Filipi 4:1
Karena itu, saudara- saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara- saudaraku yang kekasih (“stand firm in the Lord in this way”)
Paulus menulis surat ini kepada Jemaat Filipi yang situasinya mirip dengan jaman kita sekarang ini. Dia menuliskan ini yaitu ketika dia sedang dalam keadaan yang menderita dalam penjara. Di ayat pertama ini Paulus ingin supaya kita tetap berdiri teguh dalam Tuhan karena dia tahu bahwa hidup kita itu mudah goyah atau galau. Dan melalui ayat-ayat selanjutnya maka Paulus menunjukkan bagaimana caranya supaya kita tetap teguh dan tidak mudah goyah.
Filipi 4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:Bersukacitalah!
Paulus juga menasehatkan kepada jemaat di Filipi untuk bersukacita senantiasa dalam Tuhan. Ada perbedaaan antara kata “ Joy “ dan “Happy”. Kata happy berasal dari kata happening (keadaan). Jadi kalau kita happiness itu tergantung pada happening atau keadaan sehingga kalau keadaan kita baik maka kita baru bisa happy. Tetapi Joy atau sukacita itu tidak ditentukan oleh keadaan kita tetapi berasal dari dalam kita sehingga sekalipun keadaan kita belum baik namun kita bisa tetap bersukacita dan percaya bahwa Tuhan itu baik.
Filipi 4:6-7
6Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 7Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus
Paulus menasehatkan kepada kita supaya tidak kuatir tentang segala sesuatu namun nyatakan itu melalui doa dan permohonan. Doa disini bukanlah bermaksud memaksa Tuhan supaya memenuhi kehendak kita tetapi untuk menunjukkan ketergantungan kita kepadaNya serta untuk menyelaraskan hati kita dengan hati Tuhan sehingga ketika kita mendapatkan jawaban doa maka kita tidak menjadi sombong. Dan apapun jawaban doa dari Tuhan kita juga tetap mengucap syukur sebab lebih dari semua itu kita tahu bahwa ada penyertaan Tuhan yang tinggal dalam kita. Kalau kita lakukan itu maka damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal itu akan memelihara hati dan pikiran kita karena kita tahu bahwa dalam keadaan apapun yang kita alami maka kita ada dalam kedaulatanNya dan dalam kontrolNya.
YANG PATUT KITA PIKIRKAN
Filipi 4:8-9
8Jadi akhirnya, saudara- saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, PIKIRKANLAH SEMUANYA ITU. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar 9dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu
Ayat ini seperti sebuah katalog untuk hal-hal yang semestinya kita pikirkan yaitu semua yang benar, mulia, adil, suci. Manis, sedap didengar dan yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Namun seringkali yang kita pikirkan adalah hal-hal yang kebalikan yaitu yang buruk, yang kacau dan sebagainya padahal Tuhan ingin supaya yang kita pikirkan bukan hal-hal yang ada disekitar kita namun kita harus lebih memandang kepadaNya.
IMAN VS GALAU
Iman dan galau sepertinya berlawanan satu dengan yang lain, tetapi Iman dan Galau ada sebuah kesamaan lebih dari yang kita bayangkan. Iman dan Galau sangat mirip dalam hal yaitu keduanya adalah hasil dari kekuatan Fokus. Jadi Iman dan galau adalah sama-sama hasil dari Fokus. Dan kalau hidup kita itu agalau maka itu kemungkinan besar terjadi karena fokus yang salah. Kita sering jatuh dalam Galau dan akhirnya jatuh dalam dosa karena kita memfokuskan perhatian kita kepada hal yang tidak bisa kita lakukan. Kita mudah sekali diserang dengan perasaan galau karena memiliki fokus yang salah dalam pikiran dan Tuhan ingin supaya kita fokus pada hal yang benar (Iman).
Iman itu adalah fokus pada yang benar dan yang benar disini bukanlah tentang positif thingking tetapi yang dimaksud dengan yang benar, mulia, adil, suci, sedap di dengar maka itu berbicara tentang Yesus. Jadi yang Paulus maksudkan supaya kita pikirkan adalah kita pikirkan tentang Yesus. Sebab itu Tuhan tidak hanya memberikan kita Alkitab tetapi Dia memberikan Yesus. Dan Yesus tidak sekedar menunjukkan jalan tetapi Dialah jalan, kebenaran dan hidup.
Seringkali kita berpikir bahwa Yesus itu adalah nomer satu dan keluarga yang kedua, pelayanan yang ketiga dan seterusnya sehingga kalau Yesus diutamakan lebih dahulu maka yang lain akan diberkati. Pemikiran ini tidak Alkitabiah sebab itu artinya Yesus adalah salah satu dari yang lainnya. Tetapi pemikian yang benar adalah bahwa Yesus itu bukan nomer satu tetapi satu-satunya dimana kalau diibaratkan sebuah kotak maka kotaknya adalah Yesus dimana didalamNya ada keluarga, pelayanan dan semuanya sehingga mata kita bisa memandang Yesus adalah sebagai pemilik dari hidup kita.
TAWAN DAN TAKLUKKAN PIKIRAN YANG BUKAN DARI TUHAN KEPADA KRISTUS
2 Korintus 10:3-5
3Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, 4karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng- benteng. 5Kami mematahkan setiap siasat orang (arguments – Pikiran yg bukan berasal dari Tuhan) dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia (Lofty Opinions) untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus
Kita masih tinggal di dunia sehingga banyak hal yang menyerang pikiran kita dengan hal-hal yang negatif dan yang buruk. Bagaimana kita dapat mengalahkan semua itu yaitu kuncinya dengan menawan segala pikiran itu dan menaklukkannya kepada Kristus. Pikiran itu perlu kita interogasi supaya tidak ada hal-hal yang berbahaya masuk ke dalamnya. Seperti kalau kita mau masuk ke suatu negara maka kita harus melalui pintu penjagaan yang sangat ketat supaya tidak ada barang-barang bahaya yang masuk ke negara tersebut demikian juga kita perlu menjaga pikiran kita dengan ketat sebab iblis seringkali membombardir pikiran kita sehingga kita menjadi cemas dan galau.
1 Petrus 5:7-8
7Serahkanlah (Epiripto = Cast/Throw down) segala kekuatiranmu kepada- Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 8Sadarlah dan berjaga- jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum- aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Selain kita harus menawan dan menaklukkan pikiran kita maka kita juga diminta untuk menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan. Kata “ serahkanlah “ disini bukan sekedar menyerahkan dengan biasa tetapi dengan cara yang radikal. Kita juga harus sadar sebab iblis itu seperti singa yang mencari orang yang dapat ditelannya. Siapakah yang dapat ditelannya yaitu mereka yang membiarkan pikiran-pikirannya dikuasai oleh hal-hal yang buruk.
Mungkin dari antara kita ada yang merasa tidak layak untuk diterima Tuhan karena dosa-dosanya yang terlalu banyak, Tim Keller berkata : “Kita lebih berdosa dan bobrok lebih dari yang pernah kita sadari, namun pada saat yang sama kita sudah diterima dan dikasihi dalam Yesus Kristus daripada yang pernah kita harapkan.”
Ibrani 12:1-2
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan