Sufficiency Of The Bible

Doktrin kecukupan Alkitab ini sangat penting bagi kita mengapa? Ada tiga tantangan yang kita hadapi di dunia ini yaitu pertama: Tantangan jaman yaitu seiring dengan perkembangan jaman maka manusia bisa mendapat berbagai akses pengetahuan melalui internet sehingga menganggap Alkitab itu tidak begitu penting lagi.

 

Tantangan ini juga menggeser arah gereja yang memasukan semangat yang mungkin dari dahulu ada yaitu moralistic therapeutic deism yaitu suatu bagian yang mengajarkan bahwa manusia bisa berbuat baik tanpa harus melibatkan sebuah unsur ilahi didalamnya. Tantangan ini membuat Alkitab dirasa tidak cukup untuk memberikan gambaran yang utuh dan dianggap kuno dan tidak lagi sesuai dengan perkembanan jaman. Tantangan kedua yaitu tantangan pengalaman dimana orang yang merasa hidupnya sudah baik dan tidak perlu membaca Alkitab dan menemukan kebenaran karena diluar sana ada “kebenaran-kebenaran” lain yang bersifat lebih aplikatif daripada alkitab (misal: kursus-kursus motivator, camp, dsb). Dan tantangan ketiga adalah tantangan diri sendiri yaitu banyak orang yang bergumul dengan dirinya sendiri dan menghalalkan berbagai cara agar supaya masalahnya cepat selesai karena merasa alkitab hanya teori dan tidak memberikan jawaban secara praktis. Dari tantangan-tantangan yang ada inilah maka doktrin kecukupan Alkitab ini sangat penting dalam kehidupan kekristenan.

 

DOKTRIN KECUKUPAN ALKITAB

 

Dalam theory logika ada yang disebut dengan necessary dan sufficiency . Ini  menjelaskan kepada kita apakah ketika kita membaca alkitab itu cukup dan tidak perlu membaca buku-buku pengetahuan yang lain. Memang alkitab bukan buku ilmu pengetahuan namun alkitab dibutuhkan oleh manusia untuk melihat sejarah ilmu pengetahuan yang ada. Dalam theory logika untuk menjawab pertanyaan bagaimana saya dapat tahu Tuhan itu ada maka necessarynya adalah kita harus lebih dahulu percaya bahwa Tuhan itu ada dan sufficiencinya adalah melalui alam semesta dan hati nurani. Dan pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana saya dapat berelasi dengan Tuhan maka necessarinya adalah percaya pada  Yesus Kristus dan sufficiencinya adalah membaca Firman dan Roh Kudus. Dari hal ini menjelaskan  kepada kita bahwa untuk menunjukkan kepada kita bahwa kita sudah ada dalam Kristus maka kita pasti memiliki kerinduan yang dalam untuk membaca Firman Tuhan.

 

Definisi Kecukupan Alkitab .

 

Menurut Wayne Grudem Kecukupan Alkitab adalah bahwa Alkitab di dalamnya adalah Firman Tuhan yang menurut Tuhan itu penting diketahui oleh umatNya  di dalam sebuah proses sejarah penebusan, dan di dalamnya juga ada sesuatu yang penting dalam konteks Keselamatan sehingga kita bisa mengasihi Dia secara utuh dan sempurna.

Cornelis Van Til mengatakan bahwa kecukupan itu ada tiga yaitu keniscayaan; korelasi antara Allah, manusia dan dosa yang bermuara pada penebusan; Otoritas, pernyataan diri Allah sebagai dasar melihat keniscayaan, dan Kejelasan; intervensi ilahi melalui peran Roh Kudus memberikan relevansi yang jelas dalam hidup orang percaya melalui keniscayaan dan otoritas Alkitab.

 

John Calvin berkata bahwa alkitab harus dibaca dengan tujuan menemukan Yesus di dalamnya. Siapapun dalam segala aspek kehidupannya belajar alkitab tanpa tujuan menemukan Yesus di dalamNya maka semuanya akan sia-sia. Sebab itu alkitab itu sudah cukup dan tidak ada sumber lain yang bisa menjelaskan tentang Yesus kecuali alkitab. Contoh kita bisa menemukan pertanyaan tentang kasih Allah dan keadilan Allah bisa bertemu melalui penebusan dan pengorbanan Yesus di kayu salib.

 

1 Petrus 2: 1- 3

2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, 
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

 

Dalam konteks ini Petrus sedang menjelaskan tentang  bagian penting bagi orang yang ada dalam Kristus yaitu “ buanglah segala kejahatan “ namun bagian berikutnya “ supaya kita menjadi sama dengan bayi yang baru lahir, yang selalu ingin air susu yang murni “ . Ini artinya bahwa pertobatan dari perbuatan jahat tanpa mengasihi Tuhan adalah sebuah kejahatan. Untuk apa kita berbuat baik namun tidak memuliakan nama Tuhan karena itu bisa membuat kita menjadi sombong. Tujuan orang Kristen itu bukanlah menjadi orang baik tetapi menjadi orang yang benar dalam Kristus. Seperti sebuah ranting maka tugas kita bukan menghasilkan buah tetapi hanya melekat pada pokok dan membiarkan Roh Kudus menghasilkan buah-buah Roh di dalam hidup kita.

 

Orang Kristen akan menginginkan Firman, supaya ia bertumbuh olehNya; bukan sekedar untuk kesenangan atau kegembiraan saat ini, bukan sekedar untuk pengetahuan atau fasilitas untuk berkotbah atau perdebatan theologia, tetapi diatas segala-galanya supaya ia bertumbuh olehnya. (Pulpit Comentary). Jadi alkitab sudah lebih dari cukup untuk membuat relasi kita dengan Tuhan. Alkitab sudah cukup mengajarkan kepada kita semua sifat-sifat Allah yang dinyatakan kepada kita melalui pengorbanan Kristus. Jadi setiap kali kita menemukan Yesus dalam alkitab maka rasa cinta kita kepada Dia semakin besar karena kita sadar bahwa kita dicintai oleh Yesus dimana seharusnya kita tidak layak untuk dicintaiNya.

 

2 Petrus 1: 3-4

1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh (kehidupan dan kesalehan)oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

 

Melalui ayat ini Petrus sedang mendorong JemaatNya untuk mebaca suratnya tentang bagaimana Tuhan sedang menganugerahkan segala sesuatu yaitu FirmanNya supaya kita bisa berjalan dalam kehidupan dan kesalehan. Bagian ini dalam Calvin Comentary dikatakan “ melalui pengetahuan akan Dia , sekarang Ia menggambarkan cara bagaimana Allah  membuat kita mengambil bagian dalam berkat yang begitu besar, bahkan dengan membuat  diriNya sendiri dikenal  kepada kita oleh Injil. Karena pengenalan akan Allah merupakan permulaan Kehidupan  dan jalan masuk pertama  ke dalam kesalehan.”Jadi Tuhan setelah menyelamatkan kita lalu meninggalkan kita sendirian  namun diberikanNya Firman Tuhan supaya kita bisa belajar mengenal dan mencintai Tuhan. Dan kalau kita mencintai maka apapun yang susah maka akan tetap kita jalani. Melalui Firman Tuhan maka hidup kita akan senantiasa diperbaharui dan juga diberikan hati yang baru sehingga hidup kita bisa melampaui akal manusia.  Jadi Alkitab sudah cukup untuk kita dapat mengenal dan mencintai Kristus. Karena cinta sejatinya bukanlah sekedar rasa tetapi juga fakta.

 

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

 

Kalimat “ dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” Dalam terjemahan bebasnya “ dan lolos dari kejahatan dalam dunia yang disebabkan oleh keinginan-keinginan jahat “ Jadi segala kuasa Ilahi  di dalam Firman itu diberikan kepada kita mempunyai kuasa untuk mengubahkan kita untuk hidup tidak sesuai dengan keinginan-keinginan jahat yang ada dalam dunia. Keinginan jahat itu bukan sekedar melanggar perintah Tuhan namun Alkitab menjelaskan bahwa dosa adalah perubahan status dan posisi dan dalam Kristus status dan posisi kita mengalami perubahan. Orang yang diluar Kristus kalau melakukan perbuatan baik apapun kalau dia sedang memandang dunia maka tidak memiliki nilai apapun dihadapan Tuhan karena semua perbuatan baiknya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri dan ini adalah dosa. Dan waktu waktu kita berbalik kepada Kristus maka segala sesuatu yang kita lakukan itu memandang kepada Yesus sehingga ketika kita berelasi dengan Yesus maka apapun yang kita lakukan didunia ini dengan memandang Yesus akan membuat kita semakin mengalami pengenalan akan Kristus dan pada akhirnya apapun yang kita lakukan tujuannya adalah untuk Kristus. Dari sini kita bisa melihat bagaimana Alkitab itu memberikan kekuatan kepada kita untuk melihat Yesus lebih indah daripada dunia.

 

Orang yang selalu berusaha menjadi baik tanpa kuasa Tuhan akan mendapati dirinya akan bertambah jahat. Namun orang yang bersandar kepada Kristus dan hidupnya diubahkan akan berkata bahwa semua perubahan itu datangnya dari Yesus sehingga tidak menjadi sombong. Contoh kesaksian dari Agustinus yaitu bapa gereja dimana sebuah pengalaman penting dalam pertobatannya dari seorang pecandu sek dimulai dari  suara seorang gadis kecil yang didengarnya melalui sebuah nyanyian kecil  untuk “mengambil dan membaca “ Alkitab.  Pada saat itu ia membuka Alkitab dengan sembarangan dan menemukan sebuah ayat dari Paulus. Dan Paskah 378 Agustinus dibaptis oleh Ambrosius (The Confession). Contoh lain yaitu Dawson Trotman seorang pemabuk yang bertobat setelah membaca dan menghafal 1 Yohanes pasal lima. Dan akhirnya memberitakan Injil dan menjadi mentor serta mendirikan The navigator dengan motto “ To Know Christ dan To Make Him Known.”  Ini membuktikan bahwa Alkitab itu masih relevan untuk memberikan kuasa untuk mengubah kehidupan kita. Bill Hull dalam bukunya “Choose The Life “ mengatakan “ Adalah sebuah misteri bagaimana membaca alkitab, menghafalkan ayat alkitab dan merenungkannya sanggup mentransformasi pikiran dan  kemudian perilaku. Tetapi hal itu  sungguh – sunguh terjadi … karakter dibentuk oleh Roh Kudus dan disiplin rohani adalah alatnya.