The Gospel In The Sripture

The Book Of Galatians "The Gospel  In The Scripture"

Ps. Michael Chrisdion

PEMBACAAN  : Galatia 3: 1-8

Seringkali kita berusaha untuk mencari cara untuk hidup bahagia atau hal-hal yang praktis dalam hidup ini. Namun semua tips-tips moral itu tidak akan pernah dapat mengubah hidup kita. Hal-hal yang kelihatannya baik namun kalau itu bukan Injil tidak akan bisa mengubah hati kita. Dan hati perlu diubah oleh Injil sebab dari hatilah muncul kehidupan. Kalau hati kita mengikuti dosa maka yang keluar dari hidup kita adalah kebinasaan. 

        1. RASUL PAULUS MENUNJUKKAN BAHWA KABAR BAIK INJIL SUDAH ADA MULAI DARI PERJANJIAN LAMA.

6 (Kej. 15:6; Rm. 4:3) Secara itu jugalah ABRAHAM PERCAYA KEPADA ALLAH, MAKA ALLAH MEMPERHITUNGKAN HAL ITU KEPADANYA SEBAGAI KEBENARAN. 7Rm. 4:16 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.

Kalau kita perhatikan maka tiba-tiba Paulus mengutip Perjanjian Lama dan membawa tokoh Perjanjian Lama  yaitu Abraham yang ada sebelum Musa yaitu untuk mengalahkan ajaran palsu Judaizer. Dan di ayat ini menunjukkan bahwa Injil yang diberitakan Paulus bukan sesuatu yang baru. Kebenaran Injil juga sudah ada dan sudah berlaku bahkan sebelum Musa dimana dituliskan bahwa Abraham itu dibenarkan oleh iman bahkan sebelum melakukan apa-apa (Keselamatan melalui iman). Jadi Rasul Paulus menunjukkan bahwa Injil itu sudah ada mulai dari Perjanjian Lama.

Tim Keller berkata” Satu-satunya cara untuk memahami serta mengenal Iinjil adalah melalui ayat-ayat alkitab (baik Perjanjian Lama/Baru) namun pada saat yang sama, ayat-ayat alkitab juga hanya dapat dipahami esensinya melalui lensa Injil sehingga tidak menjadi sesuatu yang membingungkan dan menjadi suatu hukum dan perintah yang penuh aturan dan  moralitas.” Jadi Injil tidak ada tanpa ayat Alkitab, namun ayat Alktiab jika dibaca tanpa Injil akan menjadi sesuatu yang membingungkan dan menjadi suatu hukum dan perintah yang penuh aturan dan moralitas karena itu kita perlu melihatnya dan memahaminya dari lensa Injil. 

8 (Kej. 12:3) Dan KITAB SUCI, yang SEBELUMNYA MENGETAHUI, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, TELAH TERLEBIH DAHULU MEMBERITAKAN INJIL kepada Abraham: ”Olehmu segala bangsa akan diberkati.”

Dari ayat ini kita mengerti bahwa kitab suci itu bukan hanya barang mati atau buku biasa karena bisa mengetahui bahwa bukan hanya Abraham dan keturunannya yang dibenarkan oleh iman tetapi juga orang-orang bukan Yahudi. 

Dikatakan bahwa Firman Allah Di Perjanjian Lama memberitakan Injil kepada Abraham, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana caranya? 

Kej 12:1-3
Abram dipanggil Allah
1(Kis. 7:2-3; Ibr. 11:8) Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: ”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; 2Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. 3(Gal. 3:8) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Kitab Kejadian saat itu belum ditulis, yang ada hanya suara dari sorga. Firman Tuhan sendirilah yang memberitakan kebenaran Injil ke dalam hati Abraham. Secara implisit sebenarnya Paulus mengajarkan tiga hal tentang doktrin keilahian ayat-ayat Alkitab yaitu :

          1) Plenary Inspiration Of The Scriptures( Keutuhan Inspirasi Alkitab). Mat.19:4-5, Kis.4:25

Alkitab adalah Firman Allah bagi umat manusia. Seluruh ayat-ayat ditulis oleh penulis manusia, tetapi Tuhanlah yang mendorong dan membimbing mereka untuk menulis apa yang mereka tulis yaitu: setiap kata, setiap bentuk kata, dan setiap penempatan kata yang ditemukan dalam manuskrip asli Alkitab ditulis secara sengaja oleh inspirasi ilahi dari Tuhan.

          2) Infallibility Of The Scriptures(Ketidakbersalahan Pengajaran Alkitab). 2 Pet 1:19-21,          2 Timotius 3:16

Infalibilitas adalah sifat ketidakbersalahan Alkitab di dalam setiap maksud dan pengajaranNya. Allah adalah Allah yang benar, maka firman-Nya tidak menyesatkan, tidak berkontradiksi, tidak dapat disangkal, dapat dipercaya karena Firman-Nya adalah kebenaran. Firman Allah berkuasa dan tidak akan gagal serta sanggup untuk memperbaiki kelakuan kita yang cemar, serta mengarahkan kita semua dałam terang kebenaranNya. 

          3) Sufficiency Of The Scriptures (Sufisiensi/Kecukupan Alkitab). Ibr 4:12, Ef 6:17

Alkitab di dalamnya adalah Firman Tuhan, yang penting diketahui oleh umatNya di dalam recana keselamatan Tuhan bagi kita di dalam sebuah proses sejarah penebusan, dan di dalamnya ada hal penting yang kita butuhkan untuk memperlengkapi kita untuk kehidupan iman dan pelayanan sehingga kita bisa mencintai Tuhan secara utuh dan sempurna.

          2. YESUS KRISTUS SEPERTI RASUL PAULUS JUGA MENUNJUKKAN SIAPA DIRINYA MELALUI AYAT-AYAT ALKITAB.

Ada orang percaya Yesus namun tidak suka kebenaran Firman dan tidak percaya keabsahan seluruh  ayat-ayat alkitab. 

         1) Plenary Inspiration Of The Scriptures (Yesus Menjelaskan Dirinya Sendiri Melalui Keutuhan Inspirasi Alkitab). 

Yoh 10:34-36
34 (Mzm. 82:6) Kata Yesus kepada mereka: ” Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? 35Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah – sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan –, 36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

Kita selalu beranggapan Mazmur 82 ini yang menulis adalah Daud. Namun tidak semua Mazmur yang menulis adalah Daud. Yang dikutip Yesus ini yang menulis bukan Daud tetapi Asaph.  Artinya Yesus mendasarkan keilahianNya pada satu kata dalam klausa sekunder dalam Mazmur yang tidak penting dengan sosok yang tidak jelas di bagian kitab suci yang tampaknya paling tidak berwibawa, yaitu Mazmur, namun Dia menganggap itu Taurat yaitu Firman Allah. Jadi Yesus tidak mengesampingkan inspirasi Ilahi dalam Mazmur karena bahkan di dalam Mazmur ada Injil. Di dalam Mazmur menceritakan siapa Kristus!!! 

          2) Sufficiency Of The Scriptures (Yesus mengkotbahkan Sufisiensi/Kecukupan Alkitab. 

Luk 16:27-31
27Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 28sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 29Tetapi kata Abraham: ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. 30Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 31Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”

Dari cerita ini maka Yesus menyatakan bahwa tulisan Musa dan para nabi itu sudah cukup. Kalau mereka tidak bisa diyakinkan dengan itu maka mereka juga tidak akan diyakinkan oleh mujizat apapun. Kalau kita baca di Galatia 1 bahkan Paulus juga berkata “ kalau sampai ada orang yang memberitakan Injil lain bahkan malaikat pun dengan spektakular dan dengan penglihatan. Atau orang turun surga dan neraka sekalipun, kalau itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan maka jangan dengarkan dia.

          3) Infallibility Of The Scriptures (Yesus terus menerus mengutib ayat-ayat alkitab Perjanjian Lama yang membuktikan kehandalan serta ketidakbersalahan pengajaran Alkitab)

Apakah Yesus percaya akan ketidakbersalahan pengajaran Alkitab sama seperti Paulus? Apa buktinya? Di Liberty Univiversity ada orang yang membuat studi yang meneliti perkataan Yesus bahw ada kurang lebih 1800 ayat yang mencatat perkataan Yesus di ke empat Kitab Injil; 180 dari ayat-ayat tersebut (10%) adalah kutipan ayat-ayat dari Perjanjian Lama.

Setiap kali Yesus menunjukkan suatu kebenaran maka Dia menjawab semua pertanyaan bahkan melawan si iblis dengan selalu berkata “ ada tertulis....Firman Allah berkata, bukankah ada tertulis di kitab Taurat.”. Bahkan saat Yesus berada di atas salib maka perkataan-Nya juga mengutip dari Mazmur.

Yoh 19:28
28 (Mzm. 22:16, 69:22) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci –: ”Aku haus!” 29Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. 

Tidak ada yang menilai dan menguji Yesus apakah ini terpenuhi atau sesuai dengan nubuatan-Nya. Mengapa Yesus selalu berpikir tentang Firman? Yesus berbicara dengan siapa? Tidak ada orang di sekitarnya. Ini adalah saksi mata yang mencatat semua perkataan-Nya dan semua perkataaan-Nya adalah Firman.  

Mat 27:46
46 (Mzm. 22:2) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ”Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Itu juga bukan perkataan Yesus asli tetapi Dia mengutip dari Mazmur. Mengapa Dia harus mengatakan itu yaitu apakah untuk menggenapi Firman?

Luk 18:31
31Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. 

Mat 26:54
54Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?”

Semua yang dikatakan Yesus adalah untuk Firman dan nubuatan dapat digenapi. Jadi Firman Tuhan itu tidak bisa gagal dan dapat dihandalkan (Infalibility). Yesus mengutip Firman Tuhan secara terus menerus supaya semua yang dilakukan-Nya menggenapi dan sesuai dengan Firman Tuhan, karena Dialah Sang Firman.                             

          3. APA SIGNIFIKANSI DAN APLIKASI INJILNYA BAGI KITA?

Kitab suci itu memberi kesaksian tentang Yesus dimana semua menunjuk kepada Yesus. Alkitab Ditulis oleh 40 orang yang berbeda, di 13 negara di 3 benua dalam kurun waktu 1500 tahun dengan background yang berbeda-beda  namun mereka bisa menuliskan satu tema sentral. Perjanjian Lama adalah Injil yang tersirat (masih belum disingkapkan). Perjanjian baru adalah Injil yang tersurat (sudah disingkapkan). Apa signifikansinya? 

Semua ceremonial law menunjuk kepada Kristus (Yoh 5:39). Semua Tokoh di Perjanjian Lama sudah digenapi di dalam Kristus. (Ibrani 1:1-2). Semua kitab Para Nabi bermuara kepada satu pribadi yaitu Yesus Kristus yaitu supaya rencana keselamatan Allah itu terjadi. 

Bagaimana Kristus dapat menggenapinya?

GOSPEL

Yesus Kristus yang paling kuat menjadi yang paling lemah. Yesus Kristus yang berkuasa menjadi tak berdaya. Yesus Kristus yang kekal harus mengalami kematian. Yesus Kristus yang suci harus jadi najis disalib, supaya  di dalam Kristus kita yang lemah memperoleh kekuatan. Yang tak berdaya memperoleh kuasa menjadi anak-Nya. Yang mati memperoleh kehidupan kekal. Yang kotor dan najis dapat dibenarkan dan disucikan

Pertanyaan Reflektif

  • Dusta apakah yang menyihir kita sehingga membuat kita tenggelam di dalam kekelaman emosi hati kita? Bertobatlah! 
  • Kebenaran Injil yang mana yang perlu kita kotbahkan pada hati kita untuk dapat melihat keindahan Kristus dan kembali hidup dalam pengharapan?

IMPLIKASI INJIL Karena Injil

  • Walau kita tidak selalu bisa mengerti rencananya, kita bisa melihat Allah setia bekerja sepanjang masa
  • Kita tidak berusaha menjadi kuat tetapi dalam kelemahan kita dikuatkan di dalam Kristus
  • Kita tidak malu akan kegagalan dan kelemahan kita tetapi justru semakin bersandar akan kemampuan dan kemenangan Kristus
  • Di dalam setiap masa dan gejolak hidup, kita bisa tetap tenang saat melihat tangan Sang Penebus yang kuat menggenggam  hidup kita.