Iman Dan Perbuatan

Yakobus 2:26 

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Banyak orang ingin terlihat baik namun dalam proses untuk terlihat baik justru kehilangan jati dirinya yang sebenarnya.  Seorang pujangga yang bernama T. S Elliot berkata “ pengkianatan yang terbesar adalah melakukan perbuatan yang benar karena alasan yang salah. “ Dan banyak dari kita yang benar-benar ingin ikut Yesus sepenuh hati tetapi merasa lelah mengikut Yesus sebab seringkali kita asosiasikan bahwa semua petualangan hidup, keseruan hidup dan kegairahan hidup itu kita identikkan dengan perbuatan duniawi atau kedagingan. Tetapi semua yang sopan, tatakrama, puasa doa, pergi ke gereja  dan sebagainya itu hubungannya dengan Tuhan.  Sehingga mengikut Yesus itu terasa kurang menyenangkan.

 

Dan banyak pemimpin rohani yang memiliki kekuatan rohani namun tidak dipakai untuk melayani tetapi justru dipakai untuk menyudutkan orang serta mematikan kreativitas dan kerohanian orang.

 

Yakobus menganalogikan tentang iman dan perbuatan yaitu tubuh tanpa roh itu mati. Ini sering menjadi salah satu pernyataan yang paling popular bagi orang Kristen untuk menyudutkan orang lain dan menghakimi orang lain. Dan Yakobus memberikan contoh yang sebenarnya sangat kontroversial tentang hal ini yaitu melalui Abraham dan Rahab.

Secara ringkas diceritakan bahwa Abraham itu disebut sebagai bapak orang beriman namun kenyataannya perbuatannya tidak sesuai dengan sebutannya yaitu ;

  • Mau tidur dengan pembantu isterinya

  • Berbohong agar selamat tetapi orang lain celaka

  • Berbohong lagi dan orang lain hamper celaka

  • Tanpa keberatan mempersembahkan anaknya (tradisi leluhurnya di Ur)

  • Lebih cinta Ishmael daripada Ishak mungkin karena Ishak tidak sesuai yang diinginkan.

Mengapa Yakobus memberi contoh Abraham dan bukan menceritakan tentang Habel , Henokh atau Daniel yang kehidupannya luarbiasa namun justru memakai Abraham yang perbuatannya seperti itu.

 

Dan contoh kedua yang dipakai Yakobus adalah Rahab yaitu seoarng pelacur yang sangat terkenal di Yerikho yang perbuatannya adalah sangat egois dimana hanya menyelamatkan dirinya sendiri dan keluarganya serta tidak peduli teman sebangsan semua binasa.

 

Inilah pesan Tuhan yang ingin disampaikan melalui Yakobus yaitu Abraham yang pada waktu itu adalah seorang ayah yang gagal, seorang suami yang takut isteri dan galau tetapi pada suatu saat datang kepada Tuhan dan berkata “ Tuhan inilah aku dengan imanku yang aku punya, sesuai dengan konteksku pada saat ini serta dengan perbuatan yang aku punya saat ini maka inilah yang aku berikan buat Engkau “ . Artinya Tuhan mengajak kita untuk mencintai Dia dan orang lain dengan iman dan perbuatan yang kita punya, bukan iman dan perbuatan yang tidak kita punya.

Iman dan perbuatan kita berbeda dengan iman dan perbuatan orang lain. Ada yang memiliki iman dimana waktu sakit tidak perlu ke dokter dimana dia sanggup menerima segala konsekuensinya ketika tidak pergi ke dokter.  Ada yang punya iman dimana kedekatannya dengan iman perlu dinikmati melalui doa semalam suntuk. Ada juga yang memiliki iman yang ditunjukkan melalui pergi penginjilan ke tempat-tempat yang terpencil. Tetapi semua itu dilakukan oleh mereka dengan iman dan perbuatan yang mereka punya dan belum tentu kita bisa melakukan seperti mereka sebab kita belum memiliki iman dan perbuatan seperti mereka.

Bagaimana supaya kita tidak terjebak kebingungan antara iman dan perbuatan.

 

1. Bedakan Teks Alkitab antara yang Dekriptif (gambaran)  dan Preskriptif (petunjuk)

 

Dalam Alkitab kita perlu membedakan mana yang deskriptif dan mana yang preskriptif. Ada bagian alkitab yang penuh dengan pasal-pasal preskriptif yaitu instruksi, dorongan dan nasehat. Tetapi ada bagian yang deskriptif yang menjelaskan hari itu seperti apa, misal: Daud yang dijuluki sebagai seorang yang hatinya dekat dengan hatinya Tuhan dan setelah membaca tentang Daud ini maka kita mau mencontoh apa yang dilakukan Daud sehingga bisa dekat dengan Tuhan (misal: menyanyi, mengarang lagu dan ternyata Daud juga mengambil isteri orang) tetapi setelah kita melakukan itu ternyata kita masih belum bisa dekat dengan Tuhan.  Masalah ini terjadi karena ketika kita melihat suatu teks yang deskriptif yaitu menggambarkan inilah orang yang hatinya dekat dengan Tuhan ternyata hidupnya sangat bobrok tetapi itu kita anggap suatu preskripsion yaitu kalau kita mau dekat dengan Tuhan maka kita harus melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Daud.  Sebab itu supaya kita tidak terjebak pada kebingungan antara iman dan perbuatan maka kita perlu meneliti teks Alkitab yaitu mana yang deskriptif atau preskriptif.

 

2. Ajak Yesus ke kamar pribadi kita.

 

Kita perlu punya relasi dengan Tuhan sebab relasi kita dengan Tuhan menentukan berbagai macam area, manifestasi dan perbuatan yang kita kerjakan. Sebab itu kita perlu mengajak Yesus masuk di area pribadi kita. Tetapi yang seringkali kita lakukan adalah kita ajak Yesus masuk dalam gudang masalah kita supaya Tuhan bereskan semua masalah kita. Ketika kita mengundang Yesus masuk di area pribadi kita maka Dia akan memberikan anugerahNya yang akan menuntun dan menyegarkan kita.