Kebijaksanaan Dari Ujian Kehidupan

Hikmat Amsal Melalui Lensa Injil  Week 18  "Kebijaksanaan Dari Ujian Kehidupan" 

Ps. Michael Chrisdion

Pembacaan : Amsal 3:5-7, 9-14; 10:16, 25; 24:10-12

Dalam kitab Amsal ini kita menyelidiki di mana kebijaksanaan datang dari dua pengalaman dan dua situasi. Ketika kita berada di salah satu dari dua situasi itu, kita berada dalam momen bahaya atau momen kesempatan spiritual yang besar! Pengalaman, situasi dan momen yang dimaksudkan adalah ujian kehidupan.

Jika kita merespon ujian tersebut dengan benar, maka kita akan menjadi lebih bijaksana dan lebih mengenal diri kita, mengenal sifat manusia serta apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita. Tetapi jika kita gagal di dalam merespon ujian ini dengan baik, maka kita bisa jadi mengalami kekecewaan, kepahitan, kebodohan dan tidak mengenali siapa diri kita sebenarnya. Ujian apakah yang dimaksudkan Kitab Amsal? Bagaimana kita menyikapinya?

            1.  APAKAH DUA UJIAN KEHIDUPAN? (WHAT ARE THE TWO LIFE’S TESTS?)

Amsal 3:5-7
5Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. 6Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan  jalanmu. (He Shall Direct your Path) 7Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan;

Bagaimana kita memperoleh kebijaksanaan?

Amsal 3:9-10
9Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, 10maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. 

Amsal 3:11-12
11Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. 12  Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Metode Penjajaran Konsep.

Di kitab Amsal untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih mendalam. Disinilah kita mendapatkan penjajaran konsep mengenai ujian kehidupan yaitu dua hal yang dilihat atau ditempatkan berdekatan bersandingan dengan efek kontras yang menunjukkan bagaimana Tuhan memimpin dan meluruskan jalan kita. 

          1A. Prosperity/Success (Kemakmuran/Kesuksesan)

Amsal 3:9-10
9Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, 10maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. 

Kalau kita ingin tahu isi hati seseorang yang sesungguhnya maka berilah dia kekuasaan, kesuksesan dan kemakmuran, maka hanya orang yang dewasa karakternya yang bisa memikul kemakmuran.

           B. Adversity/Suffering (Kesukaran/Penderitaan)

Amsal 3:11-12
11Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. 12  Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Kemakmuran/kesuksesan  dan kesukaran/penderitaan akan mengungkapkan masalah dosa yang sebenarnya yang sudah ada di dalam hati kita dari semula. Jadi dosa itu bukannya baru ada gara-gara kekayaan atau gara-gara krisis. Tetapi justru sebaliknya yaitu karena kekayaan atau karena krisis-lah masalah dosa  yang tersembunyi di dalam hati itu akhirnya muncul. 

Bagaikan semak-semak yang tebal daunnya dan tertutup dimana kalau semua terlihat aman dan tentram maka kita tidak akan tahu apa yang ada di dalamnya.  Daunnya sangat lebat kita tidak bisa melihat ke dalam.  Namun saat semak itu dibakar maka semua ular, tikus, kecoak atau cacing  yang ada di dalamnya akan keluar karena kepanasan!

Begitu juga dengan issu dosa kita di dalam hati yaitu bila keadaan aman dan tentram maka semua kelihatan seakan-akan baik-baik saja, namun saat ada krisis genting dan tiba-tiba ada musibah, atau ada kemakmuran luar biasa maka bisa terjadi adanya perebutan kekayaan atau iming-imimg yang membuat hati kita serakah. Jadi dari dari keadaan yang aman dan tentram maka mulailah mucul berbagai macam gejolak yang mengungkapkan apa yang ada di dalam hati kita yang sebenarnya.  Dan ketika hal-hal yang tersembunyi di dalam hati terungkap atau terekspose maka kita dapat bertobat dan belajar darinya serta menjadi bijak atau kita dapat mengabaikannya dan menyangkalinya sehingga kita menjadi bodoh.

         2. MENGAPA KEDUA UJIAN ITU SANGAT AMPUH? (WHY THOSE TWO TESTS WORK?)

Amsal 10:16
16Upah pekerjaan ORANG BENAR membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa... Kemakmuran/Kesuksesan (Prosperity/Success) bisa membuat orang bijak menjadi semakin bijaksana, tetapi bisa membuat orang bodoh jadi semakin bodoh.

Orang Benar = The Righteous Tsaddiqim (Sadik-Keem) yang dimaksud di ayat ini adalah orang-orang yang menempatkan kepentingan komunitas mereka lebih daripada kepentingan pribadi mereka sendiri, bahkan rela berkorban untuk kepentingan komunitas mereka.

Kemakmuran/Kesuksesan (Prosperity/Success) bisa membuat orang bijak menjadi semakin bijaksana, tetapi bisa membuat orang bodoh jadi semakin bodoh. Dan apa yang dikatakan ini adalah jika kita adalah orang yang bijaksana, tidak egois, maka kemakmuran akan membuat kita lebih bijaksana dan kemakmuran akan membuat kita menjadi semakin tidak egois. Tetapi jika kita adalah orang yang bodoh dan egois, maka hal yang terburuk sebenarnya adalah jika orang bodoh dan egois mendapatkan kemakmuran dan kesuksesan, karena itu hanya akan mengkonfirmasi kebodohan kita dan jalan-jalan kita yang bodoh.

Dalam kotbah eksposisi kitab Roma khususnya di Roma 1 kita pernah belajar mengenai bagaimana Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran. Dan hal yang paling mengerikan adalah jika orang yang egois itu menolak Tuhan dimana orang bodoh sudah dibiarkan Tuhan sehingga mereka dapat kesuksesan dan kemakmuran dunia. Itu sebenarnya adalah bentuk murka Allah karena kebodohan mereka akan menjerat dan membinasakan mereka sendiri. Jadi intinya kemakmuran itu buruk bagi kita yaitu  jika kita tidak tahu bagaimana memproses dan mengelola semua kemakmuran dan kesuksesan itu dengan suatu pandangan yang bijaksana.

Amsal 10:25
25Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik,tetapi orang benar adalah alas yang abadi.

Jadi kalau kita bisa simpulkan dari apa yang kita bahas yaitu mengapa kedua ujian ini sangat ampuh yaitu karena ada sesuatu yang tersingkap saat kita ada di dalam kesuksean atau kemakmuran atau saat kita ada di dalam kesukaran atau penderitaan. Kesukaran/Penderitaan (Adversity/Suffering) menguji kekuatan fondasi hidup kita. Penderitaan tidak menggoyahkan seseorang yang meletakkan Tuhan sebagai pusat hidupnya.

 

         2A. Kemakmuran/Kesuksesan & Kesukaran/Penderitaan Menunjukkan Kejahatan Di Dalam Hati Manusia Secara Umum.

Sebagai contoh tentang terjadinya .kerusuhan. Ada sebuah penelitian tentang penyebab mengapa bisa ada kerusuhan, penjarahan bahkan pembunuhan. Setelah diteliti yang menjadi pelaku kebanyakan orang biasa dan bukan penjahat kelas kakap yang biasa merampok. Mereka sebenarnya adalah orang baik tetapi bisa menjadi jahat dan bengis saat berpartisipasi dalam kerusuhan. Dan yang menjadi penyebab adalah yaitu karena Ssaat tidak ada konsekuensi dari perbuatan jahatorang akan semakin berani berbuat jahat. 

Contoh lain yaitu saat seseorang mulai sukses dan kaya maka dia akan mulai berani membuat manuver-manuver investment bisnis yang mendatangkan untung. Orang itu akan makin berani dan juga makin confident terhadap kemampuannya tetapi  juga akan berani menekan orang dengan uangnya., memanipulasi orang dengan uangnya. Dia makin kejam dalam sepak terjang bisnisnya serta semakin tega terhadap orang lain, bahkan bisa terlibat dalam skandal, padahal dulunya tidak seperti itu. Mengapa itu bisa terjadi?

Amsal 24:11-12
11Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan. 12Kalau engkau berkata: ”Sungguh, kami tidak tahu hal itu!” Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya,dan membalas manusia menurut perbuatannya?

Salah satu penulis komentari dari kitab Amsal yang memberikan komentar mengenai ayat ini adalah seorang keturunan Belanda bernama Raymond Van Leeuwen. Dia bercerita bahwa pada jaman Nazi maka para keluarga Belanda memiliki tetangga Yahudi. Di jaman perang dunia kedua yaitu saat Jerman menduduki sebagian besar Eropa maka Nazi menangkap banyak sekali keluarga Yahudi. Jadi para tetangga Yahudi orang-orang Belanda ini mulai ditangkap dan dibawa pergi. orang-orang Belanda ini sebanrnya tahu kalau orang-orang Yahudi dibawa pergi untuk dibunuh, tetapi jika mereka mencoba untuk menghentikan Nazi untuk menangkap orang Yahudi atau ada yang berani prostes atau jika ada yang mencoba menyembunyikan orang-orang Yahudi, atau jika mereka mencoba membantu orang-orang Yahudi itu maka mereka mungkin akan dibunuh. Keluarga mereka juga mungkin akan ikutan ditangkap dan dibawa pergi. Jjadi orang takut, tapi mereka menyangkalnya, mereka berpura-pura tidak tahu dan mereka merasionalisasikannya. Demikianlah saat ada konsekuensi buruk dari perbuatan baik, orang tidak berani berbuat baik, atau merasionalisasikannya dengan pura-pura tidak tahu. Ini menunjukkan natur dasar manusia yang cenderung berdosa dan berbuat jahat. Martin Luther berkata “ Kehendak bebas tanpa Kasih Karuni Tuhan tidaklah bebas melainkan dipenjara permanen dan diperbudak oleh kejahatan karena dirinya sendiri tidak bisa mengubah kehendaknya untuk menjadi baik.”

         2b. Kemakmuran/Kesuksesan & Kesukaran/Penderitaan Mengungkapkan Berhala Yang Ada Di Dalam Hati Kita Secara Khusus.

Saat kita mengalami kesukaran atau penderitaan  maka situasi yang sulit itu akan mengungkapkan keterikatan keterikatan kita akan sesuatu dan menunjukkan berhala kita.

Sebagai contoh :kalau kita dikhianati pacar, teman gereja atau teman sepelayanan maka ada dua jalur yang akan menjadi reaksi kita yaitu kita tentunya akan sedih dan sakit Tetapi yang bijaksana akan merenungkan Injil dan akan memandang salib Kristus. Mereka akan bergantung kepada Tuhan dan minta nasehat kepada komunitas Injil yang menguatkan dan mendoakan serta mendukung dia, maka dia akan dipulihkan dan disembuhkan dari kekecewaan, kesedihan dan sakit hatinya.

Tetapi ada jalur satunya yaitu mereka tidak bisa mengampuni, sakit hati, .kecewa dan menutup diri, serta menganggap semua orang Kristen atau semua laki-laki atau semua wanita sama saja.Mereka menjadi sinis, pahit dan tidak bisa percaya orang karena sakit hati yang mendalam. Dan yang terjadi adalah yaitu kalau kita kehilangan seseorang atau dikhianati atau disakiti seseorang, atau kehilangan sesuatu maka kemudian reaksi kita adalah kita seakan-akan kehilangan makna hidup dan gairah untuk hidup karena hal itu sudah menjadi hal yang paling penting, paling berharga dan paling terutama di dalam hidup kita, maka itu adalah berhala kita. Tim Keller Berkata “ketika kamu berkata: “aku tidak akan melayani tuhan, jika tuhan tidak memberikan aku x,.” maka x sudah menjadi dasar hidupmu, cinta tertinggimu, tuhanmu yang sesungguhnya, hal yang paling engkau percayai & tempat di mana engkau bertumpu”

Jadi dalam kesusahan karena kita tidak mendapatkan apa yang kita mau maka itu akan memunculkan dan mengungkapkan berhala di dalam hati kita. Tetapi bukan hanya kesukaran atau penderitaan yang mengungkapkan berhala namun dalam kesuksesan pun juga mengungkapkan berhala.  Cynthia Hymel seorang yang bukan Kristen (agnostic) berkata “ “Saya kasihan sama para selebriti seperti Stallone, Willis & Streisand, mereka dulu adalah orang-orang yang menyenangkan, tetapi sekarang hidup mereka menyedihkan. Bruce dan  Barbara ingin jadi terkenal, mereka berambisi dan kerja keras dan akhirnya mereka jadi terkenal, tetapi sekarang mereka tetap tidak puas. Karena hal yang mereka perjuangkan; ketenaran yangmereka pikir akan membuat hidup mereka puas dan bahagia ternyata adalah suatu kekosongan belaka, seakan hati mereka menjerit dengan kekecewaan yang tidak tertahankan” Jadi kekosongan jiwa manusia itu begitu gelap sehingga kefanaan dunia (ketenaran, kekayaan & kekuasaan) tidak akan pernah memuaskan. Hanya Tuhan yang bisa.

          3. BAGAIMANA KITA BISA MELEWATI KEDUA UJIAN ITU?  (HOW CAN WE PASS THE TESTS?)

Kalau kita melihat di kitab yakobus....ada konsep yang sama yang di sandingkan dan sangat bertolak belakang. 

Yakobus 1:9-10
9Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, 10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.

Kalau kita seorang moralis atau orang yang agamawi dan bangga akan perbuatan kita, kita akan berkata pada Tuhan bahwa  ”aku kan sudah baca alkitab, dan pergi ke gereja, dan saya telah berbuat baik, dan Tuhan mestinya ya berkatin aku.”  Jadi kalo kita sukses dan berhasil maka kita bisa bermegah dan sombong karena kita angap keberhasilam kita karena kita baik sama Tuhan. Seorang moralis, legalis atau agamawi akan susah rendah hati karena sangat percaya diri tetapi bukan kepada Tuhan tetapi pada diri sendiri dan perbuatannya. Sebaliknya kalau kita mengalami penderitaan sedangkan kita merasa sudah baca alkitab, berbuat baik dan sudah ke gereja maka kita akan marah sama Tuhan. Kita akan  kecewa., merasa hancur dan tidak percaya diri. Tetapi apa itu Injil yaitu kita berdosa, bobrok dan hati kita penuh kejahatan, namun Tuhan memberikan belas kasihan dan memberikan kasih karuniaNya sehingga kita diselamatkan bukan karena kita orang baik, bukan karena apa yang mampu kita lakukan dan berikan kepada Tuhan tetapi hanya karena apa yang Kristus lakukan. Jadi Injil adalah jawabannya.

         3A. Injil akan membuat kita rendah hati, di saat kita mengalami kemakmuran/ kesuksesan. Injil mengingatkan kita bahwa harta kita bukan milik kita tetapi milik Tuhan yang dianugerahkan untuk kita kelola.

Amsal 3:9a
9Muliakanlah Tuhan dengan hartamu

Ayat ini mengatakan muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan bukan berkata muliakanlah dirimu dengan hartamu. Mengapa? Yaitu waktu kita diberkati dengan kekayaan maka ingatlah bahwa kekayaan itu bukan punya kita tetapi itu dianugerahkan Tuhan dan itu adalah titipan Tuhan. Ketika kita mengalami keberhasilan, maka kita perlu mengingatkan diri kita tentang Injil sehingga kita tidak bisa sombong tetapi melalui injil hati kita dapat kembali rendah hati. Tetapi sebaliknya  saat kita mengalami kesukaran dan penderitaan maka ingatlah kalau kita adalah seorang anak. 

    

     3B. Injil akan menguatkan/meneguhkan hati, di saat kita mengalami kesukaran/ penderitaan. Injil mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Bapa yang sempurna dan setia mengasihi kita anak-anaknya.

Amsal 3:11-12
11Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan (Ibrani:MUSAR) Tuhan, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. 12 Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Dalam Alkitab, kata disiplin “Musar”  tidak pernah digunakan untuk mengartikan hukuman. Misalnya, ketika Tuhan menghukum bangsa-bangsa karena kekerasan mereka, tidak pernah dikatakan Tuhan mendisiplinkan mereka. Itu sangat menarik. Ini adalah kata Ibrani yang benar-benar berarti rasa sakit demi orang tersebut. Tetapi bukan untuk membayar dosa-dosa mereka. Itu bukan intinya. Intinya adalah rasa sakit yang cukup untuk membuat orang tersebut menjadi orang yang lebih baik. Jadi yang kita bisa pelajari dari ayat ini adalah

ketika kita mengalami kesukaran atau penderitaan, maka kita akan di teguhkan saat kita mengingatkan diri kita tentang Injil. Injil mengingatkan kita bahwa tuhan adalah Bapa yang sempurna dan setia mengasihi kita anak-anaknya. CS Lewis mengatakan dalam bukunya The Problem Of Pain “Saat kita berdoa dan mengatakan, ‘Tuhan, jangan biarkan hal buruk terjadi padaku,” maka adalah sama seperti mengatakan kepada Tuhan, “Tuhan jangan kasihi aku.”

Kalau kita berhenti di sini maka ini adalah kotbah yang baik karena mengingatkan kita yaitu kalau kita Makmur maka jangan sombong tetapi kita justru harus ingat untuk rendah hati. Kalau kita mengalami kesusahan maka jangan putus asa sebab kita adalah anak Tuhan dan Tuhan adalah Bapa yang sempurna yang mengasihi Penderitaan ini adalah pengalaman yang akan mendidik kita yaitu untuk mengekspos dosa dan kejahatan kita serta mengungkapkan  berhala kita supaya kita bisa bertobat dan kita dikuatkan. Namun mungkin kita ada yang masih ragu dan bertanya tentang bagaimana kita bisa tahu bahwa Tuhan benar-benar mengasihi kita bahwa ini hanya disiplin dan bukan hukuman? 

GOSPEL CONNECTION

Yohanes 16:33
33Semuanya ini Kukatakan supaya kalian mendapat sejahtera karena bersatu dengan Aku. Di dunia kalian akan menderita. Tapi tabahkan hatimu! Aku sudah mengalahkan dunia!”

Yesus melewati semua ujian yang harus kita hadapi dan Dia menang dan sudah mengalahkan dunia.Yesus yang paling tinggi jadi yang paling rendah. Yesus yang paling sempurna rela menjadi lemah.Yesus yang paling mulia rela menjalani penderitaan. Yesus yang paling kudus rela menjalani hukuman. Yesus yang tidak perlu ujian melewati dan menang atas ujian terberat

Apa yang dilakukan Kristus inilah yang menjadi inti dan motivasi Injil dimana motivasi kita bukan lagi berdasarkan diri kita atau bukan berdasarkan keuntungan yang kita dapatkan tetapi motivasi kita berdasarkan apa yang Kristus selesaikan. Itulah sebabnya Injil akan membuat kita rendah hati di saat kita mengalami kemakmuran atau kesuksesan. Dan Injil akan menguatkan dan meneguhkan hati di saat kita mengalami kesukaran atau penderitaan.

IMPLIKASI INJIL

Karena Injil …

  • Saat mengalami penderitaan kita bisa bersyukur.
  • Di dalam kesuksesan semakin sadar bahwa ini semua titipan.
  • Saat menghadapi kesukaran kita tetap bersukacita
  • Di dalam kemakmuran semakin bijak dalam mengelola kemakmuran.
  • Saat diberkati secara materi bisa tetap rendah hati.
  • Saat mengalami ujian kehidupan bisa tetap teguh di dalam iman