Kasih Karunia Yang Tak Disangka

RECAP KHOTBAH – FROM JUDGES TO JESUS – WEEK 11

Judul Khotbah          : Kasih Karunia Yang Tak Disangka

Pembacaan                : Hakim-Hakim  13 : 1 - 25

Kita masuk dalam khotbah berseri kita From Judges to Jesus, dengan judul Kasih Karunia yang Tak Disangka. Kita akan membicarakan kelahiran Simson dan intervensi Tuhan yang tidak disangka di tengah kebobrokan dosa orang Israel. 

Apa yang terlintas dipikiran kita jika mendengar kata Simson? Mungkin yang terlintas dipikiran kita Simson seorang yang kuat, seperti rambo atau terminator. Simson memang kuat tetapi bukan karena latihan fisik, namun karena ada Roh Tuhan yang bekerja di dalam dirinya.

Simson adalah hakim terakhir di kitab Hakim-Hakim. Kisah Simson ada di 4 pasal. Melalui kehidupan simson, kita melihat gambaran kontras antara ketidaksetiaan Israel dan kesetiaan Tuhan. Simson berbeda dari hakim-hakim sebelumnya yang masih ada beberapa derajat kesalehan dalam hidup mereka, Simson didorong hawa nafsu, keinginannya sendiri, berperang untuk dirinya sendiri , dan terlibat dengan wanita yang salah berulang kali. Kehidupan simson adalah gambaran ketidaksetiaan Israel pada Tuhan. 

Perenungan Reflektif untuk kita : Bukankah kehidupan Simson dan Israel mencerinkan kehidupan kita? Ketidaksetiaan mereka mirip dengan ketidaksetiaan kita? Kabar baiknya adalah bahkan ketika umat Tuhan tidak setia, Tuhan tetap setia untuk menyelamatkan umatNya.

Meskipun performa kita tidak dapat diandalkan, tetapi kita memiliki Tuhan yang bisa kita andalkan. Fokus kitab Hakim-Hakim bukan pada para hakim yang Tuhan bangkitkan menyelamatkan umatnya yang tidak setia namun kepada Tuhan yang setia menyelamatkan.

         1. KONDISI YANG TAK DISANGKA.

Hakim-Hakim 13 : 1

1 Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya. 

Siklus hakim-hakim dimulai lagi dengan pemurtadan, orang Israel melakukan apa yang jahat dimata Tuhan dan Tuhan menyerahkan mereka, setelah pemurtadan ada penindasan dan biasanya diikuti perintihan dan pembebasan, Tuhan membangkitkan seorang hakim. 

Empat puluh tahun ke dalam tangan orang filistin, dua kali lebih panjang dari penindasan sebelumnya waktu Debora dan Barak yang ditindas oleh Jendral Sisera.

Orang Filistin adalah orang yang sangat canggih dalam hal persenjataan, arsitektur dan budaya. Dan konflik antara orang Israel dan Orang Filistin berlanjut selama bertahun tahun setelah Simson.  Orang Filistin sangat jahat dan kejam, mereka mewakili musuh-musuh Tuhan dalam keadaan terkuat. Orang Filistin jauh lebih unggul daripada Israel dalam segala hal.

Cara Orang Filistin menyusup ke Israel tidak hanya melalui kekuatan, namun dengan memperkenalkan dan membawa nilai-nilai serta dewa-dewa mereka kepada orang Israel. Ada kondisi yang tidak disangka. Ada yang hilang dari urutan siklus dosa: ada pemberontakkan Israel dan penindasan, namun tidak ada seruan minta tolong.

Pada zaman Gideon, memang tidak ada pertobatan, namun paling tidak ada Israel masih berseru meminta tolong kepada Tuhan. Namun sekarang Israel tidak hanya tidak bertobat dari dosa, tetapi mereka tidak lagi berseru lagi meminta pertolongan dari penderitaan mereka. Mereka puas ditindas orang filistin dan sudah tidak membutuhkan pertolongan Tuhan.

Hakim-Hakim 13 :1a

1a Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN

Hakim-Hakim 17:6

6 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

Dari ayat diatas, penulis Hakim-Hakim sedang membuat poin bahwa banyak hal yang dilakukan orang Israel jahat dimata Tuhan, tetapi tidak jahat dimata mereka. Ini menunjukkan,

Dua hal mengenai dosa, 

  • Definisi dosa : dosa bukanlah melanggar standar kita sendiri, melainkan standar Tuhan. Mata kita tidak cukup untuk mendefinisikan dosa, kita butuh Alkitab, standar yang lebih tinggi, untuk melihat bahwa dosa itu didefinisikan sebagai melanggar standar Tuhan.
  • Penipuan dosa: kita sering kali menipu diri sendiri dan merasionalisasi dosa kita. Sebenarnya kita tahu apa yang benar dan yang salah, tetapi kita menindas kebenaran, untuk membenarkan gaya hidup kita.

Inti dari setiap dosa adalah penyembahan berhala. Apa itu penyembahan berhala? Berhala bukanlah selalu sesuatu yang buruk: seringkali itu adalah sesuatu yang baik yang menjadi hal terutama. Terkadang kita memaksakan Tuhan untuk mengikuti apa yang kita cintai, seperti kita mencintai keluarga kita, apakah itu salah? tidak, namun itu tidak benar jika menjadi berhala.

Perenungan reflektif untuk kita : 

Bisakah kita melihat betapa menipunya berhala? Garis antara menikmati berkat Tuhan dan menjadi berkat berhala sangat tipis (kita paling ahli dalam merasionalisasikan dosa kita sendiri, karena itu dosa tidak terlihat tampak buruk di depan kita). Itu sebabnya kita harus terus-menerus mengkalibrasi diri kita dengan Firman dan Injil Kristus serta perlu tertanam di dalam komunitas Injil.

Jika kita kembali pada cerita Simson, bangsa Israel sudah tidak meminta pertolongan lagi, lalu apa yang Tuhan lakukan terhadap umatNya yang bahkan tidak peduli dan tidak berseru kepadaNya untuk meminta tolong?

          2. INTERVENSI YANG TAK DISANGKA.

Hakim 13 : 2-3

2 Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak.

3 Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Di ayat selanjutnya akan berbicara tentang simson, yang akan menjadi hakim. meskipun bangsa Israel tidak setia dan nyaman dengan dosa. Tetapi,

Ada intervensi Tuhan yang tak disangka. Jawaban Tuhan terhadap ketidakpedulian dan penolakan umatnya untuk meninggalkan dosa mereka adalah kasih karunia. Simson adalah simbol dari kasih karunia Tuhan kepada israel. Ini menunjukan bahwa hanya kasih karunia saja, Tuhan tetap membebaskan Israel. dasar pembebasan Israel  semata-mata oleh kasih karunia yang diberikan ketika bahkan saat Israel tidak meminta pertolongan.

Injil atau kebaikan kasih karunia Tuhan, bukan membuat orang baik menjadi semakin baik atau orang jahat menjadi orang baik, tetapi orang mati menjadi hidup, meskipun kita mati dan juga musuh Allah, tetapi dia mati bagi kita, seharusnya kita binasa, namun kita diberikan kasih karunia dan kehidupan.

Perenungan reflektif untuk kita: 

Bukankah kasih karunia-nya lebih besar dari semua dosa, kebodohan, dan kekerasan hati kita? Kasih karunia tuhan bukanlah sesuatu yang pantas kita dapatkan; itu adalah sesuatu yang hanya bisa kita terima secara cuma-cuma.

"Bukan Adam yang mencari Tuhan, tetapi Tuhan yang mencari Adam. Dari sejak saat itu urutannya tidak pernah berubah." - Arthur W. Pink. 

Itulah sebabnya dalam Yohanes 15:16 tertulis, “bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”

Lalu bagaimana Tuhan memberikan kasih karunia kepada Israel?

Pada zaman itu, kemandulan adalah hal terburuk yang terjadi pada seorang wanita. Identitas budaya seorang wanita sangat terkait dengan berapa banyak anak yang dia miliki. Jika dia memiliki banyak anak, dia dianggap diberkati. Jika tidak, dia dianggap tidak berguna.

Istri Manoah, mendambakan memiliki anak, tetapi merak tidak bisa dan putus asa, sama seperti Israel.

Hakim- Hakim 13 : 3-5

3 Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

4 Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.

5 Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." 

Jadi, mulai ayat 4 malaikat menjelaskan, anak yang lahir secara ajaib ini, bukan anak sembarangan dia akan menjadi seorang nazir, dia akan menyelamatkan Israel dari tangan orang filistin.

Tiga ketentuan Nazir Allah (Nazar Nazir)

1. Tidak memotong rambut selama masa nazar.

2. Tidak minum minuman yang berasal dari anggur, baik yang beralkohol maupun yang tidak beralkohol.

3. Tidak menyentuh mayat atau mayat orang mati.

Tujuan dari nazar Nazir adalah meminta pertolongan khusus dari Tuhan, selama masa krisis. Itu adalah tanda bahwa mereka mencari Tuhan dengan intensitas dan fokus yang besar, mereka memisahkan diri untuk Tuhan dan hidup untuk Tuhan. Yang menarik adalah  biasanya nazar Nazir dilakukan dengan sukarela dan dalam waktu tertentu, namun dalam kasus Simson, dia adalah nazir yang unik, karena nazarnya sudah dimulai dari dalam kandungan dan berlangsung seumur hidupnya. Simson adalah satu-satunya hakim yang dipilih dan dipisahkan Tuhan sejak sebelum lahir.

Dalam Alkitab, kita sering melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui wanita-wanita yang tidak bisa melahirkan anak. Contoh: Sara, Hana, dan Elisabet. Dalam semua kisah ini, Tuhan menunjukkan bahwa dia sanggup melakukan sesuatu yang mustahil menurut pikiran manusia.

Dale Ralph Davis (Judges: Such A Great Salvation) - Tuhan menyelamatkan atau melepaskan umat-Nya dari kesusahan justru di tengah situasi yang mustahil menurut pandangan manusia. Dia menunjukkan kuasa-nya dengan jelas ketika dan di mana manusia tidak dapat berbuat apa-apa, dan semua itu dilakukan agar kita mengarahkan pandangan kita hanya kepada-Nya, supaya kita tidak memiliki ilusi atau kesalahan pengertian tentang dari mana pertolongan kita sebenarnya datang."

Perenungan reflektif untuk kita: 

Tuhan sengaja memilih keadaan yang tidak mungkin untuk menunjukkan bahwa keselamatan dan kuasa-Nya tidak bergantung pada kekuatan manusia, tetapi semata-mata berasal dari kasih karunia-Nya.

Tuhan membawa keselamatan kepada orang-orang yang tidak mencari keselamatan dan tidak ingin diselamatkan, ini menunjukkan bahwa keselamatan Tuhan atas kita tidak pernah bergantung pada kita. Tuhan tidak mencintai kita karena kita indah, tetapi justru kita dibuat indah karena Tuhan mencintai kita. Tuhan tidak menyelamatkan kita karena kita benar, tetapi Tuhan menyelamatkan kita dan membenarkan kita. Tuhan tidak memilih kita karena kita kuat, tetapi justru Tuhan memilih kita dan didalam pilihan-Nya kita dikuatkan. Tidak peduli siapa kita, keadaan kita, kekacauan kita, ada pengharapan bagi setiap kita dalam Yesus Kristus, dan harapan itu tidak ditemukan pada usaha kita, melainkan harapan itu ditemukan dalam penerimaan kasih karunia Tuhan.

          3. PERISTIWA TEOFANI YANG TAK DISANGKA. 

Hakim-Hakim 13 : 8-14

8 Lalu Manoah memohon kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu."

9 Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia.

10 Kemudian perempuan itu segera berlari memberitahukan kepada suaminya, katanya kepadanya: "Orang yang datang kepadaku baru-baru ini menampakkan diri pula kepadaku."

11 Lalu bangunlah Manoah dan mengikuti isterinya. Setelah sampai kepada orang itu, berkatalah ia kepadanya: "Engkaukah orang yang telah berbicara kepada perempuan ini?" Jawabnya: "Benar!"

12 Lalu kata Manoah: "Dan apabila terjadi yang Kaukatakan itu, bagaimanakah nanti cara hidup anak itu dan tingkah lakunya?"

13 Jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: "Perempuan itu harus memelihara diri terhadap semua yang Kukatakan kepadanya. 

14 Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya." 

Dari ayat diatas kita melihat, Tidak ada informasi baru sama sekali, Malaikat hanya mengulangi apa yang sudah dikatakan kepada sang istri. Namun Manoah ingin tahu bagaimana membesarkan seorang anak nazir.

Hakim-Hakim 13 : 15-18

15 Kata Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: "Perkenankanlah kami menahan Engkau di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagi-Mu." 

16 Tetapi jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: "Sekalipun engkau menahan Aku di sini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran, persembahkanlah itu kepada TUHAN." Sebab Manoah tidak mengetahui, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. 

17 Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: "Siapakah nama-Mu, sebab apabila terjadi yang Kau Katakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau." 

18 Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: "Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?" 

Kita perhatikan ayat ini,

[18] tetapi jawab malaikat Tuhan itu kepadanya: "mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?"

[18] "why do you ask my name," the angel of the lord asked him, since it is beyond understanding?" (CSB) "it is too wonderful for you to understand." (NLT)

Manoah mencari Informasi dan instruksi, namun yang Tuhan nyatakan adalah pewahyuan tentang diri-nya sendiri Tuhan tidak memberikan instruksi kepada Manoah tentang bagaimana membesarkan anaknya, Tuhan menyatakan kepada Manoah - siapa diri-Nya.

"Kita pikir kita butuh aturan, tetapi yang kita butuhkan adalah pengenalan akan Tuhan. Tuhan tidak akan, memberi kita buku panduan untuk setiap liku-liku, setiap keraguan dan keputusan, dalam kehidupan kita. Dia memberi kita sesuatu yang jauh lebih baik - dia memberi kita diri-Nya sendiri. -  Timothy Keller (Judges for You). 

Perenungan reflektif untuk kita: 

Di dalam hidup (membesarkan anak-anak), yang kita butuhkan bukanlah lebih banyak aturan atau instruksi, namun yang kita butuhkan adalah pengenalan akan tuhan. Semakin kita mengenal tuhan dan mencintai tuhan, maka kita juga akan semakin bijak dalam membuat keputusan hidup (termasuk di dalam membesarkan anak-anak).

Lebih dari aturan, informasi dan instruksi yang kita butuhkan adalah pengenalan akan Tuhan. Semakin kita mengenal Tuhan, semakin kita akan memiliki pengertian, bagaimana menavigasi hidup dengan hikmat Tuhan.

Hakim-Hakim 13 : 20-23

20 Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah.

21 Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. 

22 Berkatalah Manoah kepada isterinya: "Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah." 

23 Tetapi jawab isterinya kepadanya: "Seandainya TUHAN hendak membunuh kita, maka tidaklah Ia menerima korban bakaran dan korban sajian dari tangan kita dan tidaklah Ia memperlihatkan semuanya itu kepada kita dan tidaklah Ia memperdengarkan hal-hal yang demikian kepada kita pada waktu sekarang ini." 

Malaikat Tuhan Ini bukan malaikat biasa, Tetapi Tuhan. Ketika Manoah menyadari siapa Malaikat itu, dia mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan.

Peristiwa Teofani yang tak disangka, Malaikat Tuhan di dalam cerita Manoah dan istrinya adalah peristiwa Teofani, di mana terjadi penampakan pre-inkarnasi pribadi kedua dari Tritunggal yaitu: Yesus Kristus.

Ini menunjukkan bahwa Tuhan hadir, meskipun tidak meminta tolong, tetapi Allah tetap setia. Malaikat  biasa juga tidak menerima penyembahan korban, tetapi dalam peristiwa ini Malaikat bertindak seperti Tuhan, dia menerima persembahan itu.

Hakim-Hakim 13 : 24-25

24 Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia. 

25 Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol. 

Yang menarik dari nama simson adalah matahari kecil, fajar telah tiba. Tuhan menembus kemandulan, memberikan mereka seorang penyelamat untuk menyelamatkan mereka, meskipun mereka tidak layak mendapatkan keselamatan tersebut.

Mengapa penulis hakim-hakim memberikan kita rincian yang begitu detail mengenai kelahiran Simson?

Sebenarnya, Tuhan mencoba memberikan petunjuk jenis keselamatan yang kita butuhkan, ini adalah pertama kalinya seorang hakim dijanjikan sebelum hakim itu lahir. Tuhan ingin berkata bahwa juruselamat yang kita butuhkan, bukanlah seseorang dari antara kita yang dibuat Tuhan menjadi lebih kuat. Seakan-akan ini sudah dinubuatkan sebelumnya, untuk menyelamatkan kita Tuhan harus memulai dari awal.

Hakim-Hakim 13: 5

5 Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." 

Simson memulai karya penyelamatan Israel, Namun dia tidak menyelesaikannya. bukankah Simson hakim terakhir? lalu siapa yang menyelesaikan apa yang Simson mulai. Menurut sejarah adalah Daud, Daud yang akan mengalahkan Orang Filistin, tetapi bahkan keselamatan Daud tidak lengkap, hanya merupakan bayangan dari keselamatan yang akan datang. Keselamatan Simson, keselamatan Daud bukanlah keselamatan yang kita butuhkan.

GOSPEL CONNECTION

Ada juruselamat tak disangka yang lebih baik, yang lahir dari keturunan Daud yang akan menyelesaikan tuntas pekerjaan keselamatan. Seperti Simson, Juruselamat ini dijanjikan dari kelahirannya, Juruselamat ini juga lahir secara ajaib. Seorang Malaikat datang kepada seorang gadis perawan dan mengatakan kepadanya, dia akan mengandung seorang anak laki-laki dan nama juruselamat ini adalah Yesus Kristus.

Kelahiran Simson adalah bayangan dari kelahiran juruselamat yang sejati, Yesus Kristus.

Kelahiran Simson, membawa kehormatan dan sukacita bagi keluarga yang mandul – kelahiran Yesus, membawa rasa malu dan aib bagi keluarga. 

Para hakim mendapatkan kehormatan dan kemuliaan dalam menyelamatkan umat Tuhan – Yesus kehilangan semua kehormatan dan kemuliaannya untuk menyelamatkan umatnya.

Dia disiksa, Dia ditelanjangi, Dia dilecehkan. Yesaya 53 mengatakan, Dia dihina, dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan menderita kesakitan, sehingga orang menutup muka nya terhadap Dia. Bagi kita pun, Dia tidak masuk hitungan, tetapi sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungNya, kesengsaraan kita yang dipikulNya, padahal kita mengira kita kena tulah, diatas salib Yesus dipukul dan ditindas, tetapi Yesus tertikam oleh karena pemberontakan kita, Yesus diremukkan karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada Yesus, tetapi oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. Dan diatas salib yang sama Dia berkata sudah selesai.

Diatas salib Yesus berkata “sudah selesai”, keselamatan Yesus adalah keselamatan yang lengkap karena Dia adalah satu-satunya Juruselamat yang menyelesaikan pekerjaan itu dengan sempurna.

ORANG BERINJIL 

  • Diselamatkan bukan karena mereka layak, tetapi karena Tuhan memberi kasih karunia tanpa syarat.
  • Sadar pertolongan Tuhan bukan karena mereka setia, namun Tuhan tetap setia meski mereka gagal setia.
  • Melihat  harapan di situasi yang mustahil, karena Tuhan tetap bekerja di tengah kelemahan dan keputusasaan.
  • Tidak butuh banyak instruksi dan aturan, namun menjadi bijak melalui pengenalan akan Tuhan.