Atas nama kebebasan, sebagian orang berpikir ‘asal orang lain ga terganggu, ya sah-sah saya melakukan hal itu. Orang lain happy, saya juga bisa happy.’ Konsep semacam ini terkesan ‘fine’ namun sesungguhnya mengekspos esensi dosa yang berpusat pada diri sendiri.
Disinilah kita perlu memahami kebenaran Injil yang memberikan kita cara pandang yang baru dalam memaknai kebebasan. Kebebasan kita di dalam Kristus justru bukan untuk memuaskan keinginan diri sendiri tetapi melayani orang lain di dalam kasih. Hal ini mungkin sudah kita ketahui namun bagaimana kita dapat menghidupi kebenaran ini secara konsisten dalam konteks keluarga, pekerjaan, gereja bahkan dalam relasi kita sehari-hari?
Temukan Kebenarannya Minggu ini TBOG - wk25 - "LIVING BY THE GOSPEL IN RELATIONSHIP"
Sunday Service, 30 JULI 2023 pk. 08:00 | 10:30 | 13:00
Live Streaming ➡️ www.gibeon.church 08:00|10:30|13:00
Disiarkan live di LIFE Channel melalui MNC VISION (91), MNC PLAY(70) and VISON APP pk. 19:00
Pertanyaan Minggu ke-31
Bagaimana kita sebagai orang percaya bertumbuh dalam kesalehan?
Jawaban
kita bertumbuh dalam kesalehan ketika kita mengenal akan kemuliaan dan kasih karunia Allah, memahami dosa kita sendiri dan menanggapinya dengan pertobatan melalui iman dalam kuasa Roh Kudus yang menghasilkan buah dalam kehidupan kita.
Bacaan Ayat
2 Petrus 1:5-7
Justru karena it kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kash akan saudara-saudara kash akan semua orang