Pembacaan : Kejadian 4 : 1 - 15
Kain dan Habel adalah kisah kematian dan pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia yang tercatat dalam Alkitab karena keberdosaan, kejahatan dan kecemburuan yang mengarah pada kedengkian dan akhirnya menjadi pembunuhan.
Kejadian 4:1-5
4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
Waktu kita melihat Perjanjian Lama berbicara tentang seseorang diterima oleh Tuhan, berkenan dan benar di hadapan Tuhan tanpa pengertian alkitabiah yang benar, maka seringkali kita berpikir bahwa orang itu pasti perbuatannya benar, saleh dan tanpa dosa di hadapan Tuhan. Padahal alkitab Perjanjian Baru menganggap konsep itu tidak benar.
Sehingga seringkali kita mendengar kotbah yang mengajarkan supaya kita meneladani tokoh-tokoh yang ada dalam Alkitab tersebut. Padahal kalau kita selidiki lebih dalam tentang tokoh tersebut misal: Abraham maka sebenarnya dia bukan orang yang sempurna (pembohong, berzinah), bagaimana seorang seperti itu bisa dianggap dan diterima dihadapan Tuhan.
Roma 3:10-11
10seperti ada tertulis: ”Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. 11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. 12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna,tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
APA ALASAN TUHAN MENERIMA PERSEMBAHAN HABEL DAN MENOLAK PERSEMBAHAN KAIN?
Ibrani 11:4
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Sebagian berpikiran bahwa penyebabnya adalah kain mempersembahkan hasil tanah, gandum dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan Habel mempersembahkan korban dari ternaknya yaitu domba yang sulung dan lemak-lemaknya. Tetapi saat kita masuk ke dalam kitab Imamat di mana hukum Taurat menjelaskan secara detil korban-korban yang harus diberikan kepada Tuhan oleh bangsa Israel maka di sana disebutkan bahwa sama seperti korban binatang ternak dan domba maka korban hasil bumi dan hasil tanah pun diterima Tuhan. Gandum dan tumbuh-tumbuhan meskipun fungsinya berbeda tetapi tetap diterima oleh Tuhan dengan tujuannya masing-masing. Jadi alasan bahwa persembahan Habel adalah binatang dan persembahan Kain adalah hasil bumi sebagai penyebab itu adalah alasan yang kurang tepat. Lalu apa penyebabnya? Disinilah kalau kita menafsirkan sesuatu maka jangan pakai ide sendiri atau menggunakan nalar manusia. Dan kalau tidak tahu maka cara yang paling efektif adalah biarlah Alkitab menjelaskan Alkitab dan jangan menggunkan pewahyuan-pewahyuan manusia yang berkata Tuhan berkata kepada saya. Dan jawabannya adalah persembahan Habel itu diterima karena iman.
Ibrani 11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Dan berbicara tentang iman maka itu tidak hanya sekedar percaya tetapi mempercayakan segenap hidup kita pada Tuhan.
Kejadian 4:5-7
5tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. 6Firman Tuhan kepada Kain: ”Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 7Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
Kalau kita perhatikan di ayat ini maka dikatakan bahwa Kain dan korban persembahannya, Jadi yang ditolak itu bukan persembahannya tetapi orangnya. Sebab persembahan adalah luapan dari ungkapan dan manifestasi dari orangnya. Sebab itu kalau kita selidiki etika kekristenan itu bukanlah etika perbuatan tetapi etika motivasi. Jadi ada yang salah dengan hati Kain dalam mempersembahkan korban. Dan sebenarnya dosa Kain adalah sama dengan dosa kita semua yaitu dosa kebenaran diri sendiri dan mengandalkan diri sendiri. Dan akarnya adalah hati karena sebelum dosa itu keluar di perbuatan dan pikiran maka itu semua keluar dari hati. Dosa adalah permasalahan hati. Kain berdosa di dalam hatinya. Persembahannya ditolak karena hatinya. Kain marah di dalam hatinya dan perbuatan Kain adalah manifestasi keadaan hatinya yang berdosa. Saat kita di pengaruhi oleh hati yang berdosa dan kita tidak bertobat. Saat kita membiarkan dosa itu bercokol dan kita entertain pikiran-pikiran dosa maka dosa itu sudah mengintip di depan pintu dan sangat menggoda. Maka bukan kita yang berkuasa atas dosa tetapi dosa yang berkuasa atas kita yaitu cemburu jadi iri lalu menjadi dengki, lalu menjadi dendam, kemudian menjadi marah biasa kemudian menjadi marah yang menjadi jadi dan akhirnya menjadi pembunuhan.
Kejadian 4:8-10
8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: ”Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. 9Firman Tuhan kepada Kain: ”Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: ”Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” 10 Firman-Nya: ”Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
Setiap dosa kita dan seberapa kita hebat menyembunyikannya dan berpura-pura di hadapan Tuhan maka tidak ada yang tersembunyi. Darah Habel tercurah ke tanah
berteriak kepada Tuhan dan berteriak dari tanah untuk keadilan, pembalasan dan penghukuman!
KONSEKUENSI DOSA
Kejadian 4:11-12
11Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. 12Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.”
Konsekuensi dosa yang dialami oleh Kain lebih parah daripada yang dialami Adam dan Hawa. Kalau Adam dan Hawa maka tanahnya masih bisa dikerjakan namun yang dialami oleh Kain adalah tanahnya tidak bisa menghasilkan sepenuhnya. Jadi Kain juga mengalami kegagalan dan kesia-siaan namun lebih besar lagi dibandingkan dengan yang dialami Adam. Selain itu Kain juga akan menjadi seorang pelarian artinya dia akan memiliki banyak musuh. Dan kalau kita pelajari sebenarnya ini juga konsekuensi dosa yang juga dialami oleh semua manusia yaitu mengalami kesusahan dalam mencari nafkah dan melakukannya dengan cara-cara yang merugikan orang lain sehingga dibenci dan dimusuhi oleh banyak orang dan reputasi hancur. Memang mungkin kelihatannya akan mendapatkan banyak uang tetapi hatinya tetap kosong dan seperti pengembara yang berkeliling mencari makna kehidupan di bumi ini namun tidak pernah menemukannya.
Yermia 17:5-6
Beginilah firman TUHAN: 5 “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! 6Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.”
Dalam Alkitab kalau ada nama tokoh selalu disebutkan dari mana asalnya (Mis: Abraham dari Urkasdim, Yesus dari Nasaret, dsb), tetapi Kain tidak jelas identitasnya. Demikian juga banyak orang mengalami seperti itu yang tadinya mungkin identitasnya adalah seorang businessman namun setelah bisnisnya hancur lalu kehilangan identitasnya. Atau identitas sebagai suami, orangtua dan sebagainya namun saat hubungannya hancur maka akan kehilangan identitasnya. Demikianlah orang yang menaruh identitasnya pada manusia dan kekuatannya sendiri maka hidupnya akan kehilangan makna.
Yudas 1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain
KAIN MEREPRESENTASIKAN SIAPA?
Kain adalah representasi kita manusia berdosa. Keadaan kita yang mendirikan kebenaran atas sendiri dan mengandalkan kekuatan kita sendiri akan mengalami konsekuensi yang lebih buruk dari kegagalan, permusuhan, kesia-siaan dan yang lebih parah lagi adalah murka Allah ada di atas kita sebab upah dosa adalah maut.
Darah Habel yang tercurah ke tanah dan yang berteriak adalah simbol pertanggung jawaban dari semua dosa yang pernah kita lakukan terhadap orang lain, merugikan orang lain, mengambil hak orang lain, menindas orang lain, marah terhadap orang lain dari semua konsekuensi dosa kita yang harus dipertanggungjawabkan didepan Tuhan yang maha adil
dimana pelanggaran kita harus dihukum.
PERSAMAAN ANTARA HABEL DAN YESUS.
Darah Habel yang tercurah itu adalah bayangan darah seorang juru selamat yang juga tercurah dan namanya adalah Yesus Kristus.
John Calvin komentari atas Ibrani 12:24;
“ Darah Kristus berteriak jauh lebih kuat, karena Darah-Nya tersedia untuk memberikan pengampunan atas dosa kita. Darah Habel tidak berteriak untuk itu; karena darah pembunuhannyalah yang berteriak menuntut pembalasan di hadapan Tuhan. Tetapi darah Kristus berseru, dan menyerukan penebusan yang dikaryakannya untuk terus terdengar setiap hari”
Ibrani 12:24 (TB)
24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
Kata “ berbicara “ dalam ayat ini memakai present tense artinya terus menerus. Jadi saat Yesus berkata dalam Luk 23:24 (TB) ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Artinya kalau setiap hari kita mengalami kegagalan dalam memenuhi standar Tuhan dan kita datang kepada Tuhan untuk bertobat dan berkata “ Tuhan ampunilah aku “ maka disitulah darah Yesus berteriak kepada Bapa “ ampunilah dia “ karena untuk kitalah Yesus mati di kayu salib. Kita diselamatkan karena ada yang menanggungnya. Pengampunan Tuhan tidak hanya pada waktu pertamakali kita bertobat namun akan terus diberikan saat kita gagal dan minta ampun kepada Tuhan. Hidup kita oleh anugerah, karena anugerah dan akan terus ditopang oleh anugerah Tuhan.
APLIKASI HIDUP
Setiap kita membangun/menjalani kehidupan maka siapa yang kita percayai? Apa dasar hidup kita? Pekerjaan kita? Apa dasar ibadah dan pelayanan kita?
Matius 7:21-23
21Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Ini perbedaannya orang yang beriman pada dirinya sendiri dan perbuatannya. Yang menaruh pada kebenaran diri sendiri dan mengandalkan kekuatannya sendiri dan berkata “
aku kan sudah begini sudah sudah begitu “. Kalau di surga Tuhan bertanya apa alasan Dia mengijinkan kita masuk surga dan kita menjawab karena sudah melakukan ini dan itu maka itulah sebenarnya kita yang mengandalkan diri sendiri. Mari kita bertobat karena sering mengandalkan kekuatan diri sendiri dan mengandalkan Tuhan serta menaruh iman kita hanya pada Tuhan.