Clarity Of The Bible

Dalam hidup ini kita membutuhkan kejelasan, sebagai contoh waktu kita telepon untuk berkomunikasi maka kita perlu signal yang kuat untuk bisa memiliki kejelasan dalam berkomunikasi melalui Cell Phone.

 

Ketidakjelasan dalam berkomunikasi menimbulkan kebingungan, kefrustasian dan kerancuan. Tidak ada ketidakjelasan dalam pandangan membuat kita tidak bisa melihat arah dengan jelas sehingga kita menjadi bingung. Demikian juga dalam kehidupan rohani banyak orang yang mengalami kebingungan secara rohani karena mereka tidak memiliki kejelasan dalam kerohanian mereka. Meskipun mereka sudah diselamatkan dalam Yesus namun tidak memiliki kejelasan dalam konteks hubungan dengan Tuhan terhadap keselamatan, keluarga atau keuangan mereka yang mereka pikir hanya untuk mereka sendiri padahal semua itu untuk kemuliaan Tuhan.

 

KEJELASAN ALKITAB.

Sebenarnya Firman Tuhan itu cukup jelas untuk bisa kita mengerti. Namun mengapa banyak orang enggan membaca Alkitab yaitu karena ada mitos bahwa Alkitab susah dimengerti oleh orang awam atau jemaat biasa dan juga mitos bahwa Tuhan hanya berbicara melalui Pendeta atau hamba Tuhan. Ini terjadi diawali pada abad pertengahan dimana Alkitab hanya ditulis dalam dua bahasa yaitu Yunani dan Ibrani sehingga yang mengerti hanya para Paus, Cardinal dan Biarawan. Mitos yang lain adalah Alkitab hanya bisa dimengerti oleh hamba Tuhan  atau kelompok tertentu yang sekolah Alkitab. Mereka menafsirkan Alkitab dimana penafsirannya dibuat sakral sama dengan Firman Tuhan itu sendiri sendiri sehingga timbul kerancuan  sebab akhirnya itu dijadikan doktrin padahal penafsiran mereka belum tentu benar. Sampai akhirnya yang awalnya untuk menghindari kesesatan malah jadi sesat karena terlalu sedikit yang mempunyai akses terhadap Firman Tuhan.

 

Namun melalui Reformasi yang diawali oleh Martin Luther maka akhirnya membawa semangat untuk membawa kembali pada pengajaran Alkitab secara murni dan benar.  Dan setelah itu Martin Luther menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Jerman sehingga semua orang akhirnya dapat memiliki akses terhadap Alkitab secara langsung. Selain itu dia juga menulis ribuan buku tentang pengajaran Alkitab sehingga semua orang dapat mengerti isi dari Alkitab. Kemudian dilanjutkan oleh John Calvin yang menulis buku-buku komentari Alkitab dalam bentuk saku sehingga semua orang awam dapat memahami isi dari Alkitab dan bagaimana mengaplikasikannya. Selanjutnya perjuangan mereka dilanjutkan oleh William Tyndale Dia dimana dia yakin bahwa jalan kepada Allah adalah melalui Firman-Nya dan Alkitab seharusnya tersedia juga untuk orang-orang biasa. John Foxe melukiskan sebuah argumen dengan seorang pendeta yang "terpelajar" tetapi "penghujat", yang mengatakan kepada Tyndale bahwa, "Lebih baik kita tanpa hukum Allah daripada tanpa hukum Paus." Dengan emosi yang meluap, Tyndale menyampaikan jawabannya: "Aku menantang Paus, dan semua hukum-hukumnya; dan jika Allah memberikan usia kepadaku, sebelum banyak tahun aku akan menyebabkan seorang anak yang membajak ladang untuk tahu lebih banyak tentang Alkitab daripada Paus sendiri. Tyndale meninggalkan London pada tahun 1523 untuk meminta izin menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan untuk meminta bantuan lain dari Gereja. Resikonya dia ditangkap dan mati di cekik dan dibakar. Kata- kata terakhirnya adalah– "Lord! Open the King of England's eyes for the Gospel “.

 

Setelah Tyndale meninggal maka pekerjaannya diteruskan oleh 40 orang yang menterjemahkan Alkitab dalam bahasa Inggris sampai akhirnya menjadi KING JAMES BIBLE. Inggris terbuka untuk Injil – dan Usaha William Tyndale diteruskan oleh 40 orang lainnya sehingga terbitlah Alkitab KING JAMES VERSION dan memang dimulainya melalui usaha William Tyndale menterjemahkan Alkitab dalam berbagai bahasa di dunia ini termasuk dalam berbagai bahasa suku-suku di Indonesia. Jadi kalau Alkitab itu sekarang ada di tangan kita  maka perjuangannya sangat panjang dan ada orang yang berkorban untuk itu.

 

Ulangan 6:6-7
6Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun

 

Alkitab mengajarkan kita untuk mendidik anak-anak kita sejak mereka kecil dan mengajarkan mereka tentang Firman Tuhan itu harus menjadi gaya hidup kita sehari hari karena itu dapat menjadikan mereka memiliki nilai dan hikmat yang berbeda dengan dunia.

 

TUHAN YANG MEMBUAT KITA MENGERTI

 

Mazmur 119:144
Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti, supaya aku hidup.

 

Daud minta kepada Tuhan bukan supaya dia mengerti sendiri namun yang diminta Daud untuk membuatnya mengerti adalah Tuhan.  Demikian juga terhadap kita yaitu karena Alkitab adalah bukunya Tuhan sehingga kalau kita tidak mengerti maka kita perlu bertanya dan minta kepada Tuhan. Sebab itu perlunya kita berdoa lebih dahulu sebelum kita membaca Alkitab. Wayne Grudem berkata bahwa kejelasan Alkitab artinya Alkitab ditulis sedemikian rupa supaya pengajarannya itu dapat dimengerti oleh semua orang yang membacanya dan yang bergantung pada pertolongan Tuhan.

 

Sebab itu kalau kita membaca Alkitab maka kita tidak bisa memakai hikmat dan cara kita sendiri karena itu bisa menyesatkan kalau tanpa pertolongan Tuhan.

 

St. Augustine berkata bahwa baik anak-anak maupun orang sederhanapun bisa mengerti Alkitab. Dia memberikan pepatah bahwa Firman Tuhan itu seperti kolam dimana anak-anak bisa bermain dalam kolam itu dan tidak tenggelam tetapi ketika gajah masuk dalam kolam itu bisa tenggelam didalamnya. Artinya kalau orang sederhana tanpa pendidikan maka ketika mereka membaca Alkitab bisa mengerti dengan jelas, tetapi kalau ada orang yang berpendidikan tinggi mau belajar Alkitab maka Alkitab itu sudah cukup buat mereka untuk memberikan perenungan yang dalam kepada mereka.

 

ROH KUDUS MENGINGATKAN KITA AKAN FIRMAN TUHAN

 

Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu

 

Roh Kuduslah yang akan mengajar dan mengingatkan kita  tentang apa yang sudah kita alami, kita dengar dan baca.  Ini berarti betapa pentingnya membaca Alkitab karena Roh Kudus itu mengingatkan Firman Tuhan yang sudah kita baca sebelumnya.

 

1 Korintus 2:11-12
11Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. 12Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.

 

Kata “ tahu “ dalam ayat diatas beberapa pengertian “ tahu (ginosko)” artinya intim dalam hubungan untuk mengenal lebih dalam lagi dan “tahu “ yang kedua “ oido” artinya mengerti dan mengapresiasi. Misal kalau kita mau mengapresiasi sesuatu maka kita harus tahu nilainya. Ini mengajarkan kepada kita bahwa waktu kita membaca Alkitab maka kita perlu tahu bahwa sang Firman itu sedang berusaha untuk berbicara kepada kita melalui tulisan-tulisan Alkitab untuk menyatakan hatiNya dan kasihNya kepada kita sehingga kita mengerti dan mengapresiasinya. Kita mengerti bahwa sejak jaman Adam maka rencana penebusan Tuhan itu tidak pernah berubah dan semua itu digenapi dalam Yesus Kristus.  Jadi Roh Kudus menolong kita untuk mampu untuk mengerti, mengapresisasi dan mengenal Tuhan melalui FirmanNya.

 

Mazmur 119:130
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

 

Kalau Firman Tuhan itu tertutup dan tidak tersingkap maka itu tidak akan mengubah apa-apa. Tetapi Firman Tuhan yang tersingkap itu akan memberi Terang dan memberi pengertian sehingga ketika kita tidak tahu akan apa yang harus kita lakukan maka Firman Tuhan itu memberi kejelasan. Dalam hidup ini semua orang pasti memiliki masalah dan yang dibutuhkan hanya secuil hikmat saja. Kebenaran itu tidak memerdekakan tetapi kebenaran tetapi mengetahu, mengenal dan menghidupi kebenaran itulah yang akan memerdekakan.

 

PRINSIP MENAFSIRKAN ALKITAB

 

1 Korintus 2:13
13Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani (interpreting spiritual truth) kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

 

Waktu membaca Alkitab maka kita perlu prinsip untuk menafsirkan Alkitab dan Roh Kudus akan menuntun kita dalam menafsirkan kebenaran Firman. Ada prinsip dasar hermeneutika  yaitu :

 

   1. Alkitab harus ditafsirkan secara harafiah (Dengan makna sederhana).

Kita perlu mengerti Alkitab dengan makna yang sederhana, kecuali jika perikop yang dipelajari dimaksud berupa simbolik atau menggunakan kata kiasan lainnya.

 

   2. Ayat Alkitab ditafsirkan sesuai konteksnya, sejarahnya dan tata bahasa aslinya.

Apa maksudnya bagi pendengar pesan ini yang asli (pertama kali)?Apa prinsip yang berlaku sepanjang masa? Bagaimana saya mengaplikasikan prinsip itu dalam kehidupan saya?

 

   3. Biarlah Alkitab menjelaskan Alkitab.

Alkitab tidak pernah bertentangan dan berkontadiksi dengan dirinya sendiri. Alkitab menjadi kesatuan mahakarya yang satu tema sentralnya yaitu karakter dan sifat Allah, rencana penebusanNya bagi umat manusia tanpa kontradisksi  dan selalu menuju pada Yesus Kristus.

 

Kalau ada pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan sehari hari misalkan, pacaran, merokok, minuman keras dan lain sebagainya maka sebagai  prinsipnya adalah apakah itu memuliakan Kristus? Apakah itu menjadi batu sandungan? Apakah itu menjadi kesaksian yang baik?

 

 

Lukas 24:32-33
32Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”33  Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.

 

Sebagai gereja yang berlatar belakang karismatik kita lebih suka pengalaman rohani daripada kebenaran rohani. Yesus hadir bersama dengan muridnya tetapi muridnya tidak sadar. Mereka tidak berkata hati kita berkobar-kobar tadi waktu kita jalan sama Yesus tetapi mari kita perhatikan apa yang mereka katakan yaitu “ hati kita berkobar-kobar waktu Dia menerangkan kitab suci kepada kita. Jadi kuncinya supaya hati kita berkobar-kobar bukan ibadah kebangunan rohani, retreat atau penumpangan tangan tetapi waktu kita melihat Yesus dalam semua ayat-ayat Alkitab sehingga kita sadar siapakah kita dihadapan Tuhan dan melihat ada yang jauh lebih berharga dan lebih indah daripada semua yang ada didunia ini yaitu Yesus dan akhirnya hidup kita mengalami perubahan.  Charles Spurgeon berkata “ tidak ada seorang pun yang hanya cuman membaca bukunya Tuhan secara sekilas akan mendapatkan keuntungan darinya.  Kita harus menggali dan menambang sampai kita menemukan harta karun yang tersembunyi. “

 

Begitu mudah kita takut dan kuatir sehingga mengandalkan kekuatan dan cara kita sendiri , itulah sebabnya kita perlu terus untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan bukan supaya kita selamat atau untuk mempertahankan keselamatan kita tetapi supaya kita dapat menikmati Kristus dan hidup dalam perspektif surgawi dan memandang hanya kepada Kristus.