The Gospel Treasure

GOSPEL IN LIFE “The Gospel Treasure” 

Ps. Yosia Yusuf

PEMBACAAN  : Markus 14:3-11

Ada seorang Wanita yang datang kepada Yesus dan memberikan yang terbaik kepada Yesus. Bagi Dia, harga Yesus sangat mahal. Namun di sisi yang lain , kita melihat ada seorang murid yang menjual Yesus dengan harga yang sangat murah. Apakah kita berada disisi orang yang berkata Yesus sangat berharga, atau kita berada disisi orang-orang yang berkata harga Yesus sangat murah. Berapa harga Yesus bagi kita?

1. HARTA – (ayat 3)

Markus 14:3 – Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

Yesus diundang makan di rumah Simon si Kusta, tiba-tiba seorang Wanita (Maria) datang mendekati Yesus, lalu melakukan satu tindakan yang radikal, yaitu mencurahkan minyak narwastu ke kepala Yesus.Minyak narwastu adalah minyak yang sangat mahal dan para komentator mengatakan bahwa kemungkinan itu adalah harta warisan pusaka dari keluarganya. Itu adalah harta yang sangat berharga bagi Maria, dan Maria menyerahkan yang paling berharga dari nya kepada Yesus. Dan yang membuat orang-orang itu kaget adalah seharusnya parfum itu dipakai hanya setetes atau dua tetes minyak,saja sudah cukup tetapi saat itu  Maria memecahkan buli-buli pualam tersebut yang artinya tidak ada jalan kembali, karena begitu buli-buli itu dipecahkan maka sudah tidak bisa dipakai lagi. Selanjutnya Maria tidak hanya meneteskan dua atau tiga tetes minyak tetapi menuangkan seluruh minyak itu  dari atas kepala dan sampai ke kaki Yesus. Dan saat Maria menuangkan minyak itu kepada Yesus maka sebenarnya dia sedang berkata “ Yesus, ini adalah hartaku yang terutama dan milikku yang berharga, dan sekarang aku membawa apapun harapanku, impianku dan yang aku hargai, aku bawa ke kakimu dan aku curahkan semuanya untukMu. Aku tidak akan menahan apapun untukMu, semua yang aku miliki adalah milikMu. 

Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah yang menjadi buli-buli minyak narwastu kita? Karena setiap kita juga memiliki harta / “buli-buli minyak narwastu” dalam hidup kita yaitu sesautu yang kita pegang dan sangat berarti bagi kita. 

“Adalah satu hal untuk mengatakan bahwa Yesus layak; adalah hal lain untuk memecahkan buli-buli narwastu kita untuk Yesus.”

Jadi pertanyaannya adalah bukan apakah Yesus layak , tentunya kita akan berkata bahwa Tuhanlah yang layak menerima kemuliaan.tetapi pertanyaannya adalah apakah kita memecahkan buli-buli minyak kita di kaki Yesus. Maria tidak hanya berkata Yesus layak tetapi dia juga memecahkan buli-buli minyak narwastunya yang artinya dia membawa semua hartanya kepada Yesus. Dia serahakan semua yang berharga dalam hidupnya, hatinya, bahkan haknya sebagai wanita dia bawa ke kaki Yesus.Apa yang paling berharga dalam hati kita? Apakah itu portfolio kita, keluarga kita,rekening tabungan kita, investasi kita, anak-anak kita, gaya hdiup kita, gambar diri, bisinis, standar hidup, pelayanan kita, atau mimpi kita. Kalau kita belum bisa membawa buli-buli kita kepada Yesus dan memecahkannya untuk Yesus maka itu berarti kita belum tahu harga Yesus yang sesungguhnya. Sampai kita bersedia memberikan apapun untuk Yesus maka kita belum tahu seberapa berharganya Yesus karena Yesus lebih berharga daripada buli-buli narwastu kita.

2. KRITIK – (ayat 4 & 5)

Markus 14:4-5 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.

Namun saat orang-orang itu melihat apa yang dilakukan Maria maka mereka bukan terkagum tetapi malah mengkritik tindakan itu bahkan memarahinya. Dan yang dalam Injil lain mencatat bahwa yang mengkritik Maria itu adalah murid-murid Yesus. Memang Yudas yang mengatakan tetapi murid-murid yang lain juga menyetujuinya yaitu mereka menganggap apa yang Maria lakukan adalah sebuah pemborosan. Kritikan murid-murid kepada Maria dengan kata lain mengatakan bahwa Yesus tidak layak dihargai semahal minyak Narwastu.Bagi Maria harga Yesus itu tidak ternilai sehingga layak menerima minyak narwastunya. Sedangkan para murid mengkritik Maria karena dia rela menyerahkan harta yang terbaiknya dan yang paling berharga untuk Yesus. Jadi para murid tidak berpikir bahwa Yesus layak untuk menerima pengabdian mereka. Demikian juga banyak orang Kristen yang memiliki pengabdian kepada Yesus hanya yang masuk akal bagi dunia.Orang-orang tidak memiliki masalah dengan pengabdian moderat terhadap Yesus, tetapi Anda memilih meninggalkan karir Anda untuk menjadi pendeta sepenuh waktu, ketika Anda meninggalkan orangtua untuk menjadi misionaris, ketika Anda memprioritaskan untuk datang ke gereja untuk melayani Tuhan darpada membawa anak-anak Anda pergi less atau ke ulang tahun, ketika Anda menginvestasikan keuangan Anda untuk Kerajaan Allah disbanding keamanan masa depan maka orang-orang akan berpikir bawa kita tidak memiliki logika, pemborosan hidup, pemborosan keuangan dll.

Pengabdian kita terhadap Yesus seharusnya tidak masuk akal bagi dunia. Jika hidup kita masuk akal bagi dunia yang melihat, maka kita tidak tahu harga Yesus yang sebenarnya.

Pertanyaannya adalah apakah ahri ini pengabdian kita kepada Yesus masuk akal bagi dunia? Karena pengabdian total kepada Yesus akan menghasilkan kritik bagi dunia. 

3. PUJIAN YESUS – (ayat 6-9)

Markus 14:6-9 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Yesus memuji tindakan Maria kepada-Nya dan menyebutnya sebagai tindakan yang indah. Bukan karena materi tetapi Yesus melihat apa yang ada dalam hati Maria. Yesus tahu, bagi Maria bahwa Yesus adalah segalanya. Dan Maria tidak melihatnya sebagai pemborosan karena memiliki software accounting yang baru

Matius 13: 44 - “Hal Kerajaan Sorga seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan dan ditutup orang. Kemudian dalam kegembiraannya dia pergi dan menjual semua yang dia miliki dan membeli ladang itu.”

Melalui ayat ini maka Yesus sedang berkata “ berapapun harga yang harus kita bayar maka Yesus itu layak menerima-Nya.” Kita mungkin kehilangan semua yang kita miliki atau menjual semua yang kita miliki tetapi itu adalah harga yang sangat layak , karena Yesus jauh lebih berharga. Transaksi apapun yang kita lakukan untuk menghormati Yesus adalah transaksi yang sangat layak berapapun harganya, karena Yesus jauh lebih berharga, Dia adalah harta di atas segala harta. 

Apakah Yesus tidak peduli orang miskin?

Markus 14:7

Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.

Kalau kita lihat di empat Injil maka Yesus sangat memperhatikan orang miskin. Dan di ayat Yesus ingin berkata bahwa orang-orang miskin itu menggambarkan peluang dan kewajiban yang berkelanjutan, karena kita akan selalu memiliki orang-orang miskin. Tetapi tidak demikian dengan Yesus, karena dalam beberapa hari Yesus akan ditangkap, disiksa dan akan mati sehingga mereka tidak akan memiliki Yesus lagi. Dengan kata lain Yesus berkata “taruh harga yang jauh lebih besar padaKu daripada orang-orang miskin karena kamu tidak selalu memiliki Aku “. Dan yang lebih mengejutkan yaitu cara Dia berpikir tentang diriNya sendiri yang menunjukkan bahwa Dia adalah prioritas nomer satu di alam semesta. Jadi Yesus memberitahu kepada kita bahwa bukannya Dia tidak peduli dengan orang miskin, tetapi Dia berkata “ bantulah orang miskin tetapi sembahlah aku. Karena sangat mungkin kita membantu orang miskin atau melayani tetapi tidak menyembah Yesus. Kalau para murid mengkritik Maria maka Yesus mengatakan bahwa apa yang Maria lakukan tidak akan pernah dilupakan yaitu dimanapun Injil diberitakan maka apa yang Maria lakukan akan disebut untuk mengingat Dia bahkan sampai saat ini kita masih membicarakannya. 

Markus 14: 9

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Bagi dunia pengabdian kita yang radikal mungkin dianggap sia-sia, tetapi bagi Yesus itu adalah hal yang indah.Pada akhirnya yang penting bukanlah apa yang kita katakan tentang diri kita sendiri. Yang penting bukanlah apa yang orang lain katakan tentang kita. Tetapi yang penting adalah apa yang Yesus katakan tentang kita.

4. KONTRAS – (ayat 10-11)

Markus 14:10-11 – Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Yudas adalah seorang murid Yesus, seorang yang dekat dengan Yesus, justru menganggap Yesus tidak berharga dan malah menjual Yesus dengan harga yang sangat murah.Ini memberi peringatan kepada kita bahwa kedekatan dengan Yesus tidak menjamin kesetiaan kita. Kita bisa berada di sekitar Yesus sepanjang hidup kita dan tidak pernah melihat harga Yesus yang sebenarnya.

Perbandingan antara Maria Dan Yudas.

  • Maria adalah wanita yang tidak berkedudukan. Yudas adalah murid Yesus
  • Maria memberikan semua yang dimiliki. Yudas mengambil sebanyak mungkin.
  • Maria memberkati Yesus. Yudas mengkhianati Yesus.
  • Maria mencintai Yesus. Yudas memakai Yesus.
  • Maria melakukan hal yang indah. Yudas melakukan hal yang tercela.
  • Maria dikenang karena pengabdiannya. Yudas dikenang karena pengkhianatannya

Perbedaan utama antara Maria dan Yudas adalah Maria menganggap Yesus itu indah. Sedangkan Yudas menganggap Yesus berguna. Dan untuk mengetahui apakah Yesus itu indah atau berguna dalam hidup kita yaitu sewaktu hidup kita sedang tidak baik baik saja, sewaktu kita kecewa, atau sewaktu kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Sewaktu kita merasa bahwa Tuhan tidak adil dan kita merasa layak mendapatkan apa yang kita mau maka artinya kita melihat Yesus sebagai yang berguna.Namun kalau ditengah kekecewaan kita bisa berkata bahwa sekalipun harus melewati semua itu tetapi kita tahu bahwa memakai itu untuk kebaikan kita bagi kemuliaanNya, mungkin kita tidak mengerti sekarang tetapi kita tahu betapa berhargaNya Dia bagi kita dan tidak akan pernah meninggalkan Dia, maka kita melihat Yesus sebagai yang indah. Dengan kata lain bagaimana kita meresponi kekecewaan menunjukkan apakah Yesus itu indah atau berguna bagi kita.”

Renungkan !

Kalau mau jujur – setiap kita memiliki “Yudas” dalam hati kita. Betapa sering dalam kebodohan kita karena dosa maka kita “menjual Yesus” dengan harga lebih murah dari 30 keping perak.(mengkompromikan iman kita demi apa yang kita anggap lebih berharga). Jikalau kita tidak melihat Yesus sebagai harta terindah, kita akan terus “menjual Yesus” dengan sangat murah.

Bagaimana cara kita melihat Yesus sebagai harta terindah? (Ay 8)

GOSPEL

Markus 14: 8

Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.

Maria tidak memahami akan apa yang terjadi pada Yesus, namun iman dan tindakannya seolah mengatakan  bahwa ia mengetahui akan apa yang Yesus akan alami, yaitu kematian-Nya. Bagaimana dengan kita, yang telah mengetahui bahwa Yesus harus mati karena kita, “Para Yudas”, yang seringkali menjual Yesus? Kita sebenarnya layak menerima hukuman akibat dosa kita namun di atas kayu salib,Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Maria yang lebih besar. 

Maria menghancurkan buli-buli minyak narwastu untuk Yesus, harta di atas segala harta. Tubuh Yesus dihancurkan untuk menebus kita, orang-orang berdosa dan tidak berharga Di kayu salib, bukan hanya minyak narwastu yang dicurahkan, tetapi darah Yesus yang dicurahkan bagi kita. Sampai tingkat di mana kita melihat betapa berharganya kita bagi Yesus, sampai tingkat itu kita melihat harga Yesus yang sebenarnya.Apapun atau siapapun yang paling berharga dalam hidup kita, seharusnya menjadi kurang berarti, karena Yesuslah “harta terindah” bagi kita.