Fondasi kehidupan itu bukan dari KLAIM nya, tetapi dari perbuatannya. Dalam kehidupan sehari2 kita akan tau fondasi kehidupan kita ini apakah berpusat pada diri kita sendiri, kepentingan diri sendiri, keuntungan diri sendiri atau KRISTUS. Ketika Fondasi kehidupanmu ada dirimu, kepentinganmu, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk dirimu TIDAK ADA KRISTUS DI SANA, Tidak ada Anugerah TUHAN di dalamnya. Tetapi ketika segala sesuatu diletakan di dasar ingat akan kemurahan Tuhan, maka kemurahan Tuhan itu akan menjaga hati tetap tulus dan murni tidak tegoda melakukan seperti yang orang2 yang tidak mengenal Tuhan.
Dalam kehidupan ini hanya ada dua jenis fondasi kehidupan yaitu DIRI SENDIRI atau SANG ILAHI. Tiap pilihan membawa konsekuensi. Semua orang bisa bikin KLAIM isi hidupnya apa, tetapi goncangan kehidupan akan membuktikan apakah yang keluar sama dengan KLAIMnya.
Anda tidak bisa mengukur kerohanian seseorang dari keadaan yang dia hadapi saat ini. Tapi sering kali kita mendengar orang berkata ketika melihat saudaranya dalam keadaan yang tidak baik "Makanya setia sama Tuhan, Makanya banyak memberi, Makanya melayani Tuhan, Makanya Perpuluhan Dan lain sebagainya" Padahal kurang taat apa Rasul Paulus. Dia hidup melayani dan taat kepada Tuhan dan mengalami banyak penderitaan justru dalam kehendak Tuhan. Yesus datang sebagai manusia mati di atas kayu salib penuh penderitaan JUSTRU karena TAAT kepada kehendak Tuhan. Jadi kalau Anda mau mengukur kerohanian seseorang lihatkah sikapnya bukan ketika segala berkat materi itu didapat. Ukuran spiritualitas kerohanian adalah ketika berkat itu sudah tidak ada pada Anda, ketika ketaatan itu berujung pada penderitaan masihkah Anda bisa berkata Tuhan yang memberi Tuhan yang mengambil terpujilah nama Tuhan. Bukan tentang daya tahannya dalam penderitaan, bukan karena kuat imannya tetapi karena Anugerah Tuhan yang menopang hidupnya.
Didalam tekanan tekanan kehidupan daya tahan kita terletak bukan pada pengalaman dan hikmat kita, daya tahan kita terletak pada kuasa Allah, kemurahanNya yang melingkupi dan menyertai bejana hidup kita. Jika Kristus yang hidup di dalam hati kita, masalah sebesar apapun, tekanan sebesar apapun kesulitan semenyedihkan apapun, Maka Kasih dan Kemurahan akan keluar.
Dalam pergumulan menghadapi keberdosaan, kelemahan diri dan tekanan kehidupan, Kristus yang bertahta di jiwa akan mewujud dalam kata dan karya. Apa maksud semua ini? Simak selengkapnya Special Service "God's Mercy & Human Fragility" Pdt. Wahyu Pramudya, M.Th.
Pertanyaan Minggu ke-6
Bagaimana Kita dapat Memuliakan Allah ?
Jawaban
Kita memuliakan Allah dengan menikmati Dia, mengasihi Dia, mempercayai Dia dan dengan menaati kehendakNya, perintah-perintah dan hukumNya.
Bacaan Ayat
Ulangan 11:1
Haruslah engkau mengasihi Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan, peraturan, dan perintah - perintah-Nya.