Next Generation Ministry

Ulangan 6:4-9
4 Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! 5Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.8Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, 9dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

 

Dalam tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang tua dan dalam hubungan relasi kita dengan orang lain serta  dalam cara kita menjadi pemimpin maka kita pasti pernah gagal  baik sebagai orangtua yang baik, sahabat yang baik,  pemimpin yang baik atau menjadi karyawan yang baik. Melalui Firman Tuhan kita akan belajar bagaimana kita menjadi orang yang sangat berdampak.

 

 

PEMURIDAN ADALAH MEMBERIKAN PENGARUH

 

Percaya atau tidak maka setiap kita punya pengaruh. Dan mau tidak mau maka kita akan selalu memberikan pengaruh kepada seseorang  entah kepada istri , suami, anak,  sahabat atau teman kerja kita. Namun pertanyaannya adalah apakah kita itu memberikan pengaruh yang baik atau yang buruk dan sebenarnya pengaruh ini adalah bentuk dari discipleship.

 

Ulangan 6:4-6
4 dengarlah, hai orang israel: tuhan itu allah kita, tuhan itu esa! 5kasihilah (love with all) tuhan, allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan (shall be on your heart)

 

Firman Tuhan yang kita baca adalah kotbah Musa yang terakhir untuk mempersiapkan bangsa israel  masuk ke tanah Kanaan dimana bangsa Israel diperintahkan untuk mengasihi. Demikian juga dalam Perjanjian Baru maka Yesus juga memberikan perintah kepada kita untuk mengasihi sebab mengasihi itu masalah hati.

 

Yohanes 13:33-35

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid- murid- ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi

 

Jadi yang ditekankan disini bukan hanya ibadah kita pada hari minggu,  perpuluhan kita, pelayanan kita atau  pengetahuan alkitab kita. Tetapi lebih dari itu yaitu bahwa supaya kita saling mengasihi sebab itulah tanda bahwa kita adalah murid Yesus yaitu yang karakternya adalah mengasihi,  murah hati, melayani,  mendukung dan menolong yang menggambarkan karakter Allah.

 

 

YANG DIMENANGKAN ADALAH HATINYA

 

1 Korintus  9:19-22 
Demikianlah bagi orang yahudi aku menjadi seperti orang yahudi, supaya aku memenangkan orang yahudi…supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum taurat…supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum taurat…. Bagi semua orang aku telah menjadi segala- galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka

 

Rasu Paulus memberikan teladan bagaimana supaya dia dapat memberitakan Injil kepada berbagai kalangan yaitu dengan memenangkan hati mereka dahulu.

 

 

BAGAIMANA CARANYA?

 

Ulangan 6:7
7haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

 

Mengajarkan disini  artinya bukan seperti kita mengajar dikelas tetapi melakukan bersama-sama dan mempraktekkan bersama-sama serta  mencontohkan secara instensive melalui 3 cara yaitu :

 

1. MODELING ( Melalui Teladan)

 

1 Korintus 11:1
ikutilah teladanku,  sama seperti aku meneladani kristus.

 

Injil itu perlu ditangkap dan bukan diajarkan sebab kita tidak  pernah  bertemu dengan  orang  yang kalah berdebat kemudian bertobat atau seorang suami yang bertobat  karena  terus diomelin oleh isterinya. Sebab itu kita harus memberikan teladan yang  menunjukkan keaslian dan bukan kesempurnaan

 

 

2. MOMENT

 

Ulangan 6:7
7haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

 

Seorang fotografer berkata bahwa kalau kita mau ambil gambar maka kita tidak boleh sembarangan ambil namun harus mendapatkan moment yang tepat supaya hasilnya itu sangat bagus. Demikian juga ketika kita hendak mengajarkan kepada keluarga atau orang laian maka temukan moment yang tepat yaitu mungkin saat makan bersama, bercakap-cakap sebelum tidur , dalam perjalanan ke sekolah dan sebagainya maka gunakan itu untuk membangun jembatan dimana kita bisa berkomunikasi. Carilah momen- momen dimana mereka dapat terbuka dengan kita yaitu  waktu di mana mereka mengundang kita masuk  ke dalam hidup pribadi mereka. Semakin banyak waktu kita bersama mereka maka semakin banyak moment yang bias kita dapatkan.

 

1 Korintus 15:33
janganlah kamu sesat: pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

 

Anak-anak kita biasanya lebih banyak dipengaruhi oleh teman-temannya karena mereka memiliki hubungan yang sangat dekat. Kalau kita para orang tua memiliki hubungan yang sangat dekat dengan anak-anak kita maka  semakin pengaruh teman-teman mereka akan berkurang. Waktu Yesus bersama-sama dengan para murid maka mereka memiliki banyak momen yaitu dimana Yesus menunjukkan teladan dalam moment  yang  tepat misal  waktu  Yesus  membasuh kaki murid-muridNya, waktu Yesus memberi makan 5000 orang,  waktu  Yesus dicobai oleh orang Farisi, waktu Yesus melihat janda yg memberi persembahan dan masih banyak yang lain.

 

 

3. MILESTONES (Musim)

 

Rayakan musim-musim hidup anak-anak kita, misal ; waktu mereka ulang tahun, lulus sekolah, dapat SIM. Juga dampingi dan beri semangat waktu mereka sedang  berduka, waktu putus pacar dan sebagainya.

 

 

KUASA UNTUK MEMBERIKAN  DAMPAK

 

 

1 Yohanes  4:11-12

saudara- saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih- nya sempurna di dalam kita

 

Mungkin dulu kita adalah orang yang suka menghakimi, mengancam, mengkritik, memarahi dan sebagainya namun kalau kita ingat Firman Tuhan dalam Roma 2:4 mengatakan bahwa hanya kemurahan Tuhanlah yang menuntun kita kepada pertobatan, kasihNya yang memulihkan kita. Mereka hanya tahu satu hal bahwa mereka dikasihi Tuhan, bahwa Tuhan mengasihi mereka begitu besar dan mereka tahu bahwa mereka tidak layak menerima tetapi karena belas kasihan Tuhan maka mereka diberi identitas baru, hidup yang baru, masa depan baru sehingga mereka bisa melihat orang lain dengan kacamatanya Tuhan bahwa Tuhan juga mengasihi orang tersebut dan dengan kuasa Rh Kudus mereka dimampukan mengasihi satu dengan yang lain.