RECAP KOTBAH SERMON SERIES : TEGUH
Judul kotbah : Tetap Tinggal Teguh
Pembacaan : Kolose 2:6-9, dan Yohanes 15:1-8
Banyak orang terobsesi untuk mendapatkan hasil yang cepat, akibatnya banyak produk dan cara yang menawarkan jalan pintas. Padahal hasil adalah akibat dari suatu proses. Demikian juga buah adalah hasil dari suatu proses. Jiwa-Jiwa yang terdampak melalui kehidupan kita, buah Roh, karakter yang nampak dan terbentuk, serta hidup yang menjadi kesaksian yaitu menjadi surat Kristus yang terbuka. Namun proses yang dilakukan oleh sistem dunia itu berbeda dengan sistem Injil.
1. MENGAPA SISTEM DUNIA BERBEDA DENGAN SISTEM INJIL? Kol 2:6-9
Kolose 2:6-9
6Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. 7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. 8 Hati- hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun- temurun dan roh- roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. 9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan
Kalau kita perhatikan bahwa work cycle atau sistem dunia inisiatifnya adalah usaha
manusia dan usaha manusia itu kalau kita perhatikan ini memang sistem dunia maka kita harus sekolah dulu untuk mendapatkan nilai. Setelah sekolah berapa tahun kita lulus ujian baru mendapat ijazah. Kemudian kita harus kerja dulu untuk membuktikan bahwa kita ini bisa mendapatkan gaji dan gajinya diberikan kepada kita setelah kerja satu bulan. Jadi apa yang terjadi memangsistem dunia selalu menuntut kita untuk berprestasi. Kita perlu terus berprestasi senantiasa untuk bisa menjadi top producer top sales atau menjadi top student. Kalau kita sudah bisa mecapai puncak dan bisa mencapai suatu prestasi baru foto kita dipajang mungkin sebagai Employee Of The Month atau masuk tiga besar sehingga kitab isa mengalami kebanggaan yang luarbiasa. Kita bisa bangga saat dapat mencapai sesuatu karena seakan-akan prestasi itu membuat hidup kita berarti dan kita punya harga diri.
Namun ini tidak bisa hanya dilakukan sekali-sekali. Ini harus terus dipelihara sehingga prestasi ini bisa berlangsung mungkin sampai 3 atau 5 tahun ke depan. Dan kita harus kerja keras untuk mendapatkan itu karena kalau tidak maka omset kita akan berkurang dan tidak bisa beli-beli hal-hal yang lain untuk membuat seakan-akan kita ini punya harga diri yang lebih. Berapa banyak dari kita terperangkap dengan hal ini.
Dalam pelayanan juga bisa seperti ini dimana kita berusaha untuk melakukan seakan-akan untuk Tuhan, namun sesungguhnya kita menemukan arti di dalam pelayanan hanya untuk aktualisasi diri supaya dianggap sebagai seorang Kristen yang baik sehingga dapat diterima bukan diterima Tuhan tetapi diterima pemimpinnya atau hamba Tuhan. Makanya ada begitu orang yang letih dalam pelayanan atau pekerjaan dan merasa letih lesu dan berbeban berat. Memang inilah
keadaan kita kalau semuanya dimulai dengan usaha manusia. Dan apa efeknya
yaitu kalau kita berhasil mendapatkan arti dari keberhasilan itu maka kita harus memelihara keberhasilan itu supaya kita diterima karena kita punya rumah yang mewah, tinggal di tempat tertentu serta naik mobil merek tertentu. Sehingga kita merasa bahwa harga diri kita itu karena itu dan merasa diterima. Dan akibatnya kita bisa sombong karena kita merasa semua itu adalah hasil dari kerja keras dan prestasi kita. Namun kalau suatu saat kita mengalami kegagalan atau kehilangan semua itu maka kitab isa kecewa dan putus asa serta tidak sedikit yang berusaha untuk bunuh diri.
Tetapi Puji Tuhan, Tuhan tahu bahwa kita disiksa dalam keadaan seperti ini dan Dia
memberikan sebuah alternatif yang lain. Tuhan berkata “ Barang siapa yang ada di dalam Kristus dia adalah ciptaan yang baru yang lama sudah sudah berlalu dan yang baru sudah datang “ .” Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Dia mengaruniakan anak-NYa yang tunggal supaya Barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. “ Tidak tahukah kamu dulu memang kamu anak-anak yang dimurkai Allah anak-anak durhaka yang semestinya mendapatkan upah dosa upah dosa adalah maut namun karunia Allah adalah hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus.
Berbeda dengan Sistem Injil (Grace Cycle) bermula dari inisiatif Tuhan. Dia tahu kita adalah orang mati. Dan Injil bukan untuk membuat orang baik jadi makin baik atau orang jahat jadi baik, Injil membuat orang mati rohani yang tidak bisa mencapai Tuhan menjadi hidup. Kita tidak layak untuk diterima tetapi Kristus ditolak untuk kita supaya kita diterima. Jadi prestasinya bukan prestasi kita tetapi Kristus yang berprestasi buat kita supaya kita diterima terlebih dahulu. Tuhan tahu kita tidak bisa dan tidak mampu, itulah sebabnya Dia yang melakukannya supaya kita yang percaya di dalam Kristus menerima hidup dan diterima.
Alkitab berkata kalau orang yang sudah menerima Kristus tetaplah tinggal di dalam Aku. Ada ayat yang lain berkata ada sebuah meterai bagi tanda sebagai tanda bahwa engkau milik Tuhan yaitu dipelihara oleh Roh. Jadi sekarang kita dipelihara bukan oleh diri kita sendiri, juga bukan oleh prestasi kita. Kita dipelihara oleh inisiatif Tuhan melalui Roh Kudus. Disini kita menemukan bahwa diri kita itu berarti bukan karena apa yang kita lakukan tetapi sekarang “ hidupmu bukannya kamu lagi tetapi Kristus yang tinggal di dalam kamu”. Bapa bisa berkenan kepada kita sekalipun hidup kita naik turun karena jatuh dalam dosa, karena Dia tidak melihat dosa kita namun melihat Roh Kristus yang tinggal di dalam kita. Kita menemukan arti bukan dari prestasi kita seperti tetapi dari karya Kristus. Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa supaya kita yang berdosa menjadi kebenaran Allah di dalam Kristus. Kita bukan orang benar tetapi kebenaran Kristus membenarkan kita. Arti hidup kita bukan dari banyaknya omset kita juga bukan dari pencapaian kita tetapi dari performa Kristus yang sudah menjadi identitas kita. Kita dimampukan untuk berprestasi dan prestasi kita bukan untuk membuktikan diri kepada siapa-siapa.
Dia yang paling berharga rela bayar harga supaya kita yang tidak berharga menjadi sangat-sangat berharga. Dan melalui Kristus sekarang kita menjadi anak-anak Allah sehingga saudara kalau berprestasi itu karena kita menjadi pengelola yang baik atas talentamu pengelola yang baik atas profesi yang sudah dipercayakan Tuhan dalam hidup kita. Menjadi pengelola yang baik atas bisnis yang sudah ada di tangan kita bukan untuk membuktikan diri bahwa kita orang hebat tetapi untuk kemuliaan-Nya.
Sehingga waktu berprestasi maka kita diingatkan bukan untuk supaya kita diterima tetapi karena kita sudah diterima lebih dahulu. Kita sebenarnya tidak layak, tetapi kalau kita diberkati maka tujuannya adalah supaya kita bisa menjadi berkat. Sehingga efeknya kita menjadi rendah hati. Kita menjadi berkat melalui apapun yang kita miliki dan apapun yang dipercayakan oleh Tuhan kita dapat menjadi berkat. Dan misalnya sampai ada kegagalan, sakit dan ekonomi kurang bagus bahkan kita bisa bersyukur karena Dia ijinkan ini semua terjadi Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Dan melalui semua ini kita semakin bergantung pada Tuhan. Kita tidak kecewa pada Tuhan karena sudah memiliki penerimaan terbesar yaitu kita tahu kalau Tuhan Pencipta langit dan bumi mengambil kita orang berdosa yang semestinya dihukum masuk neraka, Dia rela mati bagi kita di atas kayu salib. Dalam hal-ha yang sederhanapun seharusnya kita tidak perlu kuatir karena Bapa akan terus memelihara kita.
Kita berharga bukan karena kita itu memikat Tuhan tetapi karena kedaulatannya Dia memberikan kasih karunia kepada kita yang tidak berharga. Jadi waktu prestasi kita mungkin tidak berhasil maka kita tidak memukuli diri sendiri dan putus asa karena kita tahu bahwa kita diterima bukan karena prestasi kita tetapi diterima karena karya Kristus, sehingga kita semakin bergantung pada Tuhan dan tinggal di dalam Kristus.
Ada banyak orang sudah di gereja dan melakukan pelayanan tetapi dia menganggap pelayanan sebagai prestasinya untuk mencari arti dan supaya diterima sehingga tidak heran mengalami letih lesu dan berbeban berat. Sebab itu Yesus berkata “ marilah datang kepadaku yang letih lesu dan berbeban berat aku akan memberikan kelegaan”. Jadi kalau kita sudah diterima maka kita bisa lega karena kelegaan kita bukan karena karya siapa-siapa tetapi karena karya Kristus. Seperti yang dikatakan dalam Kolose 2 “ hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia, maka di dalam sistem Injil kita justru perlu terus berproses untuk tetap di dalam Kristus.
Yoh 15: 1-4
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya (He takes away = airo) dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku
Kalau kita perhatikan di Yohanes 15: 4 maka kata-kata Yesus sangat mirip dan sebenarnya Rasul Paulus tadi di Kolosi 2 itu mengambil kata-kata Yesus untuk disampaikan kepada Jemaat di Kolose. Di sini ini perintahnya bukan disuruh berbuah karena yang diulang di sini adalah kata “tinggallah “ (abide) dimana kata-kata abide itu 10 kali disebut di perikop ini. Jadi tinggallah di dalamKu jadi perintahnya bukan disuruh berbuah dan buah adalah hasil dari suatu proses.
Di ayat 2 dikatakan setiap ranting padaku yang tidak berbuat dipotongnya. Dipotongnya itu sebenarnya bahasa Indonesia itu agak salah terjemahannya karena aslinya itu di dalam bahasa Inggris bukan dipotong tetapi dibersihkan dan direkatkan kembali pada carang dan pokoknya sehingga menjadi ranting yang sehat dan berbuah. Bukankah ini adalah kabar baik bahwa
dikatakan “ Akulah pokok yang benar dan Bapakulah pengusahanya. Jadi pengusahanya yaitu Bapa di surga memastikan bahwa kita pasti berbuah. Sebab itu janganlah kita takut, kalau kita ada di dalam Kristus maka kita tidak akan dibuang tetapi dipastikan untuk berbuah.
2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TETAP TINGGAL DI DALAM KRISTUS?
2A. Fokusnya bukan pada pada agama, filsafat atau konsep namun membangun relasi dengan seorang pribadi.
Yoh 15: 4.
4Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku
Firman Tuhan berkata di ayat 4 “ tinggal di dalam aku dan Aku di dalam kamu” “ jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku, kamu tidak berbuah “ Jadi disini fokusnya bukan pada agama, filsafat atau konsep namun membangun relasi dengan seorang pribadi. Yesus juga mengajar kita untuk berelasi dengan Tuhan di surga sehingga Dia memanggil Bapa yang berbicara tentang relasi yang sangat dekat. Sebagai contoh, siapa yang berani membangunkan raja jam 3 pagi kalau bukan anaknya yang memiliki relasi sangat dekat. Kalau kita memiliki relasi dengan orang yang kita kasihi maka semua yang kita lakukan itu bukan karena kewajiban tetapi karena kasih sehingga kita tidak merasa lelah.Demikian juga kalau kita melakukan hal yang rohani
tetapi hidup di work cycle maka kita akan merasa lelah karena lupa bahwa fokusnya bukan pada agamanya, filsafat atau doktrin namun membangun relasi dengan pribadi
2b. Kita perlu terus menerus berproses untuk tetap tinggal di dalam kasih penerimaan Kristus.
Yoh 15:9
9“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Kita sudah diterima bukan karena pekerjaan kita tetapi karena kasih karunia Allah. Tim Keller berkata “ di dalam kelahiran baru kita menerima identitas kita bukan meraih identitas.” kita kita tidak perlu berprestasi buat Tuhan bukan melakukan performa kita buat Tuhan tetapi menerima penerimaan Tuhan terlebih dahulu baru kita dimampukan untuk berkarya buat Tuhan. Yesus sebelum Dia dicobai di padang gurun selama 40 hari 40 malam, dan setelah itu Dia berpuasa kemudian dicobai tiga kali. Sebelum itu apa yang terjadi yaitu Dia dibaptis dan belum melakukan apa-apa. Setelah dibaptis oleh Yohanes pembaptis waktu keluar dari air maka yang terjadi langit terbuka ada merpati yang turun dan ada kata-kata dari surga “ inilah anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah aku berkenan. Yesus belum melakukan apa-apa namun sudah diterima oleh Bapa-Nya. Dia mendapatkan afirmasi dari Bapa baru yang terjadi adalah Dia mengalahkan semua cobaan di Padang Gurun. Dia melakukan semua pelayanannya bahkan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita.
Yoh 6: 56-57
Barangsiapa makan daging- Ku dan minum darah- Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan AKU HIDUP OLEH BAPA, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan HIDUP OLEH AKU
Yesus Hidup Oleh Bapa
Yesus adalah sepenuhnya manusia. Dia bisa capek, bisa lapar…bisa sedih...; dia menangis; Dia merasakan penderitaan dan rasa sakit. Meskipun ia adalah Anak Allah, Dia bukan manusia setengah dewa. Kalau Dia bisa melakukan sesuatu supernatural maka Dia perlu menarik pada kekuatan dan sumber daya dari Bapa-Nya dengan cara yang persis sama seperti kita. Meskipun Dia Tuhan, Dalam Fil 2: 6-8 Dia memilih untuk mengosongkan diri dari kekuasaan ilahi-Nya, dan mengambil rupa sebagai seorang hamba untuk menjalani hidupnya secara total ketergantungan pada Bapa bahkan taat sampai mati.
Fil 2: 6-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri- Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri- Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib
2C. Kita perlu terus menerus berproses untuk tetap tinggal di dalam pemeliharaan Kristus.
Saat kita tinggal dalam pemeliharaan Kristus yang terjadi melalui Roh Kudus (Yoh 14:6-7), melalui Firman-Nya (Ef 5:25-26) dan melalui tubuh Kristus(1 Kor 12:26-27) maka kita sebenarnya sedang berbicara tentang disiplin rohani. Karena dipimpin oleh Roh Kudus melalui Firman ini butuh Latihan untuk dibentuk dan diajar dan berdiskusi. Ada level belajar yaitu mendengar, membaca, menulis, mendiskusikan, mengaplikasikan dan mengajarkannya kepada orang lain. Bahkan para pakar pengajar yang melakukan study ini mengkonfirmasi apa yang dilakukan gereja. Disiplin rohani itu membuat kita teguh dan akhirnya berbuah.
3. BAGAIMANA HAL ITU MEMBUAT KITA TEGUH DAN BERBUAH? Baca Yoh. 13: 2 – 12)
Yesus membasuh kaki murid-murid dengan kain lenan dimana kain lenan itu berbicara tentang kebenaran. Dalam Kristus kita diterima, dipelihara, kita berarti, karena kebenaran Kristus telah melingkupi kita. Pandanglah pada pribadi Yesus. Apa yang Yesus lakukan? Di salib. Dia mati supaya kita hidup. Dia dihukum supaya kita diampuni . Dia dimurkai supaya kita dikasihi. Dia ditolak supaya kita diterima. Biarlah kita teguh, tetap tinggal di dalam kasih penerimaan serta pemeliharaan Kristus.
Pertanyaan Reflektif
Kita terjebak hidup di dalam system yang mana? Sistem dunia atau sistem Injil? Work cycle atau Grace cycle?
Apa yang kita cari? Penerimaan manusia melalui pencapaian/prestasi? Atau kita tinggal di dalam kasih penerimaan Kristus yang sempurna ?
Apakah kita tinggal di dalam pemeliharaan Kristus? Apakah kita hidup untuk menerapkan disiplin rohani? Dipimpin oleh Roh Kudus melalui firman-Nya? Terkoneksi dengan komunitas Injil (tubuh Kristus)?
Gospel Response
Karena Injil …