PEMBACAAN : Galatia 3: 9 - 22
Banyak orang yang bingung ketika membaca Alkitab, seolah setiap kisah di dalamnya saling berkontradiksi. Melalui Galatia 3:9-22 kita melihat bahwa Alkitab memiliki koherensi. Rasul Paulus menjelaskan melalui Surat Galatia suatu benang merah kebenaran Injil bahwa Perjanjan Lama dan Perjanjian Baru adalah suatu narasi yang berkesinambungan dan koheren. Paulus menjelaskan dengan membagi dua era yaitu Abraham dan Musa, Perjanjian dan Hukum. Dan tujuan keduanya tidak bertentangan melainkan ada suatu koherensi dan konsistensi yang berbicara tentang berita anugerah.
1. ABRAHAM DAN JANJI TUHAN.
Galatia 3:6 &8
6(Kej. 15:6; Rm. 4:3) Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. ... 8 (Kej. 12:3) Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: ”Olehmu segala bangsa akan diberkati.”
Apa Janji-Nya?
Kejadian 12:2-3
2Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3(Gal. 3:8) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Janji Tuhan adalah bahwa Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat. Dan janji ini diulang sampai lima kali. (Kej. 12:2-3, Kej. 18:18 , Kej. 22: 16-18, Kej. 26:4, Kej. 28:14)
Kejadan 12:3
3(Gal. 3:8) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, Dan Olehmu (Oleh Keturunanmu – Thru Your Descendents ) semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan ”kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: ”
Ikatan Perjanjiannya Dipenuhi Di Dalam Yesus Kristus
14Yesus Kristus telah membuat ini, supaya Di Dalam Dia (Kristus) Berkat Abraham Sampai Kepada Bangsa-Bangsa Lain,
Berkat ini bukan sekedar berkat jasmani namun berkat yang dimaksudkan adalah di dalam Kristus kita kembali bersekutu dengan Tuhan.
18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru Oleh Janjilah Allah Telah Menganugerahkan Kasih Karunia-Nya Kepada Abraham.
Basis dari janji Allah adalah kasih karunia-Nya bukan karena melakukan hukum.
Mengapa Perlu Ada Hukum Taurat?
2. MUSA DAN HUKUM ALLAH
19Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran
Sepuluh perintah Allah diberikan kepada Musa 400 tahun sesudah Abraham percaya kepada Tuhan dan hal itu diperhitungkan oleh Tuhan sebagai kebenaran. Jadi, hukum tidak diberikan sebagai sarana keselamatan namun diberikan untuk itu alasan lain. Hukum diberikan dalam Sepuluh Perintah Allah bukan berarti sebelumnya tidak ada dosa. Semua manusia sebenarnya sudah tahu karena ada nurani kita yang memberikan kita kompas moralitas di dalam hati setiap manusia. Dan sebelum Hukum Taurat yaitu waktu manusia berbohong, berbuat jahat, membunuh atau menipu, maka manusia akan merasa bersalah dan yang dilakukan itu tidak benar.
Tetapi setelah hukum Sepuluh Perintah Allah itu diberikan maka tertulis bahwa bohong adalah pelanggaran hukum dan itu adalah dosa. Dan bukan hanya itu kalau kita adalah pelanggar hukum maka kita tidak layak untuk mendapatkan keselamatan dan upah dosa adalah maut. Sebab itu oleh Paulus di Efesus 2:3 kita disebut sebagai orang-orang yang harus dimurkai.
Sebagai illustrasi yaitu kalau kita lupa membayar pajak selama beberapa tahun maka kita akan merasa tidak nyaman karena belum membayar pajak. Kemudian kita membaca undang-undangnya dan ternyata ada tertulis undang-undangnya. Sehingga bukan lagi perasaan tidak nyaman yang kita rasakan namun jelas tertulis bahwa kalau kita tidak membayar pajak itu melanggar hukum.
Demikian juga bahwa Abraham ini pendosa dimana dia berbohong dua kali pada raja Mesir dan raja Amalek, malah menyuruh Sara untuk kawin dengan mereka untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Dan 400 tahun kemudian maka.apa yang dilakukan Abraham itu diresmikan menjadi hukum yang tertulis. Jadi tujuan Allah memberikan hukum adalah untuk menunjukkan kepada manusia bahwa kita semua adalah pelanggar - pelanggar hukum dan kita semua manusia yang berdosa dan berada di bawah kutuk dosa.
Hukum Taurat mengekspos serta menunjukkan ketidakmampuan dan ketidak berdayaan kita akan dosa (ada di bawah kutuk dosa).
Galatia 3:10
10 Karena Semua Orang, Yang Hidup Dari Pekerjaan Hukum Taurat, Berada Di Bawah Kutuk. Sebab ada tertulis: ”Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.”
Hukum Taurat mengungkapkan kebutuhan kita akan janji Tuhan yang akan datang yaitu
Sang Juruselamat - Yesus Kristus.
Galatia 3:11-12
11 Dan bahwa Tidak Ada Orang Yang Dibenarkan Di Hadapan Allah Karena Melakukan Hukum Taurat adalah jelas, karena: ”Orang yang benar akan hidup oleh iman.” 12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
Yesus Kristus adalah Musa yang lebih baik (Better Moses), Sang Pengantara sempurna yang menggenapi Hukum Taurat
19Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran – sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu – dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat Ke Dalam Tangan Seorang Pengantara( Musa)... 21Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. 22Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya Oleh Karena Iman Dalam Yesus Kristus Janji Itu Diberikan Kepada Mereka Yang Percaya.
3. APA SIGNIFIKANSI DAN IMPLIKASINYA BAGI KITA?
Janji Allah kepada Abraham tidak bisa dibatalkan
15Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorang pun. ... 17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
Pada Jaman dulu maka Covenant Ritual (sebagai tanda kesepakatan antara 2 belah pihak yang saling berjanji, ada hewan yang dibunuh dan dibagi-bagi, kemudian kedua belah pihak akan bergandengan tangan berjalan ditengah genangan darah sambil mengucapkan untuk setia pada janji mereka). Dan nasib pihak yang melanggar yaitu harus dipotong, disembelih serta darahnya akan dicurahkan. (Yermia 34:18).
Kejadian 15:17-18
17Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. 18 Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat
Namun janji Allah dengan Abraham maka perjanjiannya hanya satu pihak: artinya konsekuensi dari ketidaktaatan dan ketidaksetiaan Abraham dan keturunannya itu ditanggung oleh Tuhan. Kalau kita berkata tidak mungkin mengikuti Hukum Taurat dan kita tidak mampu mentaati Hukum Taurat dan Hukum Taurat mengekspos dosa dan ketidak mampuan kita.
Kira-kira 1700 tahun kemudian maka lahirlah Sang Penggenap Janji, Sang Pengantara Sempurna yang taat hukum untuk menepati janjiNya. Yesus Kristus sang penggenap janji dan sang pengantara sempurna yang taat hukum menepati janji terpotong dari kekekalan seperti domba yang disembelih, darahnya tercurah bagi kita yang pelanggar janji yang tidak setia dan yang gagal taat.
Galatia 3:13-14
13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ”Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” 14Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Tuhan memberikan jaminan (kolateral) akan janjiNya melalui karya Salib Kristus. Injil itu bukan berbicara tentang kita harus setia sebab tidaklah mungkin kita dapat setia sepenuhnya dan bahkan seringkali mudah jatuh. Namun dalam ketidaksetiaan kita maka Tuhan lebih setia bahkan ketika kita jatuh yang semestinya ada konsekuensinya tetapi Tuhan yang menanggungnya. Tuhan memberikan jaminan (kolateral) melalui karya salib Yesus Kristus. Tuhan memberikan diriNya mati di kayu salib untuk menanggung semua dosa kita baik dosa masa lalu, masa sekarang dan dosa yang akan datang. Segala hutang kita sudah lunas dibayar oleh darah Yesus. Salib Kristus adalah jaminan kita, Roh Kudus adalah kemampuan kita dan di dalam Kristus adalah identitas kita.
Pertanyaan Reflektif :
Janji Apa/siapa yang kita pegang dalam menjalani kehidupan ini? Apa yang dunia janjikan? Janji kemampuan diri? Janji manusia? Janji Berkat Jasmani? atau Janji-Nya Tuhan ? Bertobat dari mempercayai hal lain yang menjanjikan selain Injil!
Gospel Responses :
Ingatkan diri akan Injil bahwa : Tuhan sudah menggenapi janji-Nya, membuktikan janji-Nya dan menjamin janji-Nya.
IMPLIKASI INJIL. Karena Injil …