Apakah anda selalu tidur dengan handphone disamping anda? Apakah Anda selalu memeriksa email sekalipun tengah berlibur? Apakah anda selalu melihat sosial media terlebih dahulu setiap pagi setelah bangun atau malam hari sebelum tidur, pada waktu berkendara atau bahkan ketika di kamar mandi? Begitu banyaknya notifikasi yang seringkali menyita perhatian kita sehingga kita tidak memiliki waktu untuk beristirahat dan bahkan saat kita menganggur maka yang kita lihat adalah sosial media sehingga pikiran kita tidak pernah berhenti.
MEDIA SOSIAL ADALAH HAMBA YANG BAIK TETAPI TUAN YANG JAHAT
1 Korintus 6:12
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.
Di ayat di atas Rasul Paulus sedang berkata bahwa segala sesuatu diperbolehkan tetapi tidak semuanya berguna. Atau kalau diterapkan dalam media sosial, maka kita boleh saja menggunakannya sesuka hati kita, tetapi jangan sampai kita diperhamba olehnya.
NOMOPHOBIA
Anda mungkin tidak asing dengan istilah phobia. Anda juga mungkin tahu ada bermacam-macam phobia. Nah, ada satu phobia terbaru yang diperkenalkan oleh para ahli kepada dunia yaitu nomophobia – sindrom kegelisahan jika tidak mempunyai atau memiliki akses kepada telepon genggam. Istilah nomophobia berasal dari bahasa Inggris, no-mobile-phone. Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163 pengguna telepon genggam. Studi tersebut menemukan bahwa 58% laki-laki dan 47% perempuan pengguna telepon genggam yang disurvei cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka “kehilangan telepon genggam, kehabisan baterai atau pulsa, atau berada di luar jaringan”, dan 9% selebihnya merasa stres ketika telepon genggam mereka mati. Separuh di antara mereka mengatakan bahwa mereka gelisah karena tidak dapat berhubungan dengan teman atau keluarga mereka jika mereka tidak menggunakan telepon genggam. Lebih dari separuh orang yang terindikasi nomofobia tidak pernah mematikan telepon genggam mereka.
Banyak orang yang mengalami phobia karena tidak dapat terhubung dengan sosial media dan merasa gelisah ketika tidak ada sinyal atau baterainya habis. Data menunjukkan bahwa :
• 58% orang ketika bangun tidur yang dicek lebih dahulu adalah handphone-nya
• 60% selalu melihat email yang masuk dan 90% melihatnya setiap hari sekalipun ketika berlibur
• 80% anak muda tidur dengan handphone disebelahnya
• 85% orang tidak bisa pergi sehari tanpa handphone-nya
KEGELISAHAN MERUSAK KEHARMONISAN TATANAN KEHIDUPAN.
Ibrani 4:9-11
Jadi masih tersedia suatu hari perhentian (REST), hari ketujuh, bagi umat Allah. 10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian- Nya (GOD’S REST), ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan- Nya. 11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga
Bahasa Ibrani untuk kata “perhentian” yang digunakan dalam Ibrani 4 adalah κατάπαυσις – katapausis yang artinya istirahat (bahasa inggris: rest). Latar belakang ditulisnya ayat ini adalah karena orang-orang Ibrani saat itu masih hidup dengan cara lama, mereka berusaha melakukan kebenaran dan mendapatkan perkenanan Tuhan dengan menggunakan tradisi dari kepercayaan terdahulu. Akibatnya mereka mengalami keadaan restless.
Ibrani 10:1, 11-12
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri…11Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. 12Tetapi Ia (Yesus), setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia DUDUK untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
Kita perlu mengerti bahwa Perjanjian Lama adalah Perjanjian Baru yang belum disingkapkan dan Perjanjian Baru adalah Perjanjian Lama yang disingkapkan. Ayat ini menjelaskan bahwa apa yang dilakukan di Perjanjian Lama yang begitu rumit dan repot itu sudah digenapi dalam diri Yesus yaitu satu kali untuk selama-lamanya. Dan setelah itu Ia duduk sampai sekarang ini di sebelah kanan Allah. Kata “duduk “ disini artinya apa yang perlu dikerjakan oleh Dia sudah selesai dan sekarang adalah pekerjaan dari Roh Kudus.
Efesus 2: 5b-6
oleh kasih karunia kamu diselamatkan-- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama- sama dengan Dia di sorga (seated us with him in the heavenly places in Christ Jesus),
Demikian juga kita yang sudah diselamatkan dan ada dalam Kristus maka kita juga di dudukkan atau diberi tempat bersama dengan Kristus. Dan kalau kita sudah duduk bersama Yesus yang sudah menang maka kalau kita berdoa bukan lagi berdoa minta terobosan atau kemenangan tetapi berdoa dimulai dari titik kemenangan. Sebagai ilustrasi yaitu seorang bayi belajar untuk duduk terlebih dahulu sebelum ia mulai berdiri dan berjalan. Demikian juga kehidupan Kristen juga dimulai dengan duduk (istirahat). Mengapa kehidupan kita penuh dengan kegelisahan dan kecemasan serta susah sekali untuk rest yaitu karena kita lupa bahwa kita ini sudah duduk bersama dengan Kristus. Sebab itu kita perlu belajar duduk atau istirahat untuk masuk ke dalam tempat perhentian karena kekuatan kita berjalan dimulai bagaimana kita duduk dan rest di dalam karya salib Kristus yang sempurna.
Kita perlu bekerja tetapi kerja kita berbeda dengan orang yang tidak mengenal Kristus dan pikiran kita waktu bekerja itu berbeda dengan orang yang tidak mengenal Kristus. Mereka bekerja dengan kekuatan dan kekuatiran mereka sendiri tetapi kita bekerja dengan percaya bahwa Bapa kita di sorga memelihara kita.
Ibrani 4:9-11
Jadi masih tersedia suatu hari perhentian (REST), hari ketujuh, bagi umat Allah. 10Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian- Nya (GOD’S REST), ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan- Nya. 11Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya JANGAN SEORANGPUN JATUH KARENA MENGIKUTI CONTOH KETIDAKTAATAN ITU JUGA
APAKAH CONTOH KETIDAK TAATAN MEREKA???
Ibrani 3:8-11
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan- perbuatan- Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan- Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka- Ku:Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.
Mereka tidak masuk ke tanah perjanjian mestinya tetapi dikatakan sebagai tempat perhentianku yaitu tempat yang penuh dengan susu dan madu di mana Tuhan sudah menyediakan, sudah memberi dan sudah memenuhi. Dari 12 pengintai maka 10 orang lebih takut. Mereka membandingkan apa yang mereka punya dengan bangsa Kanaan dan tidak percaya akan janji-janji Allah. Musa dan generasi pertama Israel – melambangkan hukum agama yang menekankan pada perbuatan manusia dan performa manusia yang tidak masuk ke tempat perhentian (tanah perjanjian) Sedangkan Yoshua dan generasi kedua israel melambangkan generasi yg menaruh iman kepercayaan mereka kepada Tuhan dan masuk tanah perjanjian. Namun dia
ayat yang ke 9 dikatakan bahwa “masih tersedia suatu hari perhentian – bagi umat Allah – ada janji bagi kita semua yang dipenuhi dan diselesaikan di dalam yeshua yang terakhir. Dulu Yoshua yang pertama masuk ke tempat perhentian tapi sementara namun yang ini bersama dengan Yoshua yang kedua yaitu Yesus kita masuk ke tempat perhentian yang permanen yang sudah dibayar mahal oleh Yesus.
MENGAPA YESUS MELAKUKAN MUJIZAT TERBANYAK PADA HARI SABAT?
• Orang lumpuh di Betesda (Yoh 5:1-16)
• Perempuan bungkuk (Luk 13:10-13)
• Seorang yang Mati Tangan Kanannya (Luk 6:6-10)
Ketiga orang ini sudah berusaha, berupaya untuk mencoba dan mencari tetapi gagal, kecewa, putus asa, resah, gelisah dan terus mencari cara . Karena mereka berusaha dengan cara mereka sendiri sampai akhirnya menyerah dan bertemu dengan Yesus dan mendapat kesembuhan dan keselamatan. Dan mengapa hari Sabat yaitu karena segala usaha upaya, mencoba, mencari dan membuat plan itu harus berhenti. Sabat sekarang bukan peraturan tetapi sikap hati! Sabat itu terjadi saat kita beristirahat dan mempercayakan hidup kita kepada Yesus.
WAKTU KITA BERISTIRAHAT MAKA ALLAH BEKERJA, BERDAULAT DAN MEMEGANG KENDALI ATAS HIDUP KITA.
Kita harus sadar bahwa Tuhan itu berdaulat penuh atas hidup kita. Waktu kita seakan-akan tidak mendapat jawaban dari Tuhan bukan berarti Tuhan itu tidak bekerja. Tuhan ijinkan kita mengalami semua itu supaya kita bergantung sepenuhnya pada kedaulatanNYa.
Ibrani 4:10-11
10Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian- Nya (GOD’S REST), ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan- Nya. 11Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga
Kasih karunia itu bukan menentang upaya dan usaha manusia tetapi kalau kita berusaha maka kita perlu berusaha untuk masuk ke dalam rest. Masuklah ke dalam kesadaran bahwa Tuhan berdaulat dan memegang kendali dalam segala keadaan kita.
Resting itu bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa tetapi resting artinya dalam aktivitas kita dan dalam pekerjaan kita maka kita menaruh iman kita pada Kristus dimana Dia yang memimpin dan Dia yang memberkati pekerjaan kita.
YESUS ADALAH SABAT KITA
Ibrani 4:8
8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
Didalam Kristus kita sudah menerima sabat. Kita akan beristirahat waktu kita tahu bahwa kita komplit dalam Kristus. Ketidakmampuan kita untuk rest membuat hidup kita cemas namun kita yang dapat “rest” dalam Kristus akan mengalami ketenangan.