Teguh Di Dalam Kemerdekaan Kristus

TEGUH Week 1 "Teguh Di Dalam Kemerdekaan Kristus" 

Ps. Michael Chrisdion

 

 Yohanes 8:30-41 

Setiap negara merayakan hari kemerdekaan yaitu untuk merayakan kemerdekaan politiknya dan bebas dari tirani penjajahan yang menindas mereka. Namun kalau kita teliti bahwa kemerdekaan secara politik memang baik bagi warga negaranya. Tetapi kita semua tahu dari sejarah dan  dari berita yang kita baca dan dengar bahwa beberapa pemimpin politik terbesar kita, pria dan wanita yang memimpin kita menuju kebebasan politik, para reformis, ternyata masih menjadi budak dari sifat mereka sendiri, tidak bisa mengendalikan nafsunya sendiri, dan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Ada banyak sekali orang dalam sejarah yang merupakan pemimpin politik yang hebat, namun pada saat yang sama mereka berada dalam cengkeraman nafsu akan uang. Ego mereka begitu besar sehingga mereka dikendalikan oleh ambisi mereka sendiri, nafsu mereka sendiri, ego mereka sendiri, kehausan akan kekuasaan atau pengakuan. Jadi tetap saja kemerdekaan politik itu dapat rusak dan tidak berguna jika pemimpinnya dan orang-orang yang ada di dalam tempat pemerintahan yang seharusnya melindungi kemerdekaan itu haus akan kekuasaan, haus akan ambisi dan haus kekayaan. Kemerdekaan politik itu tidak berarti apa-apa karena akhirnya pemimpinnya diperhamba dan ditindas oleh kerakusannya sendiri, kekuasaannya sendiri dan ego pribadinya. Akhrinya negaranya bisa rusak...korup bahkan nanti akhirnya kalau kita belajar sejarah maka semua dictator dan semua penguasa korup akhirnya menghancurkan kekuasaannya sendiri.

Kalau kita mengerti apa arti kemerdekaan yang sesungguhnya maka kita akan teguh berdiri di dalam kemerdekaan yang yang kita miliki di dalam Kristus, sehingga peran kita sebagai seorang pemimpin, suami, boss, ibu atau ayah tidak akan lagi diperhamba dan dibelenggu oleh keinginan kita yang berdosa.

Ada beberapa mitos definisi kemerdekaan menurut dunia yaitu :

Mitos 1 #  Kemerdekaan adalah tidak tunduk kepada tuan selain dirimu sendiri.

Mitos 2#  Kemerdekaan adalah apa yang kau ingin (hasrat) lakukan.

mitos-mitos  ini adalah konsep yang sangat tidak konsisten dengan dirinya sendiri. 

Lalu bagaimana kemerdekaan yang benar sesuai dengan Injil?

          1. APA ITU KEMERDEKAAN SEJATI MENURUT FIRMAN?

Yohanes 8:32-34 (TB) 
32dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” 33 Jawab mereka: ”Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: KAMU AKAN MERDEKA?” 34Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya SETIAP ORANG YANG BERBUAT DOSA, ADALAH HAMBA DOSA.

Yesus berkata kepada orang-orang ini bahwa mereka butuh suatu kemerdekaan.

Tetapi mereka bingung dan merasa  tidak butuh dimerdekakan. Kemudian Yesus berkata setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Kemerdekaan apa yang Yesus maksudkan? Kemerdekaan sejati menurut firman itu apa?

Pada mitos #1 mengenai kemerdekaan dikatakan bahwa kemerdekaan adalah tidak tunduk kepada tuan selain dirimu sendiri. Tetapi apakah definisi kemerdekaan seperti ini masuk akal. Firman Tuhan di 1 Petrus 2:16 berkata 

1 Pet 2:16
Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai HAMBA ALLAH.

Disini dikatakan bahwa kemerdekaan menurut Firman adalah adalah hidup sebagai Hamba Allah. 

Gal 5:13
13Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk MERDEKA. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa melainkan LAYANILAH seorang akan yang lain oleh kasih.

Kalau kita perhatikan ayat ini di bagian b dikatakan “ janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa melainkan layanilah seorang akan yang lain.” Jadi melayani tetapi merdeka. Bagaimana bisa begitu? Ada yang menarik di Roma 6: 16 – 17 dikatakan …

16Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? 17Tetapi syukurlah kepada allah! Dahulu memang kamu hamba dosa,

Berdasarkan ayat ini yaitu kalau kita pikir kita bebas dan merdeka untuk berdosa maka kita sebenarnya terbelenggu oleh dosa yang memimpin pada kebinasaan.Tetapi kita kalau taat pada kebenaran maka kebenaran itu akan memimpin kepada kehidupan yang merdeka. Dulu kita sebelum kenal Kristus maka kita adalah hamba dosa, namun setelah kita kenal kristus kita menjadi hamba kebenaran. Jadi kita harus sadar bahwa Alkitab mengajarkan di dlam dunia ini  ada dua perhambaan yaitu menjadi hamba dosa atau hamba kebenaran. Jadi ini menghancurkan mitos yang pertama yang mengatakan bahwa kemerdekaan adalah tidak tunduk kepada tuan selain dirimu sendiri

Kemerdekaan sejati bukanlah hidup tanpa memiliki tuan namun memiliki  tuan yang benar .

Dalam film Rocky yang diperankan oleh Sylverster Stallone, saat Rocky Balboa melawan Apollo Creed ada perkataan yang disampaikan Rocky ““If I can go 15 rounds with Apollo Creed, then I’ll know I’m not a bum.” (Jika saya bisa bertahan 15 ronde dengan Apollo Creed, maka saya akan tahu bahwa saya bukan seorang pecundang). Perkataan ini membuat kitab isa tertawa dalam hati karena semua kita sebenarnya seperti Rocky di dalam dunia ini. Seakan-akan setiap kita harus menjawab pertanyaan itu secara eksplisit atau implisit. Setiap kita tidak bebas dan dibelenggu oleh berhala pembuktian diri. Setiap kita di dalam hati yang terdalam akan selalu ada pernyataan “ apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan bahwa aku seorang pemenamg, aku bukan pecundang, aku somebody,aku berarti, aku berharga, aku punya harga diri. Bob Dylan pernah mengatakan” anda pasti harus melayani seseorang atau sesuatu.”.Alkitab mengatakan kita pasti memuja sesuatu, kita pasti hidup dan berjuang untuk sesuatu dan kita pasti bersandar akan sesuatu. 

Jika kita hidup untuk sesuatu selain Tuhan, maka sesuatu yang lain itulah yang menjadi tuhan kita. Sesuatu yang lain selain Tuhan apakah itu uang, jabatan, pengakuan,hawa nafsu, kenikmatan (hedon), teman, bahkan keluarga akhirnya akan menhancurkan kita. Tidak ada seorangpun yang bisa berdaulat merdeka atas hidupnya sendiri, dia pasti akan menjadi hamba akan sesuatu. 

Mungkin ada orang yang berkata “ Oh aku tidak hidup untuk apapun, aku tidak hidup untuk suami, untuk istri atau untuk anak-anak. Aku hidup untuk diriku sendiri itu artinya tuhannya orang itu adalah kemandiriannya atau kemerdekaannya. Apa yang terjadi yaitu dia tidak akan memiliki kepuasan yang sejati. Dia akan sendirian dan tidak akan ada orang yang mau menjadi temannya karena orang ini akan egois akhirnya dia akan ditinggalkan oleh orang-orang yang dikasihinya. Akhirnya tuannya yaitu kemandiriannya akan menghancurkan dirinya. Jadi kesimpulannya bahwa “ tidak ada seorangpun yang bisa berdaulat merdeka atas hidupnya sendiri. dia pasti akan menjadi hamba akan sesuatu. ‘

Elisabeth Elliott mengatakan “Identitas bukanlah persoalan ‘siapa saya?’ tetapi ‘saya milik siapa?’” Anda milik seseorang. Anda harus melayani seseorang. orang itu seharusnya adalah Yesus Kristus.”  (“Identity is not an issue of ‘who am I?’ but ‘whose am I?’ ” You belong to somebody. You have to serve somebody. that person should be Jesus Christ.”)


          2. MENGAPA HANYA DI DALAM KRISTUS KITA MENERIMA KEMERDEKAAN YANG SEJATI? AY 35 -36

Yohanes 8:35-36 (TB) 
35Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi ANAK tetap tinggal dalam rumah. 36Jadi apabila ANAK ITU MEMERDEKAKAN KAMU, KAMU PUN BENAR-benar merdeka.”

Hamba di sini bahasa aslinya adalah budak. Ini adalah pemikiran yang mendalam dan sangat penting. Apa yang Yesus Kristus katakan adalah manusia di luar Kristus itu seperti budak. Dan sebagai budak maka dia akan selalu merasa cemas karena mereka menjalani kehidupan seorang budak yang tidak pernah tahu kapan dia akan diusir. Karena seorang budak nasibnya tidak pasti. Seorang budak tidak benar-benar merasa dirinya diterima karena dia budak. Beda dengan seorang anak dimana seorang anak tahu bahwa dia dikasihi, diterima dan dimiliki oleh bapanya. Anak akan selalu merasa tenang sedangkan budak selalu merasa tidak tenang. 

          2a. Kemerdekaan Datang Melalui Kristus Karena Di Dalam Kristus Kita Ditebus Untuk Menjadi Anak-Anak Allah (Menjadi Bagian Dari Keluarga Milik Allah)

Kemerdekaan datang melalui Kristus karena di dalam Kristus, kita tahu bahwa kita telah ditebus dan menjadi bagian dari keluarga Allah. Di dalam kristus, kita tahu bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kebenaran ini akan dapat membantu kita  menghadapi masa lalu dan membantu kita menghadapi masa sekarang. Mengetahui bahwa anda adalah anaknya adalah jalan menuju kebebasan, bukan seorang budak, yang selalu bertanya-tanya, “di mana posisi saya? Dimana saya berdiri?” Seorang anak tahu di mana dia berdiri. seorang anak berkata, “saya adalah bagian dari keluarga Allah. saya adalah anak Allah.”

Yohanes 1:12 (TB) 
Tetapi semua orang yang menerima-Nya DIBERI-NYA KUASA SUPAYA MENJADI ANAK-ANAK ALLAH, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Ini beda sekali dengan berhala dimana berhala mengecewakan. Saat kita diperhamba maka kita disiksa yaitu kalau kita tidak bisa berperforma untuk memenuhi tuntutan berhala. Namun di dalam Kristus maka ita diterima bukan karena performa kita tetapi karena performa Kristus. Kebenaran ini membebaskan kita dari dosa masa lalu.

2b. Kebenaran ini membebaskan kita dari tuduhan & dakwaan dosa masa lalu.

Cara kita untuk bebas dari dosa masa lalu yaitu dengan merenungkan kebenaran Injil. Bagaimana caranya? Alkitab mengajarkan di bilangan 32:23b  bahwa saat kita berdosa maka dosa kita yang kita lakukan itu akan menimpa kita tapi bahasa aslinya sebenarnya menghantui kita. Berapa banyak dari kita sering dihantui perasaan bersalah dan dakwaan dosa masa lalu.

2 Kor 10:5 (TB) 
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. KAMI MENAWAN SEGALA PIKIRAN DAN MENAKLUKKANNYA KEPADA KRISTUS.

Yang menarik adalah menaklukkanya kepada Kristus ini dalam bahasa Inggrisnya “ menaklukkan segala pikiran ini kepada ketaatan Kristus. Apa maksudnya? Saat dosa mendakwa dan menuduh, perenungan injil mengingatkan kita bahwa melalui ketaatan Dia, kita yang dulunya tidak taat, pendosa dan pelanggar hukum ditebus dan menerima status baru sebagai anak-anak Allah.

Jadi apa yang harus kita lakukan dengan suara-suara tuduhan itu? Kita bisa melawannya dengan berkata “ Tuhan Yesus sudah membayarnya di salib, kematian dan kebangkitan-Nya membayar lunas hutang dosaku. Dengar, semua suara neraka yang menghantui, yang mencemooh dan yang menuduh dan mendakwa serta  semua suara hatiku sendiri, kekuatanmu tidak lagi memperbudak.”  Di dalam Kristus kita punya kekuatan yang lebih besar, kekuatan yang lebih berkuasa untuk mengalahkan segala dosa-dosa kita. Dengan demikian hati nurani kita bisa jernih.

          2c. Kebenaran Ini Membebaskan Kita Untuk Sekarang Hidup Bagi Tuhan.

Sekarang kita tidak lagi hidup sebagai Hamba Dosa, namun sekarang kita hidup sebagai Hamba Kebenaran bagi Tuhan. Jadi kita dibebaskan dari mitos kemerdekaan yang berkata “ kemerdekaan adalah apa yang kau ingin (hasrat) lakukan”. Konsep ini membingungkan dan tidak konsisten karena keinginan dan hasrat hati manusia sudah tercemari dosa. Kita memiliki hasrat yang seringkali bertentangan satu dengan yang lain yang tercampur aduk. 

Sebagai contoh : “  Saya ingin memiliki jantung yang sehat. Saya ingin memiliki hidup yang sehat. Saya tidak ingin mati muda karena gagal jantung, tapi saya suka daging babi, makan lemak-lemak dan mentega. Saya suka makan yang banyak krimnya dan mentega.  Saya ingin memiliki stamina; oleh karena itu, saya ingin menurunkan berat badan saya. Tapi tidak suka olah raga dan lebih suka berbaring dan makan es krim. “

Mitos tadi berkata, “Kebebasan adalah melakukan apa yang ingin aku lakukan.” Nah, apa yang sebenarnya ingin aku lakukan? Karena, beberapa keinginan kita bertentangan dengan desain tubuh kita. Jadi dalam kasus ini maka kebebasan bukanlah melakukan apa yang sebenarnya ingin kita lakukan, tetapi melakukan keinginan yang sesuai dan sejalan atau baik untuk tubuh kita. Kadang kita tidak ingin melakukannya tetapi kita harus melakukannya karena itu sehat! Kita tidak merdeka berbuat semaunya (sesuai hasrat keinginan kita). Kita harus memilih untuk merdeka dari apa dan untuk apa. Kemerdekaan yang sejati adalah melakukan apa yang menjadi tujuan kita diciptakan yaitu hidup bagi Tuhan. Seperti yang dijabarkan dalam pertanyaan Katekismus  Westminster pertanyaan pertama yaitu apakah tujuan utama hidup manusia?" jawabannya: “Tujuan utama hidup manusia ialah memuliakan Allah dan menikmati Dia untuk selama-lamanya.”

Romans 11:36 

Allah yang menciptakan segala sesuatu. Semuanya berasal dari Allah dan adalah untuk Allah. Terpujilah Allah untuk selama-lamanya! Amin.

Kristus memerdekakan kita untuk kita kembali ke desain asal. Kita yang sudah rusak sekarang sudah ditebus, dijadikan baru, diangkat anak dan didamaikan untuk kembali hidup bagi kemuliaan Allah. Itu yang Kristus lakukan. 

          3. BAGAIMANA DAPAT TEGUH DI DALAM KEMERDEKAAN KRISTUS?

Yohanes 8:31b-32 (TB) 
”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 32dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Disini Yesus sedang mengajarkan prinsip disiplin rohani. Namun disiplin rohani ini bukan supaya kita diterima atau untuk meraih status. Namun disiplin rohani ini adalah sarana supaya kita belajar menghidupi status kita yang baru itu. Kita belajar hidup sebagai orang yang sudah diterima dan diselamatkan yang seharusnya seperti ini.

Freedom Comes From Discipline

Kita mungkin melihat orang-orang yang fasih dalam lima bahasa, dan mungkin iri pada mereka. Mengapa? Karena mereka mempunyai lebih banyak kebebasan dibandingkan kita. Mereka bisa melakukan banyak hal. Mereka bisa pergi ke tempat yang kita tidak bisa. Mereka mempunyai kekuatan untuk memilih karena di masa lalu mereka telah melakukan pekerjaan nyata; bukan? Mereka mendisiplinkan diri mereka sendiri. Mereka merantai diri mereka ke beberapa buku atau ruang kelas padahal mereka bisa saja keluar untuk melakukan hal lain. Inilah orang yang dapat memilih untuk memainkan piano sonata yang indah. Sedangkan kita tidak bisa. Mengapa? Karena orang itu merantai dirinya berjam-jam di depan piano. Kebebasan datang melalui disiplin.  Butuh waktu bertahun-tahun untuk melihat hikmah dari kebenaran, dan seringkali butuh waktu bertahun-tahun untuk merasakan.

Saudara disiplin dalam hal apa? Ada orang yang terobsesi dengan saham. Semua profil company sangat disiplin dibaca demi investmentnya. Mau invest di saham apa? Apakah obsesi kita dengan profil perusahaan sama dengan obsesi kita dengan Yesus yang sudah menyelamatkan dan menebus hidup kita?  Apakah disiplin kerajinan kita bermain game, urusan bisnis setara dengan kerajinan kita untuk membaca firman, merenungkan Injil dan mengenal Kristus yang sudah mengasihi kita?

Yohanes 8:31b-32 (TB) 
”Jikalau kamu TETAP DALAM FIRMAN-KU, kamu benar-benar adalah MURID-KU 32dan kamu akan mengetahui (GINOSKO = MENGENAL) kebenaran, dan KEBENARAN ITU AKAN MEMERDEKAKAN KAMU.”

Kita dapat teguh dalam kemerdekaan Kristus saat kita menjadi murid yang senantiasa merenungkan firman dan menghidupi kebenaran Injil Kristus terus menerus

Ada cerita mengerikan tentang seorang pria yang dipenjara. Dia dipenjara selama bertahun-tahun. Hidupnya hancur karena dia tertangkap tabrak lari. Dia menabrak seorang anak dan membunuh anak itu dengan sangat parah saat mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk dan meninggalkan tempat kejadian. Dia pernah mengatakan kepada seorang reporter bahwa ketika dia masih kecil, dia pernah mengambil salah satu jam tangan hadiah ayahnya dari lacinya untuk dimainkan, lalu menjatuhkannya dan merusaknya. Dia memasukkannya kembali ke dalam laci.

Ketika ayahnya datang dan bertanya kepada semua anak, “Siapa yang menghancurkan jam tanganku?” dia berkata, “Saya tidak mengaku; Saya berbohong. “ Sejak saat itu,  saya memulai kebiasaan baru.... saya selalu cari jalan pintas ....sembunyi...bohong....mencuri... diam-diam… sepanjang hidupku ...aku mengambil jalan keluar yang mudah, yaitu bersembunyi. Ketika momen kebenaran tiba yang besar tiba..., saya bersembunyi lagi.” 

Lihat, apa yang telah terjadi selama bertahun-tahun, disiplin yang dia bangun adalah bohong...sembunyi...berdosa.... , dosa menjadi seperti acid...asam yang menggerogoti fondasi hidup di bawah rumah atau, seperti asam telah menggerogoti tulang dan akhirnya membinasakan.

Di Gibeon kita menyediakan berbagai sarana untuk kitab isa melakukan disiplin rohani yaitu melalui care group, pelayanan, Gibeon app dengan renungan harian yang disertai bacaan Alkitab hari ini dan bacaan Alkitab setahun. Juga ada pertanyaan perenungan hari ini yaitu pola pikir apa yang perlu saya ubah? Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya? Apa yang bisa saya terapkan hari ini?

Apakah kita mampu dengan kekuatan kita sendiri?

Kadang kita mampu dan kadang kita gagal. Kadang kita konsisten namun kadang kita lelah.
Lalu bagaimana supaya kita tetap teguh? 

Yohanes 8:31b-32 (TB) 
”Jikalau kamu TETAP DALAM FIRMAN-KU, kamu benar-benar adalah MURID-KU 32dan kamu akan mengetahui (GINOSKO = MENGENAL) kebenaran, dan KEBENARAN ITU AKAN MEMERDEKAKAN KAMU.”

Kebenaran di sini bukanlah teori yang perlu dipelajari. Kebenaran itu adalah pribadi Yesus Kristus (Yoh. 14:6). Karena itu Allah tidak hanya memberikan kita hukum-hukumNya. Allah tidak hanya memberikan perintah-perintahNya. Allah tidak hanya memberikan Alkitab namun Firman itu menjadi manusia. Kebenaran itu adalah Yesus Kristus sendiri. Pandanglah dan kenalilah Pribadi Yesus Kristus Sang Kebenaran yang memerdekakan.

Ibrani 12:2 (TB) 
2Marilah kita melakukannya dengan MATA YANG TERTUJU KEPADA YESUS, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN KEHINAAN TEKUN MEMIKUL SALIB GANTI SUKACITA YANG DISEDIAKAN BAGI DIA, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Di salib Yesus memperagakan disiplin ilahi yang sempurna, dengan setia melaksanakan 
rancangan penebusan Bapa. Yang termulia rela menjadi hina, yang tak terbatas rela menjadi terbatas, yang terkuat rela menjadi lemah, Sang sumber berkat rela menjadi kutuk, yang paling kudus rela menjadi dosa. Di dalam Kristus maka status kita anak, identitas kita aman dan kemerdekaan kita pasti.

Galatia 5:1

1Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Pertanyaan Reflektif

  • Apa yang kita kejar dalam hidup ini? Apa yang kita perjuangkan karena itulah tuanmu? Apakah kita hidup untuk Tuhan? atau semua yang kita kejar adalah kefanaan?
  • Apakah kita masih dibelenggu dan terjebak oleh dakwaan dan tuduhan dosa masa lalu? Sudahkah kita merenungkan Injil bahwa kita sudah ditebus dan menerima status baru sebagai anak-anak Allah?
  • Apakah kita masih mengikuti keinginan dan natur dosa kita?
  • Apakah kita sudah menerapkan disiplin Rohani sebagai murid dan membiasakan keinginan hati kita dikalibrasi oleh kebenaran Injil?

Gospel Response

  • Bertobatlah dari hidup yang diperhamba oleh hasrat keinginan hati kita yang penuh kefanaan & dosa.
  • Pandanglah kepada Kristus, renungkanlah Injil karena di dalam Dia kita dimerdekakan, ditebus dan menerima status baru sebagai anak-anak Allah.

IMPLIKASI. Karena Injil …

  • Kita tidak lagi diperhamba oleh keinginan dunia ini namun hidup bagi Tuhan di dalam Kristus.
  • Kita tidak lagi dituduh & didakwa oleh dosa masa lalu, namun dapat hidup bebas dalam status yang baru sebagai anak-anak Allah
  • Disiplin Rohani bukan untuk mendapatkan Tuhan namun sarana anugerah untuk mengenal Tuhan yang sudah menerima dan memiliki kita.