Pembacaan : Keluaran 20 : 22 - 24: 11
1. POLA YANG BISA KITA LIHAT DARI HUKUM TAURAT DAN BAGAIMANA HUKUM TAURAT MENGGAMBARKAN KARAKTER ALLAH
Hukum Taurat itu dibagi tiga yaitu Moral Law atau Hukum moral yang adalah pokoknya yaitu Sepuluh Perintah. Itulah standard kekudusan dan kebenaran Allah yang kekal untuk hubungan kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Yang kedua adalah Civil Law adalah Hukum Pidana/Perdata yaitu hukum yang mengatur Israel sebagai negara di bawah pemerintahan Tuhan. Ini termasuk pedoman untuk berperang, pembatasan penggunaan lahan, peraturan untuk hutang, dan hukuman untuk pelanggaran-pelanggaran tersebut.
Dan yang ketiga adalah Ceremonial Law adalah Hukum upacara yang terdiri dari peraturan yang mengatur semua ibadah, kurban persembahan dan perayaan-perayaan keagamaan. Dari 10 perintah Allah maka ada penjabarannya berupa peraturan-peraturan yang nantinya masih dibagi lagi menjadi peraturan yang lebih kecil untuk mengatur bangsa Israel yang jumlahnya lebih dari 2 juta orang yang berdosa dan tidak sempurna sehingga perlu ada hukum untuk mengatur mereka. Adapun penjabaran 10 Perintah Allah adalah sebagai berikut:
Yang dapat kita lihat disini mengenai pola hukum dan peraturan yaitu bagaimana karakter Tuhan dan apa yang Tuhan sebenarnya pedulikan, apa yang penting bagi Tuhan serta apa yang Tuhan hargai. Hati Tuhan dibalik pemberian hukum adalah yang rendah dihargai dan diangkat, yang miskin dilindungi dan ditolong dan yang lemah, rentan dan tertindas diberi dukungan dan perlindungan. Dan dari sini kita juga dapat melihat bahwa Allah yang kita sembah bukan hanya Allah yang transenden yaitu Allah berdaulat dan berkuasa jauh melampaui ruang, waktu dan sejarah. Tetapi Dia juga Allah yang imanen yaitu yang begitu dekat dengan kita, mengasihi kita dan dapat dipercaya) Hagai 2:5.
2. KAITANNYA DENGAN INJIL KRISTUS DI ERA PERJANJIAN BARU.
Keluaran 24:5-8
5Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada Tuhan. 6Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu. 7Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: “Segala firman Tuhan akan kami lakukan dan akan kami dengarkan.” 8 Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: “Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”
Ketika Musa mengambil sebagian darah dari binatang yang disembelih sebagai korban keselamatan kepada Tuhan maka percikan dan penyiraman darah itu adalah simbol ikatan perjanjian “covenant” antara Tuhan dan umatNya. Tetapi di Perjanjian Baru semua itu sudah digenapi oleh Yesus, sebab yang di Perjanjian Lama hanyalah bayangan apa yang akan datang dimana akan digenapi dan sudah digenapi melalui Kristus.
Ibrani 8:7-9
7Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. 8 Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: “Sesungguhnya, akan datang waktunya,” demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,9 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku MEMEGANG TANGAN MEREKA untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka,” demikian firman Tuhan.
Perjanjian ini tidak sama dengan yang ada dalam kitab Keluaran dimana harus ada pemercikan darah binatang kepada umat Israel pada waktu Taurat diberikan dimana bangsa Israel ternyata gagal untuk melakukannya. Pada perjanjian yang pertama ketika tangan Tuhan memegang tangan mereka maka itu sifatnya masih eksternal namun dalam Perjanjian yang baru maka janji itu lebih sempurna.
Ibrani 8:10
10“Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “AKU AKAN menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Kalau kita perhatikan dalam Perjanjian Baru ini maka disini di sini dimulai dengan kata “ Aku akan “ – ( Aku akan menaruh hukumKu). Bagi kita yang sudah mengenal injil maka ini adalah hal yang tidak asing lagi. Tetapi bagi orang yahudi maka ini agak aneh dan asing sebab yang mereka fokuskan adalah apa yang mereka lakukan (“Segala firman Tuhan akan kami lakukan dan akan kami dengarkan “ Kel. 24:7) Tetapi yang menjadi fokus dalam Perjanjian Baru adalah apa yang Tuhan lakukan. Ini berarti bahwa orang yang ada dalam Kristus akan memiliki hidup yang baru dan hati yang baru. (2 Kor. 5:17). Setiap kita mengalami krisis identitas dan kalau saat ini hati kita terketuk oleh Injil maka itu sebenarnya adalah karya dari Roh Kudus.
Ibrani 8:11
11Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! SEBAB MEREKA SEMUA, BESAR KECIL, AKAN MENGENAL AKU.
Di Perjanjian Lama maka tidak semua orang bisa mengenal Tuhan dan hanya orang-orang tertentu yang dipilih Tuhan untuk menjadi pengantara, nabi dan hakim seperti Musa dan Yeremia. Hanya segelintir orang saja yang kenal Tuhan dan yang lain tidak kenal. Mereka hanya mengenal dari omongannya Nabi tetapi mereka tidak mengenal Tuhan secara pribadi dan tidak mengenal secara intim. Bagi orang Yahudi ketika mendengar perkataan “ Kamu Akan Mengenal Aku “ maka itu hal yang tidak mungkin terjadi sebab mereka takut bertemu Tuhan dan mereka juga merasa bukan sebagai Musa atau Yermia. Hal yang menarik adalah bahwa yang bernubuat adalah Yehezkiel dan Yeremia yang berkata kepada kita semua bahwa satu hari kita akan mengenal Tuhan sama seperti mereka mengenal Tuhan bahkan lebih baik lagi. Jadi janji ini berkata bahwa kita tidak perlu lagi penganta atau mediator karena pengantara yang sempurna yaitu Yesus Kristus sudah datang, dan bukan hanya datang tetapi melalui Roh KudusNya maka Dia sekarang tinggal di dalam kita.
Ibrani 8:12
12Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.”
Di Perjanjian Lama yaitu kalau ada orang berdosa maka Tuhan akan mengingat dosa mereka sampai keturunan ke empat. Tetapi di Perjanjian Baru yaitu dalam Kristus maka Tuhan tidak mengingat dosa-dosa kita lagi. Ini adalah kebenaran yang sangat memerdekakan dimana orang yang belum percaya Kritus dan yang belum menyerahkan dosa-dosanya kepada Kristus maka Tuhan tidak lupa akan dosa-dosanya. Tetapi di dalam Kristus maka Dia tidak mengingat lagi dosa-dosa kita.
3. BAGAIMANA APLIKASI INJILNYA DALAM KEHIDUPAN KITA.
Efesus 2:13-15
13Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. 14Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, 15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Kitab Efesus ini berbicara tentang orang Non Yahudi yang sebenarnya awalnya tidak masuk hitungan. Tetapi melalui Kristus maka keselamatan itu bukan hanya untuk bangsa Yahudi tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain yang Non Yahudi. Dan melalui Kristus maka penggenapan Hukum Taurat ini bukan hanya berlaku bagi orang-orang yang menjalankan Hukum Taurat tetapi kepada semua bangsa yang percaya kepada Kristus. Dulu ada pemisah antara Tuhan dan orang berdosa, antara orang pilihan allkah dan bangsa-bangsa lain yang tidak dipilih Allah. Melalui penggenapan Hukum Taurat dalam Kristus maka keselamatan itu diberikan kepada semua bangsa. Kita tidak perlu lagi datang kepada Tuhan dengan Ceremonial Law yang adalah symbol dari Anak Domba Allah yang sempurna karena itu sudah digenapi secara sempurna melalui Yesus Kristus. Baik Civil Law atau Ceremonial Law sudah tidak berlaku lagi tetapi Moral Law masih tetap berlaku. Banyak orang yang salah memahami bahwa kalau Kristus sudah melakukan segala-galanya maka Moral Law itu tidak penting sama sekali. Moral Law itu masih diperlukan namun kita tidak lagi memandang Moral Law itu sebagai syarat untuk mendapatkan keselamatan.
Ada pengertian yang salah atas hidup di Perjanjian Baru yaitu ada dua kubu ekstrim yang saling bertentangan yaitu legalisme dan licentiousness (antinomianisme). Orang legalisme mengatakan bahwa kita harus taat lebih dahulu supaya kita bisa diterima dan diampuni Tuhan sehingga hubungan dengan Tuhan itu sifatnya transaksional. Sebaliknya orang licentiousness berkata bahwa kita sudah diampuni Tuhan maka kita tidak perlu taat sehingga hidupnya bisa sembarangan. Baik licentiousness atau legalisme bukanlah Injil. Tetapi Injil itu berbicara bahwa kita sudah diampuni oleh Tuhan maka kita dimampukan untuk taat pada standar Tuhan yaitu oleh dan kepada Tuhan. John Piper berkata “ Kasih karunia bukan hanya kemurahan hati ketika kita telah berdosa. Kasih karunia adalah pemberian Tuhan yang memampukan untuk tidak berbuat dosa. Kasih karunia adalah kekuatan bukan hanya pengampunan.
Roma 8:3-4a
3Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, 4supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita,yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh
Moral Law tidak pernah dihapus tetapi kemampuan untuk menghidupi moral law diganti dari kekuatan kita sendiri sekarang diganti dengan kekuatan Roh. Kita tidak lagi hidup menurut daging tetapi menurut Roh. Roh Kudus yang menyelamatkan dan melahirkan kita kembali juga akan memampukan kita untuk menghidupi kehendak Tuhan dalam hidup kita, bukan dengan mengikuti hukum tetapi melalui Roh Kudus kita dimampukan untuk menghidupi identitas yang baru. Tim Keller berkata “Semakin Anda memandang Yesus Kristus .Semakin Anda memandang Injil semakin Anda diberdayakan oleh Roh Kudus di dalam Anda dan melalui Anda. "
Galatia 5:22-23
22Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23kelemahlembutan, penguasaan diri. TIDAK ADA HUKUM YANG MENENTANG HAL-HAL ITU.
Seperti hukum gravitasi yang bisa dilawan dengan hukum Bernoulli Principle Prinsip yaitu prinsip yang lebih tinggi yang tidak bisa ditentang oleh hukum gravitasi dimana prinsip ini yang dipakai oleh penerbangan sehingga dapat mengangkat pesawat yang beratnya ribuan ton untuk dapat terbang dan tetap ada dalam ketinggian. Seperti prinsip yang sama yaitu Hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan kita dan hanya menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang berdosa dan tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Tetapi oleh kuasa Kristus melalui Roh Kudusnya maka kita dilahirkan kembali dan Roh Kudus itu yang mendorong dan memampukan kita untuk melakukan kehendakNya. Mungkin kalau ada orang yang melakukan hukum Taurat misalnya tidak berzinah tetapi kalau tidak mengasihi istrinya maka itu percuma saja. Tetapi kalau orang yang sudah menerima kasih Kistus sehingga mampu mengasihi isteri atau suaminya maka orang itu tidak akan berzinah. Jadi kalau kita hidup oleh Roh maka level dan kekuatan dari Hukum Taurat akan menjadi terbatas karena kita sudah memiliki buah Roh.