Enam hari sebelum paskah Yesus menghadiri perjamuan di Betania. Maria kemudian menyeka kaki Yesus menggunakan minyak narwastu dengan rambutnya. (Yohanes 12:1-8)
Melalui Kisah itu Yesus ingin menunjukan Bagaimana seharusnya penyembahan benar yang harus kita lakukan.
Penyembahan sejati lahir dari hati yang telah ditransformasi oleh kasih Ilahi
Maria membawa minyak yang sangat mahal, sebagai respon atas karya Kristus yang begitu besar, sehingga seluruh diri diberikan kepada Yesus. (Yohanes 12:3&5)
Menyembah bukan karena ingin mendapatkan sesuatu, namun karena telah mendapatkan segalanya di dalam kasih Kristus.
Penyembahan sejati dan egosentrisme diri tidak dapat berjalan beriringan
Yudas hanya memikirkan bagaimana ia dapat mengambil keuntungan untuk dirinya melalui pelayanannya dengan Yesus. (Yohanes 12:5-6)
Krisis kehidupan akan mengungkapkan apa atau siapa yang sebenarnya bertahta di dalam hati kita – Ego kita, atau Kristus.
3. Penyembahan sejati tidak pernah menunda-nunda diri untuk menyatakan bakti
Kristus menegaskan bahwa apa yang dilakukan Maria adalah untuk mengingat akan kematian-Nya
Hati yang ditransformasi Kristus tak mengenal nanti-nanti, Ia akan segera beraksi kini dan di sini
Kasih yang besar dinyatakan Kristus ketika Ia diurapi, supaya kita tidak perlu menjalani kematian kekal, tapi supaya kita dapat menjalani hidup sebagai anak Allah.