita lupa bahwa gereja itu adalah milik Allah dan bukan milik perintis atau pendiri gereja. 

          3. GEREJA ADALAH MEREKA YANG TELAH DIKUDUSKAN.

Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita (ayat 2)

Ini dalam Theologi adalah berbicara tentang “ positional sanctification” yang artinya pengudusan secara posisi. Kita yang sudah ada dalam Kristus maka kita sudah dikuduskan. Mungkin kita bingung sebab Jemaat Korintus itu banyak sekali dosanya tetapi Paulus menjelaskan bahwa siapa yang ada dalam Kristus maka semua yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka mereka sudah dikuduskan. Dalam Surat Ibrani juga dituliskan bahwa Kristus memberikan korbanNya sekali untuk menguduskan seluruhNya (Ibrani 10: 14). Demikian juga tidak peduli seberapa berdosanya kita maka setiapkali kita mengingat dan datang kepada Tuhan serta mengakui bahwa kita adalah orang yang sangat berdosa tetapi anugerahNya itu lebih besar daripada dosa kita dan disitulah Tuhan menyediakan pengampunan bagi kita. Gereja bukanlah sekumpulan elit spiritis tetapi kumpulan orang berdosa yang sudah dikuduskan dengan sempurna oleh Kristus Yesus.

          4. GEREJA ADALAH MEREKA YANG TERUS DIKUDUSKAN.

Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita (ayat 2)

Jadi diawal ada yang disebut sebagai pengudusan awal atau pengudusan secara posisi yang murni dikerjakan oleh Yesus dimana kita tidak andil sama sekali. Dan dalam pengudusan secara progresif yaitu terus menerus maka kita dilibatkan oleh Allah tetapi Allah sendiri yang mengerjakan baik kemauan atau kemampuan dalam hati kita (Filip 2: 13) dan tugas kita adalah menerima dan menjalani ketaatan dan kekudusan kita. Dan memang sampai matipun kita tidak akan mungkin sempurna tetapi nanti saat kita mati dan berjumpa dengan Kristus maka Tuhan akan menguduskan seluruhnya secara sempurna dan itu yang disebut dengan final sanctification. Dan kita bukan hanya dikuduskan tetapi kita dipanggil menjadi orang-orang kudus namun bukan dalam arti orang kudus tertentu (Misal: menjadi Santo). Panggilan itu bukan hanya sebagai sebutan tetapi adalah sebuah panggilan untuk menghidupinya dalam kesucian sehingga kita tidak menyia-nyiakan anugerah yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. 

          5. GEREJA ADALAH PERSEKUTUAN UNIVERSAL

Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita (ayat 2)

Paulus dengan sengaja tidak membicarakan tentang jemaat Korintus tetapi jemaat di segala tempat yang seolah-olah berkata kepada Jemaat Korintus bahwa mereka bukanlah yang paling hebat tetapi hanya menjadi salah satu bagian dari gereja yang sifatnya universal. Gereja lokal hanya mengakui keanggotaan seseorang ke dalam gereja universal. Kesatuan gereja yang universal harus tercermin dalam gereja lokal. Gereja yang am ditentukan oleh pengakuan kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. 

          6. PENGAKUAN TERHADAPAN KETUHANAN KRISTUS HANYA DIMUNGKINKAN OLEH INTERVENSI ROH KUDUS.

Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus (1Kor. 12:3)

Sebenarnya Paulus sudah memikirkan tentang karya Roh Kudus ini sejak awal. Bahkan pengakuan kita terhadap Ketuhanan Kristus hanya dimungkinkan oleh intervensi Roh Kudus. Jadi gereja adalah orang-orang yang mengaku Kristus sebagai Tuhan dan orang bisa mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan yaitu kalau Roh Kudus bekerja dalam diri orang tersebut dimana naturnya yang berdosa dikalahkan oleh Roh Kudus. Roh Kudus melahirbarukan orang itu sehingga orang itu bisa menginginkan Allah dan mengasihi Allah, bisa percaya kepada Injil dan mempercayakan diri kepada Juruselamatnya yaitu Yesus Kristus. Jadi kaitan antara gereja dan Pentakosta yaitu salah satu cara terbaik memperingati Pentakosta adalah mensyukuri pertobatan kita dan merayakan keberadaan gereja.