Kisah 1: 8
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi
Berbicara tentang kuasa maka dalam bahasa Yunani memakai 2 kata yaitu “ Exhosia” berbicara tentang kuasa karena posisi yang di atas atau melampaui; contoh murid-murid yaitu orang yang diutus oleh Tuhan bisa mengusir setan karena memiliki posisi lebih tinggi dari setan. Namun kata “kuasa” dalam Kisah 1:8 ini berbicara tentang kuasa tetapi bukan karena posisi tetapi kuasa yang diperoleh karena penyertaan. Dan pada waktu Roh Kudus dicurahkan maka kita bukan sedang berjalan dengan orang yang paling berkuasa di dunia ini tetapi kita sedang berjalan dengan Roh Kudus. Jadi kita bisa mengalami kuasa karena ada penyertaan Allah dalam hidup kita. Berbicara tentang kuasa karena penyertaan ini maka dampak yang terjadi pada gereja mula-mula dan orang-orang percaya ada tiga hal yaitu:
1. KUASA YANG DIBERIKAN
Kita akan mengkontraskan antara kuasa yang kita terima dari Roh Kudus dengan kuasa yang ada di menara Babel.
Kuasa Moral (Kejadian 11:1-9)
Dalam peritiwa ini kita juga melihat ada sekelompok orang yang memiliki kuasa yang besar yang disebut dengan kuasa moral. Mereka adalah orang-orang yang disebut dengan pekerja keras, pekerja yang excellence, tim yang solid, komunikator yang ulung, penyemangat rekan, perencana terbaik bahkan dalam pasal ini dikatakan bahwa “ tidak ada yang mereka rencanakan yang tidak berhasil” . Mereka adalah orang-orang yang visioner, orang-orang yang ulet dan tidak gampang menyerah dalam segala kesulitan dan penuh dengan keberanian.
Tetapi persoalannya adalah bahwa kuasa moral yang mereka pegang maka membuat mereka membuang Tuhan dari tahtaNya dan kedaulatanNya dengan membuat menara sampai ke langit sehingga tidak memerlukan Tuhan. Mereka juga merasa moralnya sudah baik dan merasa tidak perlu standar dari Tuhan. Jadi menara Babel adalah peristiwa yang mengerikan dan paling gelap dimana manusia yang diciptakan Tuhan itu membuang Tuhan yang menciptakannya. Demikian juga hal yang paling gelap dalam hidup kita yaitu ketika kita membuang Tuhan dalam hidup kita.
Kuasa Injil
Kebalikan dari orang-orang Babel yang memiliki kuasa moral yang luarbiasa maka murid-murid Yesus memiliki hal yang sebaliknya yaitu lemah dalam hal moral seperti; Petrus adalah orang yang egois, tidak berpikir secara dalam, Andreas orang yang suka kerja sendirian, Yakobus anak Zebedeus adalah orang yang suka cari posisi dan punya sifat pembalas, Yohanes anak Zebedeus seorang pemalu, tidak toleran dan mudah tersinggung. Filipus seorang yang tidak teliti, lambat ambil keputusan dan tidak punya inisiatif, Natanael orang yang gampang berprasangka, ragi-ragu, kritis dan negatif. Thomas seorang yang skeptik dan tidak mudah percaya. Matius seorang pemungut cukai yang levelnya sama dengan seorang pelacur. Yakobus anak Alfeus seorang pemungut pajak dan Yudas Iskariot seorang pengkhianat.
Kalau dibandingkan dengan orang-orang dari Babel maka murid-murid Yesus adalah sangat jauh kehidupan moralnya. Namun justru kepada orang-orang yang dibuang oleh dunia ini maka Roh Kudus turun. Kalau di Babel maka manusia membuang Tuhan maka di dalam peristiwa Pentakosta itu Tuhan datang dan diam dalam manusia . (Yohanes 14:16 – 17) Kata “menyertai “ disini memiliki arti diam secara terus menerus. Jadi ketika kita menerima Kristus maka Roh Kudus itu akan diam secara terus menerus dalam kehidupan orang percaya bagaimanapun keadaan mereka. Kalau dalam Perjanjian Lama maka Roh Kudus itu bisa keluar masuk dalam diri seseorang namun dalam Perjanjian Baru maka Roh Kudus akan menetap selama-lamanya pada diri orang percaya. A.W. Tozer berkata bahwa kalau kita memiliki Roh Kudus maka kita memiliki keinginan untuk menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Jadi Roh Kudus itu memampukan kita untuk menjadi seperti yang Tuhan inginkan.
2. KUASA YANG MENGUBAHKAN
Kuasa Perseteruan (Kejadian 11:1-9)
Ketika manusia berusaha mencapai ke langit dengan kuasa moralnya maka yang terjadi adalah perseteruan (Kejadian 11: 7). Allah akhirnya turun dan memporakporandakan mereka karena mereka sudah memberontak terhadap Allah.
Kuasa Injil
Kalau di Babel terjadi kuasa perseteruan namun sebaliknya melalui Pentakosta maka terjadilah kuasa pendamaian dimana Roh Kudus yang tinggal dalam kita melakukan suatu proses yang sangat penting yaitu mendamaikan manusia dengan Allah (Yohanes 16:8-9). Roh Kudus itu akan menolong kita untuk mengambil langkah yang sangat penting yaitu percaya kepada Yesus.
Kisah 2: 37-38
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus
Roh Kudus melalui para murid Yesus membawa kabar pendamaian kepada orang-orang pada saat itu. Siapakah mereka ini yang begitu tersentuh dengan kotbah Petrus sehingga ingin bertobat, mereka adalah orang-orang Yahudi yang menganut Yudaism secara ketat dan Petrus mau menekankan bahwa melaui perbuatan baik maka mereka tidak dapat diselamatkan dan hanya melalui percaya Yesus saja.
Dan berbicara mengenai pertobatan maka ada empat jenis orang petobat yaitu :
Petobat Palsu yaitu yang mencari Tuhan hanya untuk keuntungan diri sendiri.
Petobat Semu yaitu orang-orang yang dipengaruhi oleh filsafat Gnostik yaitu yang percaya ada pemisahan antara roh dan daging
Petobat Agamawi yaitu yang sudah meninggalkan kejahatan namun motivasi cari Tuhan yaitu karena takut dihukum
Petobat Ilahi yaitu bertobat karena Injil.
Jadi Roh Kudus yang dicurahkan itu adalah Roh Kudus yang memakai murid-murid Yesus untuk membawa berita damai dan bukan berita agama tetapi berita Injil yang menyelamatkan.
3. KUASA YANG DIALIRKAN
Kejadian 11:1-9 adalah merupakan proses dimana manusia fokus pada gedung tetapi hari Pentakosta adalah hari dimana Allah berfokus pada orang. Kejadian 11 adalah peristiwa yang berhenti pada Babel dan tidak kemana-mana lagi karena sudah menjadi monumen. Tetapi Pentakosta bukan hari membangun monument tetapi membangun sebuah kegerakan dimana gereja tidak hanya berhenti di Yerusalem namun terus bergerak ke Yudea, Samaria bahkan sampai ke ujung bumi.
Matius 28:18-20
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Kalau kita mau diselamatkan hanya membutuhkan satu Firman yaitu percaya kepada Yesus maka kita akan diselamatkan. Namun kalau kita mau menjadi orang Kristen yang dewasa dan mau menjadi serupa dengan Kristus maka kita perlu bekerjasama dengan Roh Kudus, membutuhkan semua Firman dan semua kehendak Tuhan dalam hidup kita untuk kita taati. Untuk kita diselamatkan hanya butuh satu pekerjaan yang datang dari Roh Kudus dalam Yesus. Tetapi untuk membawa suatu kegerakan dimana supaya Firman tersebar ke seluruh dunia maka kita perlu kerjasama secara terus menerus dengan Roh Kudus. Itulah sebabnya gereja jangan berjalan tanpa pemuridan karena gereja yang memuridkan adalah gereja yang sedang bekerjasama dengan roh Kudus untuk membangun kegerakan yang besar.
Apakah itu murid Yesus?
Matius 16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Kata “ mengikut Aku “ ini artinya adalah suatu keharusan dan terjadi secara terus menerus. Jadi kalau gereja tidak ada pemuridan setiap hari maka itu tidak akan bisa bergerak. Gereja boleh memiliki Tim Pujian yang hebat dsb namun kalau tidak ada pemuridan maka tidak akan terjadi kegerakan. Dan Roh Kudus itu yang akan memampukan kita untuk menjadi murid Kristus.
Yohanes 14: 26
“..tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Dalam Kisah Rasul dicatat yaitu ketika orang percaya mula-mula bekerjasama dengan Roh Kudus maka yang terjadi adalah Firman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem menjadi semakin bertambah banyak, juga sejumlah besar imam besar menyerahkan diri untuk percaya dan Yudaism ditaklukkan, filsafat Yunani ditaklukkan bahkan Firman tersebar sampai ke Roma. Melalui pemuridan dan kuasa Roh Kudus maka pemberitaan Firman itu tidak bisa terbendung. Gereja pada waktu itu berhadapan dengan 4 kekuatan yaitu kekuatan politik yang diwakili oleh Roma, kekuatan agamawi yang diwakili oleh Yudaism, kekuatan filsafat Yunani dan kekuatan dari pemerintah kuasa di udara. Tetapi empat kekuatan itu tidak bisa menghalangi gereja untuk terus bergerak karena gereja bekerja sama dengan Roh Kudus melalui pemuridan.
KESIMPULAN
Peristiwa Babel adalah kekuatan Moral yang mau membawa manusia menjadi allah dan membuang Allah, suatu kekuatan yang datang dari bawah, dari moralitas manusia semata. Sebaliknya, peristiwa pentakosta adalah kekuatan Injil yang membawa Allah menjadi manusia dan diam dalam gereja dan murid Kristus untuk selama-lamanya. Suatu kekuatan yang datang dari atas - Allah, yang selalu hadir.