EXODUS BAGIAN 2 WEEK 6 " FINDING OUR WAY HOME" REV. MICHAEL CHRISDION, MBA
Pembacaan : Keluaran 25 - 27
Ada perbedaan antara “ house dan home “ yaitu dimana house berbicara tentang bangunannya sedangkan home berbicara tentang suasananya. Kita bisa berlibur ke mana saja yaitu ke tempat-tempat yang istimewa, pemandangannya indah dengan fasilitasnya yang luarbiasa tetapi masih saja kita rindu untuk pulang ke rumah sendiri (home). Jadi home itu beda sama house dimana house itu bangunannya tetapi home itu ada unsur khas yang menunjukkan identitas yang punya rumah. Sehingga home itu menjadi haven bukan heaven yaitu tempat ketenangan, kedamaian dan ada unsur keamanan. Sebenarnya itulah kerinduan kita semua yaitu menemukan rumah kita yang sesungguhnya. Demikian juga manusia itu sebenarnya mencari sense of home yaitu kita mengejar cinta untuk menemukan kebahagiaan, mengejar kekayaan untuk menemukan keamanan, mengejar kekuasaan untuk menemukan kepuasan, membangun rumah yang mewah dan nyaman dengan design minimalis dan furniture yang mahal dan nyaman untuk menemukan kedamaian dan ketenangan (sense of home).
CS Lewis di bukunya “Mere Christianity” mengatakan “ Jika uang dan kekuasaan dan kesuksesan dan seks dan semua itu tidak memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hati kita, maka penjelasan yang paling masuk adalah ada kemungkinan kita dirancang untuk sesuatu yang lebih besar daripada hal-hal yang dunia tawarkan. “ Pemazmur juga mengatakan dalam Mazmur 42:2-3 “ 2Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. 3Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?”
Jadi yang kita dambakan sebenarnya adalah hidup bersama dengan Tuhan yaitu hadirat Allah. Kalau kita ingat bahwa di Taman Eden itu bahwa Tuhan bersama Adam dan Hawa itu bersekutu. Dan dengan dasar pengertian ini maka semakin jelas apa yang kita cari yaitu hadirat Tuhan sebab kita diciptakan untuk bersekutu dengan Tuhan. AW TOZER mengatakan “ Kegelisahan kita yang besar disebabkan oleh karena kita berada jauh dari hadirat Tuhan “.
Kembali pada kitab Keluaran maka adalah sambungan dari kitab Kejadian. Kalau kita melihat sejarah penebusan Allah maka dimulai dari manusia bersekutu dengan Allah setelah penciptaan (Creation) dimana manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah dan memuliakan Allah. Namun manusia jatuh dalam dosa dan terjadi kejatuhan (The Fall) sehingga terjadi keterpisahan antara manusia dari Allah pencipta karena Tuhan mengusir manusia dari taman Eden (Kejadian 3:23) Kegelisahan hati kita itulah yang menyebabkan pencarian kepuasan kita salah arah karena kita sebenarnya mendambakan hadirat Allah. Dan keterpisahan dari Tuhan inilah yang membawa manusia mati rohani sehingga keadaan hati manusia menjadi gelisah, stress dan depresi. Itulah keadaan manusia yang terpisah dari Allah dimana keterpisahan manusia dari persekutuan dengan Tuhan itu membawa konsekuensi yang menyedihkan bagi keadaan manusia dan satu-satunya obat adalah hadirat Tuhan. Tetapi manusia tidak bisa kembali ke hadirat Tuhan karena di Kejadian 3:24 dikatakan bahwa Tuhan menempatkan beberapa kerub (malaikat) dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Tetapi puji Tuhan ada rencana penebusan Tuhan yang akan membawa manusia kembali pada hadirat Tuhan.
1. APA YANG INGIN TUHAN GAMBARKAN TENTANG DIRINYA MELALUI TATANAN KEMAH TABERNAKEL MUSA
Keluaran 25:8-11
8Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. 9Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.”
Ketika Tuhan mengatakan “ Aku akan diam ditengah-tengah umatKu “ maka di sini kita bisa melihat sekali lagi pola Injil dimana bukan manusia yang disuruh datang kepada Allah tetapi Allah yang berinisiatif mendekat untuk tinggal di tengah-tengah umatNya. Dari sini kita bisa melihat bahwa hal yang terpenting yang bangsa Israel butuhkan sebenarnya adalah bukan manna, bukan tuntunan, bukan mujizat perlindungan bahkan bukan hukum-hukum Allah tetapi hadirat Tuhan yang tinggal bersama dengan mereka. Di sini kita juga bisa melihat bahwa Tuhan ingin memulihkan apa yang rusak dan dipisahkan karena dosa yaitu Tuhan mendekat dan memulihkannya dengan tinggal dan diam di tengah-tengah umatNya.
Kalau kita perhatikan maka Musa mendedikasikan 15 Pasal untuk mendeskripsikan secara spesifik ukuran, design dan tatanan kemah Tabernakel yang menjadi tempat di mana Tuhan berdiam Musa menuli15 pasal dengan begitu detil dan begitu spesifik serta begitu kompleks dan rumit juga. Ini juga menyadarkan kita bahwa sebagai orang Kristen maka janganlah kita anti Teologi atau jangan Anti belajar Alkitab. Banyak orang yang salah kaprah dan berpikir bahwa kalau mengenal Tuhan itu harus memakai hati dan bukan memakai akal. Padahal kalau kita perhatikan ketika Musa mendeskripsikan kemah Tabernakel ini secara begitu spesifik dan Tabernakel itu menggambarkan siapakah Tuhan itu maka artinya Tuhan itu tidak sesederhana yang kita pikirkan. Dalam Matius 22:37 Yesus berkata "Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Artinya kita harus mengasih Tuhan atau mengenal Tuhan dengan hati, akal pikiran dan seluruh kehidupan kita.
Jadi apa yang ingin Tuhan gambarkan tentang diriNya melalui tatanan kemah Tabernakel Musa? Seperti sebuah rumah atau home yang menunjukkan karakter yang punya rumah maka begitu juga tempat kudus Tuhan, di mana Tuhan diam di tengah-tengah mereka yaitu untuk menunjukkan karakter Tuhan . Tuhan ingin menggambarkan siapa diriNya melalui design dan tatanan kemah Tabernakel. Kalau kita melihat gambar tatanan kemah Tabernakel maka terdiri dari pelataran dimana ada altar mezbah tembaga. Kemudian ruang kudus yang di dalamnya ada meja roti dan meja lilin dengan 7 cabang. Dan yang paling dalam adalah ruang maha kudus yang di dalamnya ada tabut perjanjian (gambar secara lengkap bisa dilihat di buku Exodus Bagian 2). Ini semua sebenarnya adalah menunjukkan karakter Tuhan di tengah-tengah umatNya yaitu :
a. TUHAN ITU KUDUS.
Yang pertama kali setiap orang Israel lihat waktu masuk di pelataran adalah altar mezbah untuk korban bakaran yaitu untuk menebus dosa mereka dan untuk mendamaikan hidup mereka yang berdosa dengan Allah yang kudus. Mengapa perlu ada altar? Disinilah ada lima macam korban itu yaitu korban bakaran, korban sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah dan korban keselamatan. Dalam kelima macam korban itu ada hewan yang disembelih dan dikorbankan dan ada darah yang tercurah sebagai korban yang mempunyai tujuan yang berbeda tetapi pada intinya sama yaitu sebagai penebusan dan pendamaian (Bhs.Inggris= ATONEMENT). Dimana tindakan pendamaian dan penebusan di dalam konteks ini berhubungan dengan sistim persembahan untuk menyelesaikan masalah dosa atau pelanggaran. Jadi disinilah menunjukkan bahwa Tuhan itu adalah Tuhan yang kudus.
Ibrani 9:22b “ tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.”
Mengapa harus ada penumpahan darah yaitu karena kita adalah orang yang berdosa dan dosa harus ada konsekuensinya. Dan untuk bisa bertemu Tuhan maka harus ada penebusan dan pendamaian atas dosa-dosa kita.
Selain itu dalam Tabernakel ini maka semua material yang dipakai adalah material yang terbaik dan yang termurni yaitu dari emas murni serta ada keterpisahan antara ruang satu dengan ruang yang lain yaitu antara ruang kudus dan ruang maha kudus. Ini menunjukkan bahwa semakin dekat kita maka semakin kita kagum, semakin kita heran dan semakin kita gentar karena Tuhan adalah Tuhan yang dahsyat dan yang kudus.
b. TUHAN BERBELAS KASIHAN
Keluaran 25:17
Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni (You shall make a mercy seat of pure gold)
Ketika imam-imam itu mempersembahkan korban bakaran di pelataran kemudian masuk ke ruang kudus. Namun satu tahun sekali maka imam besar harus masuk ke ruang maha kudus untuk memintakan pengampunan atas dosa semua bangsa pada Tuhan yang kudus. Tetapi ketika imam besar ini masuk ke tirai ruang maha kudus maka ada Tabut Perjanjian dengan tutup pendamaian. Jadi ketika imam besar itu masuk ruang maha kudus maka yang dilihat bukanlah penghakiman tetapi tutup pendamaian Tuhan yang penuh dengan belas kasihan.
Tabut Perjanjian itu diisi oleh tiga benda yaitu Tongkat Harun (yang menunjukkan kepemimpinan Tuhan), buli-buli emas yang berisi manna (yang menggambarkan pemeliharaan Tuhan dan Penyediaan Tuhan) dan 2 Loh Batu ( yang menggambarkam standard kekudusan Tuhan) . Dan bangsa Israel memberontak terhadap ketiga-tiganya dimana semestinya dihukum oleh Tuhan, tetapi pelanggaran bangsa Israel ditutupi oleh tutup pendamaian. Jadi imam besar masuk setahun sekali ke dalam ruang maha kudus untuk menghadap Tuhan maka yang pertama kali dia lihat di atas tabut perjanjian bukanlah penghakiman tetapi tutup pendamaian yang ditutupi oleh dua malaikat Kerub yang disitu ada hadirat Tuhan. Jadi selain Tuhan itu kudus maka Tuhan itu berbelaskasihan. Tuhan bertemu umatNya bukan dengan penghakiman tetapi dengan belaskasihan dan Dia ingin berdamai dengan umatNya.
Keluaran 25:22
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu
Jadi yang dihakimi adalah korban bakarannya dan umat Allah akan menerima belas kasihan Tuhan di atas tutup pendamaian itu. Ada banyak orang yang ingin menekankan kekudusan Tuhan, tetapi ada juga orang yang ingin menekankan belas kasihan Tuhan yaitu bagaimana Tuhan mengasihi umatnya dan mengampuni umatNya. Namun dari design Tabernakel ini maka kita melihat bahwa kekudusan Tuhan dan belas kasihan Tuhan itu tidak berkompetisi tetapi dua-duanya memang ada dan tidak bisa dikompromikan.
c.TUHAN INGIN TINGGAL LAGI BERSAMA DENGAN UMATNYA.
Tuhan itu bukan hanya kudus dan penuh dengan belas kasihan tetapi yang terpenting juga adalah melalui pembangunan Tabernakel Musa maka Tuhan ingin tinggal lagi bersama dengan umatNya. Tuhan ingin membawa kembali membawa Eden ditengah-tengah umatNya. Kalau kita melihat bahan kemah Tabernakel maka kita bisa melihat bahwa Tuhan ingin menunjukkan keadaan taman Eden kepada bangsa Israel melalui Kemah Tabernakel dimana bahannya dari bahan-bahan yang terbaik dan paling murni (Kej.2 : 12).
Kejadian 2:24
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Waktu manusia jatuh dalam dosa dan kemudian dihalaunya maka Tuhan menempatkan kerub untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan yaitu tempat dimana Allah tinggal sehingga Adam dan Hawa tidak bisa masuk ke sana. Tetapi kalau kita melihat di ruang kudus maka disitu ada tempat lilin dengan tujuh cabang yang terbuat dari emas yang menggambarkan pohon kehidupan di Taman Eden. Dan ketika masuk di ruang maha kudus maka kita akan melihat tutup pendamaian yang diatasnya ada malaikat kerub.
Ini mengartikan bahwa apa yang manusia gagal lakukan melalui kemampuannya sendiri karena jatuh dalam dosa sehingga tidak bisa lagi bersekutu dengan Allah yang kudus. Melalui Tabernakel Musa waktu imam besar masuk ruang kudus maka dia bisa melihat pohon kehidupan dan waktu masuk ruang maha kudus maka malaikat-malaikat itu tidak menyambar-nyambar untuk menghukumnya tetapi Dia memberikan tempat untuk bisa bertemu dengan Tuhan di atas tutup pendamaian.
Mzm 61:5 (v.4 – ESV)
5Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! Sela
Let me dwell in your tent forever!
Let me take refuge under the shelter of your wing
Pemazmur waktu dia mendeskripsikan kemah yaitu Kemah Tabernakel maka sebenarnya sedang merindukan untuk tinggal di Taman Eden lagi yaitu tempat dimana Tuhan berada. Dan kalaupun tidak dapat masuk karena bukan imam besar maka dia rindu untuk duduk dekat Eden. Inilah sebenarnya hasrat terdalam manusia yaitu apa yang kita butuhkan bukan apa yang dunia tawarkan tetapi yang kita butuhkan adalah hadiratNya dan yang kita butuhkan adalah Tuhan. Disinilah kita bisa melihat bahwa Tabernakel adalah tempat dimana Taman Eden dan Bumi yang dikutuk bertemu. Tuhan yang suci bersemayam dekat dengan umatNya yang berdosa.
2. BAGAIMANA KAITANNYA KEMAH TABERNAKEL MUSA DENGAN INJIL KRISTUS
Yohanes 1: 1 & 14
1Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan DIAM DI ANTARA KITA, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kata “ diam “ dalam ayat ini berasal dari kata “ skenoo “ yang artinya tenda Tabernakel yaitu Tuhan tinggal di tengah-tengah umatNya.
Yohanes 1:14
14 Firman itu telah menjadi manusia, dan (SKEENO = BERTABERNAKEL) DI ANTARA KITA, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman menjadi manusia dan ber-tabelnakel dengan kemuliaanNya bersama kita. Jadi Tuhan tidak lagi jauh atau eksternal dan hanya tinggal bersama dengan bangsa Israel di dalam Tabernakel. Sekarang Firman itu telah menjadi manusia yaitu melalui Yesus yang sudah dinubuatkan itu menjadi manusia dan mati untuk menanggung dosa kita semua. Hidup tanpa dosa tetapi mati sebagai pendosa tetapi kemudian mengalahkan maut dan bangkit pada hari yang ketiga, lalu naik ke sorga dan kita menerima Roh KudusNya yang tinggal dalam kita.
Kol 1:19-20
19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, 20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Kristus Adalah Tabernakel Yang Sempurna
Ketika Yesus berada di kayu salib dan berkata “ sudah selesai “ maka tirai yang memisahkan ruang kudus dan maha kudus itu robek dari atas ke bawah sehingga tidak ada lagi pemisahan lagi antara ruang kudus dan maha kudus dimana dahulu hanya imam besar yang boleh masuk ke sana. Namun ketika Yesus berkata “sudah selesai “ maka apa yang dahulu menjadi pengorbanan yang sempurna itu telah digenapi dalam Kristus. Dialah imam besar kita. Dialah Anak Domba yang sempurna bagi kita. Dialah Tabernakel yang sempurna bagi kita.
Ibrani 10:19-22
19Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, 20karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, YAITU DIRI-NYA SENDIRI, 21dan kita mempunyai SEORANG IMAM BESAR sebagai kepala Rumah Allah. 22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Jadi Tabernakel Musa adalah bayangan dari Tabernakel yang sebenarnya di Perjanjian Baru yaitu Yesus Kristus. Yesus memang sudah naik ke surga tetapi Dia mengirimkan Roh Kudus untuk tinggal dalam kita.
1 Korintus 3:16
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Wahyu 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Allah bersama kita, di Taman Eden, di Tabernakel, di dalam Yesus Kristus dan di dalam hidup kita gerejaNya ( melalui Roh Kudus). Michael Horton berkata “ Kita diciptakan untuk rindu melihat Eden menjadi ibu kota seluruh bumi lagi. “
3. APLIKASI DAN IMPLIKASINYA BAGI KITA SEMUA.
Kalau Anda merasa jauh dari Tuhan dan merasa sebagai orang berdosa, dan ketika mendengar berita Injil ini maka Anda merasa tidak layak serta merasa begitu berdosa dan begitu jauh. Biarlah hati anda terbuka hari ini bahwa bukan Anda yang mencari Tuhan tetapi Tuhan yang mencari anda. Bukan anda yang harus mendekat tetapi Tuhan justru yang mendekat kepadamu hari ini, maukah anda meresponi kedatanganNya? Kalau anda seorang Kristen dan setiap minggu mendengar kotbah tentang Injil dan kalau anda tahu bahwa anda ada di tempat yang paling dekat dengan Tuhan maka sadarilah bahwa Tuhan bersama dengan saudara saat kerja, saat anda bisnis, saat anda berelasi, saat anda mendidik anak, saat anda mengatur keuangan, saat anda sehat, saat anda sakit, saat anda tertawa serta saat anda menangis maka Tuhan bersama dengan anda. Bagaimana kebenaran itu menata ulang hati anda dan maukah anda menata ulang hidup anda? Dan bagi kita gerejaNya yang sudah ditebus maka bagaimana kita bisa berdiri teguh dalam kebenaran di mana semua orang hidup dalam kemunafikan maka kita tetap bersih. Kita tetap jujur dan tidak kompromi dengan dosa di mana semua orang sudah korup dan penuh kebohongan. Biarlah Tuhan yang ada di tempat yang paling dekat menata ulang cara pandang kita dan hidup kita sehingga hidup kita tidak untuk dunia yang fana tetapi untuk mempermuliakan Tuhan.
Tabernakel Musa adalah bayangan dari Tabernakel yang sebenarnya di Perjanjian Baru. Kristus adalah Tabernakel yang sempurna.