The Path Of Life

EXODUS 2 WEEK 4 – PATH OF LIFE - Rev. Michael Chrisdion, MBA

 

Pembacaan : Keluaran 20 : 1 – 21

Keluaran 20:1
1  Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2“Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

 

Ini adalah pola dari Injil yaitu ketika Tuhan menyelamatkan bangsa Israel untuk keluar dari perbudakan Mesir bukan karena bangsa Israel menaati hukum tetapi semata-mata karena anugerah  dan kasih karunia Tuhan dan baru setelah itu maka Tuhan memberikan 10 perintah Allah. 

          1. APA SAJA 10 HUKUM ITU ?

  1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Ay.3)
  2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun (Ay. 4-6)
  3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan (Ay.7)
  4. Kuduskanlah hari Sabat (Ay.8-11)
  5. Hormatilah ayamu & ibumu (Ay.12)
  6. Jangan membunuh (Ay.13)
  7. Jangan berzinah (Ay. 14)
  8. Jangan mencuri (Ay.15)
  9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu (Ay.16)
  10. Jangan mengingini rumah sesamamu, istrinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu. (Ay.17)

Sangat mudah bagi kita untuk memikirkan "hukum" secara negatif. Kita sering melihatnya hukum sebagai suatu peraturan yang membatasi. Tetapi kalau kita pikirkan ulang mengenai hukum ini maka suatu pemerintahan yang memiliki hukum yang kuat adalah suatu kabar baik bagi semua masyarakat yang ada mana pun tempatnya. Sebagai contoh kalau kita bandingkan antara negara-negara maju seperti di Eropa, Amerika atau Jepang dengan negara-negara yang sedang berkembang maka negara-negara yang sedang berkembang lebih rentan dengan masalah korupsi atau penyalahgunaan wewenang. Ini terjadi karena sistim hukumnya tidak kuat. Dan hukum itu juga dapat menunjukkan siapa pembuat dan penegak hukumnya. Kalau negara itu lemah dalam hukumnya maka yang terjadi adalah anarki atau kekacauan dimana yang kuat selalu mengeksploitasi yang lemah tanpa ada yang menindak. 

Perlu kita ketahui bahwa bahwa 50 hari sebelum Tuhan memberikan hukum-hukum ini maka orang Israel ada dibawah perbudakan Mesir. Sekarang mereka berdiri di depan Gunung Sinai dan mendengar Sepuluh Perintah Allah. Bagi bekas budak, perintah ini akan terdengar seperti deklarasi pembebasan, bukan suatu belenggu perbudakan baru atau suatu pemaksaan dari Tuhan karena selama ini mereka berada dibawah perbudakan Mesir. 

          2. MENGAPA TUHAN MEMBERIKAN 10 HUKUM ?

          A. 10 Hukum Allah Menggambarkan Dan Menunjukkan Kehendak, Karakter Dan Kekudusan Allah Tritunggal (Yahweh)

Di kitab Keluaran pada awal kotbah berseri ini kita sudah melihat kontras antara Firaun atau Mesir dibandingkan Tuhan Allah Yahweh atau Israel. Mesir adalah gambaran  dosa dunia dan Firaun adalah gambaran iblis. Melalui 10 perintah Allah ini maka Tuhan ingin menggambarkan betapa berbedanya antara pemerintahan Firaun dan pemerintahan Allah Yahweh dan kita akan melihatnya satu persatu.

       1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Ay.3)

Mengapa ada hukum yang pertama ini? Kita tahu baik sejak jaman Mesir bahkan sampai sekarang bahwa yang berkuasa selalu menindas dan mengeksploitasi yang lemah. Ini adalah kecenderungan dosa manusia yaitu kalau ada orang kuat, maka orang kuat itu akan mengendalikan orang yang lemah. Tetapi dalam sistem kerajaan Allah melalui perintah-Nya yang pertama ini maka Tuhan mencegah manusia manapun untuk bertindak seperti Firaun atau bertindak menjadi seperti Tuhan atau saat manusia menuhankan sesuatu maka mereka rela melakukan apapun untuk mendapatkan hal itu untuk menindas dan mengeksploitasi yang lemah. Melalui hukum pertama ini maka Tuhan memberikan pandangan yang baru yaitu kalau ada orang yang menyembah selain kepada Allah sebagai otoritas tertinggi maka orang itu sudah menyalahi tatanan yang diberikan Tuhan. 

       2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun (Ay. 4-6)

       3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan (Ay.7)

Mengapa ada hukum kedua dan ketiga? Pada Jaman Mesir maka para dewa digunakan untuk mendukung yang kuat dan berkuasa. Sebagai contoh yaitu symbol mahkota Firaun, adalah seekor ular Cobra berbisa yang siap menerkam. Itu adalah simbol dari Firaun sendiri sebagai dewa dan dewa-dewa yang melayani Firaun dan dipercayai Firaun sendiri memiliki kekuatan dewa di dalam dirinya. Namun kita melihat bahwa Tuhan melalui perintahNya yang kedua dan ketiga ini menyatakan bahwa Tuhan  lebih besar dari dewa manapun dan Tuhan Yahweh tidak dapat disuap, dimanipulasi dan digunakan untuk keuntungan pribadi yang berkuasa dimanapun di dunia ini. Juga tidak boleh ada sumpah-sumpah untuk memanipulasi orang untuk keuntungan pribadi. 

      4. Kuduskanlah hari Sabat (Ay.8-11)

Mengapa ada hukum ke empat ini? Di bawah pemerintahan Firaun maka pekerjaan dan produksi itu tidak pernah ada batasnyadan semua pekerja yang lemah akan selalu dipaksa dan di eksploitasi oleh yang berkuasa. Tetapi Tuhan melalui perintahNya yang ke empat ini menetapkan batasan untuk pekerjaan dan produksi.  Tuhan juga menetapkan istirahat untuk semua orang, terutama mereka yang mungkin rentan terhadap pekerjaan berlebihan. Sebab itu ketika Tuhan melakukan penciptaan selama 6 hari dan mengatakan bahwa semua ciptaanNya itu sungguh amat baik dan pada hari ke 7 Dia beristirahat menikmati ciptaanNya. 

    5. Hormatilah ayamu & ibumu (Ay.12)

    7. Jangan berzinah (Ay. 14)

Mengapa ada hukum ke 5 dan ke 7 ? Hukum ke 5 dan 7 ini ada hubungannya dengan keluarga. Karena keluarga begitu rentan untuk hancur dan rusak karena pemberontakan terhadap otoritas, orang tua yang otoriter, anak-anak yang memberontak, perselingkuhan suami atau istri yang tidak setia terhadap satu dengan yang lain sehingga yang terjadi adalah keluarga hancur berantakan karena anak yang memberontak serta suami atau istri yang tidak menghargai pernikahannya. Kalau kita sudah melakukan covenant dalam pernikahan maka itu seperti Tuhan dan umatNya yang selalu setia satu dengan yang lain. Demikian ketika anak-anak menghormati orangtuanya sebagai otoritas maka itu seperti menghormati Tuhan. 

     6. Jangan membunuh (Ay.13)


Mengapa ada perintah ke 6 ini yaitu karena yang lemah rentan terhadap tindasan, kekerasan dan tidak dihargai hidupnya sehingga orang lemah sering dibunuh. di kerajaan tuhan, tuhan melalui perintahnya mengembalikan rasa hormat dan derajat untuk semua kehidupan manusia. Tidak peduli orang itu miskin sekalipun maka hidup dan mati adalah hak kedaulatan Tuhan

     7. Jangan mencuri (Ay.15)

     8. Jangan mengingini rumah sesamamu, istrinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau     keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu. (Ay.17)

Perintah yang ke 8 dan 10 ini diberikan karena seringkali yang lemah dan yang kecil itu rentan terhadap eksploitasi secara ekonomi oleh yang kuat. Namun dalam kerajaan Tuhan maka Tuhan melalui perintahNya yang ke 8 dan 10 ini berkata bahwa yang lemah harus dilindungi dari keserakahan yang berkuasa. Dalam sistem kerajaan Allah maka yang berkuasa dan yang diberi lebih banyak  sumber daya maka justru seharusnya yang menjadi hamba bagi yang lemah dan berkekurangan. Di kerajaan Tuhan maka yang berkuasa seharusnya menjadi hamba dan bukan penindas, tetapi karena natur dosa manusia maka manusia yang berdosa dan yang memiliki kekuasaan cenderung menggunakan kekuatan itu untuk memanfaatkan yang lemah dan rentan.

    9.Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu (Ay.16)

Perintah yang ke 9 ini diberikan  karena seringkali yang lemah tidak memiliki perlindungan hukum yang efektif. Namun dalam kerajaan Allah, kita melihat dalam perintah sembilan bahwa akan ada integritas dan ketidakberpihakan dalam sistem peradilan. Ketika kita mengucapkan saksi dusta maka kita tidak hanya berdosa terhadap hakim atau manusia tetapi juga berdosa terhadap Tuhan.

Jadi10 hukum ini diberikan kepada bangsa Israel untuk menggambarkan dan menunjukkan kehendak, karakter dan kekudusan Allah dimana selama 400 tahun sudah terbiasa dengan sistem dan cara berpikir Mesir sehingga pada hari ke 50 setelah mereka mempersembahkan korban maka Tuhan memberikan 10 hukum itu. 

Matius 22:36-40
36“Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” 37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Dalam Perjanjian Baru maka Yesus meringkas ke 10 hukum Allah ini menjadi 2 bagian dimana hukum ke 1- 4 mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dan hukum ke 5 – 10 mengatur hubungan manusia dengan sesamanya. 

         B. 10 Hukum Allah Menunjukkan Ketidakmampuan dan  Keberdosaan Manusia Serta Kebutuhannya Akan Penyelamat. 

Yakobus 2:10-11
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. 11Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.

Jadi 10 hukum Allah ini tidak mungkin bisa kita lakukan secara sempurna. Ini menunjukkan ketidakmampuan kita, keberdosaan kita serta kebutuhan kita akan penyelamat. Kita tidak mungkin bisa melakukannya dengan kekuatan diri kita sendiri atau menolong diri kita sendiri sebab diri kita sendiri adalah sumber masalahnya karena kita adalah orang yang berdosa.

          C.  KAITAN HUKUM TAURAT DENGAN INJIL

Matius 5:17
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku(Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Disinilah kaitan antara Hukum Taurat dengan Injil yaitu Allah Tritunggal tahu bahwa manusia tidak mampu menyelesaikannya sebab itu Dia mengirimkan Yesus untuk datang ke dunia untuk menyelesaikan dan menggenapi apa yang kita tidak mampu lakukan dan selesaikan. Yesus datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat tetapi untuk menggenapinya. 

Gospel Connection

Keluaran 20:18-21
18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh. 19Mereka berkata kepada Musa: “Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati.” 20Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa.”21Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.

Peristiwa ini terjadi 50 hari setelah bangsa Israel mempersembahkan korban Paskah setelah mereka keluar dari Mesir. Pada waktu itu mereka melihat kengerian Tuhan dimana guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Mereka tidak berani mendekat dan hanya melihat dari jauh. Hanya Musa yang dapat masuk ke gunung itu dan dalam awan yang kelabu untuk bertemu Tuhan di sana. 

Augustine The Hippo menyoroti hubungan pararel antara Sinai dan Pentakosta.

          1. Di Sinai 10 Hukum Allah diberikan  50 hari setelah Israel  mempersembahkan  korban Paskah. Dan di Pentakosta maka Roh Kudus turun berupa lidah api 50 hari setelah domba Paskah yang sempurna mati disalibkan.

Ketika Yesus berada di kayu salib maka Dia menanggung semua pelanggaran umat manusia dan ketika terjadi perpisahan dengan Bapa maka Dia menyerap semua kengerian dari murka Allah supaya kita yang berdosa dapat menerima kebenaran, kekudusan dan kemuliaan yang ada dalam Kristus Yesus. Ketika dia berkata “sudah selesai “ maka tirai Bait Allah terbelah yang menandakan tidak ada lagi pemisahan antara kita dengan Allah melalui Yesus. Dan 50 hari setelah itu maka api yang menyala-nyala seperti yang ada di gunung Sinai tidak lagi menakutkan tetapi hinggap di kepala para murid Yesus dan memenuhi mereka semua. 

Kisah Para Rasul 2:1-4a
1  Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 4Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus

Dalam peristiwa ini juga sama ada api, tiupan angin keras dan ada goncangan, tetapi yang ini maka umat Tuhan tidak menjauh tetapi Tuhan yang mendekat dimana apinya turun ke atas setiap mereka sehingga mereka penuh dengan Roh Kudus.

          2. Di Sinai Tuhan menulis hukumNya di atas dua loh batu. Di Pentakosta Tuhan menuliskan hukumnya melalui Roh KudusNya di hati umatNya. (Roma 8:3-4a, Yeremia 31:32-33)

Roma 8:3-4a
 3Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, 4supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita,yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh

 

Hukum Tuhan tidak lagi terpampang atau tertulis di luar tetapi sekarang ada dalam setiap kita. Dan itu juga sudah dinubuatkan oleh para nabi yaitu 700 tahun sebelum Yesus lahir yaitu ada Perjanjian Baru

 

Yeremia 31:32-33
 32bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman Tuhan. 33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Biarlah melalui ini kita menyadari betapa luarbiasanya rencana penebusan Allah dimana Dia mencari, mengejar dan menyelamatkan kita bahkan mau tinggal paling dekat dengan kita.

         D. APLIKASI INJILNYA ATAS HIDUP KITA SEKARANG

Galatia 3:23-27
 23Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. 24Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. 25Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. 26Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 27Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.

Roh yang tinggal dalam kita adalah Roh Kristus sebab itu kenakanlah Dia setiap hari serta hidupi identitas kita yang ada dalam Kristus. Ditengah-tengah segala penderitaan, pergumulan dan masalah kita maka janganlah kita takut sebab Dia ada dalam kita dan kita ada dalam genggaman tanganNya. Kita tidak lagi memiliki hanya seperangkat hukum namun hukum Taurat itu sudah digenapi oleh Kristus dan diganti oleh tuntunan kuasa Roh Kudus.

Sebagai contoh yaitu waktu kita masih kecil maka sering orang tua kita memberi banyak peraturan, misal : mandi,makan,olah raga harus ijin, harus menyapa, hormat, bersih, sopan dll. Itu adalah perintah yang bagus untuk anak kita ketika mereka masih kecil dan remaja. Tetapi waktu mereka menginjak dewasa maka peraturan-peraturan itu tidak lagi relevan karena  anak kita telah menginternalisasi prinsip-prinsip yang sudah kita ajarkan. Kita yang sudah dewasa tidak lagi terikat oleh aturan untuk tetap berada dalam pandangan orang tua kita karena kita sudah tahu bagaimana membawa diri dan menjaga diri. Kita tidak lagi meminta izin mereka untuk meninggalkan meja karena kita telah belajar sendiri kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.  Dengan cara yang sama, maka hukum Musa tidak lagi diperlukan karena Roh Kudus sudah menginternalisasi bagi kita kehendak Tuhan. Lebih dari itu, Roh Kudus yang tinggal dalam kita memberdayakan kita sehingga kita dapat menuruti kehendak Tuhan bukan dengan kekuatan kita tetapi oleh Kristus yang tinggal dalam kita.

 

Galatia 3:23-27
 22Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.