PEMBACAAN : Galatia 4:8-11
Latar Belakang Jemaat Galatia adalah Yunani Pagan “penyembah berhala” namun sekarang mereka jatuh di bawah pengaruh guru-guru palsu "Judaizers" yang mengatakan bahwa tidak cukup hanya percaya kepada Kristus dan Injil, tetapi harus menaati adat istiadat Yahudi dan hukum Taurat.
Rasul Paulus berkata bahwa mereka jatuh kembali ke dalam perbudakan pada hal-hal yang bukan Tuhan. Kalau kita perhatikan, tanpa kita sadari, kita pun sebagai orang Kristen, jatuh ke dalam perbudakan pada hal-hal yang bukan Tuhan, apa saja hal-hal yang bukan Tuhan yang sering memperbudak kita? Bagaimana kita dibebaskan dari perbudakan itu?
1. APA/SIAPA ROH DUNIA ATAU HAL-HAL YANG MEMPERBUDAK?
Galatia 4:8
8Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
Ayat 3
Begitu juga dengan kita: Selama kita masih belum dewasa, kita diperhamba oleh roh-roh yang menguasai dunia ini.
Roh- roh dunia berasal dari kata “Stoicheion “ yaitu hal-hal mendasar yang diterjemahkan roh-roh di balik setiap ciptaan yang disembah. Sebagai contoh dewa-dewa yang disembah oleh orang-orang Yunani yaitu Zeus – dewa hujan dan langit, Poseidon - dewa laut dan perairan di bumi, Bacchus – dewa Anggur (Wine) dan Kesuburan (Fertility), Ares – dewa Perang (the god of War), Aphrodite - dewi cinta, kecantikan, seksualitas, kenikmatan dan prokreasi.
Mungkin bukan menyembah patung atau menyembah dewa tetapi diperbudak oleh prinsip-prinsip dasar dunia, apa maksudnya? Yaitu segala sesuatu yang adalah ciptaan, segala aktifitas yang dilakukan oleh ciptaan yang dijadikan/diperlakukan sebagai Tuhan. Ini adalah penyembahan berhala. Musuh Injil alternatif dari menyembah Tuhan yang benar adalah penyembahan berhala. Dan setiap manusia adalah penyembah (worshiper). Pertanyaannya adalah siapa/apa yang kita sembah?
Sepuluh Perintah Allah (Kel. 20:1-17)
3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
Dua yang pertama dari 10 Perintah Allah adalah tentang penyembahan berhala.
Seakan-akan begini; jika kita datang kepada Tuhan dan berkata “ tuhan.... ajari saya bagaimana saya bisa menjalani hidup yang berkenan kepadamu...saya ingin tahu rahasia untuk hidup, mengikuti kehendak-Mu.... ” maka hal pertama yang akan Tuhan sampaikan adalah berbicara kepada kita tentang penyembahan berhala.
Dalam Perjanjian Lama, kita melihat kata-kata tentang berhala banyak sekali muncul di cerita nabi-nabi dan tokoh-tokoh Perjanjian Lama. Namun. dalam Perjanjian Baru, ini sedikit menipu, karena kata berhala tidak banyak muncul. tetapi jika kita ingin memahami sifat mendasar dan mutlak dari seluruh tema ini, salah satu petunjuk kecil yang paling menarik dari hal ini adalah ayat terakhir dari 1 Yohanes dimana dia menulis surat kepada orang Kristen, dan berbicara kepada mereka tentang tiga hal. Dia berbicara kepada mereka tentang hidup dalam terang, hidup dalam kasih, dan hidup dalam Tuhan. Hidup dalam terang berarti kekudusan. dia mengajarkan bagaimana hidup suci di dunia, hidup dalam kasih berarti bagaimana bisa bisa menjadi orang yang penuh kasih kepada orang-orang di sekitar kita, dan ketiga, bagaimana kita benar-benar dapat menjalin hubungan dengan Tuhan.
1 Yohanes 5:21
Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
“Dear children, keep yourselves from idols.”
Di dalam kitab 1 Yohanes ada 5 pasal 105 ayat. Mengapa ayat yang terakhir berkata “ waspadalah terhadap segala berhala? 1 Yohanes berbicara hidup bersekutu dengan Kristus dan mengalami kasih Kristus. Yohanes ingin menyimpulkan bahwa hidup bersekutu dengan Yesus adalah hidup yang selalu memeriksa hati kita dari berhala-berhala di dalam hati kita yang bisa mencuri keindahan dan kemuliaan kasih karunia Tuhan di dalam hidup kita. Rasul Yohanes mengatakan bahwa jika kita gagal untuk hidup dalam terang atau gagal untuk hidup dalam kasih atau gagal untuk hidup dalam Tuhan, jika kita melakukan sesuatu yang salah, jika kita gagal dalam hal apa pun, jika kita memiliki masalah, itu semua berasal dari penyembahan berhala, karena untuk mengatakan, "Jauhkan dirimu dari berhala" pada dasarnya adalah pernyataan ringkasan dari semua yang dia katakan.
- Martin Lloyd Jones -dalam bukunya ( Exposition 1st John Sermon) mengatakan “Bahaya dan musuh terbesar yang kita hadapi bukanlah masalah perbuatan atau Tindakan kita, tetapi penyembahan berhala... Mungkin terdengar sangat aneh bagi beberapa orang. Orang berpikir bahwa di atas segalanya kita perlu diperingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yg berdosa. Tetapi perbuatan dan tindakan kita selalu merupakan hasil dari hati dan pikiran kita. Yohanes, dalam suratnya, 1 Yohanes, mengambil prosedur yang sama dengan Sepuluh Perintah Allah. Di mana melalui Firman ini, kita belajar bahwa bahaya terbesar adalah penyembahan berhala.”
Dosa mengakibatkan pencarian kesenangan manusia salah arah kepada ciptaan (creation) bukan lagi kepada Sang Pencipta (The Creator) yang akhirnya menghancurkan dirinya sendiri. Dosa yang kita perbuat disebabkan oleh motivasi hati kita yang berdosa.
Setiap kali kita gagal dan berdosa, kita harus selalu memeriksa hati kita dan bertanya:
- Apa yang ada di hati yang menggantikan Tuhan?
- Apa yang begitu penting sehingga hal itu telah menggantikan tempat Tuhan?
- Apa yang menurut kita mutlak diperlukan, harus terjadi atau kita miliki?
- Apa yang ada di tempat Tuhan yang menyebabkan saya melakukan ini?
Sebab itu setiap kali kita gagal dan berdosa maka kita perlu untuk memeriksa hati kita yaitu apakah ada sesuatu selain Tuhan yang menjadi keindahan kita, penyelamat kita, harga diri kita, dambaan hati kita, hasrat tertinggi kita, keberhargaan kita dan hal terbaik kita.
“Berhala adalah apapun dalam hidup kita yang menduduki tempat yang seharusnya diduduki oleh Tuhan saja. Berhala adalah apapun yang menjadi pusat dalam hidup kita, hal apa pun yang terpenting bagi kita. Berhala adalah apapun yang menjadi sumber kehidupan dan menjadi tempat kita bergantung. Apapun yang menggerakkan, membangkitkan minat, menarik, dan mempengaruhi kita adalah sebuah berhala. Berhala adalah apapun yang kita sembah, apa pun yang menyita banyak waktu dan perhatian, energi dan uang kita; apa pun yang memegang posisi pengendali dalam hidup kita adalah sebuah berhala.” -Martin Lloyd Jones (The World and its gods – Oct 6, 1948)
Itulah sebabnya Paulus menggunakan kata stoicheion hal-hal yang mendasar. Berhala bukan dosa pada umumnya atau perbuatan buruk, tetapi bisa hal-hal baik tapi dijadikan Tuhan. Hal-hal yang mendasar seperti sandang, pangan, papan, yang berubah menjadi sumber identitas, harga diri dan yang terutama di dalam hidup, menempati tempat Tuhan.
Itulah yang membuat hidup kita kacau dan itulah alasan kita melakukan semua yang kita lakukan. Itulah akar dari kepribadian kita. Ketika sesuatu yang baik menjadi yang terutama, itu menjadi Tuhan kita atau berhala kita, dan itu yang dipakai iblis menjadi idol yang menghancurkan hidup kita. Itu menjadi fokus yang menyatukan kepribadian kita, dan itulah mengapa kita menjadi diri kita sendiri.
2. BAGAIMANA HAL INI MEMPERBUDAK KITA?
Di ayat 3, 8, 9 Rasul Paulus menggunakan kata yang sama, yaitu “Diperhamba/ Memperhambakan | Diperbudak/Memperbudak = epithymia – keinginan yang berlebihan, nafsu yang berlebihan. Bagaimana mereka memperbudak atau memperhamba kita?
Dalam Alkitab, cara kita melihat bagaimana berhala mengendalikan kita, ada bahasa Yunani yang digunakan berulang kali, dan sayangnya, karena terjemahan kita tidak tahu bagaimana menerjemahkannya, rata-rata orang kristen yang telah membaca alkitab telah melewatkan salah satu hal terpenting yang dikatakan Perjanjian Baru. Ada beberapa ayat yang menggunakan kata epithymia ini “
Efesus 2:3
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam Hawa Nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Efesus 4:22
yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh Nafsunya yang menyesatkan,1 Yoh 2:16
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu Keinginan daging dan Keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Yak 1:14
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh Keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Baca juga 1 Petrus 2:11, 1 Petrus 4:2, Efesus 4:22, Galatia 5:16
Nafsu dalam Alkitab bukanlah keinginan untuk sesuatu yang jahat saja; nafsu dalam alkitab adalah keinginan berlebihan untuk sesuatu yang baik, yang akhirnya menciptakan berhala. Kita bernafsu akan ketenaran atau bernafsu akan cinta atau bernafsu akan pencapaian atau bernafsu untuk membuat anak-anak kita untuk Bahagia. Jadi godaan akan berhala datangnya seperti ini ; Ketika sebuah berhala datang dan berkata, “jika kamu memiliki aku, maka kamu akan bahagia,” itu menciptakan sebuah ilusi kebohongan dan apa yang dilakukannya adalah mengambil keinginan yang normal dan mengubahnya menjadi keinginan yang berlebihan yang memperbudak. Itu mengubahnya menjadi nafsu atau suatu obsesi atau suatu ambisi. yang akhirnya membelenggu dan membuat kita menjadi budak dari apapun yang kita kejar.
Karena ketika sebuah berhala datang dan berkata, “jika kamu memiliki aku, maka kamu akan bahagia,” itu menciptakan sebuah ilusi kebohongan dan apa yang dilakukannya adalah mengambil keinginan yang normal dan mengubahnya menjadi keinginan yang berlebihan yang memperbudak. itu mengubahnya menjadi nafsu atau suatu obsesi atau suatu ambisi. yang akhirnya membelenggu dan itu akhirnya membuat kita menjadi budak dari apapun yang kita kejar.
Sebagai contoh yaitu waktu kita mengalami kepahitan , dendam atau sakit hati, sebenarnya saat kita dendam dan sakit hati terhadap seseorang itu bukan karena semata-mata orang itu lakukan, tetapii hati kita kehilangan sesuatu yang kita anggap sangat penting, yang menjadi sumber kebahagiaan, yang kita inginkan berlebihan atau obsesi kita. Dan saat teman kita atau mertua kita atau orang lain mengambil hal itu dari kita maka itu yang membuat kita marah. Itu karena apa yang hilang dari kita, kita merasa harus memilikinya, dan kita tidak akan pernah bisa memaafkannya atas apa yang hilang dari kita. Itulah alasannya mengapa kita diperbudak. Kita diminta mengampuni 1000 kali juga tidak bisa karena berhala itu menuntut kita untuk menyenangkannya dan kalau kita tidak mendapatkannya maka itu akan membuat hati kita bergejolak.
Atau ketika kita mengalami kegagalan atau minder maka alasan mengapa kita merasakan ini semua bukan karena situasinya atau karena apa yang orang lain lakukan atau kegagalan itu sendiri, tetapi hati kita yang menghukum kita yaitu karena kita tidak dapat memenuhi keinginannya, nafsu, obsesi atau ambisi itu. Misal : “ kamu tidak bisa dapat omzet segini.... kamu tidak bisa lebih hebat dari dia.. kamu tidak bisa beli rumah di tempat tertentu dengan luas tertentu. Atau “ kamu tidak bisa mengalahkan orang itu.,kamu tidak bisa menyenangkan orang tuamu ” Dengan kata lain rendah diri dan minder kita itu karena hati kita menginginkan sesuatu tapi tidak mendapatkannya sehingga kita merasa gagal atau tidak bisa bersyukur. Mau di suruh bersyukur 1000 kali juga tidak bisa bersyukur.
Galatia 4:9
9Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
Orang yang menyembah uang sering berpikir mereka adalah Pekerja Keras
Orang yang menyembah anaknya sering berpikir mereka Mengasihi Anaknya
Orang yang menyembah pelayanannya sering berpikir mereka Mengasihi Tuhan
Berhala selalu mengecewakan, tidak pernah menepati apa yang dijanjikannya, tidak mampu menyelamatkan dan selalu meninggalkan kita kecewa, putus asa, sendirian dan hancur.
Lukas 15:11-32 - Perumpamaan Anak Yang Hilang (Prodigal Son)
Luk 15:29 – “katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.”
Si Anak Sulung sangat bermoral dan sangat baik dan sangat religius dan sangat dekat dengan ayahnya dan melakukan semua yang dikatakan ayahnya. Ingat? Dia berkata, "Ayah, aku telah bekerja keras untukmu.” inti dari perumpamaan itu, inti dari poin Yesus adalah mereka berdua hilang dari bapa. Tidak satu pun dari anak-anak itu mengerti hati bapanya. keduanya hanya ingin mengendalikan dan menggunakan bapanya. itulah yang dilakukan penyembahan berhala. membuat kita untuk menjadi tuhanku sendiri. aku akan menjadi penyelamatku sendiri. aku yang akan mengendalikan hidupku sendiri dan aku tidak percaya kepada Tuhan. Poin dari Yesus yaitu kita mungkin tidak seperti anak yang hilang yang melakukan foya-foya dan mabuk-mabukan dengan pelacur. Mungkin kita bisa sangat alim, beragama dan beribadah tetapi hati kita bisa menyembah berhala dan menggunakan Bapa untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Namun orang beragama dan suka ibadah lebih berbahaya karena mereka tidak sadar saat mereka ada di dalam perbudakan dan secara spiritual mereka mati rohani.
Jadi hal apa yang memperhamba kita tetapi bukan Tuhan? Yaitu hal baik apa pun yang diangkat untuk menjadi hal utama yang memperbudak kita dan itu dapat memperbudak kita dengan melakukan hal-hal yang baik maupun melakukan hal-hal yang buruk, sama bahayanya . Menjalani kehidupan yang rusak ataupun menjalani kehidupan yang alim dan rajin beribadah bisa juga memperbudak kalau kita melakukan itu semua untuk mendapatkan sesuatu. Dan sesuatu itulah berhalanya. yang memperbudak kita.
3. BAGAIMANA KITA BISA MERDEKA DARI HAL-HAL INI ?
Galatia 4:9
9Tetapi sekarang Sesudah Kamu Mengenal Allah, atau lebih baik, Sesudah Kamu Dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi...
Rasul Paulus mengajarkan apa yang utama dalam Iman Kristen, bukan tentang disiplin rohani, bukan tentang perbuatan kita, bukan tentang apa yang boleh kita lakukan dan tidak boleh kita lakukan, tetapi Tuhan mengenal kita, mengasihi kita, telah memilih kita, telah memberikan kasih karunia dan belas kasihan-nya kepada kita.
1 Kor 4: 3-4 (AGS)
3Bagi saya, tidak menjadi soal jika kalian ataupun orang lain menilai saya — bahkan saya tidak menilai diri saya sendiri. 4Saya tidak tahu jika saya melakukan perbuatan yang salah, tetapi hal itu tidaklah membuat diriku benar. Tuhanlah Yang Berhak Menilai Saya.
Berhala apa pun akan membuat kita diperbudak oleh suatu penilaian seseorang.
jika penyembahan berhala adalah teman dan persetujuan dan popularitas, kita akan membiarkan orang lain menilai anda sepanjang waktu, dan kita akan naik turun tergantung pada apa yang mereka katakan. Jika itu prestasi, maka itu yang dipikirkan rekan-rekan kita atau mungkin yang dikritik. Apa pun itu, jika kita religious maka kita ingin semua orang menganggap kita sangat saleh.
Di dalam Injil maka performa kita tidak berarti dan tidak menentukan identitas kita. Yang penting adalah apa yang Tuhan pikirkan tentang kita di dalam Kristus (melalui performa Kristus). Oleh sebab itu kenalilah Tuhan yang mengasihimu Obat dari hati kita (kasih yang rusak) adalah menemukan dan mengalami kasih-nilai-harta yang lebih besar dari apa yang semua berhala tawarkan.
Yoh 15: 13-14a, 16a
13 tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 14kamu adalah sahabat-Ku... 16bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Di salib, Kristus memberikan nyawa-Nya, mendapat penilaian terburuk dikhianati dikecewakan dihakimi dan ditolak, supaya kita yang adalah musuh Allah menerima kasih yang terbesar pembelaan pengharapan pengampunan perkenanan untuk menjadi sahabat-sahabat Allah. Pandanglah dan renungkan karya Salib Kristus. Hanya pada Salib-Nya kita akan menemukan dan mengalami kasih, nilai dan harta yang terbesar.
Inilah Injil itu yaitu bukan agama. Sampai kita melihat keindahan Injil maka kita akan terus dibelenggu oleh berhala-berhala. Sebab itu Martin Luther berkata bahwa kekristenan adalah suatu pertobatan. Kalau kita memandang keindahan Kristus maka keindahan dunia menjadi suram dibandingkan dengan kasih Kristus. Kalau kita bertobat itu bukan supaya untuk diselamatkan namun ketika kita bertobat dan merasa resah, gelisah serta tidak nyaman maka kita mengijinkan Tuhan untuk mengungkap apa yang membuat kita seperti itu dan menemukan akarnya sehingga kalau kita bisa melihat itu maka itu akan mengubah hati kita sehingga lebih mengasihi Tuhan dan hanya melihat penerimaan dan kepuasan itu hanya dalam Kristus.
Augustine the Hippo mengatakan “ Engkau menciptakan kami untuk diriMu oh Tuhan...dan hati kami selalu gelisah resah sampai hati ini menemukan perhentian, damai dan rest hanya di dalam-Mu.” Biarlah kuasa Injil, keindahan kasih karunia Kristus menata ulang hati dan keinginan kita serta kasih kita dengan memandang hanya kepada keindahan Kristus.
Pertanyaan Reflektif :
Apa yang hati kita inginkan (epithymia) secara berlebihan sehingga menggantikan tempat Tuhan?Apakah ada dosa atau kebiasaan buruk tertentu yang memperbudak kita? Apakah kita sudah menemukan akar berhalanya? Bertobatlah dari melihat ciptaan (berhala) untuk memuaskan sesuatu di hati kita, di mana hanya Tuhan yang mampu memenuhinya.
Gospel Responses:
Alami kasih-Nya dengan merenungkan karya salibnya: Kristus menyerahkan nyawa-Nya di atas salib bagi kita yang mengkhianati Dia, supaya kita yang adalah musuh Allah menjadi sahabat-sahabat- Nya
IMPLIKASI INJIL