Pembacaan : Bilangan 4 – 32, Yosua 1
Ketika Yusuf menjadi pemimpin di Mesir maka keturunan Yakub yang tinggal di Mesir semakin lama semakin banyak jumlahnya dan akhirnya mereka menjadi suatu bangsa yang besar yaitu bangsa Israel yang tinggal di Mesir. Mesir sebenarnya adalah tempat yang asing bagi bangsa Israel dan bangsa Mesir sendiri akhirnya merasa terganggu dan terancam dengan keberadaan mereka sehingga bangsa Mesir akhirnya memperbudak mereka. Bangsa Israel dipekerjakan untuk membangun piramida dan istana Mesir oleh raja Firaun yang baru yang sudah tidak lagi berpihak pada Yusuf. Sebab itu Tuhan memanggil seorang pemimpin yaitu Musa bukan karena dia layak sebab dia pernah dibuang di padang gurun selama 40 tahun pada umur 80 tahun serta hidup tanpa tujuan namun Tuhan memilih dia benar-benar karena anugerahNya saja. Demikian juga kalau ada tokoh-tokoh di Perjanjian Lama yang dipakai Tuhan maka bukan karena mereka baik atau taat tetapi hanya karena anugerah Tuhan sehingga mereka dimampukan untuk taat.
Musa dipanggil Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir untuk masuk ke Tanah Perjanjian. Mesir adalah gambaran dari dunia dan Musa adalah tipologi dari Kristus yang membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir yang melambangkan kutuk dosa dan maut. Namun dalam kepemimpinan Musa ternyata mengalami peristiwa yang membuat dia mengalami kegagalan sehingga dia tidak bisa masuk ke tanah perjanjian.
Bilangan 4:10-11
10Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: ”Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” 11Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
Diceritakan bahwa bangsa Israel sedang mengalami kehausan dan bersungut-sungut sekalipun sudah banyak mengalami mujizat. Kita tahu bahwa bangsa Israel adalah tipologi dari manusia dimana sekalipun berkali-kali mengalami mujizat namun kalau hatinya tidak ditata ulang oleh Injil atau imannya tidak diperkuat oleh Firman Tuhan maka akan seperti bangsa Israel yaitu bersungut-sungut. Dan saat bangsa Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Tuhan maka sebenarnya Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara pada batu namun mungkin karena marah maka Musa bukan berbicara pada batu itu tetapi memukulnya lalu keluarlah air. Namun setelah itu ternyata justru Tuhan marah dan Musa tidak diijinkan masuk ke tanah perjanjian. Mungkin kita berpikir mengapa hanya melakukan kesalahan yang menurut kita tidak begitu parah maka Musa harus dihukum mati dan tidak boleh masuk ke tanah Kana’an yang dijanjilan itu. Sekali lagi ini lebih dari sekedar perbuatannya tetapi Tuhan melihat hati. Kita tahu bahwa etika kekristenan bukan tentang perbuatan tetapi tentang hati. Dan pada saat Musa berkata: “...apakah kami (= Musa dan Harun) harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" (ayat 10 ) seolah-olah Musa dan Harun memiliki kuasa sendiri dan bisa mengeluarkan air dari batu, Jadi itulah dosa Musa yaitu menggunakan caranya sendiri dan mengambil alih tempat Tuhan.
Bilangan 4:12
12Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: ”Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.”Bilangan 32:52
Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel.”
Jadi Musa memimpin bangsa Israel tetapi Musa mengandalkan kekuatannya sendiri dan memakai caranya sendiri untuk mengambil alih tempat Tuhan dan akhirnya Musa gagal dan didiskualifikasi.
TUHAN MEMANGGIL YOSUA UNTUK MENGGANTIKAN MUSA
Bilangan 27:18-20
18Kata Tuhan kepada Musa, “Panggillah Yosua, anak Nun. Ia seorang yang cakap. Letakkan tanganmu ke atas kepalanya. 19Suruhlah dia berdiri di depan Imam Eleazar dan seluruh umat. Di depan mereka semua engkau harus mengumumkan bahwa Yosua adalah penggantimu. 20Serahkanlah kepadanya sebagian dari kekuasaanmu, supaya umat Israel mentaati diaYosua 1:1-2
1Sesudah kematian Musa, hamba Tuhan itu, Tuhan berbicara kepada wakil Musa, yaitu Yosua anak Nun. 2Tuhan berkata, “Hamba-Ku Musa sudah mati. Maka sekarang baiklah engkau dan seluruh umat Israel bersiap-siap untuk menyeberangi Sungai Yordan, dan memasuki negeri yang Kuberikan kepada mereka.
Setelah menggantikan Musa maka Yosua membawa umat Israel masuk ke tanah perjanjian. Dari beberapa fakta ini maka waktu kita memperhatikan alur kisah ini dan melihat bayangannya dengan alur cerita Injil maka kita akan melihat paralelisme nya, yaitu :
Dan ada fakta yang menarik di Perjanjian Lama yaitu biasanya semua karakter Perjanjian Lama begitu jujur dalam menunjukkan kesalahan tokoh-tokoh Alkitab. Tetapi Yosua adalah salah satu dari tokoh Alkitab yang dalam kepemimpinannya tidak melakukan kesalahan atau dosa dalam melanggar apa yang diinginkan Tuhan. Ini bukan berarti dia sempurna dan tidak berdosa tetapi Alkitab tidak mencatat kesalahan dan dosa kepemimpinan Yosua. Bahkan Yosua membawa umat Israel masuk ke tanah perjanjian atau tempat perhentian di mana semua janji Tuhan digenapi melalui kepemimpinan Yosua.
MAKNA DI PERJANJIAN BARU
Yohanes 5:45-46
45Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Ia Telah Menulis Tentang Aku.
Yesus sedang menjawab orang Yahudi, Ahli Taurat dan orang Farisi yang saat itu marah kepada Yesus karena Yesus tidak menghormati hari sabat namun menyembuhkan orang lumpuh di Kolam Bethesda. Dan Dia menyebut Allah Yahweh sebagai Bapanya atau dengan kata lain Yesus menyamakan dirinya dengan Allah. Orang Yahudi marah kemudian ayat ini muncul. Dan di sini ketika Yesus Berkata Musa “mendakwa “ maka Dia tidak sedang berbicara tentang personalitas tokoh Musa. Kita perlu mengerti bahwa ketika orang Yahudi berdebat dengan Yesus maka mereka selalu berkata kepada Yesus, “ Musa menulis ini “ “Musa menulis itu” atau “Tuhan melalui Musa berkata ini “ maka Yesus juga selalu menjawab “ kalau kamu benar-benar percaya dengan apa yang Musa katakan” atau “Kalau kamu mengerti apa yang Musa tuliskan. “
Apakah mereka sedang berdebat mengenai tokoh Musa atau mereka sedang berdebat mengenai yang lain? Yang di maksud oleh Perjanjian Baru pada saat nama Musa di sebut itu adalah identik dengan hukum Taurat. Ini artinya bahwa kita tidak bisa masuk ke tanah perjanjian dengan melakukan hukum Taurat. Hidup yang dipimpin oleh Hukum Taurat akan membawa kehidupan yang penuh kefrustrasian karena hukum Taurat hanya menunjukkan kegagalan kita sehingga kita didiskualifikasi. Seorang Misionaris bernama David Brained berkata “Jangan pernah berpikir bahwa Anda dapat hidup bagi Tuhan dengan kemampuan atau kekuatanmu sendiri;tetapi selalu melihat dan mengandalkan Tuhan, ya, untuk semua kekuatan dan anugerah.”
Galatia 2:16
Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ”tidak ada seorang pun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.
BILANGAN 13-14 (CERITA 12 PENGINTAI)
Ketika Musa mengirim 12 pengintai untuk mengintai tanah Kanaan dan setelah kembali maka sebagian besar berkata bahwa tidak mungkin mereka bisa merebut tanah Kanaan karena melihat musuh mereka lebih besar dan kuat. Mereka tidak percaya bahwa yang akan berperang adalah Tuhan dan yang percaya hanyalah Yosua dan Kaleb. Dan karena mereka menaruh iman mereka pada kekuatan sendiri dan melihat apa yang mereka bisa dan tidak bisa lakukan dan lupa harus bersandar pada Tuhan maka yang terjadi adalah satu generasi yang percaya pada 10 pengintai itu akhirnya tidak dapat masuk ke tanah Perjanjian. Dan yang bisa masuk ke tanah Perjanjian adalah anak-anak dari Kaleb dan Yosua. Mereka masuk bukan karena perbuatan mereka tetapi karena iman.
YOSUA ADALAH TIPOLOGI DARI KRISTUS
Awalnya Yosua di panggil nama "Hosea" oleh keluarganya (Bilangan 13:8). Hosea artinya "keselamatan". Kemudian Musa membuat nama Hosea menjadi nama yang mengandung arti rohani yang lebih dalam,dengan memanggil "Hosea" menjadi "Yosua" atau "Yehosua" (Bilangan 13:16) yang artinya adalah Tuhan yang menyelamatkan.Nama Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul 7:45 dan ibrani 4:8, di dalam tex aslinya ditulis sebagai "Iesous". Kata : Yesus" di dalam Lukas 3:29, juga di tulis sebagai "Iesous" di dalam tex aslinya dan Yeshua (Ibrani) yang artinya “Tuhan Yang Menyelamatkan” “The Lord Saves” Or “The Lord Rescues”
Persamaan ini memang dikontraskan dengan sengaja oleh para penulis Injil dimana Yohanes membawa Perjanjian Lama dalam konteks Perjanjian Baru
Yohanes 1:17-18
17sebab Hukum Taurat Diberikan Oleh Musa, Tetapi Kasih Karunia Dan Kebenaran Datang Oleh Yesus Kristus.18Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.Yohanes 11:25-26
25Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”Yesus menggenapi Hukum Taurat supaya iman kepada Yesus menggantikan syarat ketaatan sempurna terhadap Hukum Taurat. Dan Rasul Paulus juga mengkonfirmasi dalam kitab Roma yaitu “ Di dalam Yesus kita mendapatkan apa yang tidak dapat kita peroleh melalui hukum Taurat.”
Roma 3:21-23
21Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, 22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. 23Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
YOSUA MEMBAWA UMAT ISRAEL MASUK KE TANAH PERJANJIAN. YESUS MEMBAWA UMAT-NYA (GEREJA-NYA)MASUK KE TANAH PERJANJIAN ROHANI.
Tanah perjanjian ini memiliki dua makna yaitu berbicara tentang hidup yang kekal serta nanti kita masuk ke tanah perjanjian Rohani yaitu tanah perjanjian Surgawi yang berbicara tentang hidup yang kekal dimana kita memakai tubuh kemuliaan yang baru dan yang sempurna.Tanah perhentian surgawi juga berbicara tentang keharmonisan yang sempurna di alam semesta yaitu langit dan bumi yang baru.
Namun ada lagi deskripsi yang lain tentang tanah perjanjian yaitu tempat perhentian. Kalau pada jaman Yosua yang memimpin bangsa Israel masuk tanah perjanjian ada tempat perhentian dimana semua janji Tuhan digenapi dan menjadi nyata, tetapi ini hanya tanah perjanjian jasmani yang sifatnya hanya sementara. Saat masa Yosua habis maka digantikan oleh Hakim-Hakim dimana keadaannya kembali kacau. Dan yang menjadi pertanyaan adalah apakah tempat perhentian kita di gereja?
Ibrani 4:5-9
5 Dan dalam nas itu kita baca: “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” 6Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. 7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu “hari ini”, ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas:“Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!” 8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain. 9Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
Di ayat ini dikatakan bahwa akan ada hari perhentian di hari ketujuh yang berbicara tentang Sabat. Namun Sabat itu juga bayangan dimana Tuhan akan menyediakan “ rest “bagi mereka yang ada dalam Kristus. Kalau kita bersandar pada kekuatan diri sendiri maka kita tidak akan dapat hidup tenang dan kuatir sebab kita berusaha memegang kendali hidup kita. Namun pemimpin hidup kita yang kedua yaitu Yosua yang sempurna akan membawa kita bukan seperti Yosua yang pertama dimana hanya membawa ke tempat perhentian yang sementara tetapi membawa kita ke tempat perhentian yang rohani. Sebab itu Yesus berkata “ mari datanglah kepadaKu yang letih dan berbeban berat maka Aku akan memberikan kelegaan (I give you rest)”. Sebab seharusnya bukan kita yang harus pegang kendali namun Tuhan yang pegang kendali.
Dan bayangan ini juga ada dalam Yosua yaitu sebelum masuk Yerikho maka Yosua bergumul karena yang bersamanya adalah orang-orang yang tidak bisa berperang dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Namun kemudian Tuhan datang menghampiri Yosua.
Yosua 5:13-15
13Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Kawankah engkau atau lawan?” 14Jawabnya: “Bukan, Tetapi Akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang Aku Datang.
Yeshua yang kedua berkata kepada Yosua yang pertama “ apakah kamu percaya aku? Yang berperang bukan kamu tetapi Aku yang berperang bagi kamu….sekarang Aku datang….Aku dulu bersama dengan kamu…tidak pernah meninggalkan kamu…tetapi sekarang Aku datang dan memastikan rencana Tuhan atas bangsa ini terjadi “ Sekarang peperangan itu sudah selesai melalui Yesus Kristus. Kalau panglima balatentara Tuhan dengan pedang terhunus adalah menggambarkan“Tuhan yang berperang bagi kamu. Sekarang waktu Yesus di kayu salib maka Dia berkata “ sudah selesai”. Dan yang sudah diselesaikan adalah peperangan melawan dosa dan maut. Sebab itu kita yang ada dalam Yesus maka kita disebut lebih dari pemenang.
Yosua 5:14b-15
Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” 15Dan Panglima Balatentara Tuhan itu berkata kepada Yosua: “tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.” dan Yosua berbuat demikian
Saat itu Yosua sedang bingung dan berpikir bagaimana harus menaklukan Yerikho tetapi Yosua bertemu Yesus dengan pedang terhunus yang berkata “ Aku yang berperang untuk kamu “. Lalu Yosua bertanya “apa yang harus kulakukan “ tetapi Tuhan berkata “tanggalkan kasutmu “ . Lalu apa maksudnya ini? Jaman dulu kalau orang menanggalkan kasut maka itu tanda menghormati tetapi juga tanda rest!! Orang akan memakai kasut itu kalau mau perang. Namun Yesus ingin berkata kepada kita semua untuk tidak berperang dengan cara kita sendiri atau dengan kekuatan kita sendiri tetapi Tuhan yang berperang buat kita. Dan Tuhan bukan akan berperang tetapi sudah berperang dan sudah selesai.Sebab itu sekarang kita bisa menanggalkan kasut dan masuk dalam perhentian (rest). Tuhan ingin berkata bahwa Dia lebih besar dari segala permasalahan kita, penderitaan kita bahkan dari kematian yang kita takuti.
Charles Spurgeon berkata “Semakin Anda sadar akan ketidaklayakan anda, semakin banyak bukti yang Anda miliki bahwa tidak ada apa pun selain cinta yang tak terkatakan yang memimpin Tuhan Yesus untuk menyelamatkan jiwa seperti Anda. Semakin banyak ketidakmampuan yang Anda rasakan, semakin jelas pernyataan berlimpahnya Kasih Tuhan yang telah memilih Anda, memanggil Anda, dan menjadikan Anda pewaris sukacita-Nya yang Sempurna”
Orang yang mengerti injil dan anugerah maka akan mengerti bahwa Injil itu bertolak belakang dengan dunia. Kalau dunia berkata “ kerja keras,berusaha keras, tutupi kelemahanmu dan tunjukkan kehebatanmu. Tetapi orang yang mengerti Injil tidak akan malu dan jujur akan kegagalan dan kelemahannya dan mempercayai Kristus itu lebih besar dari segalanya. Dan berbicara tentang resting itu bukan berarti kita tidak melakukan apa – apa tetapi dalam aktivitas kita atau dalam pekerjaan kita maka kita menaruh iman kita pada Kristus. Tuhan ingin kita beristirahat dalam Dia dan berhenti mengandalkan kekuatan diri sendiri tetapi mempercayakan setiap aspek kehidupan kita kepadaNya dan terus memandang kepada Yesus, merenungkan janji-janjiNya serta bergantung pada Roh Kudus untuk memimpin kita dalam setiap musim hidup kita.