Penghakiman & Belas Kasihan

Yakobus 1:25-27 (AYT)

25orang yang meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan, dan bertekun di dalamnya, ia tidak menjadi pendengar yang lupa, tetapi menjadi pelaku firman. Ia akan diberkati atas apa yang dilakukannya. 26Jika seseorang mengira bahwa ia adalah orang yang taat beribadah, tetapi ia tidak dapat mengendalikan lidahnya, ia menipu hatinya sendiri. Ketaatannya itu sia-sia. 27Ibadah yang murni dan tidak tercela di hadapan Allah dan Bapa kita adalah mengunjungi anak-anak yatim piatu dan janda-janda dalam penderitaan mereka, dan menjaga dirinya sendiri supaya tidak dicemari oleh dunia.

 

Seorang yang hanya beragama dan yang percaya bahwa Tuhan akan memberkatinya karena perbuatan baiknya, ibadahnya dan prestasinya biasanya akan memandang rendah orang lain. Misalnya: "Saya disiplin dan banyak amal ibadah dan bekerja keras untuk sampai kepada level ku, makanya kamu beda sama aku!" Itu adalah bahasa hati beragama yaitu suka menghakimi, suka memandang rendah dan merasa dirinya lebih baik dari orang lain.

 

Diskriminasi adalah kecenderungan manusia yang fana (Our Depraved Tendency).  Sering tanpa sadar, kita suka menilai  orang lain berdasarkan paras, rupa dan status sosial dan mengelompokkan diri secara eksklusif berdasarkan hal tersebut. Bahkan norma dan kebudayaanpun mencerminkan kecenderungan ini dengan kasta-kasta agama maupun sosial. Tetapi ada kabar baik, kebenaran Injil me-REVOLUSI perbedaan - perbedaan ini dan memberikan suatu pandangan yang baru bagi gereja yang ada di dalam Kristus. Bagaimana kebenarannya? Apa Aplikasi Injili mengenai hal ini? Bagaimana bentuk sudut pandang Injil yang baru mengenai hal ini?

 

Melalui Kitab Yakobus ini kita akan belajar tentang apa, mengapa dan bagaimana Firman Tuhan menjelaskan mengenai masalah diskriminasi ini.

 

1. APA?  

 

JANGAN MEMANDANG MUKA

 

Yakobus 2:1-3 (AYT)

1Saudara-saudaraku, jangan menunjukkan imanmu dalam Tuhan kita yang mulia, Yesus Kristus, dengan membeda-bedakan orang. 2Jika ada orang yang datang ke sinagogemu dengan memakai cincin emas dan pakaian yang mahal, pada saat yang sama, datang juga orang miskin yang berpakaian kotor, 3dan kamu memberikan perhatian khusus kepada orang yang berpakaian mahal itu dan berkata kepadanya, "Silakan duduk di tempat yang baik ini," tetapi kepada orang miskin itu kamu berkata, "Berdirilah di sana!" atau "Duduklah di dekat kakiku!

 

 

Sebagai orang yang lahir baru maka cara pandang kita kepada orang lain itu tidak ditentukan oleh status ekonomi mereka, umur mereka, pakaian mereka dan sebagainya. Inilah yang dikatakan oleh Rasul Yakobus karena sadar atau tidak maka kecenderungan kita adalah suka memandang muka terhadap yang lain sebab memang manusia itu punya kecenderungan untuk berbuat dosa.

 

2. MENGAPA?

 

MEMANDANG MUKA (DISKRIMINASI) BERTENTANGAN DENGAN ESENSI INJIL

 

Yakobus 2:4-5 (AYT)

4Bukankah kamu sudah membeda-bedakan di antara kamu dan menjadi hakim dengan pikiran-pikiran yang jahat? 5Saudara-saudara yang kukasihi, dengarkanlah! Bukankah Allah telah memilih orang yang miskin di mata dunia untuk menjadi kaya dalam iman dan mewarisi Kerajaan Allah yang telah Ia janjikan kepada mereka yang mengasihi Dia?

 

Kalau kita menghakimi itu berarti kita menyamakan diri kita dengan Tuhan sebab yang berhak menghakimi itu adalah Tuhan padahl  Tuhan yang berhak menghakimi itu justru tidak menghakimi kita. Kalau Tuhan itu mau menghakimi kita maka kita semua akan habis. Kalau Tuhan mau mendiskriminasi kita maka kita semua akan lenyap sebab upah dosa adalah maut. Dan Tuhan tidak mau memakai hakNya untuk menghakimi kita namun memberikan belaskasihan kepada kita tetapi justru kita yang berani menghakimi orang lain dan mendiskriminasi mereka.

 

Orang Kristen yang agamawi maka yang menjadi fokus adalah perbuatannya  dan yang menjadi kebanggaannya adalah prestasinya dan akhirnya buahnya adalah penghakiman. Tetapi orang yang lahir baru yang tahu bahwa semua adalah karena anugerah maka fokusnya adalah Kristus maka buahnya adalah belaskasihan karena dia merasa sudah menerima belaskasihan dari Tuhan.

 

INJIL ITU KEBALIKAN DARI YANG LEMAH DAN YANG KUAT

 

1 Korintus 1:26-27 (BIMK)

26Saudara-saudara! Coba ingat bagaimana keadaanmu pada waktu Allah memanggil kalian. Cuma sedikit saja dari antaramu yang bijaksana, atau berkuasa, atau berkedudukan tinggi menurut pandangan manusia. 27Sebab memang Allah sengaja memilih yang dianggap bodoh oleh dunia ini, supaya orang-orang pandai menjadi malu. Dan Allah memilih juga yang dianggap lemah oleh dunia ini, supaya orang-orang yang gagah perkasa menjadi malu.

 

Ketika Tuhan memilih maka yang Dia pilih bukan yang kuat atau yang berkualifikasi supaya yang kuat dan pandai itu menjadi malu. Itu sebabnya Injil adalah kebalikan dari yang lemah dan yang kuat. Tuhan sendiri memberi contoh yaitu Kristus yang paling kaya rela menjadi miskin supaya kita yang miskin rohani diperkaya dalam Kristus. Dia yang paling mulia rela menjadi hina supaya kita yang hina dapat menerima kemuliaan Tuhan. Dia paling berharga rela bayar harga supaya kita yang tidak ada harganya menjadi sangat berharga . Jadi orang yang suka menghakimi dan yang suka memandang muka itu tidak mengerti esensi Injil serta sedang menghina dan menginjak-injak karya salib Kristus. 

 

Itulah sebabnya Yesus berkata dalam Matius 5:3

 

 “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

 

Lukas 6:20 (TB)

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.

 

“Berbahagialah orang miskin di hadapan Allah sebab mereka yang sadar bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa maka mereka akan bergantung pada Tuhan untuk segalanya, dan TUHAN menjadi sumber yang menyediakan untuk mereka.

 

Mereka akan sadar akan kebaikan Tuhan. Mereka akan mengenal bahwa hidup mereka ada karena Kesetiaan Tuhan. Orang seperti itu sadar bahwa segala sesuatu di dalam hidupnya adalah pemberian, berkat, rahmat dan anugerah Tuhan makanya dikatakan diberkati adalah orang miskin di hadapan Tuhan, mereka yang lemah lembut dan mereka yang rendah hati dan karena mereka sadar bahwa mereka butuh TUHAN. ”

 

Yakobus 2:6-7 (AYT)

6Akan tetapi, kamu telah menghina orang miskin. Bukankah orang kaya yang menindas dan menyeretmu ke pengadilan? 7Bukankah merekalah yang menghujat Nama baik, yang olehnya kamu dipanggil?

 

Ini adalah pernyataan yang ironis. Gereja itu bukan tempat untuk menunjukkan bahwa kita diberkati, bukan tempat untuk pamer kekayaan atau supaya kelihatan  hidupnya jaya dan diberkati Tuhan.

 

Banyak orang yang kelihatannya diberkati secara materi tetapi mereka menindas, menipu… korupsi, tidak bayar pajak dan kita berkata bahwa mereka adalah orang penting di gereja.

 

Dan di ayat 7 dikatakan :”

 

 7Bukankah merekalah yang menghujat Nama baik, yang olehnya kamu dipanggil?

 

Sebab itu  hastag di tempat ini adalah – “ bukan tempat untuk orang sempurna “ karena kita semua orang yang tidak layak yang dahulunya berdosa namun sekarang mendapatkan identitas baru dan bersama-sama ada di dalam perjalanan iman.

 

3. BAGAIMANA?

 

WAKTU KITA MENDISKRIMINASI ATAU MENGHAKIMI MAKA KITA JUGA AKAN DIHAKIMI

 

Yakobus 2:8-10 (AYT)

8Jika kamu menjalankan hukum utama sesuai dengan Kitab Suci, yaitu "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri," kamu telah melakukan yang benar.9Namun, jika kamu membeda-bedakan orang, kamu melakukan dosa dan dinyatakan sebagai pelanggar hukum oleh hukum.10Siapa pun yang menaati semua hukum, tetapi gagal menaati satu bagiannya saja, ia bersalah terhadap seluruh hukum itu.

 

Waktu kita berusaha hidup dengan cara berusaha dengan kekuatan manusia dan kita sombong serta memandang orang lain rendah maka kita ini sudah diluar anugerah Tuhan.

 

Yakobus 2:11-13 (AYT)

11Sebab, Dia yang berkata, "Jangan berzina," juga berkata, "Jangan membunuh." Jadi, jika kamu tidak melakukan perzinaan, tetapi kamu membunuh, kamu telah menjadi pelanggar hukum itu.12Berbicara dan bertindaklah sebagai orang-orang yang akan dihakimi dengan hukum yang membebaskan.13Sebab, penghakiman tidak akan berbelaskasihan kepada orang yang tidak menunjukkan belas kasihan; belas kasihan akan menang atas penghakiman.

 

Mat 7:1-2 (TB)

1“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

 

Waktu kita berpikir bahwa kita taat beragama tetapi waktu kita memandang muka, diskriminasi atau merasa diri lebih baik, lebih layak, lebih rohani dan sombong maka kita  sudah melanggar semua hukum dan keagamaan kita adalah sia-sia. 

 

BELAS KASIHAN MENANG ATAS PENGHAKIMAN

 

Yakobus 2:13 (AYT)

13Sebab, penghakiman tidak akan berbelaskasihan kepada orang yang tidak menunjukkan belas kasihan; BELAS KASIHAN AKAN MENANG ATAS PENGHAKIMAN.

 

Yakobus sedang menunjukkan kepada kita apakah kita sedang berpusat pada usaha diri sendiri atau berpusat pada Kristus. Dan kalau kita melihat buah kita sendiri yaitu suka menghakimi dan merasa lebih hebat dari yang lain maka sebenarnya kita sedang berpusat pada diri sendiri. Dan Yakobus juga mengatakan bahwa belas kasihan akan menang atas penghakiman yang artinya kalau kita berada disini itu bukan karena kehebatan kita namun karena Tuhan memberi belas kasihan kepada kita. Kalau kita menghakimi maka dengan ukuran apa kita menghakimi akan juga diukurkan kepada kita. Namun kalau kita sadar bahwa kita masih sombong dan membutuhkan Tuhan maka kita akan menerima belas kasihanNya.