Mempelajari Kebodohan Agar Bijaksana

 Hikmat Amsal Melalui Lensa Injil Week 15  "MEMPELAJARI KEBODOHAN SUPAYA BIJAKSANA" 

Ps. Michael Chrisdion

Pembacaan : Amsal 1:22, 32-33; 8:27-32; 14:15; 15:5; 16:25; 19:25; 21:24

Sering kita merasa bijak, sering kita merasa pintar (Smart), tetapi saat kita membuat keputusan yang kita pikir tepat dan benar itu ternyata merupakan suatu kebodohan yang fatal. Kalau kita membandingkan antara hikmat dunia dan hikmat Tuhan maka hikmat Tuhan membuat hikmat dunia terlihat bodoh. Maka salah satu cara terbaik untuk belajar tentang apa himat kebijaksanaan (Wisdom) yang sebenarnya adalah dengan melihat definisi serta ciri-ciri dari antonimnya. Apa yang dikatakan kitab Amsal tentang orang bodoh (Fools) dan apa itu kebodohan (Foolishness)?

            1. ORANG BODOH ITU SEPERTI APA?

Orang yang bodoh identik dengan seseorang yang mengambil keputusan dengan penilaian yang buruk atas sebuah fakta kehidupan. Sebagai contoh yaitu kalau ada anak kecil yang main kompor yang sedang menyala dan akhirnya tangannya terbakar atau tangannya luka melepuh karena kena panasnya maka kita tidak bisa berkata bahwa dia adalah anak bodoh sebab anak tersebut tidak tahu. Namun kalau itu dilakukan oleh anak yang berusia 15 tahun atau orang dewasa yang sudah tahu bahwa kompor yang panas (fakta kehidupan) itu tidak bisa dipegang dengan tangan tetapi tetap mengambil keputusan untuk memegangnya maka kita bisa berkata bahwa itu adalah kebodohan. Dan ini berlaku dalam setiap aspek kehidupan kita. 

Amsal 8:27-32
27Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, 28ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, 29ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, 30aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; 31aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. 32Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.

Orang bodoh itu adalah orang yang tidak mengakui 2 hal ini :

          a. Orang Bodoh Tidak Mengakui  Bahwa Seluruh Alam Semesta Diciptakan Oleh Tuhan Dengan Sebuah Pola Keteraturan. (Ada Pola Yang Teratur Dalam Tatanan Ciptaan Tuhan)

Karena jika Tuhan menciptakan dunia dengan kebijaksanaan, maka ada suatu pola di dalam segala sesuatu. Dan ini tidak acak serta bukan hanya sekedar ke sana ke mari tetapi ada pola keteraturan di dalam ciptaan. Kalau kita perhatikan orbit tata surya,  hukum gravitasi atau hukum aerodinamik maka saat kita mentaati pola-pola ini dan beroperasi dalam koridor semua pola-pola yang ada maka hidup kita akan baik-baik saja. Tetapi saat kita memberontak dan melawan pola-pola ini dan tidak beroperasi di dalam koridor pola-pola ini maka kita akan kacau balau.

Sebagai contoh: pola gravitasi itu bisa digunakan untuk melakukan hal-hal  yang baik misal untuk lift, atau pola aerodinamik untuk pesawat terbang. Tetapi saat kita tidak beroperasi dalam koridor pola-pola ini dan kita sembrono serta tidak berhikmat maka saat kita melawan pola gravitasi dan berpikir anda dapat melawan gravitasi sehingga kita lompat dari lantai 10  maka pasti kita akan jatuh jatuh dan mati, dan saat kita melawan pola atau hukum aerodinamik maka kita akan mengalami crash. Jadi orang bodoh tidak menyadari bahwa prinsip yang sama juga ada di dalam semua aspek kehidupan yaitu karena Tuhan menciptakan seluruh aspek kehidupan dengan suatu pola keteraturan.

Orang bodoh tidak menyadari pola keteraturan itu juga teraplikasikan di dalam aspek hubungan/relasi, etika kerja , hidup keluarga, kesehatan tubuh dan  jiwa. Jika kita bekerja keras, maka hidup kita akan membuahkan sukses. Namun jika kita malas maka akan mengalami banyak kesusahan. Orang bodoh tidak menyadari dan mengabaikan pola tatanan moral spiritualnya Tuhan (divine establshed spiritual moral order). Orang bodoh sering mengabaikan bahwa merupakan suatu kebijaksanaan jika kita menghargai pola tatanan ciptaan Tuhan baik secara fisik, moral dan spiritual serta hidup sesuai dengan-Nya sehingga kehidupannya kacau balau.

       

  b. Orang bodoh juga lupa bahwa pola keteraturan Tuhan ini rusak karena kejatuhan manusia ke dalam dosa

Meskipun kita telah mengikuti prinsip-prinsp keteraturan tetapi tidak selalu semuanya akan selalu baik-baik saja karena pola keteraturan Tuhan ini rusak karena kejatuhan manusia ke dalam dosa. Sebagai contoh bahwa prinsip keteraturan berkata kalau kita bekerja keras maka kita akan kaya, kalau kita jujur hidup kita akan baik-baik saja. Namun kenyataannya tidak selalu seperti itu karena ada juga orang yang bekerja keras tetapi hidupnya susah atau orang yang jujur malah menjadi korban eksploitasi. 

Amsal 16:25
25  Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Ada orang yang merasa bahwa polanya itu pasti benar namun lupa bahwa kita hidup dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa maka itu juga bodoh. Ada orang bodoh yang moralis tetapi juga ada orang bodoh yang legalis. Baik ideologi liberal dan ideologi konservatif sama-sama bodoh dan tidak bijaksana karena mereka terlalu menyederhanakan masalah dan mengurangi akar permasalahan yang sebenarnya serta mereka tidak mempertimbangkan kompleksitas masalahnya.

2. BERBAGAI MACAM ORANG BODOH

           a. The Simple (Orang Yang Pikirannya Sederhana)

Amsal 1:22a
22 Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman (simple) kamu masih cinta kepada keadaanmu itu (Your Simple Ways)

Amsal 14:15
5 Orang yang tak berpengalaman (The Simple) percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Kebodohan semacam ini adalah mudah tertipu. “Orang sederhana percaya apa saja” (14:15). Mereka terlalu mudah disesatkan dan dipengaruhi. Seperti anak-anak kecil, mereka mungkin terlalu terkesan dengan hal-hal yang spektakuler dan dramatis, atau mereka mungkin terlalu membutuhkan persetujuan dan oleh karena itu tertarik oleh kepribadian kuat yang memberikannya kepada mereka janji penerimaan dan janji terobosan. Mereka akan mendukung para pemimpin diktator yang menjanjikan perdamaian dan kemakmuran kepada mereka. Orang yang simple ini tidak suka merenungkan dan tidak bersedia untuk berpikir kritis, cenderung oversimplifikasi dan mudah percaya sehingga sering jatuh kepada penipuan atau ajaran yang menyimpang. Mereka juga tidak bisa menerima kritik dan saat dikiritk mereka merasa tertolak.

Amsal 12:11
11Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia (worthless pursuits), tidak berakal budi (Lack Sense = Fools).

   

        b. The Obstinance (Orang Yang Keras Kepala)

Amsal 15:5
5 Orang bodoh menolak didikan ayahnya,tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.

Tidak bisa menerima kritik serta mengabaikan semua masukan. Keras kepala seakan-akan tahu segalanya cenderung tidak mau percaya kepada orang lain selain dirinya, cenderung tidak mau mendengar pendapat orang lain dan kukuh terhadap pendapatnya sendiri, sangat kaku dan  tidak fleksibel.

Ada sebuah studi dari seorang ahli psikologi anak yang bernama Jerome Kagan menyatakan bahwa anak itu temperamennya bermacam-macam, misal; agresif, suka berantem, ada yang mudah resah dan mudah kuatir atau tidak bisa tenang serta ada yang pasif. Tetapi satu hal kesamaannya yaitu mereka semua keras kepala dengan cara mereka sendiri. Dan orang tua perlu mendidik dan mengajarkan mereka bahwa mereka perlu belajar tenang saat kuatir, mereka perlu belajar menguasai diri saat terlalu agresif dan belajar berinisiatif pada saat pasif. Ini adalah psikologi anak yaitu kita tidak bisa membiarkan temperamen anak kita dan kita harus mendidik mereka. Itulah sebabnya anak kecil butuh di didik oleh orang tuanya karena tanpa interfensi orang tua maka anak itu akan tetap keras kepala, kaku dan tidak fleksibel dengan caranya dia. 

Amsal 22:15
15 Kebodohan melekat pada hati orang muda (a Child) ,tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.

Jadi memang kita perlu mendidik anak kita, memberi tahu, mengajar dan mendidik mereka. Banyak dari kita menjadi orang tua yang buruk karena kita juga tidak pernah mengijinkan Tuhan untuk mendidik kita. Kita tidak mau dibentuk oleh Tuhan dan kita tidak mau mendengarkan apa kata Firman. Itulah sebabnya Tuhan ingin kita menjadi anak-anaknya dan kita memanggilnya Bapa yaitu karena Bapa kita sempurna dan tahu yang terbaik dan kita perlu menjadi anak Tuhan yang di didik. Jadi kita juga sebagai orang tua tidak menjadi diktator sehingga anak kita akhirnya pasif dan menjadi orang yang simple yang akhirnya mudah dibohongi. Namun ada juga orang tua yang pasif dan membiarkan sehingga anak akhirnya jadi orang yang keras kepala, kaku dan tidak fleksibel. Jadi sebagai anak, maka kita butuh didikan orang tua dan sebagai orang tua maka kita butuh didikan Tuhan seperti anak kita butuh didikan kita. 

Banyak orang tua modern yang sering salah kaprah dengan membiarkan anak-anak mereka menemukan diri mereka sendiri. Ini bisa menjadi hal terburuk bagi anak-anak.  Karena temperamen seorang anak akan mendominasi kecuali mereka belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi. Orang tua yang baik akan mendidik untuk memiliki respons yang benar tergantung situasinya yaitu menantang yang cemas untuk menjadi berani, yang terlalu agresif untuk punya pengusaaan diri dan sabar, yang pesimis untuk memiliki pengharapan, dan yang terlalu optimis untuk belajar mengenali resiko dan belajar untuk sedikit kuatir tentang masa depan sehingga punya perencanaan yang baik. 

          c. The Mockers (Pencemooh).

Amsal 21:24
24 Orang yang kurang ajar dan sombong pencemooh namanya, ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga.

Seorang pencemooh tidak bisa menerima kritik, tetapi saat diberi masukan mereka akan balas dendam atas kritikan orang.dari luar terlihat cerdas, menawan serta mengagumkan tetapi aslinya di dalam sangat kejam dan  narsis, hanya peduli kepada dirinya sendiri.  cenderung memanfaatkan dan  mempertahankan hubungan, selama hal itu masih menguntungkan mereka. Seorang pencemooh adalah seseorang yang kelihatannya mereka berteman dengan kita, namun saat hubungan dengan kita tidak membuahkan hasil lagi, atau tidak menguntungkan bagi dia maka dia tidak lagi menggubris kita serta tidak lagi menganggap kita seperti seorang teman karena tidak ada gunanya lagi bagi dia. 

Pencemooh  adalah seseorang yang sangat suka bersikap praktis, melakukan segala sesuatu selama itu menguntungkannya. Oleh karena itu maka dalam jangka pendek mereka terlihat sangat canggih dan banyak dari mereka adalah orang-orang yang berhasil dengan sangat baik dalam bisnis, sangat baik dalam seni, fasih bicara, sosial medianya bagus dan banyak dari mereka  adalah orang-orang yang sangat sukses namun mereka kejam. Bahkan mereka bisa menusuk teman dari belakang demi naik pangkat, demi mendapatkan proyek bahkan demi pelayanan. Tetapi ini merupakan kebodohan karena manusia membutuhkan  hubungan yang tulus. Sehingga akhirnya orang-orang bodoh seperti ini akan sendirian dan tidak punya teman karena banyak yang menjadi korban. Semua orang dimanfaatkan dan mereka selalu punya agenda dengan orang demi  keuntungan diri sendiri.  

Kalau kita tahu temperamen kita, kecenderungan dan personality kita maka janganlah kita bersembunyi dibelakangnya sebab itu adalah kecenderungan dosa kita. Dan Tuhan ingin mendidik kita supaya kita tidak tinggal disana tetapi semakin serupa dengan Kristus. Dan untuk supaya kita tidak menjadi bodoh maka respon natural kita berusaha keras untuk tidak menjadi bodoh, tetapi sebenarnya caranya tidak semudah itu.

          3. BAGAIMANA SUPAYA TIDAK MENJADI BODOH

Saat kita mempelajari Hikmat Amsal di awal maka kita belajar bahwa Amsal menjadi seseorang dan hikmat itu dipersonifikasikan. Hikmat itu berbicara dan kita diminta untuk mendengarnya.

Amsal 1:32-33
32Sebab orang yang tak berpengalaman (THE SIMPLE) akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal (THE FOOLS) akan dibinasakan oleh kelalaiannya. 33Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.”

Amsal 8:32
32Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.

Beberapa abad kemudian maka Yesus melakukan hal yang sama yaitu seakan-akan Dia-lah personifikasi dari hikmat itu. Dan dengan gaya bahasa yang sama maka Dia berkata di Matius 7 

Matius 7:24-27
24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. 25Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. 26Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. 27Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Personifikasi hikmat di kitab Amsal itu hanyalah suatu gaya bahasa dan itu digenapi dalam pribadi Yesus Kristus. Dan sebagai faktanya adalah orang majus yang bijaksana menyembah Yesus. Pada umur 12 tahun maka Yesus ditemukan Yusuf dan Maria di bait Allah dimana Dia duduk di antara para ahli taurat dan para pemimpin agama yang kagum akan kebijaksanaan Yesus.

Markus 6:2-3
2Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: ”Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? 3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?

Bahkan di Lukas 11 maka Dia berkata bahwa kebijaksanaan yang lebih besar dari Salomo adalah diri-Nya dan Dia berkata bahwa Dialah kebijaksanaan Tuhan. 

Mengapa Ini Penting ?

1 Kor 3:18-19a
18Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. 19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. 

Untuk menjadi supaya tidak bodoh maka kita perlu mempelajari Hikmat Allah itu seperti apa. 

Kelahiran Yesus Kristus. Dia adalah anak Raja tetapi lahir bukan anak bangsawan tetapi anak tukang kayu. Dia tidak lahir di istana tetapi di kandang binatang yaitu bukan di tempat tidur pangeran tapi di palungan yang kotor. 

Kematian Yesus Kristus. Ia dihina dan dilecehkan, kehilangan kehormatan dalam keadaan lemah menjalani penderitaan sampai mati disalib. Bagi dunia ini adalah kebodohan yaitu bagaimana Tuhan bisa mati. Tetapi seperti Paulus berkata dalam 1 Kor 1 27 “ Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,” Karena melalui salib Kristus maka di sinilah apa yang bodoh bagi dunia dipakai Tuhan untuk menyelamatkan kita

Melalui Salib Kristus. Tatanan ciptaan Allah tidak bisa dikompromikan – keadilan ditegakkan (creation - penciptaan). Tatanan ciptaan Allah rusak karena kejatuhan manusia dalam dosa  (the fall – kejatuhan). Manusia yang jatuh dalam dosa ini ditebus oleh karya-Nya (the redemption - penebusan)

Waktu kita melihat salib Kristus maka kita tidaka bisa menjadi legalis atau liberalis karena semua karena anugerah.  Kita  tidak bisa jadi orang yang berpikir  sederhana karena dosa kita ini kompleks dan .kerusakan kita ini parah sehingga  hidup kita banyak kekacauan

Kita tidak bisa menjadi orang yang keras kepala dan harus banyak bertobat serta kita menjadi sadar bahwa kita butuh Tuhan. Kita tidak bisa menjadi orang yang mencemooh sebab tidak ada dapat kita sombongkan dan akhirnya kita akan hancur tanpa Tuhan sehingga kita manusia yang butuh Tuhan.

1 Korintus 1:18
18Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah...

Bagaimana supaya kita tidak menjadi bodoh? Kita hanya dapat mengalami kekuatan Allah, kebijaksanaan Tuhan saat kita menjadi bodoh bagi dunia. Butuh keberanian untuk mengaku bahwa kita orang bodoh itulah namanya pertobatan. Butuh hati yang bertobat untuk mengaku kita keras kepala. Renungkan salib dan ingatkan diri kita bahwa Kristus sudah membayar harganya. Kristus adalah identitas kita, penerimaan kita dan harga diri kita.

Cara Tuhan menyelamatkan kita begitu ribet dan kompleks sehingga kita perlu memikirkan dan merenungkan Injil setiap waktu. 

Implikasi Injil

Karena injil …

  • Dapat menerima masukan dan kritik dengan objektif tanpa merasa ditolak.
  • Memiliki keamanan dalam identitasnya sehingga tidak mudah tertipu dan tidak mudah percaya dengan kebohongan dunia
  • Tidak oversimplifikasi banyak hal dalam kehidupan dan belajar untuk berpikir kritis
  • Bisa menerima pendapat orang lain dan belajar untuk fleksibel.
  • Mampu menghargai hubungan dan menjalin hubungan dengan tulus dan kasih.
  • Dapat mengambil hikmah dan bertobat atas didikan Tuhan melalui pengalaman hidup