Pengantara Yang Sempurna

"Panggilkan Pendeta saja!" ujar seseorang yang menasehati sahabatnya yang baru beli rumah, seakan-akan pendeta tersebut mempunyai ilmu untuk menyucikan dan memberkati rumahnya yang baru dibeli. Ada banyak orang yang memiliki ketergantungan yang tidak sehat terhadap Pendeta atau Hamba Tuhan bahkan mengidolakan sosok Hamba Tuhan tersebut, seakan-akan ada tingkatan orang yang lebih sakti dari yang lain untuk menyembuhkan, mengusir setan, dan bahkan meramalkan masa depan. Apakah itu Alkitabiah?

 

Ada kemungkinan besar pandangan ini berasal dari Perjanjian Lama di mana umat Tuhan sangat bergantung oleh jabatan Imam dan Nabi, di mana Nabi adalah Hamba Tuhan yang menyampaikan sabda Tuhan kepada umatNya sedangkan Imam adalah Hamba Tuhan yang melayani upacara-upacara keagamaan untuk menghubungkan mediasi umatNya dengan Tuhan. Tetapi bagaimana dengan Perjanjian Baru? Apakah ketergantungan kebanyakan orang terhadap Pendeta dan Hamba Tuhan ini sehat menurut Injil Kristus? Apakah signifikansi Karya Kristus dalam Perjanjian Baru dalam masalah ini? Bagaimana Aplikasi imannya?

 

Untuk  menjawab pertanyaan-pertanyaan itu maka kita akan mempelajari  melalui satu kitab yaitu Imamat. Kitab Imamat ini dalam bahasa Inggrisnya adalah Leiviticus yang akar katanya dari LEVI yang dalam  Bahasa Indonesia artinya  LEWI yaitu Keimaman Suku Lewi yang  anak dari Yakub dan Lea termasuk juga Musa dan Harun adalah suku Lewi. Jadi yang bisa jadi imam adalah keturunan Harun dan anak-anaknya yang berasal dari suku Lewi.

 

Biasanya kalau kita membaca Alkitab maka kitab yang paling membosankan  yang ada di Perjanjian Lama adalah Kitab IMAMAT yang berbicara mengenai berbagai macam korban dan segala peraturan peraturan upacara keagamaan dan kalau kita baca Taurat secara keseluruhan maka ada 613 peraturan atau hukum-hukum  yang ditetapkan Tuhan untuk Bangsa Israel.

 

Kitab Imamat berbicara dimana suku Lewi dipilih oleh Tuhan untuk menjadi pengantara antara umat Israel dengan Tuhan . Dan ringkasan dari kitab Imamat isinya ada 3 yaitu :

 

1. UPACARA (pasal 1-7 dan pasal 23-27)

Upacara yaitu korban sajian, korban keselamatan yaitu korban untuk ucapan syukur. Selain itu ada   korban bakaran, korban penghapusan dosa dan korban penebus salah yang adalah korban untuk penghapusan dosa.

 

2. KEIMAMAN (Pasal 8-10 dan Pasal 21-22)

 Dan korban-korban ini hanya boleh dilakukan oleh para  imam yang berasal dari Suku Lewi yaitu keturunan Harun. Dan para imam ini yang menjadi pengantara kepada Tuhan.

 

3. KESUCIAN DAN KEKUDUSAN (Pasal 11-15 dan pasal 18-20)

Ini berbicara tentang hukum-hukum yang berisi 613 hukum

 

HARI PENDAMAIAN (Pasal 16-17)

Dan pasal 16-17 itu berbicara kalau ada yang kurang yaitu kalau ada yang melakukan dosa dan kesalahan dan belum minta ampun maka dalam satu tahun sekali maka Imam harus melakukan yang disebut HARI PENDAMAIAN. Pada hari itu maka imam akan mengambil dua kambing dimana yang satu disembelih dan darahnya dipercik-percikkan dan dipersembahkan kepada Tuhan. Kemudian di depan kambing yang kedua  itu bangsa itu minta ampun dan setelah itu imam akan menaruh tangannya kepada kambing  itu dimana dosa satu bangsa ditumpahkan pada kambing tersebut dan setelah itu kambing itu dilepas dipadang gurun untuk dijadikan kambing hitam.

 

MENGAPA BANYAK ORANG TERGANTUNG HAMBA TUHAN?

 

Mengapa orang berpikir bahwa imam atau pendeta itu sangat penting dan mereka sangat bergantung pada pendeta yaitu pada jaman dulu maka HANYA IMAM YANG PUNYA AKSES  ATAU JALAN MASUK KEPADA TUHAN. 

 

Imamat 9:2-4
 2 lalu berkatalah ia (Musa) kepada Harun: “Ambillah bagimu sendiri seekor lembu muda, untuk korban penghapus dosa, dan seekor domba jantan untuk korban bakaran, kedua-duanya yang tidak bercela, kemudian persembahkanlah itu di hadapan Tuhan. 3Dan kepada orang Israel haruslah engkau berkata, begini: Ambillah seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa, dan seekor anak lembu dan seekor domba, masing-masing berumur setahun dan yang tidak bercela, untuk korban bakaran. 4Dan lagi seekor lembu dan seekor domba jantan untuk korban keselamatan, supaya dikorbankan di hadapan Tuhan, dan korban sajian yang diolah dengan minyak, KARENA PADA HARI INI TUHAN AKAN MENAMPAKKAN DIRI KEPADAMU.”

 

Selain punya akses atau jalan masuk kepada Tuhan  maka  HANYA IMAM YANG BISA MENDEKAT untuk mempersembahkan korban.

 

Imamat 9:7
7 Kata Musa kepada Harun: “DATANGLAH MENDEKAT kepada mezbah, OLAHLAH korban penghapus dosa dan korban bakaranmu, dan adakanlah PENDAMAIAN BAGIMU SENDIRI DAN BAGI BANGSA ITU; sesudah itu OLAHLAH PERSEMBAHAN BANGSA ITU DAN ADAKANLAH PENDAMAIAN BAGI MEREKA, SEPERTI YANG DIPERINTAHKAN TUHAN.”

 

Imamat 9:22-23
22Harun mengangkat kedua tangannya atas bangsa itu, lalu memberkati mereka, kemudian turunlah ia, setelah mempersembahkan korban penghapus dosa, korban bakaran dan korban keselamatan. 23Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. SETELAH KELUAR, MEREKA MEMBERKATI BANGSA ITU, LALU TAMPAKLAH KEMULIAAN TUHAN KEPADA SEGENAP BANGSA ITU.

 

Setelah Tuhan menerima korban imam besar barulah hadirat Tuhan, perkenanan Tuhan dan kemuliaan Tuhan dinyatakan. Inilah sejarahnya mengapa orang sangat bergantung kepada imam, para hamba Tuhan atau Pendeta. Tetapi tidak selamanya seperti ini karena ada kabar baik.

 

ADA KABAR BAIK !!!

 

Apa yang digambarkan Tuhan di Perjanjian lama maka digenapi dan diwujudkan dalam pribadi Yesus Kristus di Perjanjian Baru. Sebab itu di Perjanjian Baru tidak ada lagi imam. Kalau di Perjanjian Lama kita melihat kitab Imamat maka di Perjanjian Baru kita melihat di kitab Ibrani.

 

YESUS KRISTUS ADALAH IMAM BESAR KITA.

 

Ibrani 4:14
Karena kita sekarang mempunyai IMAM BESAR AGUNG, yang telah melintasi semua langit, yaitu YESUS, ANAK ALLAH, BAIKLAH KITA TEGUH BERPEGANG PADA PENGAKUAN IMAN KITA.

 

Kitab Ibrani menunjukkan bahwa Yesuslah yang menjadi imam besar kita dan bukan lagi Harun atau Lewi tetapi Dia yang  adalah Anak Allah.

 

IBRANI 10:19-20 (AMD)
 19Jadi, Saudara-saudara, KITA SUDAH BEBAS MASUK KE TEMPAT YANG MAHAKUDUS KARENA DARAH YESUS.20Kita dapat masuk melalui jalan baru yang telah dibuka Yesus untuk kita, yaitu jalan yang hidup. Jalan baru itu melalui tirai, yaitu tubuh Kristus.

 

Waktu Yesus berkata sudah selesai  maka tirai yang memisahkan ruang kudus dan ruang maha kudu tersobek dari atas ke bawah dan bukan dari bawah ke atas sebab  kalau dari bawah ke atas artinya pemisahan itu dapat terbuka oleh usaha manusia. Tetapi ini sobek dari atas ke bawah artinya Tuhan yang membuka pemisahan itu dan Dia yang membuka jalan baru itu melalui karya Kristus.

 

 

 

YESUS ADALAH KORBAN KITA YANG SEMPURNA

 

IBRANI 10:11-12 (AMD)
11Setiap hari para imam berdiri dan melakukan upacara keagamaannya. Mereka mempersembahkan korban yang sama berulang-ulang setiap hari, tetapi semua korban itu tidak dapat menghapus dosa.12 KRISTUS MEMPERSEMBAHKAN HANYA SATU KORBAN UNTUK SEMUA DOSA, DAN KORBAN ITU CUKUP UNTUK SELAMA-LAMANYA. Kemudian Kristus duduk di tempat yang paling terhormat di surga.

 

Yesus adalah korban kita yang sempurna sehingga tidak ada lagi pemisahan antara Allah dan kita. Ruang Maha kudus bukan lagi di Tabernakel Musa atau di bait Allah namun ada dalam hati setiap orang yang percaya kepadaNya. 

 

Kalau hati kita adalah ruang maha kudus maka tidak ada masalah apapun yang tidak bisa kita hadapi sebab kita lebih dari pemenang karena Yesus yang sudah menang bagi kita itu sekarang tinggal dalam kita.

 

IBRANI 10:21-23 (AMD)
21Dan kita mempunyai Imam Besar yang memerintah rumah Allah.22 Kita sudah disucikan dan dibebaskan dari perasaan bersalah. Dan tubuh kita sudah dicuci dengan air murni. Jadi, MENDEKATLAH kepada Allah dengan tulus hati, DENGAN PENUH KEYAKINAN KARENA IMAN KITA.23Marilah kita berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita karena Ia yang memberikan janji itu setia.

 

Yesus adalah jalan akses masuk kita sehingga kita tidak mungkin ditolak. Kita bisa mendekat karena Yesus adalah korban kita yang sempurna untuk menghapus semua dosa kita. Kita sudah diterima maka hadiratNya, kemuliaanNya dan perkenananNya tidak pernah meninggalkan kita.

 

Kita tidak perlu berprestasi dulu supaya diterima. Seringkali kita  berusaha menjadi keren supaya orang menerima kita. Kita melakukan segala sesuatu untuk supaya orang lain menerima kita. Pendapat Tuhan tentang kita itu jauh lebih berharga dari pendapat manusia tentang kita. Apa yang Tuhan pikirkan tentang kita itu jauh  lebih berharga daripada orang-orang yang membenci kita. Kita tidak perlu membuktikan apapun sebab kita sudah diterima oleh Tuhan.

 

IBRANI 4:15-16 (AMD)
15Yesus, Imam Besar kita, dapat mengerti kelemahan kita. Ketika Yesus hidup di bumi, Ia dicobai dengan segala hal, sama seperti kita juga dicobai, tetapi Yesus tidak pernah berdosa.16Dengan Yesus sebagai Imam Besar kita, kita bebas datang menghadap takhta Allah yang penuh anugerah. Di sana kita menerima rahmat dan anugerah untuk menolong kita apabila kita membutuhkannya.