God Sees and Knows

 EXODUS WEEK 6  - GOD SEES AND KNOWS - Rev. Michael Chrisdion, MBA

 

 

Pembacaan : Keluaran 2 : 23 - 25

Apa yang menyebabkan kita menangis kepada Tuhan belakangan ini? Apakah kita menangis berduka karena kehilangan seorang yang kita kasihi dipanggil Tuhan? Atau mungkin mencoba menabung, tetapi ternyata semua tabungan itu hilang melalui tagihan medis yang tidak terduga, atau harus bantu keluarga? Atau mungkin kita sendiri sedang sakit? Atau mungkin kita berdoa untuk anggota keluarga kita yang belum bertobat dan hidup dalam kegelapan? Apakah kita berseru kepada Tuhan untuk orang-orang yang belum terjangkau? Atau kita sudah berdoa dan berdoa tetapi belum melihat jawaban? Melalui pembahasan Kel 2: 23-25, kita akan melihat tentang respons Allah terhadap penderitaan umat-Nya. Meskipun ditulis 3500 tahun yang lalu namun ayat-ayat ini berbicara kepada kita hari ini . Sama seperti tangisan orang-orang Israel di Mesir maka biarlah Firman Tuhan  ini akan menguatkan kita. Apa pun tangisan dan doa kita maka Firman ini untuk kita.

Keluaran 2:23
23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.

Ketika raja Mesir mati maka bangsa Israel berpikir bahwa yang menggantikannya nanti akan memberikan keringanan. Namun raja yang baru ternyata tidak bertambah baik tetapi bertambah kejam dan jahat sehingga orang Israel mengeluh.  Perlu kita ingat bahwa bangsa Israel telah berada di Mesir hampir 400 tahun. Tidak ada catatan Alkitab tentang nabi mana pun yang berbicara kepada orang-orang selama masa ini. Tidak ada catatan dari tulisan-tulisan yang diturunkan dari Abraham kepada generasi-generasi berikutnya tentang hubungan Tuhan dengan para leluhur sebab Pentateukh itu baru ditulis pada jamannya Musa. Meskipun ada kisah nenek moyang mereka yang diceritakan dari orang tua kepada anak-anak tentang Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf, namun tidak ada catatan tentang bagaimana Tuhan menolong dan berjanji apa terhadap bangsa Israel. 

Jadi orang Israel diperbudak oleh Firaun yang membenci mereka dan yang mencoba untuk memusnahkan mereka sebagai bangsa dengan membunuh semua bayi laki-laki mereka. Mereka berseru kepada Tuhan dari generasi ke generasi mereka karena diajari untuk melakukan itu. Tetapi yang menjadi pertanyaan mereka adalah “ Apakah Tuhan ada di sana? Apakah Dia sadar akan apa yang terjadi dengan umat-Nya? Apakah Dia peduli? Apakah Dia ingat? Ini adalah pertanyaan yang sama dengan yang kita tanyakan di saat-saat kita mengalami kesulitan. Dan tangisan mereka adalah seperti tangisan kita juga. Bagaimana kitab Keluaran menjawab pertanyaan-pertanyaan ini?

Kalau kita perhatikan di ayat 23 maka kata “ berseru-seru “ itu berasal dari kata Ibrani “ Za’aq” yang artinya bergumul atau mengadu untuk mendapatkan keselamatan. Dalam Alkitab juga ada beberapa ayat yang memakai kata-kata yang sama yaitu :

Mazmur 107:19,28
19Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka

28Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka

Ada yang menarik dalam ayat-ayat ini yaitu mereka tidak diselamatkan dari masalah mereka namun diselamatkan dan dikeluarkan dari kecemasan mereka. Mengapa diselamatkan dari kecemasan yaitu karena seringkali dalam kehidupan kita maka Tuhan itu sebenarnya Tuhan itu sudah menolong  dan bekerja dalam hidup kita namun kita tidak dapat melihatnya  sebab kita dibutakan oleh kecemasan dan kekuatiran kita. Sebab itu ketika kita disuruh untuk berseru atau dalam kata lain  berdoa. Mengapa kita seringkali lupa atau tidak suka berdoa yaitu karena kita suka memakai kekuatan kita sendiri. Berbicara tentang doa maka sebenarnya menyatakan dua hal yaitu mengingatkan kita akan kebutuhan dan ketergantungan kita akan Tuhan. Kalau kita tidak berdoa maka kita berpikir selalu mampu dengan kekuatan diri sendiri dan lupa kalau kita membutuhkan Tuhan. Sebab itu sekalipun keadaan kita baik-baik saja maka tetaplah berdoa dan mengucap syukur sebab kalau keadaan kita baik itu karena anugerah Tuhan dan bukan karena kekuatan kita. Demikian juga saat kita cemas dan takut atau menghadapi apapun maka nyatakan itu dalam doa untuk menunjukkan bahwa kita membutuhkan Tuhan. Doa juga adalah menyelaraskan hati kita dengan hati Tuhan sehingga kita tidak berdoa dengan keegoisan kita tetapi hati kita selaras dengan hati Tuhan . Seringkali kita banyak kecemasan dan kekuatiran namun kita tidak terbuka dengan Tuhan dan berpikir hanya perlu mengatakan yang baik-baik saja. Sesungguhnya Tuhan itu tahu semua yang ada dalam hati kita dan kita tidak akan bisa menutupi semua kekuatiran dan kecemasan yang ada dalam hidup kita. Sebab itu mari kita bawa semua kecemasan, ketakutan dan kekuatiran kita itu pada Tuhan sebab itu mengingatkan kita akan ketergantungan kita pada Tuhan serta minta Tuhan menyelaraskan hati kita dengan hati Tuhan yang menjadi pemilik hidup kita. Jadi doa adalah semacam disipilin rohani atau sarana yang membuat kita semakin dekat dengan Tuhan dan semakin sadar akan keberadaanNya di sekeliling kita. 

 

ALKITAB BANYAK MENGGUNAKAN BAHASA ANTROPOMORFIS

Keluaran 2:24-25
24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. 25Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.

Alkitab menggunakan bahasa antropomorfis yaitu bahasa manusia untuk mendiskripsikan Tuhan. Tetapi  ketika dikatakan Allah mendengar dan melihat itu bukan berarti Dia memiliki indera seperti manusia karena Allah itu Roh dan Dia itu Maha Hadir dan Maha Tahu. Tetapi itu adalah bahasa antropomorfis yang dipakai Alkitab untuk mendiskripsikan Tuhan. Ada banyak contoh bahasa antropomorfis dalam Alkitab yang dipakai untuk mendiskripsikan Tuhan misal; Tuhan berjalan, Tuhan turun, Tuhan menutup bahtera Nuh dan sebagainya. Alasan penggunaan jenis bahasa ini adalah keharusan bagi Allah untuk menyatakan diriNya kepada manusia karena Allah adalah roh! Allah mengambil aspek yang paling berarti dari kehidupan manusia dan menggunakannya untuk menyatakan diriNya kepada manusia yang sudah jatuh dalam dosa.

Ketika dikatakan bahwa Allah mendengar, melhat dan memperhatikan maka bukan berarti Dia tidak mendengar, melihat atau memperhatikan sebelumnya tetapi dia sudah mendengar, melihat dan memperhatikan sejak dari dulu dimana hadirat dan penyertaan Tuhan itu sempurna. Ketika Alkitab berbicara mengenai antropomorfis yaitu Allah melihat, mendengar dan memperhatikan, maka maksudnya adalah Allah itu dari dulu sudah memperhatikan kita karena Tuhan itu Maha Hadir, Maha Kuasa dan Maha Tahu. Jadi waktu Alkitab mengatakan Allah mendengar, melihat dan memperhatikan bangsa Israel maka itu artinya Allah sedang menata ulang sesuai dengan waktunya Tuhan dan sekarang waktuNya telah tiba dimana Tuhan akan memberikan pertolonganNya melalui Musa. 

Mazmur 8:3-4 (TB ayat 4-5)
4Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

Jadi kalau kita tahu bahwa Allah berdaulat dimana Dia melihat, mendengar dan memperhatikan maka itu dapat mengubah cara pandang dan gaya hidup kita sehingga hidup kita tidak sembrono. Kadang kita terlalu fokus terhadap keinginan kita, terobosan yang kita inginkan, jawaban doa yang kita nanti-nantikan, mujizat yang kita tunggu-tunggu, dan pemulihan yang kita doakan terus. Mari kita berhenti untuk fokus pada jawaban doa kita sebab kita tidak tahu bagaimana jawaban doa kita dan Tuhan itu lebih bijaksana dari kita. Namun berfokuslah bahwa kekristenan itu bukanlah pelarian tetapi pendampingan dimana hadirat dan penyertaan Tuhan itu sempurna. Perhatikan bagaimana Tuhan bekerja disekeliling kita, bagaimana Tuhan memelihara hidup kita, bagaimana Tuhan setia dalam hidup kita dan bagaimana Tuhan menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Saat pandangan kita berubah yaitu fokus pada kebaikan dan kasih karuniaNya maka kita akan mengalami damai sejahtera dan pemulihan. 

TUHAN INGAT DAN SETIA AKAN JANJINYA

Keluaran 2:24-25
24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. 25Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.

Ketika Alkitab mengatakan bahwa “ Ia ingat”  itu bukan berarti Dia lupa sebab Dia tidak pernah lupa.  Tetapi waktu Alkitab mengatakan ini artinya sekarang waktunya telah tiba. Berapa banyak dari kita yang pernah ingkar janji kepada pasangan kita tetapi Tuhan tidak pernah ingkar janji. Dan Tuhan bukan hanya pemberi janji tetapi Dia setia kepada janjiNya dan Dia juga selalu menggenapi janjiNya. 

Mazmur 105:8-10
8 Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, 9  yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; 10  diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub,
menjadi perjanjian kekal bagi Israel,

YESUS ADALAH WUJUD ANTROPOMORFIS ALLAH YANG TERTINGGI

Alkitab banyak menggunakan bahasa antropomorfis. Wujud antropomorfis Allah yang tertinggi bukan hanya melalui Bahasa tetapi melalui inkarnasi pribadiNya di dalam Yesus Kristus. Allah turun menjadi manusia sehingga kita tidak hanya mendengar tentang Allah tetapi kita bisa melihat wujud Allah. Kita bisa melihat bahwa Allah itu berjalan bersama kita, mengalami apa yang kita alami dan merasakan apa yang kia rasakan. Tim Keller berkata : Allah dari Alkitab menganggap kesengsaraan dan penderitaan kita sangat perlu untuk dirasakan dan Dia sendiri rela untuk menanggungnya diatas hidupNya.  Itu sebabnya kalau hari ini kita diselamatkan itu adalah karya dari Yesus (Roma 5: 8). Allah bukan hanya memberikan bahasa tetapi memberikan diriNya sendiri dan bangkit naik ke surga serta memberikan Roh KudusNya untuk memastikan apa yang dilakukan Yesus dapat diaplikasikan dalam hidup kita dan tidak akan pernah gagal. 

Yohanes 10:28-29
“Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa