Breaking The Power Of Money

Hikmat Amsal Melalui Lensa Injil  Week 11  "MENGHANCURKAN KUASA UANG" 

Ps. Michael Chrisdion

 

Pembacaan : Amsal 10:15-16, 11:1, 4, 24,26, 13:21, 23, 30:8-9

Salah satu area yang penting di dalam kehidupan jika kita tidak memiliki kebijaksanaan di dalam mengaturnya akan membuat kita mengalami kekacauan hidup adalah area keuangan atau finansial. Sering kali orang Kristen banyak bertanya mengenai uang dan minta bimbingan di dalam hal keuangan hanya dari segi praktisnya saja yaitu selalu hanya melihat kepada aturan tentang apa yang ilegal atau apa yang bertentangan dengan Firman, Tetapi tidak menggunakan Injil untuk mengkalibrasi hati sehingga bijaksana dalam mengelola keuangan dalam hidupnya. Melalui lensa Injil maka Kitab Amsal mengajarkan kepada kita bagaimana ternyata uang memiliki kuasa serta pengaruh yang besar atas hidup manusia, juga alasan – alasan mengapa pengaruh dan kuasa uang begitu besar atas hidup manusia, serta bagaimana mematahkan kuasa uang serta menggunakan uang dengan kebijaksanaan Injil.

          1. KUASA DIBALIK UANG 

Amsal 10:22 

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

Berdasarkan ayat ini penulis Amsal secara positif mengatakan bahwa Tuhanlah yang  memberkati dan yang menjadikan kaya. Meskipun di ayat yang lain mengatakan bahwa keinginan untuk menjadi kaya itu  berbahaya, tetapi secara positif Tuhan memberkati. Bahkan kalau orang itu menjadi kaya maka itu juga karena berkat Tuhanlah yang menjadikan dia kaya. Kita juga melihat secara berulang-ulang dimana kitab Amsal menghubungkan kerja keras, kebijaksanaan, kreativitas, pengendalian diri, dan disiplin dalam keuangan maka akan menghasilkan kemakmuran, bahkan kemakmuran secara materi. Mungkin kita berpikir kalau begitu menurut Amsal kita ini boleh seperti itu. Untuk mengerti jawabannya maka kita perlu memahami bahwa kitab Amsal itu didasarkan pada kitab Kejadian. Kitab Amsal ada dalam Kitab-Kitab Ibrani itu mengasumsikan pemahaman tentang asal usul alam semesta yang kita lihat dalam Kejadian yaitu bahwa waktu Tuhan menciptakan segala sesuatu maka Tuhan menciptakannya dengan sempurna. Sehingga waktu manusia pertamakali dipercayakan kekayaan ciptaan maka asumsi dari kitab Kejadian adalah manusia diminta untuk mengelolanya untuk kemuliaan Allah. Jadi kitab Kejadian itu memiliki asumsi yang sangat baik mengenai kekayaan dan kemakmuran sebab itu memang itu diciptakan oleh Allah untuk menyatakan siapa diriNya sehingga manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah itu dapat mengelola dan mengembalikan kemuliaan itu pada Tuhan sesuai desainnya. Memang kitab Amsal menjelaskan kekuatan uang dengan kebaikannya tetapi juga dengan bahaya spiritual yang besar dari uang. Ada empat bahaya spiritual dari uang yaitu : 

         A. Uang Memiliki Kuasa Untuk Merusak Integritas Kita

Amsal 11:1
1Neraca serong adalah kekejian bagi Tuhan,tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.

Neraca yang tidak akurat itu berbicara tentang praktik bisnis yang menipu. Uang memiliki kekuatan untuk merusak integritas kita yaitu ketika kita terlibat dalam praktik bisnis yang menyembunyikan informasi yang customer butuhkan atau dari investor. Kita mungkin pernah memiliki integritas, tetapi sekarang sudah hilang karena terkikis oleh kekuatan uang yaitu tergiur dengan keuntungan-keuntungan yang kita peroleh dari praktik-praktik  bisnis yang tidak jujur, sehingga akhirnya kita tidak lagi memiliki integritas. 

          B. Uang Memiliki Kuasa Untuk Memperbesar Kecenderungan Narisisistik Kita Yang Menghancurkan

Amsal 11:26
26Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang,tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.

Yang dimaksud di ayat ini adalah bahwa orang ini tidak hanya serakah tetapi  juga kejam. Konteks dari ayat ini bahwa masyarakat pada waktu itu sedang mengalami masa kelaparan. Namun pada saat kelangkaan makanan maka pria ini memiliki makanan tetapi dia menyimpannya untuk dirinya sendiri. Dalam Alkitab, dikutuk berarti kehancuran secara rohani, emosi, moral, fisik yaitu dimana akhirnya komunitas mengalami kerusakan dan disintegrasi. Masyarakat mengalami keadaan yang hancur dan memprihatinkan. Jadi apa yang dikutuk dalam Amsal adalah bisnis yang hanya mengutamakan keuntungan pribadi sebagai tujuannya dan bisnis yang tidak membangun serta bukan untuk kebaikan bersama atau kebaikan masyarakat tetapi untuk kepentingan diri sendiri. Bruce Waltke seorang ahli Perjanjian Lama dan ahli budaya Ibrani mengatakan bahwa setiap kali kitab Amsal berkata orang benar maka orang benar itu selalu memikirkan komunitasnya dan masyarakatnya. Orang benar itu tidak narsis tetapi selalu memikirkan orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Amsal 11:10-11
10Bila orang benar mujur, beria-rialah kota,dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.11Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

Amsal 10:16
16Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.

Kalau itu orang benar maka semakin banyak uang yang mereka hasilkan maka semakin banyak kehidupan yang dihasilkan melalui pekerjaan mereka. Akan ada banyak orang yang diberkati dan juga mendapatkan penghidupan dan mata pencaharian dari pekerjaan mereka.Mereka sadar uang dan sumber daya yang mereka miliki itu di titipkan Tuhan bukan untuk mereka timbun atau mereka miliki tetapi mereka menjadi pengelola yang baik dan pekerjaan mereka bermanfaat untuk membangun masyarakat serta orang-orang di sekitar mereka. Sedangkan orang fasik malah menekan dan mengeksploitasi demi keuntungan diri sendiri yaitu untuk membangun harga diri dan identitasnya di atas kekayaan itu dan menjadi alat untuk memperbesar kecenderungan narsisistik  mereka. Sebab itu kitab Amsal mengutuk apa yang telah menjadi praktik bisnis yang normal karena uang memiliki kekuatan untuk membuat kita berpikir itu normal.

          C. Uang Memiliki Kekuatan Untuk Mengalihkan Perhatian Anda Dari Apa Yang Penting Dalam Kehidupan

Amsal 11:4
4Pada hari kemurkaan harta tidak berguna,tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Uang atau kekayaan dapat mendorong kita untuk hidup di dalam siklus konsumerisme yang fana; sehingga membuat kita mengabaikan nilai kekekalan dan makna tujuan hidup yang sebenarnya. Berapa banyak orang yang mengabaikan disiplin rohani mereka yaitu membaca Alkitab, berdoa, beribadah, berkomunitas dan melayani Tuhan demi kerja untuk menaikkan jenjang karir, ekspansi, dll untuk mendapatkan sesuatu atau mengejar status

          D. Uang/Kekayaan Memiliki Kekuatan Untuk Membuat Kita Menjadi Sombong.

Amsal 30:8b-9
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.9Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri,dan mencemarkan nama Allahku.

Frasa “Siapa Tuhan” di ayat itu adalah frasa yang dikatakan Firaun kepada Musa. Firaun adalah seseorang yang berkata, “Aku tidak butuh Tuhan. Siapa Tuhan?” Jadi kalau kita perhatikan maka kesuksesan ekonomi sering membuat manusia merasa terlalu percaya diri. 

Semakin banyak uang yang kita miliki dan saat kita semakin sukses maka semakin kita  berpikir bahwa itu adalah hasil kerja keras kita, karena kita pintar dan hebat. Kita menjadi terlalu percaya diri dalam penilaian kita sendiri dan kita sudah tidak mau mendengarkan orang lain karena kita percaya bahwa kita adalah Tuhan. Itulah bahaya dari sindrom kekuatan adiktif uang atas kita yaitu menjadikan kita semakin narsis dan sombong. Seorang Biarawan bernama Bernard of Clairvaux berkata, “Melihat seorang yang rendah hati di dalam keadaan Makmur(kaya) adalah hal yang paling langka di dunia.

          2. MENGAPA UANG MEMILIKI KUASA SEPERTI ITU?

Amsal 10:15
15 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya, tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.

Kitab Amsal menggambarkan Kota adalah simbol keamanan dan signifikansi. Kekayaan itu seperti kota yang memberikan perasaan yaitu kita menjadi merasa penting dan rasa aman meskipun itu semua semu.

Matius 6:22-24 

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon

Saat uang itu menjadi signifikansi kita maka mata kita bisa menjadi gelap dan tidak bisa melihat segala sesuatu secara obyektif. Pada saat mata hati kita gelap maka walaupun kita bisa punya berkat dan kasih karunia maka kita tidak bisa melihat Tuhannya tetapi yang kita lihat adalah uangnya. Kalau mata hati kita gelap maka kita tidak memiliki cara pandang yang benar karena mata hati kita dibutakan oleh mamon.

Amsal 18:10-12a
10Nama Tuhan adalah menara yang kuat,ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. 11Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.12Tinggi hati mendahului kehancuran.

Jadi kekayaan bukan hanya memberikan identitas yang semu tetapi bisa menjadi pengganti Tuhan yang adalah sumber identitas, keamanan dan signifikansi kita yang sesungguhnya. Itulah sebabnya rasul Paulus berkata kepada Timotius di surat 1 Timotius 6: 9-10

1 Timotius 6:9-10
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai- bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan,  yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar Segala Kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai- bagai duka

Mungkin kita berpikir bahwa supaya kita tidak celaka dan tidak mau punya banyak masalah maka kita ingin kaya. Namun pemikiran itu justru terbalik sebab justru mereka yang ingin kaya akan jatuh dalam pencobaan dan berbagai duka. Banyak pengajaran yang mengatakan bahwa Tuhan mau kita kaya supaya berdampak. Prosperity Gospel mengajarkan kalau kita ikut Tuhan harus kaya dan perkenanan Tuhan itu ukurannya dengan kekayaan kita. Sebab itu kalau hati kita tidak terus dikalibrasi dengan Injil maka hati kita memiliki kecenderungan kepada dosa. Firman Tuhan berkata bahwa mereka yang ingin kaya maka justru mereka yang tenggelam dalam berbagai permasalahan karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Apakah uang itu jahat? Uang itu sendiri adalah netral tetapi cinta akan uang itu yang menjadi akar segala kejahatan. Segala kejahatan itu artinya adalah segalanya yang jahat yang ada di alam semesta misalnya perang, terorisme, perceraian, bunuh-bunuhan dimana akar kejahatan itu ialah cinta uang.

Dunia Tidak Memiliki Solusi.

Orang legalis berkata bahwa untuk supaya makmur maka kita harus kerja keras. Namun yang terjadi adalah kalau kita makmur dan karena kita punya kecenderungan dosa maka uang itu menjadi identitas yang semu dan bisa menggantikan Tuhan sehingga akhirnya menjadi kapitalisme yang ujungnya orang hanya mencari keuntungan diri sendiri dengan cara mengeksploitasi, merusak , mengkorupsi dan penindasan. Sebaliknya orang liberalis mengatakan bahwa kita harus memikirkan orang-orang yang miskin dan mereka harus mendapatkan penyebaran kekayaan (social justice) sehingga akhirnya menjadi sosialis dan  akibatnya ini membuat orang menjadi malas bekerja karena terus mendapatkan semua fasilitas dari pemerintah. Dunia menawarkan dua sistem ini tetapi keduanya tidak bisa menjadi solusi dari masalah.

          3. BAGAIMANA MEMATAHKAN KUASA UANG DAN  MENGGUNAKAN UANG DENGAN PANDANGAN YANG BENAR?

Alkitab Berbicara Banyak Tentang Uang.

Kalau kita mempelajari Alkitab maka ternyata banyak sekali berbicara mengenai uang atau kepemilikan. Mengapa uang merupakan masalah yang sangat penting sampai Alkitab membahasnya berulang kali dan begitu banyak.

Matius 6:19-21

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada

Alkitab begitu banyak berbicara tentang uang karena ternyata uang itu berbicara tentang hati. Tuhan tidak menginginkan uang kita tetapi Tuhan itu menginginkan untuk mengkalibrasi hati kita. Uang memang memiliki kekuatan untuk memikat kita menjauh dari Tuhan. Ini adalah satu-satunya hal yang bisa menjadi kompetisi yang layak bagi Tuhan. Alkitab mengatakan: "Tidak ada yang bisa melayani Tuhan dan Mammon" bahkan bukan iblis tandingannya. Itulah sebabnya Yesus banyak berbicara tentang uang dan ini sebenarnya adalah masalah yang mudah jika hati kita benar ditempatkan di tempat yang benar. 

Keterbalikan Antara Prinsip Injil Dengan Prinsip Dunia.

Amsal 11:24
24Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

Dunia berkata bahwa hemat adalah pangkal kaya dan semua harus menghasilkan keuntungan. Tetapi Alkitab berkata ..

Mazmur 112:9
9 Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Jadi solusinya apakah: Prinsip menyebar untuk mendapat berkat atau Prinsip Menabur untuk menuai ?

Bentuk perbuatannya bisa seperti ini tetapi sebenarnya Amsal itu ditulis dengan asumsi di Taman Eden atau asumsi kebaikan di kitab Kejadian yaitu sebelum kejatuhan dimana sebelum manusia rusak maka semua dikembalikan untuk kemuliaan Tuhan. Tetapi kalau manusia rusak maka percuma kita melakukan ini yaitu kalau ternyata kita menabur untuk menuai atau kita ternyata menyebar untuk mendapat berkat untuk diri sendiri maka itu menunjukkan bahwa hati kita masih dikuasai mamon. 

Bagaimana Kita Bisa Menangani Uang Dengan Motivasi Injil?

Rasul Paulus pernah berbicara kepada Jemaat Korintus dengan memberikan contoh tentang Jemaat di Makedonia. Jemaat di Makedonia itu miskin tetapi hatinya luarbiasa. Sedangkan Jemaat di Korintus itu makmur tetapi hatinya sangat berbeda dengan orang-orang di Makedonia. 

2 Korintus  8:1-5
1Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. 2Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. 3Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. 4Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. 5Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

2 Korintus 8:7-8
7Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, – dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami – demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. 8Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.

Jemaat di Makedonia itu miskin tetapi mereka kaya dalam kemurahan sehingga dalam kemiskinannya mereka tetap mau mengambil bagian dalam pelayanan orang-orang kudus. Mengapa mereka bisa seperti itu yaitu karena mereka telah mengenal dan mengalami kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. 

2 Korintus 8:9
9Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Tuhan itu meskipun adalah Tuhan yang kaya tetapi tidak menimbun kekayaan atau kemulianNya. Kalau kita menabur untuk mendapatkan tetapi Yesus menyerahkan

tubuh-Nya dan terpecah-pecahkan.Yesus merelakan kemuliaan-Nya menjadi hina. Yesus kehilangan kehormatan-Nya untuk dipermalukan. Yesus meninggalkan kekayaan-Nya menjadi miskin yaitu demi mendapatkan dan menyelamatkan umat-Nya. Yesus menyelamatkan kita dari kutuk untuk memberikan kita berkat yang terbesar. Banyak orang berpikir bahwa berkat itu banyak uang dan kutuk itu tidak ada uang. Tetapi menurut Injil maka kutuk ialah hidup terpisah dari Tuhan karena dosa dan menjadi musuh Tuhan. Sedangkan berkat terbesar adalah hidup bersama serta berdamai dengan Tuhan di dalam Kristus. 

Dunia di mana segala sesuatu itu tentang uang, dimana uang itu adalah kekuasaan dan pengaruh. Bahkan uang itu menjanjikan memberikan identitas, keamanan dan memberikan arti hidup, tetapi itulah dunia yang kena kutuk. Itulah kehidupan yang terpisah dari Tuhan, sehingga mereka tidak tahu apa arti hidup mereka dan apa yang berharga. Tetapi kita semua sudah dibebaskan dari semua itu dan sekarang kita hidup bersama serta berdamai dengan Tuhan di dalam Kristus. Kristuslah kekayaan kita yang sesungguhnya dan biarlah kasih-Nya itu yang menata ulang kasih kita yang rusak

Seorang misionaris bernama Amy Carmichael berkata : “ kita bisa memberi tanpa harus mengasihi  namun kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi. “  Kita bisa saja memberi uang kepada orang yang miskin  tetapi belum tentu kita mengasihi orang tersebut karena mungkin kita memberi supaya kita mendapatkan berkat lagi. Tetapi kalau kita mengasihi Kristus dan sadar bahwa kasihNya itu telah menata ulang hati kita maka kita pasti murah hati.dan tidak dicengkeram oleh roh mamon serta menjadi pengelola yang baik. 

Lukas 16:10-13
10Barangsiapa setia dalam perkara- perkara kecil, ia setia juga dalam perkara- perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara- perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara- perkara besar. 11Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya. 12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? 13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.

Helen Roseveare adalah seorang dokter yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi seorang misionaris di Congo, Afrika. Dia melayani banyak orang dan pernah diperkosa tetapi tetap melayani dan membangun rumah sakit. Dia berkata “ Saya harus menganggap bahwa saya tidak memiliki apa-apa. Semua adalah milik Tuhan, dan semua yang saya miliki dipercayakan oleh-Nya, untuk digunakan sesuai keinginan-Nya." Bagi kita maka jadilah pengelola yang baik. Segala sesuatu yang ada di dalam hidup kita bukan milik kita, tetapi milik Tuhan, maka jadilah penyalur berkat Tuhan serta kelolalah semua titipan-Nya untuk kemuliaan-Nya.

Implikasinya

Karena Injil maka …

  • Kita bukan pemilik tetapi pengelola.
  • Kita bukan menimbun berkat tetapi menyalurkan berkat.
  • Kita tidak mencari kekayaan materi melainkan kekayaan rohani dalam pengenalan akan Kristus.
  • Kita tidak mencari untung semata tetapi memikirkan yang lain
  • Uang bukan tuan tetapi uang menjadi hamba.